/A/
Ini adalah sekuel tentang apa itu cinta? Sajian, tidak seperti sajian restoran. Hanya ala kadar seperti warteg saja, tetapi nikmat untuk bisa berbagi dan berkomunikasi serta bertemu dengan teman sejawat. Dan pastinya, bukan hanya cinta, memulai sesuatu pun baiknya kita mulai dengan membaca Bismillahhirohmanirrohim. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
/B/
Cinta memang menggelora dan memberi makna tersediri dalam tiap getir alurnya. Dan ini mungkin akan ada kaitannya dengan cinta. Tapi, saya hanya ingin berkisah. Dengan permulaan tidak langsung berbicara cinta. Jadi kalau tidak mau dibaca ya sudah tidak apa-apa. Namun, saya berharap saudaraku mau membacanya sedari awal.
/1/
Beberapa hari kita selalu disibukkan dengan berita yang menggemparkan jagad raya Indonesia. Gemanya bersanding mesra dengan gemerlap Piala DUnia Afrika Selatan. Apalagi coba kalau bukan kasus video porno yang ditengarai mirip dengan Ariel Peterporn(Peterpan Maksudnya) dan Luna Maya (namanya saja maya sehingga wajar masuk dunia maya, hehe). Dan tak lupa kita sandingkan presenter yang bersuami, yaitu Cut tari. Apa gerangan yang menimpa negeri ini yang terus dibondong kasus aneh. Dari perploncoan, anak kecil yang merokok dan sudah bersikap layaknya orang dewasa, hingga tentunya video porno.
Fakta awal, wajar memang dengan beredarnya video porno di negeri mayoritas muslim ini. Indonesia hanya kalah dengan Rusia di urutan pertama sebagai penikmat terbanyak video porno. Dengan kata lain kita di urutan kedua. Tak apalah, untuk menghibur diri ditengah penantian panjang Indonesia menjadi nomor satu di pentas dunia (Istigfar Mode On). Jadi, jangan heran.
Kemudian kita kembali ke Ariel dan Luna. Siapakah gerangan di video itu? Benarkah itu Ariel dan Luna. Ataukah hanya orang lain yang mirip. Hanya tattoo kupu-kupu saja yang bisa dijadikan bukti kebenaran. (Sampai-sampai saya takut ketahuan kalau saya punya tattoo kupu-kupu, dapat beli dari Ciki). Tapi, sejauh ini dari banyaknya perdebatan. Kita bisa bersepakat sejenak kalau mereka melakukan hubungan tersebut atas dasar suka sama suka. Dengan kata lain, mereka menyebutnya cinta. (mereka, bukan saya yang menyebutnya cinta). Hingga sampai-sampai ada seorang ibu yang ditanya kasus tersebut mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar. Apa yang wajar? Hubungan diluar nikah atas dasar suka sama suka; hubungan kelamin sebagai puncak dari cinta? Ataukah yang lain. Sampai-sampai saya agak terbingung dengan status FB teman yang tertulis, “dari mana datangnya cinta. Dari mata turun ke kelamin.” Bukan lagi turun ke hati. Luar biasa. Sudah ada perkembangan rupanya.
Sampai-sampai seorang Soe Hok Gie tak percaya dengan cinta karena dianggapnya cinta itu hanya untuk hubungan badan. Manusia menikah (secara sah) hanya untuk hubungan badan. Entahlah, saya hanya ingin berceloteh. Sejauh manakah kebenaran bahwa cinta harus dilalui dengan hubungan badan?
/2/
Dalam hal ini, tulisan tentang cinta ini. Tak dimaksudkan pada diri saya untuk mengatakan seperti apa cinta. Dia ini makhluk kompleks. Tiap manusia berhak mendefinisikan cinta untuk dirinya masing-masing. Memaknai dan memberi nama. Bahkan, bahasa di atas pun saya tidak menyinggung “cinta salah” kalau harus dilalui dengan hubungan badan dan sebabnya karena di luar nikah.
Saya hanya ingin mengajak kita menguraikan anasir cinta yang selama ini bermakna minimum pada masing individu. Mari kita beri makna dari sebuah cinta. Karena kalau cinta selalu berbenturan dengan hubungan seksual, saya hanya ingin meniru perkataan Sutardji, bahwa saya mungkin “sudah lama tidak bisa mencintai dan memaknai”.
Pun nantinya, Sejawat saya diseberang pulau dan dunia ini, yang membaca tulisan ini bukanlah mereka yang memaknai cinta dengan hubungan badan.
Saya ingin berceloteh kembali!
/3/
Banyak orang sebenarnya setuju kalau cinta adalah wilayah suci. Tak berhak seorang pun mengusik cinta dalam tiap alur hidunya kalau tak mengerti cinta. Tapi, seperti apakah jadinya kalau yang dilakukan Ariel dan Luna (Maaf saya langsung menjudge, anggap lah itu nama samaran saja yang kebetulan mirip) dilakukan atas dasar cinta. Berarti tak lagi suci kah cinta itu? Dengan selanjutnya kita mengatakan Hubungan Badan (selanjutnya saya sebut HB) tidak lagi suci. Bukan jawaban kalau kita mengatakan tak sucinya HB tersebut karena tak dilalui dari sebuah ritual suci keagamaan. Ataupun yang melakukan HB haruslah manusia yang diperizinkan melakukan hal tersebut karena telah melalui perkawinan. Seorang manusia yang tak pernah HB seumurnya hidupnya berhak menerima dan memaknai cinta. Sebagai unsure yang membangun hidupnya. Sebuah semangat yang memberi nyawa dalam perjalanan senyumnya, Hidup itu singkat, tetapi penderitaanlah yang menyebabkannya menjadi panjang. Bahagia itu dari cinta sehingga hidup pun terasa singkat.
Oleh sebab itu, saya mengatakan itu bukan cinta. HB hanya gairah saja, keinginan dan nafsu belaka. Di dalamnya mungkin tak dapat rasa nyaman dan komitmen. Meskipun saya setuju bahwa HB memerlukan cinta. Tapi, cinta tak harus dilalui dengan HB.
/4/
Bila kita selalu mengaitkan cinta dan HB sebagai dua mata koin. Maka hancurlah dunia. Itu bukan cinta. Mungkin itu hanya bernama nafsu. Kalaulah sempat nanti saya akan coba berbagi terkait hal tersebut. Bronislaw Malinowski dalam makalahnya menyebutkan “Dari Insting menuju Sentimen”. Inilah cinta untuk HB.
Apabila itu terjadi. Hilang sudah makna kesucian sebuah HB bagi mereka yang melalukan perkawinan.
Selanjutnya makna kesucian cinta yang berhubungan dengan HB ternyata memiliki banyak sentiment pula. Karena secara tidak langsung kesucian HB akan ada korelasi antara Agama dan HB sehingga muncul cinta suci. Tiap agama pun memberi makna berbeda dalam kesuciannya. Namun, zaman lampau telah memberi bukti menempel eratnya HB dengan agama sebagai wujud sucinya HB. Dan itu dianggap sebagai cinta. Dan yang akan saya bawa saat ini bukanlah massa sekarang yang seakan bahwa agama dan cinta adalah dua kutub yang berbeda. HB tak boleh membawa nama agama (makna ini universal bukan HB yang kita pahami dalam Islam yang tentu penuh dengan kesucian) .
Roberti Biffault menyebutkan dulunya, seks dan agama adalah benar-benar dua mata uang yag tak bisa dipisahkan. Disebutkannya bahwa kuil-kuil mistik di Mesir penuh sesak dengan symbol HB. Semua ritual yang dimiliki oleh semua agama dulu, seperti Babylonia, Asia minor, dan koloni bangsa semit terkenal dengan kecabulan ritualnya: bahkan dikatakan pendetanya pelacur dan pelacuran adalah kesucian bagi semua perempuan.
Makna kesucian dalam cinta memang terus berkembang. Meskipun kita setuju kalau cinta itu suci dan tak pantas disandingkan dengan hal-hal tak bernorma. Kembali pada makna suci pada saat itu. Diceritakan pula bahwa untuk menunjukkan sucinya HB, lelaki dan perempuan harus melakukan HB di dalam kuil-kuil mereka untuk menunjukkan sucinya tindakkan tersebut.
Ketika para pendeta Arya Kuo memohon agar hewan-hewan burua bertambah banyak dengan cara berpakaian seperti hewan-hewan dan meirukan cara kawin mereka. Atau bahkan ada petunjuk yang ditemukan pada gua-guan di masa Magdalena memperlihatkan adanya ritual bntik pertukatan pasangan suami istri. Oleh karena itu, bila melihat masa lalu, dpaat dikatakan bentuk kesucian dari cinta adalah wujud bahwa setiap HB merupakan momentum peribadatan. Mereka merasakan adanya kehadirat Tuhan secara nyata. Pada tiap ritual itulah Tuhan bertindak sebagai par excellence.
Dalam Islam jelas telah kita kenal begitu sucinya perkawinan (untuk kemudian ada HB). Permulaan diawali dengan sebuah doa agar berpengharapan aktivitasnya adalah abgian dari ibadat. Serta berpengharapan dari aktivitas tersebut dapat lahir seorang anak yang dapat menjadi pejuang Islam. Inilah yang secara universal disepakat oleh para ahli, baik antropolog, sosiolog, filsuf sebagai wujud nyata sucinya cinta.
Kegiatan HB adalah kegiatan yang menmapilkan substansi ketuhana. Di era kini wujud kesucian tersebut pun dimulai dengan adanya pesta-pesta perkawinan. Janji setia. Begitu pentingnya pra syarat dalam HB. Oleh karena itu, Ariel-Luna (dalam video) seperti ingin menghilangkan makna kesucian dalam cinta secara perlahan. Dengan menampilakn aktivitas HB sebagai bentuk cinta.
Entahlah, sampai kapan akan dipermainkan. Cinta dijadikan alas an mulia dalam memulia aktivitas. Bahkan untuk perbuatan yang tak mulia pun, menjadi dianggap mulia ketika disandingkan kata cinta.
Ariel dan Luna bukanlah cinta. Mereka hanya manusia nafsu belaka.
/5/
Sepertinya saya agak lelah berceloteh. Terima kasih telah berlarut dalam lotehan saya. Senangnya saya mengetahui hal tersebut. Kata-kata diatas pun selesainya saya menulis masih ingin memiliki makna-makna yang lain. Mohon maaf apabila makna itu tak terikat. Biarlah ia beterbangan mencari sangkarnya. Dan mendapat keteduhan makna. Sehingga cinta bisa dimaknai. Dan makna dapat dicintai bersama.
Aku bukan Tolstoy yang bergurau, “aku tidak tahu apa yang orang maksud dengan cinta”. Dia merasa bahwa, “cinta adalah hal-hal yang sudah aku baca dan kudengar, maka aku belum pernah mengalaminya.” Tolstoy lupa dalam memaknai cintanya. Sehingga dalam akhir hayatnya dia tak tahu cinta. Hanya sekadar mendengar dan melihat.
Kesucian dalam cinta adalah peribadatan tertinggi dalam cinta. HB pun dapat dioptimalkan sebagai rasa sukur oleh Azzam pada Ana dalam Ketika Cinta Bertasbih,
Akan kuregut mahkotamu
Dengan cintaku
Dan kunimati jamuanmu
Dengan cintaku
Tak mungkin aku mengkhianatimu
Karena aku cinta
Padamu
Kedua insan itu bertasbih menyempurnakan ibadah mereka sebagai hamba-hamba Allah yang mengikuti para nabi dan Rasul Allah yang mulia.
/6/
Terima kasih. Sajian ala warteg sekadar bertemu sejawat setidaknya melepas dahagaku. Lelah telah memanggilku. Perkenanku ku bermimpi dan bermakna. Mengikat kata-kata yang tak mau diberi makna ajeg. Semoga Ariel-Luna serta sejawatnya menemukan cinta. Salah adalah salah. Tapi, ku bersalah bila tak berceloteh dan berbagi dengan sejawat. Mohon maaf apabila ucapanku tak dapat dicerna karena memang buka untuk dicerna. Tapi, untuk ditangkap dengan angin makna.
/7/
Raga Rasa Merasuk dalam sukma
Suci membatu dalam angan cinta
Inilah surga untuk penghamba
Yang tahu makan cinta
Mantab Gan..pusing bacanya..tapi Mantab, walau gw kaga ngerti..
@gurun: hahaha parah lw masa kaya gitu aja ga ngerti 😀