Festival antropologi merupakan salah satu program kegiatan Himpunan Mahasiswa Antropologi Universitas Indonesia (Hé-Man UI). Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010 dengan mengusung tema : “Merajut Multikultur Indonesia”. Tahun ini menjadi tahun kedua festival antropologi diadakan dan tentunya dengan tema serta konsep – konsep baru yang lebih menarik dari tahun sebelumnya.
“Kearifan lokal Pulau Percha” merupakan tema yang kami usung untuk menjadi tema basar festival antropologi 2011. Yang dimaksud pulau Percha disini adalah Pulau Sumatra yang merupakan ujung pulau Indonesia. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh :
- Jarang sekali kegiatan di Universitas yang mengusung bagian barat Indonesia yaitu pulau Sumatera.
- Sumatera merupakan pulau yang terdiri dari beragam suku, seperti Batak, Padang, Melayu, yang tentunya masing – masing suku – suku bangsa memiliki budaya yang berbeda.
- Banyak sekali budaya – budaya suku – suku bangsa di Sumatra yang belum banyak diketahui masyarakat.
Festival ini terdiri dari rangkaian acara yang akan berlangsung selama lima hari, pada minggu kedua bulan Desember, yaitu pada tanggal 5 – 9. Rangkaian acara ini terdiri dari pameran budaya, seminar, hingga puncaknya yaitu pagelaran seni.
PAMERAN BUDAYA
Pameran ini kami sebut sebagai pameran terbuka karena pameran ini dilaksanakan di ruang terbuka yaitu disepanjang koridor FISIP. Kami membuat pameran terbuka karena kami ingin semua mahasiswa FISIP dan yang berada disekitarnya bisa menikmati dengan cara melihat langsung dan bersentuhan langsung dengan segala yang kami pamerkan tanpa dipungut biaya. Dengan demikian tujuan kami untuk memperkenalkan budaya Sumatra yang beraneka ragam dapat tersampaikan.
Pameran terbuka akan dilaksanakan selama 5 hari, dengan content pameran yaitu; makanan khas sumatera, Parade Baju adat khas sumatera, Pariwisata Sumatera, Foto-foto Sumatera, baju adat, dam kesenian Sumatra.
Pameran ini akan dilangsungkan di sepanjang FISIP dan akan terbagi – bagi pada titik – titik tertentu untuk masing – masing budaya. Untuk pameran pariwisata dan aksesoris budaya (seperti kerajinan tangan) akan dilaksanakan di sepanjang selasar gedung B dan C. pameran pariwisata dibuat sebagai bentuk kerjasama kami dengan pemda-pemda Sumatra dan juga untuk memperkenalkan tempat – tempat menarik di Sumatra yang mungkin akan membuat masyarakat yang melihatnya ingin segera mengunjunginya.
Selain pameran pariwisata, kami pun akan menampilkan pameran makanan khas Sumatra. Kami ingin memperkenalkan keragaman makanan Sumatra yang mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. Dengan demikian masyaratak ataupun pengunjung yang mengunjungi pameran makanan, dapat menikmati makanan – makanan Sumatra yang mungkin belum pernah ditemui sebelumnya.
Baju adat masyarakat Sumatra akan menjadi bagian dari pameran ini. kami pun lagi – lagi ingin memperlihatkan baju – baju adat Sumatra yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Aksesoris kesenian hasil Sumatra tidak lupa kami tampilkan dalam pameran kami. Kami pun akan memperlihatkan tato, alat kesenian, dan aksesoris atapun hasil kerajinan tangan yang berasal dari Sumatra.
Pameran ini akan berlangsung sepanjang hari selama Festival Antropologi diadakan. Pameran ini dimulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00.
SEMINAR
“Manajemen Bencana Melalui Kearifan Lokal” dengan membawa contoh kasus Tsunami di Mentawai yang beberapa masyarakatnya masih memegang kearifan lokal dan menggunakannya dalam pengelolaan maupun pencegahan kerusakan akibat bencana. Kasus tersebut, yang membawa kearifan lokal, akan dilihat dengan perspektif yang lebih luas sehingga kearifan lokal dalam masyarakat Mentawai dapat menjadi solusi global penanganan bencana. Seminar ini akan menghadirkan beberapa pembicara, yaitu akademisi dari dosen Departemen Antropologi UI, pakar lingkungan, tokoh masyarakat dari Mentawai, dan pakar dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Target acara ini adalah mahasiswa dan umum.
PAGELARAN SENI
Pegelaran seni merupakan rangkaian kegiatan Festival Antropologi “Kemilau Sumatera”. Acara ini akan diselenggarakan pada hari terakhir festival. Setelah rangkaian pameran, seminar, dan music klinik maka dipenghujung akhir festival, kami menghadirkan pagelaran seni yang diharapkan dapat memperkenalkan kesenian Sumatera.
Karena tema kami adalah Sumatra maka tentu saja kami akan menampilkan kesenian – kesenian Sumatera baik yang sudah banyak dikenal masyarakat maupun yang belum banyak dikenal. Selain menampilkan kesenian khas Sumatera, kami pun akan menampilkan beberapa Band pop/indie lainnya. Pagelaran ini akan diadakan di Teater Kolam FISIP UI.