Hebat! Mahasiswa Kembangkan Flood, Aplikasi Mitigasi Banjir. Anak UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia kembali berinovasi dalam merancang sebuah aplikasi untuk mitigasi banjir yang dinamakan “Flood”. Aplikasi ini dirancang oleh keempat mahasiswa yang terdiri oleh Clinton Samuel, Fira Atiqah, Aysha Salsabilla Herfinanda, Devin Hanif.
Keempat mahasiswa yang tergabung dalam tim Akademisi Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi (Prodev) Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik UI (DTI FT UI) dan diketuai oleh Dr Ing Amalia Suzianti mengatakan bahwa, rancangannya terinspirasi dari minimnya ketersediaan aplikasi yang dapat mengintegrasikan berbagai layanan yang terfokuskan pada penanganan bencana banjir.
“Terinspirasi dari kurangnya ketersediaan layanan yang fokus pada penanganan bencana banjir, aplikasi ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri ketika bencana banjir menghadang. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menjadi salah satu sarana mitigasi bencana yang mudah diakses hanya melalui ponsel di tangan,” ujar Amalia terkait aplikasi Flood.
sumber: ui.ac.id
Untuk acuannya sendiri, Flood mengacu pada aplikasi mitigasi banjir yang telah diluncurkan oleh pemerintah maupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Bedanya, aplikasi “Flood” menawarkan kemudahan alur penggunaan serta waktu yang efektif untuk dapat mengakses berbagai macam fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut.
Untuk fitur pada aplikasi ini cukup beragam lho, Anak UI! Diantaranya adalah fitur preventif seperti ramalan cuaca dan peta potensi banjir. Lalu, ada fitur mitigasi bencana banjir seperti formulir kebutuhan, database informasi bencana, pesan bantuan, dan fitur pertolongan pertama darurat, seperti panggilan darurat dan pengiriman lokasi.
Aplikasi ciptaan Anak UI ini akan memudahkan tim SAR atau relawan dalam menjalankan tugas untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. Beberapa fitur juga telah disediakan seperti database korban, peta visualisasi bencana banjir, serta bantuan relawan.
sumber: ui.ac.id
“Aplikasi ini terbagi ke dalam dua peran utama sesuai user yang ada. Fitur-fitur aplikasi yang tersedia dipisah berdasarkan kebutuhan masing-masing peran, yaitu fitur bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan fitur bagi relawan/Tim SAR sebagai pihak berwajib penyedia bantuan,” kata Amalia dalam keterangan persnya.
Ia menjelaskan, nantinya aplikasi ini tak hanya menyediakan sarana untuk melaporkan bencana saja, namun juga dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan secara lebih optimal dan tepat sasaran dengan menggunakan databasekorban yang berisi tentang kebutuhan yang diperlukan oleh korban banjir. Selain itu, aplikasi “Flood” juga dapat berfungsi sebagai penyedia informasi terkait ramalan cuaca dan potensi banjir, serta menjadi kanal bantuan bagi para korban banjir agar mudah untuk dicari.
Di awal November 2020, tim Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi UI (Prodev DTI FT UI) telah melakukan pengujian dari prototipe aplikasi Flood dengan melibatkan narasumber di area Jabodetabek yang pernah menjadi korban banjir. Pengujian dilakukan untuk mengukur kemudahan penggunaan aplikasi, kepuasan pengguna terhadap fitur-fitur yang tersedia dan juga masukan dari pengguna terkait fitur yang ingin diubah atau ditambahkan. Karena kondisi pandemi yang tak kunjung reda, tahapan pengujian dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom untuk meminimalisir kontak fisik secara langsung.
Penelitian untuk pengembang aplikasi “Flood” ini dapat terlaksana atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI). Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (pengmas), pengembangan aplikasi Flood diharapkan dapat digunakan sebagai media penyambung dan pembantu masyarakat yang terdampak banjir dengan pihak dari relawan dan tim SAR. Harapannya sih, pengembangan aplikasi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Jabodetabek secara luas dan dapat berguna ketika banjir kembali terjadi di masa yang akan datang.
wahh keren, semoga bermanfaat untuk masyarakat~