Halo, gue mahasiswa tingkat akhir yang nggak peduli sama pemira.
Satu-satunya motif gw nulis artikel ini karena gue dibohongin sama akun kandidat pemira yang gambarnya pohon warna warni – sebut saja @UI_Baru.
Gue nggak peduli kampanyenya apa, gak peduli siapa calonnya. Tanggal 16 November, akun ini muncul di timeline gw dengan bahasan tentang grand design. Kelihatannya admin sedang mengakhiri hari panjangnya, lalu seseorang merespon tanpa ada hubungan dengan tweet sebelumnya.
(Itu tweet sebelumnya gw potong, nggak nyambung)
Ada orang namanya @dwirendi nanya soal grand design, dijawab @UI_Baru katanya masih di layoutkan. Nah dasarnya gue usil, gw jawablah begitu:Â “Yang penting konten bro, layout mah nyusul aja. Pasangan sebelah udah publish dari kapan tau tuh :P”
Buat tim kampanye, itu dalem lho. Harusnya nyess dibandingin sama tim lain.
Kemudian dia jawab, “Ntar malem ditwitkan deh…. 😛 “
Sebenernya gue nggak tau ntar malem itu kapan sih, karena waktu ngetweet itu udah jam 8:32 PM which is langit udah gelap. Ntar malem tinggal sekitar 3,5 jam-an. Bolehlah gue liat realisasi janjinya ngetweet malem2 sambil ngerjain beberapa hal. Maklum mahasiswa tingkat akhir lo tau lah ngerjain apa (ga boleh ngomong jorok).
Sejam, dua jam, lho kok nggak ada kabar. Lewat hari, gue liat timeline nya hening sunyi senyap. Hahaha, adminnya tidur!
Satu tweet setelah tweet janji itu, kemudian baru ngetweet lagi paginya jam 6.32. Ketauan nggak sholat subuh. Haha, trus gw berpikir positif, mungkin maksudnya nanti malam = besok malam. Baiklah, ditunggu deh tanggal 17 November, walaupun sebenarnya ini sudah melanggar janji.
Tanggal 17 dijelasin sih grand desainnya, tapi itu pun karena ada pertanyaan dari senior 2007 @muhgilangS yang membandingkan senbud tim satu dengan yang lain. Senbud doang. Nggak pake keilmuan ga ada pergerakan. Tweet tanggal 17 November berakhir dengan nikmatnya. Janji manis, janji kosong kandidat terbukti sudah. Gue dibohongi.
Like father like son ~ Inget SBY tentang kasus bunda putri? Beliau berkata “Satu dua hari ini akan kita ungkap semuanya… (entahlah redaksionalnya gimana)”. Nyatanya sampai hari ini tidak ada pengungkapan identitas bunda putri pada pers nasional atau penegak hukum. Rakyat tidak menuntut, pun tidak mau tau. Tapi saat presiden berjanji, kredibilitas dan kepercayaan taruhannya.
Apalagi ini terekam jelas di media massa. Gue nggak mau tau siapa yang nulis di twitter, entah admin atau kandidatnya; toh tim kampanye adalah tanggung jawab kandidat. Tapi jangan mengecilkan masalah, tim kampanye lah yang biasanya dibawa ke kepengurusan selanjutnya. Mau jadi apa kalau timnya tidak kredibel? Apanya yang baru kalau tweet saja berbohong?
SBY ketawa kali lihat tulisan ini; Yang nuntut sama yang dituntut sama aja ingkarnya.
Semoga bisa jadi refleksi lah buat kita masing2 ya? hehe.
Hidup Mahasiswa!
NB: Sampai saat ini gw blm bisa liat grand designnya beneran. Semoga ada. Amin.