Agar OKK Bukan Sekadar Formalitas

Pada tanggal 18 Agustus lalu telah dilaksanakan OKK UI 2009 bertemakan Think Globally Act Locally. Ada 2 talkshow yang diadakan selama berlangsungnya OKK. Yang pertama bertemakan Korupsi, yang kedua bertemakan Lingkungan.

Untuk talk show pertama, diundang Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, sementara untuk talk show kedua, diundang Bang Idin. Sementara tugas yang diberikan kepada Maba 2009 ada 2, yaitu Esai dan Media Kampanye. Esai yang ditugaskan bertemakan Lingkungan Hidup. Sementara Media Kampanye bertemakan “Penggunaan Kertas Bolak-balik dan Pengurangan Plastik serta Styrofoam”

Menurut saya, keseluruhan acara OKK UI 2009, baik dari acaranya itu sendiri, sampai ke tugas-tugas yang diberikan sangat bermanfaat seta mendidik. Namun, ada satu hal yang saya perhatikan dari acara ini. Yaitu implementasinya pada kehidupan sehari-hari.

Seperti yang telah saya sebutkan, salah satu tugas untuk maba yang mengikuti OKK adalah membuat media kampanye bertemakan “Penggunaan Kertas Bolak-balik dan Pengurangan Plastik serta Styrofoam”. Selanjutnya, pada saat OKK, maba diminta membawa karton berukuran 40×40 cm dan didalamnya dituliskan Ikrar Kami. Ironisnya, karton yang telah dibawa oleh maba serta dituliskan Ikrar Kami di dalamnya sangatlah tidak berguna. Dan akhirnya kembali dibawa pulang oleh maba. Saya melihat ada 2 hal yang kontradiksi di sini. Di satu sisi, maba diinformasikan mengenai pentingnya penggunaan kertas bolak-balik. Namun di sisi lain, panitia menyuruh maba membeli kertas karton yang akhirnya sia-sia, dan saya yakin, setelah karton tsb dibawa ke rumah, pasti hanya akan menjadi sampah, tanpa didaur ulang, atau digunakan kembali.

Sementara pada saat PSAF kemarin, mahasiswa Teknik Elektro khusunya diberi tugas untuk membuat esai yang aturannya, ditulis tangan di kertas A4. Dan saya tidak melihat mahasiswa baru lain yang memanfaatkan kertas bekas, padahal aturannya tidak melarang maba untuk menggunakan kertas bekas. Dan pada saat briefing, sudah ada yang bertanya mengenai kebolehan menggunakan kertas bekas.

Hal ini membuat saya bertanya-tanya. Apakah acara-acara yang bermanfaat seperti OKK pada akhirnya hanya menjadi formalitas belaka? Ini adalah sebuah kepentingan yang mendesak. Kita harus segera bertindak, dan mengurangi ocehan ocehan belaka. Jangan menjadi orang yang NATO.
Talk Less, Do More

Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!

^^

8 thoughts on “Agar OKK Bukan Sekadar Formalitas”

  1. Anda sendirilah yang dapat membuat OKK bukan sekadar formalitas. Anda dapat memulai Think Globally Act Locally dari diri anda sendiri dulu 🙂

    Reply
  2. Setuju ma arta…anda sendiri lah yang harus memulai think globally, act locally..

    saran..kertas karton itu kalian gunakan untuk hal yg berguna..okey..

    Reply
  3. siiip siiip. saya sedang berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
    tapiiiii, ada baiknya kalau kita bersama-sama melakukannya.
    contohnya, peraturan saat menulis esai pada saat PSAF adalah menggunakan kertas bekas, dan lain-lain. Agar informasi-informasi yang kita dapat benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan dan tidak hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan. ^^

    Reply
  4. wah… senangnya ada maba yang peduli sama kelestarian lingkungannya…
    asli! gw setuju banget sama semua komentar di atas, semua kembali ke individu masing2 dan dimulai dari diri sendiri dulu…
    tapi, gw sangat salut sama yang nulis artikel ini. dia ga merasa cukup puas untuk sadar sendiri, untuk peduli dan mencintai lingkungannya sendiri. Karena itulah, dia mengajak kita semua untuk ikut peduli… karena kalau cuma sendiri, aksi kita tak akan cukup berarti, tapi bersama-sama, kita bisa mengubah dunia!
    Two Thumbs Up For U, Zesyara!

    Reply
  5. T.O.P deh bwt maba yang satu ini..
    uda pnya alur pemikiran yang kritis,peduli pula dengan lingkungan..
    kembangkan terus,dan jangan biarkan juga pujian2 ini meninggikan hatimu,karena SANJUNGAN ADALAH TEROR

    Reply

Leave a Comment