Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di Danau UI dekat balairung pagi ini.
Update 26 Maret 2015 pukul 20.40
Seorang saksi mata, Imam Nawawi, mahasiswa FKM UI angkatan 2013, menceritakan ciri-ciri mayat yang ditemukan.
“Jenazah bertinggi sekitar 170 cm, bertubuh agak gemuk, memakai kaos putih & jaket hitam bertuliskan Universitas Indonesia warna kuning di punggung. Ia menggunakan celana bukan jeans dan sepatu converse hitam.”
“Jenazah membawa dua buah tas saat ditemukan, yaitu tas ransel yang berisi batu konblok dan tas selempang. Tidak ada identitas apapun ditemukan dari tas,” tambah Imam yang berdiri persis di belakang garis polisi di TKP.
Belum ada informasi lebih jelas tentang identitas dan sebagainya. Tulisan ini akan diupdate sesuai perkembangan.
Gambar dari Twitter @ErlandaJP
innalillahi…masa kampus paling bagus se-Indonesia ditemukan mayat yang meninggal.berarti mencekam sekali dong dan ga aman untuk pelajar. masukan ni buat managementnya Universitas Indonesia semoga ditanggapi dengan cepat dan positif,yaitu: untuk lebih memerhatikan keamanan dan kenyamanan mahasiswanya serta keluarga mahasiswa juga pelajar dan civitas kampus yang berkepentingan ke UI. bisa saja lho,masayarakat jadi tidak berminat memilih UI sebagai kampusnya karena keamanan di Univ. Indonesia itu sendiri tidak terjamin. menurut saya sendiri, kejadian seperti ini akan membuat pikiran menjadi mencekam.
Ya Allah mbak, maaf, mohon dipikirkan lagi hasil gagasannya. Nggak segitunya juga kali, namanya juga musibah mana ada yang mau. Lagian kita belum tahu juga itu mayat siapa. Toh, banyak kemungkinan: barang kali ada sengaja dibunuh diluar dan dibuang ke UI, barang kali ada kecelakaan, barang kali terpeleset, barang kali kejadian lain. Toh, mbak masuk ke UI dulu deh nantu ada mata kuliah MPKT A, di sana mbak bisa belajar tentang “Sesat Pikir”. Semangat mbak! Tapi makasih juga masukannya mbak!
ya kalo Anda mau pikirkan, pikirkan saja kemungkinan lain. saya sih memberikan masukan untuk ditindak lanjuti. itu juga kalo diterima secara positif. terima kasih atas responnya.
oiya gimana sih, Anda anak UI ya? kenapa minta maaf? tapi setelah itu Anda menyuruh saya untuk kuliah MPKT A. perbaiki sikap Anda bila ingin berpendapat. saya bisa tersinggung lho. baca deh dan berpikir positif. Anda kan pasti terpelajar. makasih ya sekali lagi. semoga dapat diterima dengan baik.
Mba ini lucu ya. Yang namanya takdir, bukan masalah ga aman atau amannya. biar pun di istana negara sekalian, kalo sudah ajal, bisa saja ada yang mati disana. Lah wong tokoh2 hebat dunia yang udah di kawal dengan penanganan ketat aja bisa ditembak dan meninggal, karena sudah ajal nya begitu
@Mas Adam: Mantab mas Adam, mengingat semuanya ditentukan oleh takdir maja ngga usah aja ada polisi sekalian. Toh Kalau ente lagi jalan dicolok orang dari belakang itu kan udah karena takdir. Makasih loh mas atas pendapat mas, anak UI kan mas? Pantas pintar
Daripada membangun gedung yang masih belum tentu peruntukannya, alangkah bijaknya memasang CCTV diseantero kampus termasuk hutan UI. Mungkin masih pada ingat hutan UI jadi tempat menyembunyikan senjata api, skarang ditambah tragedi mayat di danau UI.
Pelajaran berharga,,
Saya alumni UI dan saya setuju dengan saran dan kritik yang sifatnya memperbaiki. Bukan malah menjadikannya ajang debat kusir. Waktu saya masih kuliah tahunw 2007-2011, memang cukup banyak spot yang harus lebih diperhatikan pengamanannya. Seperti di Danau kenanga, jalan sepeda antara lapangan sepak bola dan tempat parkir di seberang FISIP dan FPsiko. Kalau sudah lewat magrib jalan itu pasti gelap. Dan dibeberapa spot lain.
Semoga UI makin baik dalam mutu pelayanan, pendidikan, dan moral. Terima kasih