Kebijakan sistem pembayaran Biaya Operasional Pendidikan (BOP) “berkeadilan” yang sarat pro-kontra di awal, terbukti masih berlanjut hingga saat ini. Polemik demi polemik mengiringi realisasi sistem “berkeadilan” ini. Musim pendaftaran ulang mahasiswa baru angkatan 2008 untuk jalur Ujian Masuk Bersama (UMB) dan PPKB sudah selesai. Kericuhan bermunculan di fakultas-fakultas. Kericuhan bermula karena ketidakpuasan mahasiswa baru dengan hasil pengajuan keringanan yang mereka inginkan, atau lebih tepatnya, yang orang tua mereka mampu bayarkan. Hal ini tentu saja menuntut kita untuk berpikir ulang, bagaimana realisasi sistem “berkeadilan” ini di lapangan?
Fakta-fakta kasus akan kami paparkan khusus dalam tulisan lain, bukan di sini. Kali ini, kami hanya ingin memetakan masalah-masalah yang muncul sebagai buntut kebijakan sistem pembayaran BOP di tahun ini.
Sebenarnya, kalau kita mau ungkit-ungkit lagi, apa yang membedakan sistem baru ini dengan sebelumnya? Secara fundamental tidak ada!. Apalagi hingga bisa sesuai dengan tujuan tertulis di Surat Keputusan; agar setiap orang bisa membayar sesuai dengan kemampuannya – orang kaya bayar mahal, orang miskin bayar murah –. Bukankah yang demikian sudah diterapkan sebelumnya. Bedanya adalah, jika sebelumnya mahasiswa miskin maksimal membayar BOP antara Rp1.250.000 – Rp1.500.000, sekarang, dengan sistem yang baru, angka itu bisa menjadi nilai minimum, atau bahkan lebih. Karena rentangnya menjadi Rp100.000 – Rp5.000.000 / Rp7.000.000. Yang menjadi korban adalah mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah. Belum lagi kalau kita mengevaluasi matriks yang menjadi “formula” penentu berapa besar biaya yang harus dibayarkan. Banyak kelemahan dan point penting yang tidak ter-cover, seperti, mahasoswa yang orang tuanya sudah meninggal, baik satu bulan yang lalu, satu tahun yang lalu, sekalipun dia adalah seorang pegawai negeri, itu tidak akan ada bedanya. Begitu juga orang tua mereka yang pernah operasi karena sakit keras. Point itu tidak ada dalam matriks. Tentu yang demikian tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, apalagi jika tanpa ada proses wawancara.
Banyak lagi sesungguhnya kelemahan yang ada. Walhasil, stigma yang menempel adalah bahwa UI sekarang MAHAL!. Stigma itu bukan tanpa bukti, dibeberapa fakultas yang sempat didapatkan datanya, jumlah mahasiswa baru yang tidak mendaftar ulang menunjukkan angka yang sangat fantastis! Di Fasilkom ada 32 mahasiswa baru yang tidak mendaftar ulang, FKM 100 mahasiswa, MIPA 200 mahasiswa, FISIP 113 mahasiswa. tentu, data dari fakultas lain tidak akan berbeda jauh. Suatu angka yang tidak kecil, bukan? Apakah ini ada hubungannya dengan sistem “berkeadilan” tersebut? Saya kira iya!.
Tidak bisa kita menerima cerita rektorat, bahwa mereka sudah berhasil menjemput mahasiswa dari pelosok sana, yang akhirnya dibebaskan semua biaya pendidikan, sebagai pembenaran atas kebijakan BOP yang baru ini. Tidak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah total yang tidak mendaftar ulang.
Lalu kita bertanya, bagaimana dengan BEM UI? Ke mana mereka dengan kasus seperti ini? Apakah mereka malu bersuara lantang ke rektorat, karena mereka dan beberapa lembaga formal lainnya yang merancang sistem “berkeadilan” ini? Kami tunggu aksi solidaritas kalian, teman-teman BEM UI! Jangan hanya bisa jadi penyambung lidah rektor (at)!
Rekomendasi:
- Review AirPods Pro, Headset Wireless Terbaik Tahan Air anakui.com - AirPods Pro adalah headset wireless terbaik dengan peredam bising, tahan air, dan penyesuaian khusus. Dengan kesesuaian yang lebih baik, dan tahan keringat, AirPods Pro adalah headset bluetooth terbaik…
- Review Samsung Galaxy Buds 2 Pro, Kompetitor AirPods Pro anakui.com - Pembatalan bising lebih baik daripada AirPods Pro. Earbud andalan Samsung generasi berikutnya sejauh ini adalah yang terbaik. Samsung Galaxy Buds 2 Pro menawarkan suara yang luar biasa dan…
- Debat Memang Membingungkan Penyelenggaraan OIM (Olimpiade Ilmiah Mahasiswa) Universitas Indonesia 2008 sudah berlalu. Torehan prestasi, kekecewaan, kegembiraan, semangat tanding, dan haru biru kompetisi telah terlewatkan. Tim MIPA sukses merebut piala juara umum, memupuskan…
- Satu Langkah Menjadi Capitalism University Kepemimpinan rektor baru Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Soemantri tampaknya harus kita pertanyakan. Pertanyaannya bukan seputar mengapa dia bisa menjadi Rektor Universitas Indonesia. Tapi pertanyaannya mengarah kepada kebijakan-kebijakannya yang…
- Informasi Beasiswa S1 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Menempuh pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi menjadi mimpi sebagian besar orang. Dengan akses ke pendidikan yang lebih baik, kesempatan untuk berkarir juga menjadi lebih besar, pengetahuan semakin terbuka,…
- Bekpeker Gadungan (Season 2) ---sebenernya, tulisan ini tadinya hanya berupa note saja, tapi demi meramaikan anakui.com, maka saya ikut posting juga disini--- Sabtu, 5 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: KEDIRI, KAMI DATANG (DAY 2) tips…
- Tentang BOP "Berkeadilan" Saya sangat yakin bahwa masih banyak rekan-rekan mahasiswa UI yang masih peduli terhadap permasalahan BOP "Berkeadilan" ini. Rekan-rekan mungkin mempertanyakan berbagai fenomena "penyimpangan" dari sistem ini terhadap makna dan filosofi…
- Review NuraTrue Pro: Earbud Terbaik Peredam Kebisingan anakui.com - Dengan dukungan audio lossless aptX, earbud NuraTrue Pro terdengar seperti earbud terbaik yang pernah kami dengar tahun ini. Earbud ANC andalan Nura membawa audio berkualitas tinggi dan suara khusus…
- Untukmu Adik-adik SMA Yang Ingin Tahu Bedanya Jalur-Jalur… Hei Anak SMA, Udah Tahu Bedanya Jalur SNMPTN, PPKB, Talent Scouting, SBMPTN, dan SIMAK UI? Terkait jalur masuk UI, penerimaan mahasiswa baru sudah di depan mata, banyak jalur untuk masuk…
- Tanggapan Kritis Terhadap Tulisan Baliho dari Oknum-Oknum… Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indonesia (UI) Perwakilan FISIP UI. Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita Semua Salah satu tugas, wewenang, dan…
- 12 Headphone Audiophile Terbaik 2023 yang Harus Dibeli! anakui.com - Headphone audiophile terbaik menghadirkan suara terbaik dari sepasang kaleng atau earbud nirkabel. Headphone ini juga mendekatkan sobat dengan artis favorit, apa pun selera musik yang sobat senangi. Sobat mungkin…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Review Google Stadia, Layanan Streaming dari Google anakui.com - Google Stadia menawarkan permainan cloud yang mengesankan dalam paket yang tidak sempurna. Google Stadia baru dan berpotensi mendemokratisasi, tetapi pada akhirnya setengah jadi dan penuh ketidaknyamanan. Spesifikasi Google Stadia…
- 30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
- 10 Pelajaran Hidup Yang Bisa Kalian Dapatkan Dari Bangku… Pelajaran hidup selama kuliah akan membuat manusia menjadi lebih dewasa dan lebih baik lagi pastinya. Namanya juga pelajaran hidup ya pastinya mengajarkan untuk bisa tetap lebih hidup. Senang, tertawa, suka,…
- Informasi Terbaru tentang Ujian Masuk Bersama Proses Penerimaan Mahasiswa Baru 2008 dilakukan melalui 3 cara, yaitu melalui PPKB, UMB (Ujian Masuk Bersama) dan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Ujian Masuk Bersama (UMB) adalah seleksi…
- Dialektika/Diateknika? “Karena diam dalam pergerakan adalah pengkhianatan!” (Agus Taufiq) “Pembinaan ibarat air yang senantiasa mengalir, jernih, dan tidak tersumbat apapun. Air yang tersumbat akan kotor dan tercemar.” (M. Ivan RIansa) …
- KALE11DOSKOP: 11 Hal yang Cuma Dirasakan Anak UI Angkatan… Sebagai salah satu bagian angkatan paling tua di program S1 saat ini, gue tergerak untuk merangkum apa saja yang udah dirasakan sama angkatan 2011 selama ngampus di belantara hutan selama…
- Perspektif Mahasiswa UI Yang Menikah Saat Masih Berkuliah… Kurang lebih satu bulan yang lalu, ada sepasang suami-istri yang 'katanya' selebgram mengunggah sebuah konten di youtube bertemakan perjalanan cinta mereka. Dilengkapi dengan judul yang menarik perhatian viewers, pasangan ini…
- Review Samsung Galaxy Buds Pro, Headset Wireless yang Solid anakui.com - Samsung Galaxy Buds Pro sejauh ini merupakan earbud nirkabel terbaik perusahaan. Terlepas dari kekurangannya, Samsung Galaxy Buds Pro adalah earbud nirkabel yang solid dengan suara dinamis, ANC yang…
- UTS + UAS = SKS Ujian tlah tiba, Ujian tlah tiba, horee.. SKS pun datang... (kutipan lirik Tasya: Libur Tlah Tiba) anakUI.com lovers... Pernah dengar istilah SKS, kan! Bagi temen-temen mahasiswa pastinya akan menjawab,…
- 11 Layanan VPN Terbaik 2022 Anti Blokir dan Aman anakui.com - Pada kesempatan kali ini, anak UI akan merekomendasikan daftar panduan lengkap untuk layanan VPN terbaik 2022. Sebagaimana yang kita kethaui, tidak mengherankan jika layanan VPN terbaik semakin populer.…
- Review Beats Fit Pro: Headphone Olahraga Terbaik Apple anakui.com - Beats Fit Pro menghadirkan performa AirPods Pro dalam paket Beats. Beats Fit Pro adalah model sporty luar biasa yang menggabungkan staples merek dengan fitur premium Apple. Spesifikasi Beats…
- Adik SMA Pengen Berhasil Diterima di UI atau PTN Lain?… Lulus SMA, mungkin UI jadi pilihan kamu selanjutnya. Sayangnya, persaingan yang ketat membuat peluang masuk UI-nya semakin sulit. Apalagi jika kamu masih lakuin hal ini.
- Informasi Lengkap Beasiswa Australia Awards 2020 Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi adalah impian banyak orang. Apalagi, jika bisa kuliah dengan beasiswa Australia. Ya, sudah sejak lama Negeri Kanguru menjadi tujuan populer di kalangan mahasiswa Indonesia.…
- Liputan Rookie FISIP Championship 2010 FISIP UI. Hari 1-8 Hari 1 Selamat Malam Semuaaaa!!! Hari ini telah berlangsung Opening Ceremony RFC 2010 yang berjalan lancar dan suksesss.. Terima kasih kepada para MaBa FISIP UI Nusantara 2010 yang telah mengikuti…
- The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
- BOP-Berkeadilan untuk Penerima S1 Reguler UI Jalur Masuk… "Selamat, Anda diterima di Universitas Indonesia jalur masuk UMB." Setelah dinyatakan lulus ujian UMB jalur S1 reguler UI, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan cermat. Baca dengan cermat semua…
- Curahan Hati Calon MaBa 2010: BOP Berkeadilan yang Belum… Saya calon mahasiswa Teknik Sipil UI untuk tahun akademik 2010, diterima melalui jalur PPKB (PMDK) dan mendapati diri saya terhenyak melihat pengumuman BOP-B yang dikeluarkan pada hari ini. Periode pengajuan…
- Ade Armando Menyoal RUUPP 10 Kekeliruan dalam Wacana Anti RUU Pornografi Ditulis pada Oktober 5, 2008 oleh Ade Armando Seusai Ramadhan ini, DPR akan membicarakan kembali RUU Pornografi yang kontroversial. Ada harapan,RUU ini bisa…
Memang berkeadilan bagi rektorat belum tentu adil bagi para orang tua mahasiswa baru. Alhasil banyak orang tua yang takut memasukkan anaknya ke UI. Bagi mereka biaya masuk UI itu MAHAL.
saya setuju dengan pendapat di atas, karena saya adalah salah satu korban dimana sistem BOP berkeadilan tidak benar” adil…
orang tua saya harus membayar 3.500.000 per semester padahal ayah saya sudah pensiun…
saya mengharapkan BEM UI menelaah dengan seksama. Jangan hanya melihat apa yang dimiliki…
Tapi seharusnya melihat kondisi keluarga saat ini…
dulu kondisi keluarga saya dapat membiayai, tapi itu 4 tahun lalu…
lalu bagaimana nasib adik saya dan orang tua lain…
diharapkan solusi yang diberikan benar” berkeadilan…
kasihan orang tua mahasiswa baru…
banding2….banding2….
advokasi…. advokasi….
keadilan???? benarah adil?
UI murah kok?– ngayal mode
just in case.gw nemu beberapa kejadian dari temen2 di bebrapa fakultas:– secret — tapi umum
1.dapet cerita bahwa temen gw waktu wawancara ortu salah satu maba untuk keringanan/beasiswa kataN rektorat, dia ditawarin untuk maen “belakang”. tanpa tahu motivasi ekonomi atau emang suka kolusi ^_^
2. kata seorang dosen: ciri2 orang butuh keringanan salah satuN ialah menerima nasib & tidak kuasa melawan kekuasaan— kesimpulanN: temen2 yang diem2 kayak gini nih yang harus dicari dibantu oleh temen2(gak cuman oleh temen2 kemaha, tapi ama temen mahasiswa yg lain juga).
orang2 yang ngomel dan melawan sebenarnya orang yang mampu tapi dalam batas tidak mampu juga(ekonomi menengah red). orang mampu duit kurang dikit mah biasa ^_^
3. terjadi demo di ui– yang keliatanN dimotori (diprovokasi kata kasarN) oleh bapak dari mahasiswa t****k ^_^v. gara2 demo gak jelas, adik gw ngikut2 gak jelas jadiN mo ngajuin keringanannya T.T —- untungN dapet janji2 lagi deh untuk bisa keringanan (tahu asli apa palsu)
banding2….. banding2……
adovokasi advokasi
hidup kampus rakyat…
nb:
—teman-teman BEM UI! Jangan hanya bisa jadi penyambung lidah rekto—-
kata2 ininih yag tadi hampir persis di omongin ama bapak waktu edwin mampir k sana. kok sama kayak tuisan penulis. jangan2….. heheheh ^.^
di kasi komen begini juga kaga ada ngaruhnya juga,, banyak komen juga ga akan ada perubahan uang pangkal ato BOP,, kaya ada peribahasa “Anjing melolong kita sambitin”,
yang kaya makin tajir ,,, yang miskin tambah susah dan ditindas,,
hidup orang kaya….
hidup orang miskin….
hiduplah Indonesia Raya….
Sekian.
woi, kalian yang ngomongin masalah kayak ginian,, gua mau tanya,,
emangnya yang kalian bela itu siapa?
trus, apakah kalian punya data secara pastinya,, jangan asal ngomong, “banyak mahasiswa…” siapam mahasiswa itu, berapa jumlah mereka, jangan2 itu memang sedikit, truz dibesar-besrin doank,,,
Apaan siy, kayak g ada kerjaan aja,,
kuliah aja yang benar,,,
nah, ini ni, comment temen yang di atas gua ini yang tidak punya rasa sosial…!!
Mas, gua kasi tau ya, justru keadaan yang mas bilang, “jangan2 itu memang sedikit”, adalah efek dari kebijakan sejak dulu, sehingga dengan sendirinya terjadi filterisasi level ekonomi, artinya, secara alami, mahasiswa dari kalangan kaya berani masuk UI, sedangkan dari ekonomi kurang beruntung jadi keder.
Kejadian ini berlangsung sejak 1999 hingga sekarang. Walhasil, kalau kita bicaranya sekarang, seolah2 mereka yang miskin jadi minoritas dan tidak pantas dibahas lagi…
Kejadian ini jelas2 melanggar UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak…
yang melakukan penipuan dengan pura2 miskin aja ada kok.. wew..
ada pribahasa dari barat yg bilang :
” di dalam orang main biola, di luar orang kedinginan”
mungkin diskusi merupakan salah satu cara untuk kita membantu teman teman maba kita .
tapi jangan cuma diskusi saja .
harus ada AKSI NYATA yg jelas .
bener” musti ada aksi nyata yang jelas…
kalo masalahnya perlu diangkat itu perlu…
karena makin banyak sekarang mahasiswa yang tidak perduli dengan yang lain, lebih mementingkan diri sendiri..
hmm…
ini dia nih kebijakan om rektor kita…
ngapain sih om…
om gak tau image UI sekarang kayak apa???
mahal om.
sebuah media depok beberapa hari yg lalu pun menyebutkan, Biaya UI naik lima kali lipat om..
itu di headlinenya.
belom yg di tipi, om..
jangan salahkan siapa2 om, kalau sedikit lagi UI sama saja dengan swasta bergengsi lainnya…
mending mereka masuk sana saja,,
hati2 om, UPH (pelita harapan siap menyusul)..
om, mau,, yg seharusnya anak bangsa yg cerdas masuk UI migrasi ke luar negeri, gara2 biaya di UI sama saja….
salam, om..
setuju ama pecinta coklad,,
kita perlu aksi nyata!!!
denger2 BEM UI akan menginisiasi itu,,,
mari kita tunggu kejantanan BEM UI !!
sudah lama kita tunggu kuku taring BEM yang disinyalir tumpul itu!!!
mari, saya siap bergabung!!
kalo perlu biar diliput sekalian sama media2 nasional!!
pesan buat ustadz gumilar!
“buat UI koq coba2!!”
remember this!
Woi Ui lihat saya…
orang tua saya dua-duanya pensiunan, tapi saya masih diganjar BOP 7,5 juta!!!
gimana sih dekannya??? mau naik haji apa???
sekarang saya lagi mempertimbangkan untuk masuk univ swasta yang lebih RASIONAL
biar sadar UI akan perbbuatannya yang keterlaluan…
banding………………..
adovokasi…………………..
nih bisa pertaruhan bagi BEM2 FAKULTAS, tunjukan taring2 perjuangan anda…
berarti temen2 sekalian pada siap ni kalo ada aksi nyata mprotes kelakuan dekanat beberapa fakultas dan rektorat kite?
oke kalo gitu…bungkusss
ketauan nih banyak yang anarkis
setuju sama #5, walopun agak kasar
Hari ini, tepatnya siang tadi, BEM UI mengadakan aksi orasi di stasiun UI. Agenda utamanya, katanya, mengungkap penyimpangan implementasi daripada sistem BOP yang baru saja diujicobakan tahun ini.
Pertama, saya salut. Tapi, kedua, saya agak miris melihat aksi tersebut. Mengapa? Aksi itu tidak bisa menyentuh susbtansi persoalan -kalo tidak bisa dibilang useless-. Karena persoalan utamanya terletak pada sistem BOP berkeadilan itu sendiri. Pada hakikatnya sistem trial and error itu penuh kelemahan di sana sini, sehingga, rentan dengan praktik2 penyimpangan oleh oknum, baik secara individu maupun komunal!
Kenapa BEM tidak langsung saja menyentuh point utama dari masalah ini? Ini bisa dipahami sebab sitem BOP berkeadilan adalah buah tangan BEM UI dengan beberapa lembaga formal lainnya. Sehingga, tidak mungkin donk mereka menelan ludah sendiri…?
Dari situ, kita melihat ketidakjelasan arah gerakan BEM UI! Apa yang dibela, siapa yang diperjuangkan, dan kemana tujuan perjuangan itu bermuara, sungguhlah absurd!!!
Semoga ini tidak terulang di tahun2 berikutnya. Cukuplah kiranya, 2008 menjadi masa terkelam daripada perjalanan BEM UI !!
Sekian.
Tulisan yang apik. Memang benar, ada poin-poin penting yang nampaknya belum di-cover oleh matrix yang diterapkan dalam sistem BoP berkeadilan. Tidak dapat dipungkiri juga terjadinya penyimpangan di lapangan.
Tapi,tanpa bermaksud menyinggung mereka yang kurang beruntung, semahal-mahalnya UI, tetap lebih murah dibandingkan PTN yang dianggap dalam kaliber yang sama.
Inilah refleksi dari carut-marut yang melanda segala aspek kehidupan di negara kita yang tercinta, tak terkecuali bidang pendidikan.
Di satu sisi, mahasiswa kadang kala dalam proses kuliah sehari-hari memiliki tuntutan (yang patut dipenuhi), seperti kualitas dosen yang lebih prima dan berkomitmen serta perbaikan fasilitas-fasilitas tertentu.
Untuk menjamin terpenuhinya tuntutan-tuntutan tersebut, maka dibutuhkan biaya. Di sini muncul dilema: UI yang selama bertahun-tahun dipandang sebagai flag-carrier pendidikan bangsa, institusi yang terbuka bagi siapa saja, dari lapisan ekonomi paling rendah hingga yang paling tinggi, UI yang selalu dipadankan dengan slogan “Kampus Rakyat” butuh biaya untuk maju dan menjadi yang terbaik.
Bangsa Indonesia? Most of us just aren’t that damn wealthy.
Lucunya, dengan pertambahan biaya yang rentangnya masih sangat, sangat jauh dari ITB, UGM, UNPAD, dll, persepsi yang timbul dari pemberitaan di media massa adalah bahwa UI itu TERMAHAL!.
Apakah di kampus lain, aksi-aksi protes sebanyak di UI? Tidak.
For God’s sake, mereka bayar per SKS padahal.
Yang ingin penulis sampaikan adalah: walaupun biaya, bagi kalangan-kalangan tertentu bertambah mahal. Janganlah berkeluh-kesah seolah-olah hari esok langit runtuh. Pernah ada dosen saya yang berkata: Tidak pernah UI menolak mahasiswa yang diterima karena kurang mampu. Kalau mengutip Rizal “kampanye terselubung menjijikan” Mallaranggeng: ‘When There Is Will There is A Way’.
Carilah beasiswa yang ada di UI! Berikanlah penemuan mengenai kekurangan pada sistem BOP berkeadilan dengan riset (seperti yang nampaknya telah dilakukan oleh penulis artikel ini)! Ada banyak jalan untuk membuat kampus UI ini, terjangkau bagi semua orang dan terangkat kualitasnya secara bersamaan!
Bagi penulis pribadi, hal lain yang perlu diamati adalah tidak transparannya sistem ini dan akuntabilitas dari pihak rektorat untuk mempergunakan pendapatan yang diterima dari mahasiswa agar worth it (contoh buruk: kandang rusa, walaupun temen gw ada yg sok kritis tp pas lewat malah “Liat yuuk”).
Yah, malah bacot deh haha
-R
hehehe…
Imut… anak BEM yah… hehe..
kadang mengakui kesalahan itu akan terasa indah. Jangan terus membusungkan dada merasa diri paling benar. Hehe..
BEM UI kehilangan arah pergerakan. Kemarin di stasiun UI mereka menghujat Sistem yang mereka ciptakan sendiri,,,
Itu tobat atau topeng??? sekali lagi.. hehehe…
Rosi, anak HI. Apa yang kau tulis sudah benar. Jangan takut.
wah wah wah…
sistem yang bernama berkeadilan ini ternyata tidak adil…
siapa yang harus disalahkan??
Kita semua!
Kita semua:
-yang udah ngelakuin sesuatu
-yang belom ngelakuin apa-apa
-yang gak mau ngelakuin apa-apa
-yang tahu tapi diem
-yang gak tahu dan ga mau tahu
tentang permasalahan sistem BOP yang “berkeadilan” ini…
ok??
siap??
tamparlah diri kalian masing-masing!!(gw juga)
*plakkk!!
sakit kan??
*makanya jangan diulangi…
hahaha
oia, buat andi rosi…
gw dapet info katanya tadi BEM UI
udah aksi tuh di depan rektorat…
iya, gua juga tahu, gua liat dari jauh kok,,
terus, menurut lo gimana,,,?
BEM UI demo rektor(at)???
masalah BOP…
lho???
udah tobat toh???
Bagi semua pembaca, saya sarankan cari dan baca semua tulisan dari anak2 BEM UI yang isinya memuja2 kenaikan BOP yang akhirnya memakan korban ratusan anak bangsa. Baca juga umpatan BEM UI kepada kelompok yang menentang kenaikan itu. Dan sekarang apa yang terjadi???
Adakah kata yg lebih pantas daripada “penghianatan dan kemunafikan”???
buat #21 tanggepan gw soal demo itu…
gw rasa…
gw kasian ama mereka
keliatannya mereka jungkir balik
dengan kelompok2 mereka doank
buat #22 gw ga mau ahh
jelek2-in orang
gw sendiri kemaren2 ga ngelakuin apa2 soalnya dengan masalah BOP ini…
gw blank
memang paling nikmat rasanya kalau melimpahkan kesalahan pada orang lain..
#23 gw setuju..sama gw juga blank!!
yang bisa gw lakuin hanya nemenin adek sepupu yg nangis2 dateng kerumah karena bingung cari keringanan padahal dah keterima di UMB UI..
kasian anak UI..
“hidup segan, mati tak mau..”
bukaN “hidup segan mati tak mau”
tapi “mau hidup malah dimatiin”
berarti aksinya FMMN yang di asrama berbulan2 yang lalu yang sempat ‘dipertanyakan’ oleh bem ui itu mungkin sekarang terdengar rasional.
OOT: si dunia keputer balik itu nampar dirinya dimana2. elu masochist ye?
Berarti anak BEM jilat ludah sendiri donkz!
hehehehe.. keren tuh!
beberapa poin yang gw agak bingungin adalah knapa BEM UI malah aksi menentang sistem yang mereka ciptain sendiri?
setau gw (silahkan diperbaiki kalo salah) sistem BOP berkeadilan ini diajuin sama BEM UI dan perwakilan lembaga” kemahasiswaan di tiap fakultas beberapa bulan lalu sebagai upaya ‘pemecahan’ terhadap wacana rektorat yang awalnya berencana naikin biaya semesteran yang tadinya 1,3 juta jadi 1,6 juta buat smua mahasiswa.
nah karena adanya anggapan bahwa gak smua mahasiswa mampu membayar 1,6 juta per semester, diajuin lah sistem BOP berkeadilan sama BEM UI dan unsur” kelembagaan kemahasiswaan di UI dan fakultas”.
agak berbeda pendapat dengan sodara rosi, gw rasa BEM UI bukannya jadi penyambung lidah rektorat, toh ini sebuah sistem yang mereka buat sendiri (yah sedikit banyak mereka juga terlibat dalam pengambilan keputusan penerapan sistem ‘berkeadilan’ ini), jadi sudah seharusnya mereka juga setuju sama sistem ini, karena mereka juga yang menciptakan.
kalo di lapangan ada penyimpangan, harusnya BEM UI juga ikut bertanggung jawab sama akibat” buruk dari penerapan sistem ini, bukannya malah ngedemo rektorat memprotes masalah sistem yang mereka ciptain ini.
malah lucu kan skarang BEM UI memprotes sistem yang dibuat mereka sendiri?
#17
gw setuju sama lo. ITB, UGM dsb biaya pendidikannya (atau ya seengaknya biaya masuknya) jauh lebih mahal daripada di UI tapi knapa gak ada (atau kalopun ada, gaungnya gak sekedengeran UI) yang protes mengenai biaya pendidikannya?
mau bukti? sistem USM di ITB yang biayanya ampun-ampunan mahalnya itu buktinya bertahan bertaun-taun. bahkan dari taun ke taun biayanya selalu naik.
kenapa mereka bisa begitu?
ya ini karena mereka tidak terbebani sama predikat ‘kampus rakyat’!
gw pribadi rasa posisi UI cukup dilematis. di satu sisi, sebagai Universitas yang membawa nama bangsa, sudah seharusnya menjadi patokan mutu pendidikan di Indonesia, yang berarti harusnya menjadi yang terdepan dalam soal kualitas di level universitas di Indonesia, tapi nyatanya skarang UI cuma menduduki peringkat ketiga di jajaran peringkat universitas di Indonesia, di bawah UGM dan ITB. peningkatan kualitas pendidikan sendiri sangat erat kaitannya dengan peningkatan biaya operasional pendidikan (such as peningkatan gaji dosen untuk menunjang kinerjanya dan menjadikan beliau” tetap fokus mengajar di UI tanpa harus terpecah fokusnya karena harus mencari tambahan di tempat lain), sehingga peningkatan biaya pendidikan adalah keharusan. sedangkan di sisi lain, dengan embel-embel ‘kampus rakyat’, UI harus menyediakan pendidikan yang murah.
cukup dilematis bukan?
ya makanya gw sarankan buat taun ini, janganlah terlalu kita banyak berdebat dan memprotes mengenai penerapan sistem ini. ini sistem yang baru, sangat wajar jika banyak kekurangan disana-sini.
toh kita juga harus paham, peningkatan biaya pendidikan ini sebenernya bertujuan baik, katanya sih untuk peningkatan mutu pendidikan di UI dsb, jadi ya mungkin buat skarang harus kita maklumi dulu lah.
buatlah review jangka panjang, 2 tahun ke depan misalnya. jika dari peningkatan biaya pendidikan ini gak ada yang berubah dari UI (misalnya peringkatnya masih di bawah UGM dan ITB, fasilitas-fasilitas kayak WC dsb masih jelek), barulah kita bertanya,
kemana perginya uang itu?
buat BEM UI, saran dari gw pribadi janganlah tergesa-gesa memprotes penerapan sistem ini. toh kalian juga yang membuat sistem ini. adanya ketidaksesuaian dan penyimpangan seharusnya jadi tanggung jawab kalian juga, jangan cuma malah protes ke rektorat.
setiap kebijakan pasti punya kelebihan ataupun kekurangan,,
apapun resikonya,kita berusaha bersama untuk menerapkan sistem yang ada,,
saya memang seseorang yang baru di UI,mungkin agak lancang bagi saya, tapi saya merasa kaget juga rasanya melihat comment dari kakak2, ternyata BOP berkeadilan banyak masalah,,padahal saya salut loh!!
marilah kita mendukung semua kebijakan pemimpin UI, tidak mungkin rasanya pihak rektorat mempunyai niat buruk,,
pokoknya lebih baik kita sama2 memajukan UI, karena mahasiswa UI merupakaa “the agent of change”, kita semua disini adalah contoh bagi orang indonesia lainnya.kalo qt saling ribut kayak gini,,
apa kata dunia??!!
jadi kalo yg menyimpang itu oknum dekanat, bem juga yg bertanggung jawab?
#30
bukan itu poinnya, yang gw tekankan disini adalah kebijakan BOP ‘berkeadilan’ ini merupakan kebijakan yang dilahirkan atas usul dan persetujuan perwakilan mahasiswa which is BEM UI, jadi segala kekurangan dan kelebihan sistem ini jadi tanggung jawab BEM UI juga dan jadi lucu rasanya kalo mereka memprotes sebuah kebijakan yang pada awalnya mereka ajukan sendiri dan setujui.
nah kalo memang ada penyimpangan dari oknum” dekanat, rektorat dsb, asumsi gw pribadi (lagi-lagi silahkan diperbaiki jika salah) adalah saat BEM UI mengajukan sistem ini sebagai solusi wacana kenaikan BOP di UI mereka sudah terlebih dahulu menelaah apakah sistem ini jika diterapkan akan rawan penyimpangan atau tidak. nah kemudian kalo mereka memang sudah menelaah dan tetap menawarkan sistem ini sebagai solusi, kan berarti mereka sudah tau baik buruknya jika sistem ini diterapkan. kemudian kalo di saat penerapannya ada penyimpangan dari oknum” tersebut, ya gw rasa BEM juga bertanggung jawab karena jika memang mereka tau sistem ini rawan penyimpangan, kenapa tetap mereka ajukan sebagai solusi?
bem ui mulu, forma tuh ada kale…(forma th kmpulan eksekutif dan legislatif.petinggi2 gtu, dan ukm2 {kalo pada dateng})
bop berkeadilan lahir dari mereka bukan?
dont hide brother (sistah juga).
too much…
*ketauan deh. mana yg dangkal dan nggak.hehe….asertif dunks Gy!!
“Lalu kita bertanya, bagaimana dengan BEM UI? Ke mana mereka dengan kasus seperti ini? Apakah mereka malu bersuara lantang ke rektorat, karena mereka dan beberapa lembaga formal lainnya yang merancang sistem “berkeadilan” ini? ”
Minta tanggapan BEM UI dong soal statement diatas. Gw sih berharap ada tanggapan yang to the poin ga pake muter-muter. Duh klo mau mengusulkan sesuatu mbok ya dipikir mateng-mateng dulu mbak mas eksekutif yang katanya adalah PERWAKILAN dari kami mahasiswa UI ini
salam..
permasalahan yang timbul setelah adanya sistem BOP-Berkeadilan sehingga akan lebih banyak pertanyaan dan masalah yang ditimbulkan sejak tahun 2008, dan jika pun mau ada Aksi ke pihak rektorat kenapa baru hari ini BEM UI 09 berbicara lagi BOP-Berkeadilan setelah proses awal penerimaan mahasiswa baru yang pertama telah selesai (SIMAK UI), kenapa tidak sebelum proses ini berlangsung?!! Bukankah kita telah mengetahui pada tahun 2008 yang lalu terjadi penyimpangan2 dari Sistem BOP-Berkeadilan?? seharusnya mewanti-wanti keadaan ini, BEM UI 09 jangan hanya kajian-kajian saja yang dilakukan tetapi segera bergerak taktis melawan pihak rektorat bukan hanya diam dan manut2 saja, berikanlah solusi terbaik kepada mereka bahwasannya UI bukan hanya milik mereka tetapi milik bangsa Indonesia mulai dari rakyat menengah,atas, maupun KECIL.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa “BEM UI 09 sangat lamban dalam menyelesaikan problema kampus tidak kritis dan tidak solutif”.
itu kan ada jaminan dari universitas… dibaca atuh SK-nya… tagih aja.. tanggal 2 Juli kan jg rektor baru ngasih jaminan lagi di Kompas, katanya kalo ada yg merasa UI mahal dateng aja ke dy, mo dikasih beasiswa katanya…
tagih..tagih..tagih..
Nb: jgn lupa, yg penting persebaran info.. maka bagusnya yg BEM pikirin itu gmn nyebarin info ke maba ttg hak mereka n mengingatkan rektorat ttg jaminan yg ud ad di SK…
Sebetulnya UI sih uda lumayan yah…. dibanding univ negeri lain biaya pendidikannya udah lebih tinggi semua rata2… SDPA univ di bandung aja standar 55 juta…
banyak kok temen2 saya yg dapet BOP. cuma bayar sekita sejutaan persemester..
wuih.. rame banget komen2nya..
ikut nimbrung sebagai korban. adek gw baru masuk, minta keringanan disetujuin. tapi tetep ga kejangkau ma keluarga gw.. nah, sekarang ini lagi ribet ngurus naik banding. muter2 kampus, niatnya sih untuk minta tolong didampingin ngurusin (istilah kerennya advokasi gitu deh).. tapi kok, ga keliatan temen2 dari BEM UI maupun Fakultas yang bersedia membantu advokasi. sumpah, LIER euyyyy….
bingung aja… pada kemana yah temen2 yang katanya berjanji untuk mengadvokasi???
batang idungnya ga keliatan.. bahkan suaranya aja ga kedengeran… apa lagi sibuk ngurus kegiatan lain?
terpaksa deh ngurus sendiri… tapi yang jadi pikiran. gimana nasib mahasiswa yang g puny kakak atau saudara di UI???
buat temen2 yang laen yang kesel ma BEM UI karena kinerja nya ga beres.. gimana kalo kalian bantu gw??? daripada makin sakit hati? mendingan konkret berbuat. khan lebih enak tuh nampar pipi BEM UI.. tul ga???
berminat? hubungi gw aja di 91743699