9 Pelajaran Hidup dari Desa

anakui.com – Kami senang sekali ketika mengunjungi desa, perasaan yang sama mungkin juga terjadi pada anda. Namun banyak orang kota mengatakan bahwa orang desa itu miskin dan serba kekurangan kebutuhan dasarnya padahal banyak Pelajaran Hidup dari Desa.

Anggapan itu tidak sepenuhnya benar, sebab orang desa punya hal-hal mendasar yang berbeda dengan orang kota. Masyarakat desa cenderung merasa puas dengan barang yang dimilikinya sementara orang kota selalu merasa kurang atau menginginkan lebih.

Kebanyakan orang hanya melihat apa yang tampak tapi tidak melihat betapa bahagia dan beruntungnya orang desa yang tidak punya kerumitan dalam hidup. Orang selalu memikirkan sisi negatif yang sebenarnya tidak mereka rasakan, sebab kami selalu bahagia sebab belajar banyak hal setiap mengunjungi kampung halaman di desa.

Berikut pelajaran hidup ala masyarakat desa

Cara hidup sederhana

Semakin sederhana hidup Anda maka semakin terhindar dari stres/depresi. Banyak orang mengalami stres sejak dini karena sibuk mencari dan mempertahankan pekerjan mapan, memikirkan hadiah mewah untuk pasangan, membayar tagihan atau pinjaman, berpikir bagaimana mendapatkan lebih banyak lagi, dll.

Namun masyarakat desa punya kehidupan sederhana dan bahagia dengan apa yang ada.

Hiburan luar ruangan

Anak-anak sekarang bisa dihibur dengan media permainan indoor, bahkan tempat-tempat seperti taman umum dan sejenisnya sudah tergantikan. Namun di desa belum ada hiburan dalam ruangan sehingga anak-anak pergi dan bermain di ruang terbuka. Percayalah, bermain di luar jauh lebih menyenangkan.

Perayaan

Orang kota cenderung melupakan pentingnya festival, ketika merayakan sesuatu hanya untuk dirinya dan orang terdekatnya. Berbeda dengan di desa, mereka merayakan bersama-sama semua masyarakat, berkumpul, memberi suguhan serta bersenang-senang.

Persahabatan seumur hidup

Nenek kami masih tinggal di desa dan kapan pun dia butuh bantuan, tinggal keluar rumah sudah banyak tetangga bersedia membantunya. Dia menghabiskan seluruh hidupnya di desa, di kota sangat sulit menemukan orang yang bersedia membantu kecuali saudara sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Ketika keluar kota, mungkin anda selalu memikirkan penampilan. Padahal waktu itu sebenarnya anda sedang menyenangkan orang lain. Berbeda ketika di desa, anda tidak perlu terlalu sibuk memikirkan penampilan karena masyarakat tidak menunjukkan kepedulian atas dasar pakaian anda.

Sepupu yang peduli

Mungkin di kota-kota anda memiliki sepupu yang peduli kepada anda. Tapi kalau di desa, semuanya orang yang memiliki hubungan keluarga atau tidak, sama-sama peduli kepada anda sebab mereka merasa memiliki hubungan mendalam karena telah menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan anda.

Nilai pendidikan
Di kota-kota mungkin banyak orang menyepelekan pendidikan karena tidak tahu susahnya mencari biaya pendidikan. Tapi tidak di desa, mereka tahu nilai sebenarnya pendidikan dan tidak semua orang mendapatkan pendidikan layak sehingga mereka sangat paham betapa sulitnya orang tua menyekolahkan mereka.

Merawat orang tua

Di kota mungkin penghormatan anak kepada orang tua terbilang rendah bahkan banyak anak meremehkan orang tuanya. Anak-anak cenderung melakukan semua yang ingin dilakukan dan tidak membantu pekerjaan orang tuanya. Ketika orang tuanya sudah tua, mereka menjauhi bahkan mengabaikannya. Namun di desa, anak-anak memahami yang dialami orang tuanya, sering membantunya serta menemani di usia tuanya.

Menghormati makanan

Kami berasal dari negara yang banyak orang sulit mendapatkan makanan. Namun banyak orang di restoran, hotel, dan pesta membuang makanan. Mereka benar-benar tidak tahu nilai makanan yang dimakan. Kami belajar ini dari penduduk desa yang sangat menghargai makanan sebab mereka tahu hari ini bisa makan dan belum tentu besoknya. Jadi mengapa tidak menghargai makanan?.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari  dari pola dan kecenderungan masyarakat desa. Mereka memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita tentang hidup dan bagaimana menjalaninya.

Leave a Comment