Mahasiswa UI Harusnya Anti Rokok. Ini Alasannya!

Siapa yang masih suka merokok? Kalau aku pribadi sih ga suka banget sama asap rokok. Paling benci deh kalau ada yang ngerokok jarak semeter sama aku. Alasannya ya karena asap rokok tuh ga hanya bau tapi juga berbahaya. Terus yang paling ngeselin lagi aku ga berani negor langsung orang yang ngerokok di deket aku, ga enakan gitu deh. Tapi serba salah juga soalnya mengganggu sih, jadi ujung-ujungnya paling aku berusaha untuk pergi atau ga kode-kode. Nah, untuk itu aku buat tulisan ini berdasarkan kegelisahanku tentang rokok.

Realita Perokok di Indonesia

Pembahasan tentang rokok yang membahayakan kesehatan pasti ga asing lagi bagi masyarakat. Banyak promosi kesehatan yang menargetkan perokok aktif untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan berbagai cara. Poster-poster tentang bahaya merokok, tips berhenti merokok dan semacamnya, apalagi tanggal 31 Mei kemarin baru saja memperingati hari tanpa tembakau sedunia. Tapi yang membuatku bingung adalah perokok aktif tetep aja banyak. Menurut Kemenkes RI (2019), terdapat lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok dan menempati peringkat satu untuk jumlah perokok laki-laki di dunia. Jumlah perokok bahkan meningkat 240% dalam satu dekade terakhir yang sebagian besar adalah remaja (Dwianto, 2020). Duh! Miris banget ya..

BACA JUGA: Isu Kenaikan Harga Rokok Rp50 Ribu Per Bungkus ini Ternyata Kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Loh!

Merokok Membuatmu Rentan Menderita COVID-19

Seperti yang kita tau kalau rokok itu membahayakan kesehatan tapi sebenernya merokok tuh bahayanya ga cuman bagi kesehatan. Di sini aku coba bahas tiga dampak rokok yaitu bagi kesehatan, lingkungan dan ekonomi. Pertama, dari segi kesehatan. Merokok mengandung tiga komponen utama yaitu tar, karbon monoksida dan nikotin. Kandungan tersebut bisa membahayakan kesehatan terutama sistem pernapasan. Nah, apalagi sekarang tuh lagi ada pandemi virus corona yang menyerang sistem pernapasan juga. Hal ini meningkatkan risiko kematian bagi perokok yang terkena virus corona.

Bayangin aja, paru-paru yang sudah rusak karena kebiasaan merokok terpapar virus corona juga yang sama-sama melemahkan fungsi paru. Pertukaran oksigen antara alveolus dan darah jadi lebih susah karena terhambat oleh plak dari tar belum lagi oleh sekret yang dihasilkan karena infeksi virus corona. Hal ini membuat perokok jadi sesak napas dan mengalami PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik). Rokok yang terpapar virus corona juga bisa menjadi media penyebaran virus. Batang rokok yang dikonsumsi bergantian dengan orang yang menderita COVID-19 juga menjadi celah penyebaran virus (WHO, 2020). Selain itu, Merokok merupakan faktor risiko yang meningkatkan berbagai kanker seperti kanker mulut, kanker paru dan lain sebagainya. Merokok juga berbahaya bagi reproduksi yang menyebabkan impotensi dan membahayakan janin. Banyak banget deh dampak negatif dari merokok!

BACA JUGA: Strategi Optimisme dan Pesimisme Sebagai Upaya Penanganan COVID-19

Merokok: Racun bagi Lingkungan 

Kedua, merokok berbahaya bagi lingkungan. Merokok itu menurutku tindakan egois karena bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga orang di sekitarnya bahkan lingkungan. Zat karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat menipiskan lapisan ozon. Asap rokok juga bisa terperangkap dalam udara selama kurang lebih 3 jam. Nah, bahayanya lagi ternyata perokok yang sudah terinfeksi virus corona bisa menyebarkan virus tersebut melalui droplet yang terkandung dalam asap rokok yang dihembuskannya dalam jarak satu meter (Gipty, 2020). Duh! Bahaya banget kan untuk perokok pasif. Jadi, kalau kalian masih merokok setidaknya kalau tidak bisa berhenti jangan merokok ditempat umum ya!

BACA JUGA: Cara Menghukum Perokok di Lingkungan Universitas Indonesia

Bahaya Merokok dari Segi Ekonomi 

Nah yang terakhir bahaya rokok bagi ekonomi. Loh kenapa? Bukannya rokok salah satu penyumbang pajak terbesar untuk negara? Iya sih, tapi rokok tuh berbahaya bagi dompet perokok. Rokok menjadi penyumbang faktor kemiskinan di Indonesia sampai rata-rata 10% per tahun 2017. Meski sempat turun pada bulan September 2017, hal ini diduga karena banyak perokok muda yang beralih dari rokok ke vape (Purnamasari, 2018). Bayangin aja, kalau misalnya perokoknya itu kepala keluarga, uang yang bisa dipakai untuk beli makanan bergizi buat anaknya malah dibuat beli rokok. Nanti kalau anaknya ga terpenuhi gizinya timbul lagi masalah stunting. Btw, stunting tuh bukan cebol atau kerdil ya, beda! Oke, itu out of topic tapi nanti kapan-kapan dibahas deh!

Banyak banget kan bahaya merokok. Untuk kamu perokok yang membaca ini, cepet-cepet berhenti merokok ya…Mulai detik ini! aku tau kalau udah kebiasaan tuh susah diberhentiin apalagi rokok punya zat adiktif yaitu nikotin. Oh ya, rokok elektrik juga sama bahayanya ya sama rokok konvensional, jadi ga boleh nge-vape juga! Aku sebagai orang yang berisiko jadi perokok pasif berharap perokok aktif bisa tobat dan berhenti konsumsi benda yang satu ini. Soalnya, rokok tuh benda kecil yang mematikan! Sebagai Mahasiswa UI yang cerdas lagi budiman, kita sebagai agent of chage harusnya anti sama rokok. Kenapa? karena Mahasiswa UI seharusnya lebih tahu dalam kalau merokok tuh emang ga sehat.

BACA JUGA: Pro Kontra RUU Pertembakauan, Nih Alasan Kenapa Rokok itu nggak Menyejahterakan!

Artikel ini ditulis dalam rangka merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) pada tanggal 31 Mei.

Daftar Pustaka

Dwianto, A. R. (2020, Februari 13). Jumlah Perokok Pemula di Indonesia Naik 240 Persen! Ini Penyebabnya. Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4898429/jumlah-perokok-pemula-di-indonesia-naik-240-persen-ini-penyebabnya

Gipty, M. (2020, April 24). Dokter IDI Jelaskan Asap Rokok Bisa Memungkinkan Penularan Virus Corona: Bisa Jadi Sumber. p. 1. Diakses dari https://papua.tribunnews.com/2020/04/14/dokter-idi-jelaskan-asap-rokok-bisa-memungkinkan-penuralan-virus-corona-bisa-jadi-sumber

Kementerian Kesehatan RI. (2019, Juli 11). HTTS 2019: Jangan Biarkan Rokok Merenggut Napas Kita. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/article/view/19071100001/htts-2019-jangan-biarkan-rokok-merenggut-napas-kita.html

WHO (2020). Q&A on Smoking and Covid-19: Are smokers and Tobacco Users at Higher Risk of Covid-19 Infection? Diakses dari https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-smoking-and-covid-19

Purnamasari, D. (2018, April 3). Perokok Indonesia Semakin Muda. Diakses dari https://tirto.id/perokok-indonesia-semakin-muda-cG73

Daftar Isi

1 thought on “Mahasiswa UI Harusnya Anti Rokok. Ini Alasannya!”

  1. masa? ngerokok gaboleh korupsi boleh? sadar gak sih perokok tuh udah dianggap remeh di indo? distasiun gadikasih tempat di kantin apalagi tp uang cukainya masih dinikmati sm negara.. POOR!

    Reply

Leave a Comment