Ini Soal Makara Kita, Pemira UI, dan Prodi Indonesia 2010

makara-kita

 

 

 

 

 

 

 

 

Kemarin, 13 November 2013, saya tiba-tiba ingin sekali tertawa dengan apa-apa yang terjadi di Pemira UI tahun ini. Awalnya, saya, Diah Mustikasari, mahasiswa biasa nan awam ini, enggan lagi peduli terhadap apapun yang terjadi di kampus, apalagi di kegiatan macam Pemira UI. Efek angkatan tua? Bisa jadi. Pusing sama tugas-tugas kuliah macam Kapseling dan skripsi? Bisa jadi. Namun, beberapa kejadian yang menimpa teman saya, bikin saya jadi bergidik lagi, bikin saya jadi penasaran lagi, bikin saya jadi random, dan tiba-tiba ingin menulis.

Beberapa waktu lalu, beberapa teman seangkatan di jurusan saya, mendadak muncul namanya di akun @PemiraUI. Katanya, ada kasus pemalsuan tanda tangan dari salah satu calon BEM UI, tapi di sini saya nggak akan banyak bicara soal ini. Saya mau bicara tentang hal lain. Kali ini ada kaitannya juga dengan Pemira UI dan lagi-lagi juga ada sangkut-paut dengan teman seangkatan di jurusan saya.

Ada yang tahu lembaran yang mirip “koran” dan beredar beberapa hari ini di UI? Saya nggak tahu itu koran atau bukan, tapi desainnya mirip koran. Namanya, Makara Kita. Kebetulan, saya pegang terbitan tanggal 9 November 2013. Saya juga nggak tahu ada terbitan di tanggal lain atau nggak. Isinya didominasi dengan artikel yang ngomongin Pemira UI. Saya tidak tahu yang nerbitin siapa, tapi kata beberapa teman saya, ini terbitan dari salah satu calon Ketua dan Wakil BEM UI.

Satu hal yang pengen banget saya tanya, Makara Kita ini ada editornya atau nggak, sih? Pas dibaca, serius minta banget dicoret-coret, hehe. Mau bikin media, tapi kok tidak nggak peduli sama bahasa yang baik dan benar? Ke laut aja sana.

Ya sudah. Lanjut ke hal lain aja. Di tulisan ini, saya nggak mau panjang-panjang bahas soal bahasa. Saya mau bahas soal etika. Terutama di halaman 4, Makara Kita. Loh, kok tiba-tiba ada foto teman saya nampang di sana? Sudah izin? Belum? Terus, itu keterangan di bawah foto itu maksudnya apa? Iseng banget ditulis seperti itu. Bahkan, saya dengar, si pemilik blog yang menjadi rujukan foto itu mengaku bahwa dirinya tidak dimintai izin.

Dari canda tawa hingga pembicaraan serius yang mengundang perdebatan. Aktivitas merkalah yang biasa disebut ‘mahasiswa nongkrong’. Dari pengamatan tim riset Makara Kita, mereka memiliki kecenderungan untuk apatis terhadap Pmira UI tahun ini. Berbagai diskusi yang terjadi di tongkrongannya, membuat mereka malah tergiring semakin apatis. Bagi mereka, masih banyak hal yang lebih penting ketimbang harus berkecimpung langsung terhadap praktik pollik kampus. Mereka seharusnya bisa “dirayu” olh panitia Pemira UI serta Ketua dan Wakil Ketua BEM UI Untuk memberi suara ketika pemilihan dimulai. 

Lihat deh kalimat-kalimat yang saya kutip dari keterangan di bawah foto itu. Typo di mana-mana. Kesalahan ejaan di mana-mana. Itu yang namanya media?

Lihat lagi foto itu, ada seseorang yang berbaju merah dan memegang gitar, kan? Itu teman seangkatan di jurusan saya. Ditulisnya sih itu foto ilustrasi. Kasihan banget teman saya dijadikan ilustrasi dan diberi keterangan yang sangat subjektif. Memang si pemberi keterangan tahu siapa teman saya? Tahu bagaimana teman saya itu? Tahu teman saya itu begini dan begini? Nah loh! Asal ya?

Coba tebak, foto yang diberi keterangan “mahasiswa nongkrong yang cenderung apatis” itu, di ambil saat momen apa? “Welcome Maba” saudara-saudara. Kurang peduli apa coba teman saya itu? Bahkan, saya tidak datang di “Welcome Maba” itu. Bisa jadi, justru saya yang lebih apatis ketimbang dia.

Kok saya kecewa ya dengan apa yang dilakukan Makara Kita? Iseng banget mereka. Secara tidak langsung, apa yang mereka tulis di bawah foto itu merugikan orang yang ada di dalam foto, kan? Kalau mau pakai foto buat ilustrasi, bisa kali izin dulu. Bisa juga kali bikin foto sendiri. Apa susahnya? Kalau mau tetap pakai foto itu, bisa kali wajah yang kentara jelas dikasih efek blur dulu.

Maaf ya kalau saya terkesan sotoy dan semacamnya. Saya sih gerah aja dengan apa yang terjadi. Saya buat tulisan ini cuma mau kasih opini. Opini dari mahasiswa biasa yang kuliah di Prodi Indonesia FIB UI angkatan 2010. Jurusan sekaligus angkatan yang lagi tenar karena mahasiswanya banyak tersangkut di pembahasan soal Pemira UI.

Tabik!

Depok, 14 November 2013

 

Leave a Comment