“Buku, cinta, dan Pesta”. Slogan yang pernah berhasil menggambarkan dunia kampus UI pada era akhir ’60 hingga ’70-an. Kita nggak cuma ngampus untuk kuliah, ngedekul di perpus atau ngerem diri di kamar kosan buat ngerjain tugas.”
yak! kita memang colorful, kuliah bukan satu-satunya tujuan kita berangkat ke kampus, walau mungkin ini menjadi yang jadi tujuan utama, bertebarannya kegiatan di luar bangku kuliah membuat Kampus UI selalu ramai. Lihat saja baliho, poster, atau spanduk yang ngasih tahu kita akan adannya acara A di B atau acara C di D. Termasuk dalamnya OpRec (open recuitment) dari UKM.
Mapala UI, suatu nama yang pada beberapa tahun terakhir selalu dikaitkan dengan sosok Soe Hok Gie (karena memang salah satu pendirinya), menjadi salah satu lahan untuk kegiatan-kegiatan ekstra kampus, terutama yang terkait dengan dunia nature
48 tahun dari awal berdiri, Mapala UI menorehkan prestasi dan kontribusi dan menjadikannya eksis dalam panji Makara UI. Tentu saja dengan orientasi kegiatannya yang selalu tetap pada upaya pengembangan rasa cinta alam dan tanah air secara lebih praktis, yaitu dengan membuat para anggotanya untuk melihat alam dan tanah airnya dari dekat. (Ade Sulaeman M-762-UI)
Salah Besar Kalau Menganggap Mapala UI Hanya Naik Gunung
“Akhir minggu adalah saat yang selalu dipakai mahasiswa buat ngelepas jenuh akibat dunia perkuliahan
“
Ngomingin soal organisasi pecinta alam tingkat kampus, Mapala UI yang terbentuk sejak 12 Desember 1964 adalah salah satu pelopor organisasi tertua di UI dan kepecintaalaman tingkat kampus di Indonesia. Mapala UI (ketika itu masih bernama Mapala Prajnaparamita; organisasi pecinta alam Fakultas Sastra) sebenarnya memiliki tujuan besar, namun sederhana dan mengena, memupuk rasa cinta tanah air atau bahasa kerennya sih “patriotisme’, ‘nasionalisme’ seperti kata almarhum Soe Hok Gie (M-007-UI):
“Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat, kalau ia mengenal akan objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berati pula pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berati pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Berdirinya Mapala UI emang nggak hanya berasal dari faktor dalem aja, (maksudnya dari keinginan para mahasiswa yang ngebentuknya), tapi ada juga faktor dari luar, yaitu panasnya politik era ’60-an. Imbasnya, suasana pendidikan di lingkungan kampus pun enggak bisa lepas dari aroma politik. Organisasi-organisasi kampus yang ada ketika itu kemudian diboncengi kepentingan-kepentingan politik. Situasi inilah yang memunculkan gagasan berdirinya organisasi pecinta alam. Sebenarnya pun, organisasi ini telah memberikan alternatif cara dalam hal mencintai tanah air Indonesia, disamping terlibat dalam aktivitas politik praktis, yaitu mengenal tanah air ini dari dekat.
Sejak memiliki AD dan ART sekaligus berubah nama menjadi Mapala UI, 7 April 1971, Mapala UI berhasi mengadakan ekspedisi sipil pertama ke pegunungan Jaya Wijaya 1972, setelah itu kita mengadakan ekspedisi lainnya ke gunung es, dikenal dengan The Seven Summits, Ekspedisi Puncak Tujuh Benua Universitas Indonesia di era’80-an hingga ’90-an. Hasilnya, lima puncak yang dicapai, Cartensz, Kilimanjaro, Mckinley, Elbrus, Aconcagua. (Prihandoko M-744-UI)
Berikut beberapa rekam jejaknya:
Desember 1971 – april 1972 : Pendakian dan Baksos di Peg. Jayawijaya.September – Oktober 1972 : Membantu penelitian dan pendokumentasian Cartenz Glacier Expedition. Berhasil mencapai puncak Cartenz Pyramid, Puncak Sumantri, Puncak Jaya, dan Puncak tengah. Januari 1973 : Kerjasama dengan TV Melbourne, Monash University ke Peg Jayawijaya. 1975 : Menyelenggarakan Latihan nasional untu Lingkungan Hidup. Februari 1976 : Pengukuhan Puncak Sumantri dalam Log Book. 1978 – 1979 : Kerjasama denga Law Harvard School melakukan Ekspedisi Sungai Mahakam da Barito. 1978 : Penjajakan Base Camp Everest oleh Hadijoyo dan Don Hasman. Agustus 1978 : Penelitian pengaruh ketinggian pada pendaki di Puncak Pangrango. 1980 : Ekspedisi pendakian puncak Trikora bersama pendaki Amerika 1981 : Ekspedisi penelitian Pegunungan salju katulistiwa. 1984 : Baksos Pembuatan Perpustakaan di Untung Jawa. 1985 : Ekspedisi Himalaya 1986 : Ekspedisi Arung Jeram Sungai Alas 1986 : Ekspedisi Dinding Utara Jayakusuma Mapala UI 1986 : Pemanjatan Bogaboo Spire, Canada. Juli – Agustus 1988 : Ekspedisi Pendakian Gunung Salju Kaulistiwa Andes September 1988 : Ekspedisi Penelusuran Gua Lebak Tipar 1987 Espedisi Penelusuran Gua Luweng Musuk Pacitan 1987 : Pemasangan Monas Berdasi 1989 : Ekspedisi Arung Jeram S. Citanduy. 1989 : Ekspedisi Panjat Tebing gunung Parang 1989 : Sailing Camp P. Onrust Januari 1989 : Ekspedisi Mt. Cook, Selandia Baru. Juli 1989 : Ekspedisi Mc. Kinley, Alaska. Januari 1990 : Ekspedisi Aring Jeram S. Tripa, Aceh. Februari 1990 : Lomba rakit Lintas Ciliwung bersih II. Juni 1990 : Lomba Rakit Hias Gerakan Ciliwung Bersih (Cikal bakal program kali bersih Prokasih). Agustus 1990 : Ekspedisi S. Kayan, Kalimantan. Agustus – September 1990 : Ekspedisi Caving Mangkalihat, Kalimantan Timur. Oktober 1990 : Ekspedisi Mt. Elbrus, Uni Soviet. Maret 1992 : Ekspedisi Aconcagua , Argentina April 1992 : Pendakian Cartenz Pyramid bersama pendaki Norwegia. Februari 1993 : Ekspedisi Golden Wall, Dinding Utara Cartenz Pyramid 1994 : Ekspedisi Kapuas 1994 : Ekspedisi Kecil Tebng Tanggul, Jawa Timur. 1995 : Juara III Kejurnas Arng Jeram S. Ayung, Bali. 1996 : Juara Umum Kejuaraan Arung Jeram Cimanuk. 1997 : Penelitian Terumbu Karang Wallace Operation. 1998 : Koordinator Posko Banjir Jakarta. 1999 : ekspedisi Gabungan dengan KOMPAS USU Pemanjatan Tebing Simarsolpa. Agustus 1999: Ekspedisi Gabungan dengan Kopasus dan Pecinta alam lainnya ke Puncak Leuser (Aceh), Bukit Raya (Kalimantan Barat), Latimojong (Sulawesi Selatan), Binaya (Maluku), dan Cartenz (Irian Jaya) Februari – April 2005 : Bekerjasama dengan UNHCR, UNICEF, dan WHO dalam berbagai penelitian dalam rangka rekonstruksi Aceh Pasca Tsunami. 2006 : Pemecahan Rekor MURI ”Vertical Bowling Pertama. 2006 – 2008 : jasa Vertical Service di sejumlah gedung seperti : Apartemen Summit, Tugu Monas, Gedung German Centre Indonesia, Hotel Acacia, Grha XL, Gedung Bank Mega dll. Februari 2007 : Menyalurkan bantuan sejumlah lebih dari 140 juta rupiah dari para donatur kepada korban banjir Jakarta. November 2007 : Penanaman pohon di Hutan UI dan sekitarnya, Tol Cipularang.2008 perlombaan tim putri arung jeram Mapala UI di Jepang. 2009 Perjalanan panjang di Meru Betiri dan Baksos di desa Bandealit, jember. 2010 perlombaan kejurnas citarum tim putri arung jeram Mapala UI. 2011 Ekspedisi arung Jeram ae mana, Bengkulu. 2011 eksedisi Selam Air Tawar Danau Terdalam se-Asia Tenggara, Matano. 2011 Ekspedisi Telusur Goa Sangkulirang-Mangkalihat, KalTim. 2012 Bakti Sosial desa RantauKermas, Jambi
Jadi bukan hanya naik gunung saja kan? semenjak 2008, Mapala UI juga mengeluarkan Majalah Jejak sebagai ikon majalah yang berusaha mengangkat isu lingkungan dan alam bebas menjadi seksi ala mahasiswa.
—
Badan Khusus Pelantikan (BKP) Mapala UI 12 merupakan rangkaian kegiatan pendidikan dan latihan calon anggota anggota Mapala UI yang diselenggarakan dalam masa liburan kuliah semester genap (juni-september 2012).
Kegiatannya terdiri dari telusur goa,panjat tebing,arung jeram,gunung hutan, dan kegiatan peduli lingkungan. Semua kegiatan tersebut akan dilakukan dalam materi kelas dan praktek lapangan.
Pengambilan formulir pendaftaran BKP dibuka dari tanggal 8-22 Mei 2012, sedangkan pengembalian formulir tanggal 28-29 Mei di Sekertariat Mapala UI.
Untuk info lebih jelas bisa datang langsung ke Sekertariat Mapala UI, follow @Mapala_UI, atau hubungi contact person Sheila (085711185789).
