FIK UI Tidak Merayakan Valentine?

Kawasan kampus Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia memang tidak dihiasi dengan pernak-pernih berwarna merah muda atau gambar berbentuk hati pada bulan Februari ini. Hal ini menunjukkan bahwa seakan-akan FIK UI tidak ingin ikut merayakan keindahan “Bulan Kasih Sayang”.

Bulan Februari memang selalu dijadikan ikon bulan kasih sayang atau bulan paling centil. Pasalnya banyak toko yang menggunakan kesempatan ini untuk berjualan pernak-pernik unyuu—atau lebih lazimnya disebut pernak-pernik lucu—seperti bantal berbentuk hati, atau justru hati ayam (kalau yang ini tentu saja dijual di warung makan).

Penyebab semua ke-unyuu-an ini adalah tidak lain tidak bukan, Mischa dari sinetron Cinta Fitri. Eh? Maaf-maaf, salah baca scipt. Ya, penyebab semua ini tentu saja perayaan hari Valentine. Hari yang disimbolkan sebagai hari kasih sayang.

Valentine sering dijadikan alasan semua orang untuk mengutarakan perasaan kasih sayang kepada siapapun, misalnya, dari seorang gadis ke pacarnya atau sebaliknya. Banyak orang yang mengatakan pengutaraan kasih sayang tidak seharusnya dirayakan hanya tanggal 14 Februari. Kasih sayang harus diungkapkan setiap hari dan setiap saat karena pada dasarnya kasih sayang tidak dapat dibatasi oleh waktu 24 jam. Sangatlah tidak lucu ketika seorang wanita meminta coklat kepada kekasihnya setelah hari Valentine, tetapi kekasihnya justru menolak dengan dalih “Maaf, sayang, hari ini kan bukan hari Valentine”. Sungguh manis, ehm.. maksud saya ironis.

Kasih sayang seharusnya memang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa kasih sayang tidak harus selalu ditunjukkan dengan pemberian bunga atau coklat, tetapi bisa hanya dengan rasa peduli atau sekadar senyum ramah, bukan? Mungkin itulah alasan mengapa FIK UI tidak merayakan hari Valentine. Hal itu sangatlah wajar karena sebagai calon perawat profesional masa depan, rasa kasih sayang merupakan modal paling utama untuk menghadapi klien.

Seluruh civitas academica FIK UI dituntut untuk belajar bersikap ramah akan sesama agar citra kepedulian dapat terbentuk. Oleh karena itu, meskipun perayaan Valentine menghebohkan berbagai tempat, FIK UI seakan tidak merasakan adanya atmosfer perubahan karena pada dasarnya, di FIK UI setiap hari adalah hari valentine.

7 thoughts on “FIK UI Tidak Merayakan Valentine?”

  1. bruder, bagus banget nih, Nd bener banget kalo kasih sayang bukan cuma sekedar hura2. Tapi suka duka bareng2. Buat apa sayang tapi kalo lagi seneng doang, hahahah

    Reply
  2. Tulisan biasa ttg momen yang tidak terlalu prioritas buat rakyat Indonesia…

    Tapi baguslah, sudah berani menuliskan aspirasinya di forum umum.

    Reply
    • menurut saya, rasa “peduli” adalah esensi dari profesi perawat itu sendiri. dan saya berusaha mengekspos keberadaan profesi ini agar masyarakat–terlebih dulu mungkin anak UI–tahu bahwa profesi ini sedang memperjuangkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi untuk rakyat Indonesia, alisa RUU Keperawatan. 🙂

      Reply

Leave a Comment