Anak UI: Apa Itu PIMNAS?

Teaser vs UGM
(gambar diambil dari uitopimnas.co.nr)

Oleh : Ardhanareswari, alumni PIMNAS XXIV Makassar-divisi sosialisasi & publikasi PIMNAS LINK CENTER UI

Kamis 21 Juli 2010, Baruga (semacam Balairung) Universitas Hasanuddin Makassar penuh. Hampir tak ada tempat duduk yang tersisa. Malam itu adalah malam penutupan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIV. Baruga jadi berwarna-warni. Asalnya dari jaket almamater para mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Mereka membentuk blok-blok sendiri, menandai ‘wilayah’nya dengan warna jaket almamater.

Ada warna biru yang mencolok, hampir-hampir menutupi deretan tempat duduk di bagian atas. Itu Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Mereka mengirim lebih dari 50 tim (rata-rata tiap tim terdiri atas tiga orang). Di bagian bawah, ada warna coklat pudar mendominasi, lebih banyak dibanding ITS, yang ini kontingen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Baruga makin gegap gempita ketika para mahasiswa ini meneriakkan hymne universitas dan berbagai yel-yel penyemangat.

Lalu, di manakah Universitas Indonesia?

Kontingen UI nyempil di deretan kursi atas. Semuanya tak lebih dari 30 orang (delapan tim saja). Warna jakun nya tak mampu mendominasi ruangan sebesar itu seperti UGM, ITS, IPB, atau ITB. Pekik UI, Genderang UI, dan segala simbol ke UI an tak bisa menandingi raksasa-raksasa lain yang datang dengan ratusan kontingen. UI hampir selalu begitu setiap tahunnya; kalah (jauh) eksis di PIMNAS.

Sebagai anak UI, tidakkah merasa gemas?

Hingga kini, UI belum pernah menyandang gelar prestise nasional sebagai juara umum PIMNAS. Ironisnya, PIMNAS ini sebenarnya berawal di UI pada tahun 1980. Sekarang, boleh dibilang, sangat sedikit mahasiswa UI yang berminat pada PIMNAS, bahkan tak tahu-menahu apa itu PIMNAS. 

Jadi, apa itu PIMNAS?

PIMNAS adalah ajang perlombaan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa diploma dan S1. Skala PIMNAS tentu saja nasional. Juara umumnya mengantongi piala bergilir dan, lebih dari itu, kebanggaaan, prestise sebagai nomor satu di antara universitas se-Indonesia (Ingat, UI BELUM Pernah juara umum!)

Karya ilmiah yang dilombakan adalah proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). PKM ini ada bermacam-macam jenis dan topiknya. Jadi, peserta mengajukan proposal sebuah program yang nantinya dikirim ke DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi).  Tahapannya bagaimana? Nanti akan dijelaskan.

Nah, jenis PKM yang dilombakan di PIMNAS ada tujuh:

  1. PKM-P (Penelitian)
  2. PKM-T (Penerapan Teknologi)
  3. PKM-K (Kewirausahaan)
  4. PKM-M (Pengabdian Masyarakat)
  5. PKM-KC (Karya Cipta)
  6. PKM-GT (Gagasan Tertulis)
  7. PKM-AI (Artikel Ilmiah)

Mari kita perjelas satu per satu secara singkat,

1.    PKM Penelitian

PKM yang satu ini adalah program kreatif yang berpusat pada penelitian. Penelitian itu bisa berbasis ilmu sosial maupun sains. Contoh PKM Penelitian ini misalnya; “menguji khasiat ekstrak tanaman” atau dalam bidang sosial “faktor penyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat Jawa.”

2.    PKM Penerapan Teknologi

PKM-T mengusung suatu program bantuan teknologi, bisa berupa sistem (mesin, model, pengolahan limbah) atau manajemen (pembukuan/administrasi, pemasaran, dll) tertentu yang membantu industri masyarakat  berskala mikro-menengah. Nah, untuk PKM ini, peserta harus bekerja sama dengan mitra usaha. Mitra usaha yang dimaksud adalah masyarakat pengelola industri yang akan dibantu.

3.    PKM Kewirausahaan

Bagi yang berjiwa dagang, mahir berwirausaha, dan tak takut rugi, silahkan pilih PKM-K. Ia berorientasi pada profit dari komoditi komersial yang ditawarkan peserta. Bisa berupa barang atau jasa. Di sini, mahasiswa yang menjadi motor penggerak utama kegiatan wirausaha, tak ada mitra seperti pada PKM-T.

4.    PKM Pengabdian Masyarakat

Untuk yang satu ini, ia berfokus pada program yang membantu masyarakat, misalnya dalam meningkatkan modal sosial mereka seperti memberantas buta huruf, meningkatkan keterampilan kerja, memperkuat sistem kelembagaan masyarakat, teknologi yang membantu peningkatan mutu hidup, dan lain sebagainya. Intinya, mahasiswa harus bekerja sama dengan masyarakat dalam program ini.

5.    PKM Karya Cipta

PKM KC adalah ‘varian’ baru dalam PIMNAS. Inti dari PKM jenis ini adalah pada ‘penciptaan’ yang bersumber dari pemikiran kreatif mahasiswa yang dapat berupa model, sistem, desain, atau ptotipe.

6.    PKM Gagasan Tertulis

Berbeda dari PKM jenis lainnya, PKM GT murni berupa gagasan tertulis. Ia dituangkan dalam bentuk artikel yang berisikan ide tentang solusi cerdas dan realistis dari persoalan serta isu-isu hangat dalam masyarakat. Jadi, PKM GT ini adalah PKM yang tidak melalui tahap realisasi, karena memang berada pada tataran ide. Oleh karena itulah, tak ada kucuran dana dari DIKTI untuk PKM-GT.

7.    PKM Artikel Ilmiah

Program ini adalah penulisan artikel ilmiah yang bersumber pada kegiatan mahasiswa di bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan sebelumnya secara mandiri. Contohnya magang, KKN, danstudi kasus, dan lain-lain. Tidak seperti ke enam jenis PKM lainnya, PKM-AI tidak melalui tahap presentasi di PIMNAS. Ia hanya melalui seleksi di DIKTI dan yang lolos akan dipublikasikan sebagai jurnal ilmiah terakreditasi.

Tahapan Lomba

Bagaimana alurnya hingga kita bisa sampai di PIMNAS? Ya, ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum akhirnya kita bisa berbangga hati menjadi finalis PIMNAS untuk UI.

  1. Pertama, kita mengajukan proposal, lengkap dengan anggaran pelaksanaannya, sesuai bidang yang kita minati ke DIKTI. Pada tahap ini proposal kita akan diseleksi. Pastikan proposal kita sesuai dengan format yang tertera pada panduan (bisa di unduh di akhir artikel ini).
  2. Kedua, setelah lolos seleksi proposal, maka program kita (Kecuali PKM-GT dan PKM-AI) akan didanai oleh DIKTI. Dalam pelaksanaanya, empat atau lima bulan setelah pemberian dana DIKTI akan mengawasi jalannya program melalui “Monitoring dan Evaluasi” (MonEv), jadi kita harus tepat sasaran dan efektif dalam menggunakan uang dari DIKTI. Kita akan dimintai pertanggungjawaban melalui laporan akhir.
  3. Ketiga, setelah lolos tahap MonEv, barulah kita masuk sebagai finalis PIMNAS. Pada tahap inilah pertandingan sebenarnya dimulai:  berhadapan dengan peserta dari universitas lain. Kita diminta mempresentasikan PKM untuk merebut medali emas, perak, dan perunggu.

Universitas dengan perolehan poin medali terbanyak lah yang akan dinobatkan menjadi “Juara Umum PIMNAS”. Ingat, UI belum pernah sekalipun mendapatkannya!

Jadi  kalau kita ingin UI punya suara di PIMNAS tahun depan, tak ada cara lain kecuali MENGIRIM PKM SEBANYAK-BANYAKNYA TAHUN INI! Masih ada satu bulan lagi sebelum pengumpulan PKM 2011 ditutup. DIKTI masih menerima hingga 12 Oktober 2011.

Cukup ajak dua sampai empat teman kita ikut, bentuk satu tim, dan kirimkan karya kita ke DIKTI. UI tidak boleh terus-terusan absen dari daftar sepuluh besar nasional di PIMNAS. UI harus punya blok jakun yang mendominasi deretan kursi di PIMNAS. Pekik UI, Genderang UI, dan simbol-simbol ke UI-an kita harus terdengar sekeras universitas besar lainya di area PIMNAS. UI harusnya bisa dan kalau kita mau, kita bisa! Karena orang-orang tahu, mahasiswa UI punya segudang ide brilian yang siap merebut emas, perak, juga perunggu di PIMNAS tahun depan!

selengkapnya kunjungi ya blog cerdas menginspirasi : uitopimnas.co.nr 

dan jangan lupa juga gabung d grup facebook : UI to PIMNAS

dan follow di @uitopimnas

Leave a Comment