Ironis, Kami membanggakan BOP-B di Depan Mereka

Lagi-lagi tentang BOP-B. Jika berbicara tentang BOP-B mungkin tidak akan ada habisnya, tapi yang ingin saya tuliskan di sini bukan sistem BOP-B yang rumit ataupun keluhan tentang BOP-B serta kritikan-kritikan terhadap BOP-B. Dalam tulisan ini saya hanya ingin berbagi pengalaman saat melakukan roadshow UI di kota asal saya.

Sebagai maba UI yang pulang kampung, saya dan teman-teman memiliki tugas baru untuk melakukan roadshow atau sosialisasi UI ke SMA yang ada di kota saya. Merupakan tugas yang cukup melelahkan untuk menarik minat siswa-siswi di sana karena sedikit sekali dari mereka yang memiliki keinginan untuk  masuk ke UI. Untuk itulah kami berupaya menciptakan citra UI yang bagus di mata mereka semua. Salah satunya dengan mengelu-elukan kuliah dengan “biaya murah” di UI dan “BOP-B” yang sangat “adil” itu.

Ya, kami berupaya meyakinkan mereka bahwa di UI kita bisa masuk dengan UP nol rupiah dan uang persemester minimal seratusribu rupiah.  Dan teman saya berusaha meyakinkan mereka bahwa

Kuliah di UI itu istilahnya bisa nyang-nyangan. Kita bisa tawar-tawaran uang kuliah…

Ironis, saat itu saya teringat dengan OKK 2009 saat diperlihatkan sebuah foto jakun dengan potongan kardus bekas yang digantungkan di leher bertuliskan (kurang lebih)

Dijual jakun dengan harga 7.500.000

Harga bisa ditawar loh

Merupakan sebuah sindiran yang cukup mengena untuk saya sebenarnya karena di saat yang lain menetang keras sistem BOP-B, kami saat itu justru membanggakan sistem tersebut demi menjaga citra UI di mata siswa-siswi SMA itu.

Di sana kami benar-benar menggambarkan UI sebagai Universitas yang peduli dengan rakyat kecil. Universitas di mana ujian masuknya tidak perlu mencantumkan nominal gaji orang tua kita. Universitas di mana ujian masuknya tidak perlu mencantumkan berapa rupiah kita akan menyumbang untuk UI. Universitas di mana ujian masuknya benar-benar mengandalkan kemampuan otak, bukan kemampuan finansial (SIMAK UI).

Dan saat itu ada seorang siswa yang bertanya

Kak, saya mau masuk UI, tapi saya cuma punya uang dua juta. Bisa tidak?

Itu pula yang menjadi pertanyaan saya. Bisakah kita masuk UI dengan uang “dua juta saja”?

Saya hanya ingin agar apa yang saya dan tema-teman saya katakan pada siswa-siswi tersebut adalah nyata, bukan kebohongan yang dikemas sedemikian apik demi sebuah cover. Bahwa UI adalah kampus yang benar-benar peduli akan rakyat. Bahwa UI adalah kampus yang benar-benar mengedepankan kemampuan otak. Bahwa sistem BOP-B itu benar-benar “adil” untuk semua mahasiswanya.

Jangan sampai nantinya mereka menjadi kecewa seperti saya yang juga kecewa dengan BOP-B saat ini. Jangan sampai impian mereka untuk kuliah murah terhempas begitu saja hanya karena BOP-B yang lagi-lagi katanya “adil”. Jangan sampai mereka menangis jika nantinya mereka tahu bahwa dalam kenyataannya banyak mahasiswa yang menangis karena lagi-lagi “BOP-B” ini.

Dan saya lagi-lagi teringat ucapan senior saya

Kuliah di UI itu sudah tidak sebangga dulu di mana uang kuliah memang murah. Tidak seperti sekarang di mana jalur masuknya saja ada banyak, apalagi biaya kuliahnya yang mencekik leher…

22 thoughts on “Ironis, Kami membanggakan BOP-B di Depan Mereka”

  1. saya juga merasakan hal yang sama. semoga kebijakan BOP-B ini dapat dimodifikasi sedemikian rupa hingga benar-benar adil bagi semua.

    Reply
  2. Hari senin adalah hari pertama roadshow makara cirebon ke sma-sma yang ada di cirebon. semoga kegalauan hati untuk menyampaikan permasalahan BOP-B tidak mengurangi rasa untuk memberikan yang terbaik bagi adik-adik sma yang akan berjuang menghadapi berbagai macam ujian masuk UI, semangat!

    Reply
  3. saya rasa semua paguyuban merasakan hal yang sama. Akan tetapi, tentang BOP-B yang murah, itu pun saya rasa ada benarnya juga…kan memang ada temen-temen kita yang dapat BOP begitu murah..

    🙂

    yang perlu diberi garis bawah waktu presentasi adalah perjuangan meraih keringanan biayanya itu..,insya Allah kalo gigih bisa kuliah…

    Reply
  4. Seperti yang kita ketahui, semenjak UI ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN), kucuran dana untuk operasional dari pemerintah tidak sebesar biasanya. Jadi UI harus mengatur sistem keuangannya sendiri. Di balik penerapan BOP-B terdapat subsidi silang antara mahasiswa yang bayar penuh dengan mahasiswa yang mendapat BOP-B. Tak masalah, kita mensosialisasikan sistem BOP-B kepada adik-adik kelas kita, dgn syarat kita harus menjelaskan secara jelas dan menekankan bahwa sistem BOP-B diterapkan HANYA kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. Tanamkan rasa kesadaran diri kepada mereka, jika memang mampu bayar penuh, ya bayar penuh, jika memang kondisi ekonominya kurang, jangan malu-malu untuk bersikap terbuka dalam mengurusi dokumen-dokumen pengajuan BOP-B. jadi dalam pemrosesan penentuan siapa yg berhak mendapatkan BOP-B dapat berjalan baik tidak menemukan masalah seperti waktu lalu. NO OFFENSE. Bedankt. XD

    Reply
    • Bedanya beasiswa dengan BOP-B: beasiswa diperebutkan sehingga butuh “tahu diri” untuk mengajukannya, sementara BOP-B adalah HAK SEMUA maba tanpa perlu “tahu diri” untuk mengajukannya. Justru yang perlu ditekankan adalah pilih BOP-B bagaimanapun keadaan ekonomi keluarga.

      Reply
  5. Sebenarnya BOP bekerja kq
    Sy dari Kediri,ada 4 org angk 2008 yg mndapat BOP 200rb
    Dan 4 org yg mndapatkan BOP 200rb jg utk tahun 2009
    Semua kembali k usaha masing2
    Jika memang bnar2 tidak mampu,memang harus brjuang keras
    Banding,banding dan banding
    It adalah trade off dari impian besar utk kuliah
    Kita harus berjuang lebih keras dbanding teman2 lain dg kondisi ekonomi yg lebih

    Dan bolehkah saya menjawab pertanyaan adik SMA Anda?
    ‘Saya datang ke UI pada tahun 2007 dengan uang saku dari saudara dan pinjaman kakak saya
    Sampai sekarang,saya masih bisa menghirup udara di UI dan bergaul dg normal’

    Tks

    Reply
  6. terimakasih atas postingannya
    saya juga sering ditanyai oleh beberapa adik2 SMA yang kepingin masuk UI….mereka umumnya bertanya mengenai uang kuliah di UI yang relatif mahal buat mereka…terus terang saya bingung menjawab pertanyaan mereka…ingin sekali saya menjelaskan mengenai BOPB, tapi dengan kondisi seperti ini saya takut memberikan harapan palsu bahwa BOPB benar2 bisa diandalkan untuk keringanan uang kuliah..

    Reply
  7. oh klo gw c smenjak dekan gw ngomong d dpan muka gw ndiri klo jaman gini kuliah murah itu bullsh*t, gw udah ga pernah nyebut bop-b lg buat yg mao masuk ui. gw jg pernah k sma gw utk promosiin ui. pastiny bnyk bgt yg bertanya klo skrg msk ui mahal. gw iya-in. daripada ngejual angan-angan mnrt gw c lebi mending nganggep bop-b sbg keringanan untung2an. bs dicoba usahain klo dpt ya anggep aj dpt voucher diskon tp tetep dr awal hrs siap2 dpt bop 7.5 jt. yg ngurusinny aj ga percaya ama sistem bop-p gt.. toh dgn 7.5 jt gw blng aj tetep lebi murah drpd univ swasta kan..

    Reply
  8. salam, terimakasih untuk postingannya. saya sampaikan selamat berjuang untuk teman teman yang aktif di organisasi paguyuban daerah, yang tengah menyelenggarakan kegiatan tahunan sosialisasi UI di daerah masing masing. semoga bermanfaat bagi saudara kita, seluruh masyarakat Indonesia.

    insyaAllah, Rabu besok, 13 januari 2010, teman teman mengadakan diskusi kecil tentang kebijakan BOPB 2010. pukul 15.30 di ruang MWA UM – Pusgiwa UI.

    Reply
  9. oiya, ada beberapa hal yang kiranya akan menjadi kebijakan BOPB tahun 2010. beberapa waktu lalu saya bersilaurahmi dengan Mas Kamar – Direktur Kemahasiswaan UI – satu hal yang menjadi poin penting terkait BOPB 2010 adalah kemungkinan tidak dilibatkannya mahasiswa dalam proses penentuan besaran BOP B secara organisasi. Hal lain adalah penentuan BOPB akan diserahkan kepada bidang keuangan UI (tidak lagi oleh Kemahasiswaan)

    kondisi diatas belum tentu pasti, sebab yang akan keputusan akhirnya berada pada ketetapan Rektor UI. sebab itu, beberapa teman teman di lembaga tengah memperjuangkan agar BOPB kedepannya lebih adil, baik proses maupun hasilnya kelak.
    semuanya, semoga dalam rangka untuk UI yang lebih baik. UI kita, UI seluruh rakyat Indonesia.
    UI kita, UI rakyat Indonesia.

    Reply
  10. mahasiswa ga dilibatkan? waw!!
    harus ditolak dong!
    orang keuangan rektorat yang sedikit itu bisa berbuat apa dalam mengurusi puluhan ribu mahasiswa baru? yang udah dengan bantuan mahasiswa aja ga 100% bisa disurvey, masih ada bolong di sana-sini, dsb-dll..

    bukannya berprasangka buruk, tapi kalo orang keuangan yang megang BOP-B, khawatirnya mereka lebih ‘target-based’ daripada ‘justice-based’..

    Reply
  11. asal lo smua tahu..sampe saat ini BOP gw cuma Rp 100.000..knp bs bgtu??salah satunya karna usaha gw pd saat penentuan BOP yg bolak-balik kampus-rumah, ketemu bagian ini lalu dioper k bagian itu bwt ngurusin segala persyaratannya..jd gw harap bwt maba yg tidak mampu seperti gw jgn cuma berkeluh kesah..kl mau dpt lebih cm ada satu cara yaitu berbuat lebih..

    Reply
  12. #15 sok tau
    sayang banget, komentarnya bagus, tapi dirimu posting komentar tanpa nama atau identitas yang jelas, minimal link ke blognya..

    padahal komentarnya bener2 manteb, tapi sayang ga ada yang percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang2 tanpa identitas yang jelas 🙂

    ilman akbar, Fasilkom 2005

    Reply
  13. #15: sok tau
    sayangnya tidak semua mahasiswa juga bisa bolak balik rumah-kampus untuk banding, banding, banding, dan banding lagi. Banyak mahasiswa/calon mahasiswa UI yang rumahnya berada di luar jakarta, atau bahkan diluar pulau jawa. belum lagi biaya transportasinya, waktu yang terbatas, beberapa hal tersebut terkadang membuat sebagian mahasiswa/calon mahasiswa pasrah terhadap keputusan BOP-B.

    Reply
  14. setuju sama ka ilman, mahasiswa harus tetap dilibatkan,,

    o ya mungkin apa yang dibilang si sok tau bener, soalnya temen saya dari luar daerah juga ada yang bop nya sebesar seratus ribu doank..

    Reply
  15. bener, sebagai mahasiswa asal, daerah, saya dan rekan-rekan juga mengalaminya. dua sisi yang bertolak belakang.

    Reply

Leave a Comment