Fakta yang Kamu Harus Tahu Tentang Stress Eating

Kamu yang sering menuduh temen kamu yang agak gemuk bahwa pembelaan diri mereka tentang stress eating sebagai sesuatu yang fiksional, gak perlu nunggu lebaran untuk minta maaf.

Kenapa? Karena stress eating itu nyata dan memang, benar sekali, bisa jadi penyebab meningkatnya berat badan bahkan berujung obesitas dan tewas (sok dramatis, tapi malah jadi serem).

Gak percaya? Yuk, sini diyakinkan.

Kebiasaan ngejain tugas sambil ngemil via
Kebiasaan ngerjain tugas sambil ngemil via 10tv

Sekarang coba brainstorm situasi apa aja yang mendorong seseorang untuk stress eating. Sebenernya gak perlu stress yang berat as in ditinggal si dia, untuk bikin kamu jadi tukang ngemil. Skenario-skenario sederhanalah yang bikin kamu tanpa sadar meraih berat badan.

Apa tuh contohnya?

Sederhananya, siapa yang di sini mau ngerjain tugas sendiri di kosan, beli snack dan soft-drink dulu tapi porsi buat tiga orang? Padahal mah tugasnya dikit, kamu kerjain besok pagi sebelum berangkat kuliah juga sabi, tapi kamu excited untuk merasa rajin dan ‘berniat’ ngerjain malam itu juga. Ketika ngerjain, ternyata tugasnya gak segampang yang kamu kira, ditambah lagi fokus kamu yang ke-distract sama kehadiran beberapa snack dan softdrinks. Voilà, kamu baru saja menaikkan berat badan kamu. Tugas belum setengah jadi, snack dan softdrink semua udah selesai diungsikan dan kini bersemayam di perut kamu.

Atau malah, kamu yang lagi kerja kelompok, dan ada temen kamu yang kurus-dan-ga-pernah-gendut-meski-makannya-banyak itu dengan baiknya bawa makanan buat dibagi-bagi. Kamu, dengan nistanya, ngelahap itu makanan tanpa sadar sambil ngobrolin obrolan yang kamu sendiri ga yakin kalo kamu ngerti. Alhasil, kamu banyak ngemil.

Ditinggal si dia, apa lagi. Kamu mengenang segala acara lunch bareng dengan cara memesan makanan yang sama sebagai bentuk rasa rindu. Stress.

BACA JUGA: Ketika Mantan Masuk UI Juga, Aku Harus Apa?

Faktanya, dan ini fakta punya asal-usul lumayan jelas yaitu The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, gula bisa membatasi produksi hormon stress cortisol dibandingkan dengan aspartam. Ya, gula ngurangin stress kamu. Eits, tapi denger dulu selengkapnya.

Faktanya, wanita yang bisa menghabiskan tiga gelas minuman dengan gula sebagai pemanis, lebih sedikit produksi hormon cortisol-nya dibanding dengan yang minum minuman dengan aspartam.

Berdasarkan studi, si gula juga mempengaruhi cara kerja otak perempuan dalam menangani situasi yang bikin stress.

BACA JUGA: Cara Belajar Efektif untuk Kamu Si Mahasiswa Super Sibuk

Tuh, gula bisa ngurangin stress kamu. Makanya kamu kalo stress makan yang manis-manis. Namun, harus diingat bahwa mengkonsumi gula untuk mengatasi stress dapat membuat kamu tambah ketagihan untuk konsumsi lebih banyak gula, which is a way to gain obesity and other health probs, berdasarkan ‘sabda’ dari penulis studi tersebut, seorang peneliti nutrisi bernam Kevin D. Laugero, PhD.

Yoghurt buah, solusi stress eating via
Yoghurt buah, solusi stress eating via Photo Credit: JuditK via Compfight cc

Lah lah lah, terus solusinya gimana? Gak makan manis, stress; makan manis, obesitas. Nanti kalo stress trus obesitas dan malah tambah stress karena obesitas gimana? Jangan khawatir. Ada solusinya, tapi ya kamu juga harus punya komitmen.

BACA JUGA: 5 Makanan Ini Nggak Bakal Nyiksa Kalau Kamu Mau Diet

Kalaupun kamu mengalami stress eating dan membutuhkan asupan gula, kamu bisa dapet itu gula dari dark chocolate atau yoghurt yang dicampur buah. Gulanya gak bikin kamu melar, at least lebih sehat dari ngemil yang aneh-aneh lainnya macam donat atau gadoin sugar cube.

BACA JUGA: 4 Alternatif Pengganti Nasi untuk yang Diet

Lebih sehat lagi kalo kamu yoga, atau seengaknya atur nafas dan ngilangin tensi dengan cara mengatur nafas, tarik nafas dalem-dalem etc deh yang bikin kamu tenang. Jadi gak lari ke makanan.

—

Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter, dan Line supaya temen-temen kamu dapet hidayah tentang stress eating! Daripada mereka melar dan bikin sempit kalo deket kamu kan? 😛

Leave a Comment