Hampir setiap universitas yang masuk jajaran atas di negeri ini, memiliki kelompok baru. semuanya berakhiran “to Pimnas”. ada ITB, IPB, UB, UGM dan universitas top ten lain yang menggunakan nama itu. awalnya, hal tersebut merupakan wujud kekompakan universitas di indonesia dalam menyambut kompetesi akbar tingkat nasional, PIMNAS. tapi, dibalik itu semua. sebenarnya, efektif tidak sih adanya UI to Pimnas ini ? bukankah ini hanya sekadar sesumbar untuk dihargai sebagai world class university ? lantas, jika sudah mendapatkan gelar world class university kita mau apa ?
Fakta yang saya temukan dari berdirinya UI to Pimnas ini adalah tidak adanya perbedaan antara keberadaan UI to Pimnas atau tidak. dapat kita lihat dari perbandingan antara tahun sekarang dengan tahun-tahun sebelumnya. peserta dari UI yang lolos Pimnas selalu minimum. padahal, yang mendaftar bisa dikatakan melimpah. sebenarnya minimum bukan menjadi masalah jika semua mendapat emas. masalahnya, impian mendapatkan emas itu tidak terpenuhi dari seluruh kandidat minimum tadi.
Saya mengamati, ada tiga aspek besar yang menjadi alasan gagalnya UI to PIMNAS dalam mengkuningkan daerah penyelenggara. aspek-aspek tersebut akan saya beberkan di bawah ini.
Pertama, UI to PIMNAS tidak didirakan secara ikhlas sebagai sumbangsih untuk perkembangan bidang keilmuan di UI. UI to PIMNAS hanya digunakan sebagai wadah penambah kualifikasi nilai curriculum vitae bagi pendirinya. pendirinya sangat bangga dengan berdirinya UI to PIMNAS ini. saya menilai, kebanggan pada proses yang masih setengah jalan menjadikan pendiri UI to PIMNAS kurang berfokus secara lebih mendalam. kegiatan UI to PIMNAS hanya diikuti oleh mereka yang menginginkan lolos PIMNAS. bagi mahasiswa yang belum menginginkan lolos PIMNAS, seperti tidak dibantu. padahal, seharusnya mereka sadar bahwa kampus kuning ini memiliki potensi luar biasa yang belum tergali. seandainya pendiri UI to PIMNAS bisa lebih fokus dan tidak terburu-buru berbangga. kemungkinan besar, potensi luar biasa yang masih terpendam akan muncul. potensi itu perlu dipaksa keluar. pendiri UI to PIMNAS terlalu menunggu. sehingga, banyak pihak yang sebenarnya potensial menjadi terhambat.
kedua, Birokrasi berbelit yang masih membudaya. bercermin pada kampus sendiri sebagai world class university. pihak UI perlu membenahi kinerja karyawan dan unsur penting di dalamnya. rasa bangga dan cinta UI bukan hanya tertanam pada mahasiswa. seluruh sivitas akademika perlu dipaksa sadar. kejadian seperti ini menjadikan mahasiswa yang ingin serius mengikuti PIMNAS langsung malas. bagaimana tidak ? usaha keras mereka untuk membanggakan UI tercinta harus terhalang degan birokrasi tidak manusiawi.
Ketiga, UI harus menyediakan peer coursing. dalam hal ini, peer coursing diterapkan pada calon pengaju proposal. mahasiswa yang sudah lolos dan potensial harus memberi arahan pada mahasiswa yang kapasitasnya masih kurang secara individual. selain untuk menguatkan internal UI. peer coursing ini juga perlu untuk menambahkan referensi pengalaman. sehingga, bagi mahasiswa yang tahun kemarin sudah lolos PIMNAS, dapat menyalurkan keluh kesahnya atau kesalahannya untuk dapat dihindari.
Sebenarnya tulisan ini hanya tulisan sederhana. namun, sayangnya saya belum menemukan tindakan seperti ini yang dilakukan UI to PIMNAS. seminar-seminar atau wokrshop saya rasa kurang. karena dalam seminar atau workshop tidak ada pemaksaan lebih untuk memperdalam analisa laporan. cukup sekian kritik saya kepada pendiri serta pengurus UI to PIMNAS. harap dimaklumi jika ada kesalahan.
Halo mahasiswa aneh 😀 sesegera mungkin setelah Saya kembali ke jakarta minggu depan, insya Allah akan saya jawab tulisan ini. walaupun ada beberapa opini yg layak dipertanyakan ( alasan berdiri/visi ui to pimnas yang sepertinya belum Anda ketahui, pernyataan “bangga dengan cv”,etc ), Saya , khususnya, merasa terhormat karena merasa diperhatikan. Terima kasih atas tulisannya.
Oya selagi menunggu tulisan Saya, kepada teman-teman sekalian, saya persilakan kunjungi page presentasi mengenai profil ui to pimnas berikut. Mudah-mudahan bisa memberikan sedikit jawaban sementara : UI to PIMNAS : Vision & Idea http://www.slideshare.net/mobile/alhafi/ui-to-pimnas-vision-ideas
Halo,
mau kasih tahu aja, uitopimnas itu murni dibentuk untuk mendorong prestasi UI di ajang PIMNAS, bukan untuk menambah daftar di CV para pendirinya :p Nah, sejauh ini alhamdulillah, uitopimnas sudah berhasil meningkatkan awareness mahasiswa UI tentang PIMNAS, yang tadinya masa bodoh jadi tahu dan ikut berpartisipasi di ajang PIMNAS. Di tahun 2013 ini, tim UI berhasil menjadi 10 besar tim dengan PKM terbanyak yang lolos ke ajang PIMNAS (detailnya bisa dilihat di sini https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200570853219373&set=gm.575598599166651&type=1&relevant_count=1&ref=nf). Semoga bisa membantu untuk klarifikasi informasinya ya 🙂 salam hangat,
Avina/FISIP UI2008/Co-Founder UItoPIMNAS
buat imbang baca ini 🙂 kritikan juga buat PIMNAS dan juri2nya 🙂
http://www.soloposfm.com/2013/03/mimbar-mahasiswa-ironi-program-kreativitas-mahasiswa/