Madah Bahana UI Menyabet Perak di TIMBC 2012

Madah Bahana UI kembali menorehkan tinta sejarah dalam dunia marching band Indonesia dengan meraih perak di empat cabang dalam Thailand International Marching Band Competition yang diadakan pada tanggal 29 November – 2 Desember 2012 Ubonratchathani, Thailand.

 

Masing-masing cabang yang berhasil meraih perak adalah marching show, drumbattle, street parade, dan individual contest. Dengan hasil ini, MBUI kembali mengulang sukses mereka dalam kancah internasional setelah terakhir menjadi runner up dalam kompetisi marching band di Kerkrade, Belanda, pada tahun 1997.

Street Parade : Brass – Battery by Putchapong Suebsing

 

Mengusung tema ‘Nusantara, Exotic Indonesia’, MBUI menampilkan lagu-lagu daerah dalam paket marching show mereka kali ini. Lagu-lagu tersebut adalah Sik Sik Sibatumanikam dari Sumatera, Enggo Lari dari Maluku, Jali-jali dari Jakarta, dan Chopin Larung-Janger dari Bali. Tidak lupa juga, Cublak-cublak Suweng dari Jawa, Apuse dari Papua, dan Sipatokaan dari Sulawesi turut menghibur masyarakat Ubon dalam paket street parade.

 

Kemunculan pertama MBUI dalam ajang TIMBC kali ini mendapat antusias luar biasa dari lawan-lawan yang mereka hadapi di sana. Status sebagai marching band nomor 1 di Indonesia (trendmarching.or.id) membuat MBUI menjadi salah satu peserta yang diperhitungkan dengan serius. Hal ini dibuktikan dengan masuknya tim drumbattle MBUI sebagai unggulan dalam penempatan grup drumbattle mereka bersama Hnong Sa Hrary Marching Band (Thailand) dan Satrinon Marching Band (Thailand).

Street Parade : Guard by Putchapong Suebsing

 

Liputan pertama mengenai drumbattle :
Lolos dengan kemenangan mutlak atas tim tuan rumah, MBUI melenggang ke fase knock out dan sudah ditunggu oleh Blue Sky Regiment (Hongkong) pada perempat final. Bermain dengan tempo cepat dan lebih tenang dari partai awal, MBUI akhirnya mengirim pasukan Hongkong kembali ke rumah. Di semifinal, MBUI berhadapan dengan Penang Free School asal Malaysia. Berbeda dengan nasib tim sepakbola piala AFF yang kalah 0-2, tim drumbattle asal Indonesia ini menunjukkan kebolehannya dengan mengalahkan tim asal Malaysia tersebut.

Indonesia wins over Malaysia by John DeNovi (@DSMsportsmktg)

 

Di partai semifinal lain, terjadi pertarungan menarik antara dua tim tuan rumah, yaitu Bangkok Society Drumline, yang diperkuat beberapa pemain yang pernah bermain di DCI, melawan tim lokal asal Ubon, E-Sarn Drumline. E-Sarn pun melangkah di partai puncak setelah secara mengejutkan mengalahkan Bangkok Society. Skill teknis Bangkok Society yang mendekati sempurna ternyata dapat dikalahkan oleh konsep drama tradisional penuh ekspresi yang ditampilkan E-Sarn.

 

Akhirnya, partai final pun mempertemukan wajah lokal yang diwakili E-Sarn melawan pendatang dari luar, MBUI.

 

Battle menarik antara dua jagoan dari dua negeri ini menjadi penutup event yang luar biasa karena penampilan ciamik yang ditunjukkan masing-masing tim. E-Sarn dengan drama tradisional mereka yang ekspresif melawan permainan cool ala personel MBUI.

Drum Battle UI by Nattacha Churchao

 

Marching show :
Pada babak preliminary round yang menentukan tim mana yang masuk divisi World Class dan Open Class, MBUI tampil mempesona dengan konsep paket yang indah. Dibuka oleh hentakan cepat timpani yang megah nan misterius, Sik Sik Sibatumanikam menjadi lagu pembuka yang sanggup menghipnotis seisi stadion. Suasana lagu yang keras dan tegas ala warga Sumatera sangat terasa dibawakan oleh pasukan MBUI. Di lagu kedua, Enggo Lari mampu mengubah mood menjadi ceria dan riang. Tiupan flute memperindah lagu pantai yang dibawakan MBUI dalam paket kali ini. Jali-jali menyusul dengan alunan lagu yang lembut dan tenang, dan pertunjukkan ditutup oleh Chopin Larung-Janger yang megah dan berkharisma.

 

Sayangnya, MBUI masih harus mengakui keunggulan tim asal tuan rumah, Suranari Thailand Marching Band dengan skor 87, atau 5 angka di atas perwakilan merah putih. Dengan hasil ini, tidak ada satu pun tim yang masuk divisi World Class yang memiliki persyaratan nilai minimal 90.

 

Walau pun hingga babak final MBUI tidak mampu mengejar ketertinggalan dari Suranari, apresiasi tinggi datang dari berbagai kalangan yang memuji penampilan pasukan kostum biru. Juri-juri kelas dunia seperti John DeNovi, Richard Saucedo, dan Don Click tidak segan-segan memberi komentar manis mengenai penampilan MBUI dalam ajang tahunan negeri gajah putih ini.

 

Individual contest :
Dalam individual contest, MBUI mengirim dua perwakilan untuk alat snare, yaitu Aditya Noor Dwiprakoso (Kedokteran, 2010) dan Wahyu Angko Saputro (Sastra Prancis, 2009). Mulanya, MBUI juga memiliki perwakilan untuk tenor, yaitu Febrialdy, namun yang bersangkutan tidak jadi ikut karena suatu alasan. Aditya, yang sudah berpengalaman dalam individual contest, berhasil meraih perak dalam kontes tersebut dan Wahyu menempati peringkat 8 dari 16 peserta dalam IC perdananya kali ini.

 

Street parade :

Dalam cabang street parade, manuver mengesankan dari guard yang merangsek ke depan barisan serta visual menyenangkan dari brass line dalam lagu Sipatokaan mampu menarik perhatian warga Ubon saat tim street parade menyusuri jalanan kota dengan iringan lagu daerah mereka. Mini display ciamik dari Cublak-cublak Suweng pun tidak luput dari tepuk tangan penonton yang ada di sekitar mereka. Alhasil, tim street parade akhirnya mampu mencuri perak dari 47 tim. Dan lagi-lagi, emas harus diserahkan kepada tim lokal asal Ubon, Phadungnaree Marching Band.

Madah Bahana UI by Nivieza Iqriyyana

 

Selamat untuk MBUI yang kembali berhasil mengharumkan nama Indonesia dan UI dalam kancah internasional. Bagi yang ingin menyaksikan penampilan teman-teman Madah Bahana UI di Thailand, dapat dilihat di sini

Leave a Comment