Dunia itu sempit atau luas?

Sebenarnya arti kata sempit atau luas itu relatif, tergantung dari masing-masing individu melihatnya dari sudut pandang sebelah mana.
Dunia ini jika kita melihatnya dari sisi bahwa dunia terdiri dari darat, laut, dan udara, memang luas. Jark antara satu tempat ke tempat yang lain begitu jauh.
Tetapi jika kita melihatnya dari sisi yang lain, bisa jadi dunia itu memang sempit, seperti sama sekali tak ada jarak.
Sebagai contoh, ada teman saya, sebut saja Anto (bukan nama sebenarnya). Dia kehilangan sepeda sejak SMP kelas 3 kalau tidak salah. Sepeda itu merupakan sepeda kesayangannya sehingga dia sangat hafal seluk beluk sepeda itu, mulai dari merknya, letak dia menempel stiker, sepedanya tidak memiliki standar, remnya agak rusak, jenis ban yang dipakai, dan lainnya . Anto sudah melupakan dan mengikhlaskan sepedanya.
Suatu ketika, ketika Anto mulai memasuki dunia kampus, dia melihat temannya menggunakan sepeda. Anto merasa sangat familiar dengan sepeda itu. Oleh karena itu, Anto tertarik untuk bercakap-cakap dengan temannya mengenai sepeda itu. Anto bercerita bahwa sepeda kesayangannya yang mirip dengan sepeda temannya itu hilang sejak Anto duduk di kelas 3 SMP.
Teman Anto, sebut saja Budi, dia bercerita bahwa sepeda itu dia beli kurang lebih 3 tahun yang lalu. Budi juga bercerita mengenai wujud sepeda itu dulunya, ada stikernya (dilepas oleh Budi), standarnya tidak asli (disambung oleh sang penjual), remnya yang agak rusak, dan lain-lain.
Dan ternyata, setelah diteliti, sepeda milik Budi adalah sepeda milik Anto yang dulu hilang. Padahal Anto dan Budi baru saja kenal sejak memasuki perkuliahan, rumah mereka berjauhan, tetapi bisa terjadi hal seperti ini..
Ini adalah salah satu bukti bahwa dunia itu memang sempit..

Sekarang, terserang masing-masing individu bagaimana sikap kita dalam menyikapi hal ini..

Leave a Comment