Ketika Mahasiswa Tak Hanya Bicara

Istilah Citizen Journalism mengacu pada berbagai kegiatan sehari-hari dimana orang-orang memberikan kontribusi berupa informasi atau komentar tentang sebuah news events. Selama bertahun-tahun, citizen journalism mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi yang semakin modern dari waktu ke waktu.

Berawal dari abad ke-17 dan ke-18, dimana telegraf, tape recorder, dan televisi menjadi salah satu alat teknologi media massa yang menawarkan peluang bagi orang-orang untuk berpartisipasi dalam berbagi informasi dan opini. Dengan kelahiran teknologi digital, kesempatan dan peluang untuk membagikan informasi dan menyampaikan opini semakin besar.

Citizen Journalism meliputi konten mulai dari user-submitted reviews dalam sebuah situs web. Ada beberapa situs yang hanya memuat cerita yang ditulis oleh pengguna, sementara banyak situs berita tradisional sekarang menerima opini dan berita bahkan dari pembaca.

Dalam dunia kemahasiswaan, citizen journalism bukan lagi hal yang baru. Melainkan sebuah cara untuk menyampaikan suara, opini, bahkan uneg-uneg dari mahasiswa itu sendiri. Ketika orasi di jalanan tak lagi digubris, maka untaian kata di sebuah media massa dinilai jauh lebih memberikan pengaruh dan diberikan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.

Sebagai contoh, surat terbuka dari Melanie Subono (seniman dan blogger) kepada Bapak Tiffatul Sembiring yang di-post di blog pribadi Melanie Subono yang mendapatkan banyak respon dari pembaca blognya, maupun masyarakat luas yang mendengar dari mulut ke mulut, sampai akhirnya Bapak Tiffatul memberikan responnya terhadap surat terbuka tersebut.

Pembuatan surat terbuka ini terbukti lebih efektif dalam menyampaikan aspirasi kepada salah satu tokoh penting dibandingkan dengan orasi-orasi yang dilakukan di jalanan yang pada akhirnya tidak menghasilkan apa-apa. Bagi mahasiswa sendiri, internet sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok, dimana mahasiswa tak lagi punya cukup waktu untuk menonton televisi atau mendengarkan radio, maka internet menjadi salah satu sumber utama mahasiswa dalam mendapatkan dan memberikan informasi terkini.

Keberadaan anakUI.com sebagai wadah informasi dan komunikasi mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia sangat mendukung peran mahasiswa dan alumni UI sendiri dalam lingkup citizen journalism. Karena setiap mahasiswa dan alumni UI dapat menyalurkan opini serta informasi berupa artikel yang dinilai bermanfaat bagi pembaca.

Bagaimana cara menilai artikel yang bermanfaat? Setelah artikel di-submit oleh penulis, artikel tersebut tidak langsung muncul di situs web anakUI.com, namun butuh persetujuan dari editor (setelah melalui proses checking dan editing) yang apabila memenuhi syarat, akan di-publish secepatnya.

Cara ini cukup efektif dalam menghindari munculnya posting-posting yang kurang berkualitas dan mengandung makna yang bersifat subjektif yang menjatuhkan beberapa pihak.

Dalam memberikan informasi tentang kemahasiswaan dan fenomena yang berhubungan dengan mahasiswa, anakUI.com dapat dikatakan up to date . Namun, ada beberapa fenomena dan informasi yang menyangkut kemahasiswaan yang luput dari liputan anakUI.com. Hal ini dikarenakan kurangnya minat mahasiswa dan alumni untuk membuat artikel di anakUI.com dan lebih memilih untuk mem-publish informasinya melalui situs pribadi maupun situs web lainnya, misal: twitter, blog, kaskus, tumblr, dll.

Maka dari itu, perlu adanya sosialisasi, promosi, dan inovasi dari anakUI.com yang dapat menarik minat mahasiswa dan alumni untuk dapat menulis di anakUI.com, sehingga anakUI.com dapat menjadi ikon utama citizen journalism di kalangan mahasiswa dan alumni UI.

Citizen journalism is no more a replacement for professional journalism than teabags are a replacement for water. Both can stand comfortably alone, but when combined they produce something quite wonderful.” – Clyde H. Bentley, Ph.D. (Associate Professor at University of Missouri School of Journalism)

Referensi: http://nasional.kompas.com/read/2011/04/06/09294794/

Lomba anakUI.com berhadiah tiket Jakarta FantastiKpop ini didukung oleh Plasa.com. Informasi tentang konser dan pembelian tiket konser Jakarta FantastiKpop bisa dilihat di website ini: http://ticket.plasa.com/fantastikpop. Ayo ajak teman-temanmu penggemar KPOP buat nonton bareng!

13 thoughts on “Ketika Mahasiswa Tak Hanya Bicara”

  1. “Maka dari itu, perlu adanya sosialisasi, promosi, dan inovasi dari anakUI.com yang dapat menarik minat mahasiswa dan alumni untuk dapat menulis di anakUI.com, sehingga anakUI.com dapat menjadi ikon utama citizen journalism di kalangan mahasiswa dan alumni UI.”

    punya saran gak gimana cara sosialisasinya?
    😀

    Reply
    • Mungkin kita bisa pake salah satu cara marketing, WOMM (Word of Mouth Marketing). Spesifiknya, kita pake evangelism marketing, karena menurut saya itu yang lebih efektif dan cost nya lebih sedikit (bahkan tidak ada cost sama sekali). Jadi, member-member maupun admin anakUI.com yang menjadi evangelist (sang penyampai informasi), mencoba meyakinkan orang lain di lingkungan sosial (misal: temen kuliah, temen nongkrong, keluarga, tetangga) untuk menggunakan dan membuka web anakUI.com. Hasilnya adalah, paling tidak, ‘si korban’ akan merasa penasaran dan mencoba apa yang diyakinkan oleh sang evangelist anakUI.com tsb, bahkan mungkin mereka malah membicarakan anakUI.com ini dengan lingkungan sosial yang lainnya (itu hal umum, ketika seseorang mendapatkan sebuah info menarik, ia akan share info tsb dengan kawan-kawannya). Hakikatnya, evangelism ini bersifat sukarela, tapi anakUI.com bisa mengubahnya menjadi sebuah dorongan kepada sang evangelist apabila dibutuhkan. Hehehe.. Mohon maaf jika saran saya kurang bagus 🙂

      Reply
  2. kalo menurut gue, cukup nambahin fasilitas/fitur-fitur yang ada dan ngebagusin tampilannya buat anakUI.com..

    gue yakin bakal rame nih situs..

    Reply
    • Setuju! Mungkin bakal makan banyak cost, tapi, untuk anakUI.com yang lebih baik, kenapa engga? 😀 Thanks ya komentarnya!

      Reply
    • Wah, jauh2 dari UNSRI nih 😀 Thanks banget ya udah mau komentar! Oke, ide yang bagus tuh promosi besar-besaran. Mungkin bisa dimulai dari anda jadi promotor anakUI.com di UNSRI 😀

      Reply
  3. Emang sulit sih sebenernya untuk ngebuat orang yang nge-post lewat situs pribadi terus beralih ke situs ini. Karena orangnya ga bisa kita alihkan, gimana kalo beritanya aja yang kita alihkan ke sini.. 😀 Pastinya dengan mencantumkan sumber yang dapat dipercaya. Oke maju terus anakUI.com, good luck! 🙂

    Reply
  4. cuma mau nambahin aja, mudah2an bermanfaat,,

    menurut aku sih, dengan mengadakan promosi di tiap fakultas, supaya mahasiswa tau akan keberadaan web ini.. kalo bisa dibuat juga tim jurnalistik di tiap fakultas..

    Reply
  5. jaman sekarang aksi turun di jalanan sepertinya sudah tidak efektif.karena orang yang ‘di atas’ pun ga menggubris. lain kalo kita nyampein lewat media massa atau sosial networking yang lagi happening akhir-akhir ini. cepat atau lambat aspirasi kita pasti akan menyebar lebih luas lagi sama seperti apa yang penulis bilang, kalaupun aspirasinya ga di denger, seengakknya ga cape-cape amat kaya turun di jalanan…

    Reply
  6. kebebasan berbicara dan berpendapat memang bagus, tetapi kita sebagai manusia juga harus tahu adab. berbicara n berpendapat sebebas2nya juga harus ada aturan. Banyak sekali penyampaian2 opini yg hanya bersifat mengejek/menjatuhkan seorang pihak juga tidak bagus, karena hanya berisi hal2 yg “menuntut”, sedangkan kita tidak memiliki suatu pemecahan atau problem solving yang jelas. Menurut saya bangsa ini termasuk bangsa yg manja, yang hanya menginginkan hasil daripada melihat proses. Seperti halnya berpendapat dalam mengkritik pemerintah, maksudnya memang bagus, tapi kita juga berpikir pada diri kita, “Seandainya kita dalam posisi sebagai Pemerintah, apa yg kita rasakan?” pasti kita tidak senang diejek/dijatuhkan.

    Mudah2an anakui.com ini dapat memberikan pencerahan akan kebebasan berpendapat yg baik dan benar. Tidak hanya bersifat “Menuntut” saja, tatepi juga ada “Pemecahan Masalah” dan interpretasinya. Sukses buat anakui.com

    Reply

Leave a Comment