Libur selesai! Wahai mahasiswa, selamat datang kembali ke rutinitas perkuliahan! Iya, iya, ngerti banget kok kalau semua pengin ada extra time buat liburnya.
Semales-malesnya males, gak ada yang lebih malesin dari menjejalkan diri dalam gerbong commuter line penuh manusia untuk mengikuti kelas pukul 8 pagi, hari Senin, setelah liburan kurang lebih seperempat tahun (pake tahun, biar dramatis).
Kenapa yang disebut mereka yang naik commuter line? Satu, karena emang yang paling sengsara perkara berangkat kuliah. Kedua, karena mau ngomongin stasiun UI.
BACA JUGA: Kartu Mahasiwa UI Bisa Dipakai Naik Commuter Line & Busway!
Mungkin kamu gak sadar, meskipun kamu sudah sering lewat depan itu stasiun atau malah sering keluar masuk stasiun tanpa mengalihkan pandangan dari layar hp saking hafalnya, ada fakta-fakta tersendiri yang perlu kamu tahu tentang Stasiun UI.
Tempat Tersibuk Seantero UI
Yes, ini iya banget. Tahukah kamu kalau Stasiun UI adalah kawasan paling sibuk dan paling rame seantero UI? BMKG gak perlu turun tangan dan cari data soal ini, tentang apakah memang Stasiun UI itu lebih sibuk dan rame dari perpus dan rektorat (ya iyalah) sekalipun.
BACA JUGA: Cara Belajar Efektif untuk Kamu Si Mahasiswa Super Sibuk
Kenapa gak perlu? Liat aja sendiri, ramenya kaya apaan. Pagi-pagi, yang mau berangkat kerja ngelawan arus yang baru sampe stasiun mau kuliah. Agak pagian dikit, yang telat bikin rame halte stasiun ditambah mereka yang lagi nunggu bikun atau anak kos yang emang berangkatnya nyantai. Sore, yang pulang kerja, sama yang mau pulang ke rumah.
Terus, emang sibuk? Iyalah. Ada yang jualan, ada yang dalam penantian, ada yang siap-siap nunggu penumpang (ojek), belum lagi yang jaga loket. Kadang, ada spectacle berupa bapak-bapak dengan wig, kostum aneh, dan nari gak jelas (mungkin BMKG akan mewawancari bapak itu… suatu hari). Gak bisa disangkal, stasiun UI lebih rame dari perpus. Tungguin aja Starbucks atau Seven Eleven melihat peluang pasar ini dan buka gerai di stasiun UI.
Kadang jadi tempat ‘unjuk rasa’
Kalau sekumpulan orang lalu-lalang mau kuliah atau kerja dan beberapa orang ngumpul untuk rendez-vous di depan stasiun masih kurang rame, silakan datang ketika lagi ada “unjuk rasa”. Mulai dari teriakan “informatif” tentang “pemerintah yang gak becus” (which everybody already knew), “ketidakadilan dalam sistem” (which everybody already knew) dan “kurang didengarkannya aspirasi” (yup, knew that one too).
Anything else we’ve knew?
Kantin stasiun UI
Di Manggarai sih iya, ada sevel dan bahkan KFC. Tapi di stasiun UI, emang ada? Datanglah pagi-pagi (entah mulai pukul berapa, tapi yang jelas pukul delapan atau sembilan udah ada), maka kamu akan menyaksikan itu halte stasiun berubah jadi kantin, as in banyak yang jualan.
BACA JUGA: Belum Pernah Nongkrong di Kantin-kantin Ini? Jangan Ngaku Anak UI Deh
Menjelang sore, sekitar pukul empat, menu berubah. Bukan menunya yang berubah sih, tapi yang jualan ganti. Macam rolling gitu. Tadinya roti atau klapertart atau baked macaroni dan lasagna, berubah jadi angkringan dan otak-otak, dan pecel. Keren kan?
Special flow
Buat yang sangat memperhatikan fasilitas yang ada, terutama di stasiun UI dan sekitarnya, pasti bisa mendukung statement ini. Bisa dibilang, stasiun UI ini semacam privilege buat anak UI. Gak percaya?
Dibanding halte Pocin dan halte universitas sebelah, halte UI ini langsung masuk wilayah UI (di stasiun Pocin gak begitu adanya, dan di halte universitas sebelah apalagi). Lalu, lihat flow-nya. Keluar dari stasiun dan butuh ojek, turun lewat tangga kanan. Mau jalan atau nunggu bikun, turun tangga kiri.
BACA JUGA: Mereka Berbagi Cerita Serunya Naik Bikun. Cerita Kamu Apa?
Anyway, spesial flow ini juga mendukung mahasiswa yang ngekos di daerah Kober dan Barel. Ada gerbang khusus dan hingga kini terus ada renovasi untuk memperbaiki kenyamanan, seperti lampu lalu lintas (yang sebenernya juga gak terlalu penting, tapi yasudahlah). Sudah sepantasnya mahasiswa UI bersyukur dengan adanya kenikmatan yang sering luput dari pandangan ini.
BACA JUGA: Untuk Kamu yang Sering Melintasi Gang Sawo/Kober di Belakang Stasiun UI, Apakah Menyadari Hal Ini?
—
Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter dan Line supaya jumawa-nya staisun UI bisa tersebar dan banyak mahasiswa UI yang menyadari kelebihan stasiun UI dan banyak mahasiswa universitas sebelah yang mungkin iri. #ketawasetan
Daftar Isi
Jadi inget masa kuliah dulu. Masih pakai KRL tak berpintu. Berangkat pagi-pagi sekali buat ngejar kuliah pagi.
Kadang ada rasa kangen untuk jalan-jalan lagi di hutan.
Sekarang Jaket Kuningnya sudah disimpan dalam lemari. Kenang-kenangan pernah menjadi bagian dari kampus ini.