Jadi Semua Salah dari Sebuah Komunikasi?

Mungkin hanya pendapat, mungkin ini adalah fakta, mungkin ini hanya lelucon, atau apa ?, menurut kalian apa ?.

Pentingkah arti dari sebuah komunikasi, apa memang benar penting tentang keberadaan sebuah Komunikasi ?. Mungkin ini lebih tepat hanya mengarah kepada pendapat saja, pendapat yang tanpa dasar kuat, atau hanya pendapat yang menyuarkan kata-kata yang terpendam dalam hati. Apakah kalian mengerti dari perkataan yang saya tulis di blog ini ?, apa saya hanya banyak bertanya, dan membuat kalian membuang waktu saja untuk membaca artikel ini ?.

“Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain” – menurut om Wikipedia.

Pasti kalian berpikir, ada yang setuju, ada yang tidak setuju, dan pasti ada yang tidak memperdulikan arti dari sebuah komunikasi. Itu hak sobat, tidak masalah tenang saja. Mengetahui, mengerti, dan memahami arti dasar dari sebuah komunikasi itu sangat penting. Untuk apa ?, supaya kita mengetahui, mengerti, dan memahami mengapa kita harus berkomunikasi.

Bagaimana menurut kalian, jika salah satu mata kuliah bertemakan Komunikasi ini ada disalah satu fakultas kalian, seperti FK, FT, FKM, FMIPA, FIK, FH, FIB, FE, dan ditiap-tiap departemen dalam fakultas tersebut ?. Contohnya seperti Psikologi Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Sosiologi Komunikasi, atau Pengantar Ilmu Komunikasi. Jika, diminta pendapat tentu saya setuju. Tidak perlulah di ujikan dalam uas, atau uts, cukup untuk mengetahui, mengerti, dan memahami.

Indonesia adalah negara yang banyak masalahnya, selain korupsi, pembunuhan, pemerkosaan, dan tindak kriminal lainnya. Ada salah satu masalah kecil di negara ini, yaitu kita hidup dibawah kata-kata. Apa maksudnya ?, kita hidup, dan diatur oleh undang-undang DUAAAAR !!!!! seketika terdengar seperti itu. Bukan maksud saya untuk menutup rancangan undang-undang itu, ini hanya pendapat kacangan dari seorang mahasiswa semester dua. Hanya saja komunikasi itu ambigu, satu benda memiliki beribu-ribu arti dari setiap manusia yang melihatnya, satu kata memiliki beribu-ribu arti dari setiap manusia, begitu juga dari sebuah kalimat. Contoh, disatu ketika ada segumpal asap di udara, Jono, Joni, dan Jona melihatnya, dan saling mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Jono berkata “Wah ada kebakaran sepertinya”, Joni berkata “Wah, siapa yang merokok sebanyak itu”, Jona “Itu asap dari restoran satay Madura”. Lihat, dari sebuah asap bisa mengartikan jadi tiga kemungkinan. Unik ya teman-teman…

Jadi banyak perpecahan, banyak masalah yang lahir di negara ini hanya dikarenakan mereka tidak memahami dari mengolah sebuah komunikasi. Say pun masih masih memperdalam sebuah Ilmu Komunikasi, dan saya pun masih banyak kekurangan terhadap hal ini. Bodoh, kenapa saya yang menulis tentang artikel ini, seakan saya menguasai tentang sebuah komunikasi. Saya menulis ini, dan saya sangat bersyukur jika mendapatkan pendapat-pendapat dari kalian bagi yang membaca artikel ini, maksud saya baik. Apabila kalian salah mengartikan dari lahirnya sebuah artikel murahan ini, Jadi semua salah dari sebuah Komunikasi ?, saya juga belum memahaminya.

Ini hanya sebuah artikel yang saya buat didasari dari cerita santai dari dosen saya, tak perlulah kalian berkumpul di stasiun UI untuk melakukan sebuah aksi untuk memprotes dari sebuah artikel santai ini kawan, maaf ini memang berlebihan. Ada saran dari saya coba kalian yang membaca artikel murahan ini untuk coba kalian cari, dan baca sebuah buku berjudul “Psikologi Komunikasi karangan Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.” atau coba kalian cari, dan baca sebuah buku berjudul “9 Dari 10 Kata Adalah Bahasa Asing karangan Remy Sylado”. Mungkin kalian mengerti dari maksud artikel murahan ini.

Demikian, terimakasih untuk yang sudah membaca artikel ini. Wassalam 🙂

Leave a Comment