“Dunia hanya seluas langkah kaki! Melangkahlah dan terus melangkah! Hanya dengan itu kita bisa mengerti hidup.” Soe Hok-Gie.
Mapala UI ketika mencapai pantai di utara Pengekahan, Lampung 4 September 2013. Foto: Wahyu Adityo Prodjo/Mapala UI
Sebagai awalan Ekspedisi 50 Taman Nasional di Indonesia untuk menyambut ulang tahun ke-50, Mapala UI mengawali penjelajahan ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Penjelajahan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dilakukan selama 10 hari yang dimulai pada tanggal 26 Agustus 2013 hingga 6 September 2013. Mapala UI menelusuri hutan hujan dataran rendah dari Karang Berak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus hingga ke Pangekahan, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Lampung Barat dan dilanjutkan dengan menyusuri pantai menuju Tampang, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus. Penjelajahan ini menempuh jarak lebih dari 50 kilometer. Penjelalajahan yang telah disiapkan sejak beberapa bulan lalu ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi wisata yang ada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan serta melakukan pendokumentasian kekayaan flora fauna yang dimiliki.
Penjelajahan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dilakukan oleh sembilan orang anggota Mapala UI. Tim penjelajahan terdiri dari Ridwan Hakim (FMIPA, 2010), Wahyu Adityo Prodjo (FIB, 2008), Nabilla Rastania Pangkapi (FMIPA, 2011), Fajri Fadhillah (FH, 2010), Gita Rinjani (FKM, 2010), Rayhan Dudayev (FH, 2010), Fadhli Ramadhan Suryana (FH, 2011), Tubagus Ryan Aronda (FISIP, 2011) dan Andhika Bagaskara (Vokasi, 2011). Selain anggota Mapala UI, kami ditemani oleh seorang polisi hutan dari pihak taman nasional. Polisi hutan ditugaskan untuk menjaga tim dari hal-hal yang tidak diinginkan. Lengkap dengan senjata, dia akan mengawal kami hingga akhir perjalanan.
Perjalanan diawali dengan menyusuri pantai Karang Berak, Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus di pagi hari lalu memasuki hutan belantara. Suara deburan ombak di pantai perlahan menjauh. Tanjakan curam untuk menuju ke dalam hutan menyambut kami. Nafas terengah-engah dan keringat bercucuran mulai membasahi baju. Beberapa anggota tim tertinggal di belakang karena menempuh jalur yang curam ini. Selepas dari tanjakan yang curam ini, tim mulai memasuki batas hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ini. Penjelajahan yang sebenarnya baru akan dimulai!
Tim saat melewati tanjakan curam di Desa Karang Berak. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Setiap hari dalam perjalanan membelah belantara, suara siamang yang bersahutan menjadi penghibur di kala lelah. Jalur didominasi oleh pohon tepus, rotan (Calamus sp) dan mantangan (Meremia peltata). Bukit-bukit yang berjajar harus dilewati dengan susah payahnya. Medan yang dilalui sangat sulit mulai dari jalur yang menanjak curam, menuruni lembahan, melewati rawa hingga menyeberangi sungai. Ditambah lagi dengan keberadaan hewan-hewan buas yang tak jarang mengancam, vegetasi yang tidak bersahabat, dan kondisi fisik yang semakin turun hari ke hari mewarnai perjalanan tim. Taman nasional yang dijadikan Situs Warisan Gugusan Pegunungan Hutan Hujan Tropis Sumatra (Cluster Mountainous Tropical Rainforest Herritage Site of Sumatera) oleh UNESCO ini merupakan rumah dari tiga satwa paling langka dan kharismatik serta membuat tim waspada yaitu badak, gajah, dan harimau sumatera. Sepanjang perjalanan beruntung tim tidak bertemu dengan sosok harimau Sumatra secara langsung. Tim hanya menemukan jejak-jejaknya di tengah hutan. Hal itu cukup membuat was-was tim dalam perjalanan. Hingga di hari ke-5, Ridwan Hakim bertemu seekor babi hutan lalu sontak berteriak kepada saya “Demang..demang..ada babi di depan” . Saya yang kaget, ikut lari terbirit-birit meninggalkan sebuah tempat di dalam hutan yang didominasi mantangan itu.
Di dalam hutan TN BBS tumbuh pohon-pohon yang sudah berusia tinggi. Hutan yang kami lewati masih tergolong jarang dimasuki oleh masyarakat. Terlihat dari vegetasi yang masih tertutup rapat. Berdasarkan data dari website Departemen Kehutanan , Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang mempunyai luas kawasan 365.000 ha ini merupakan perwakilan dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan yang terdiri dari tipe vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, hutan pamah tropika sampai pegunungan di Sumatera. Selain itu TNBBS juga merupakan habitat beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), siamang (H. syndactylus syndactylus), simpai (Presbytis melalophos fuscamurina), kancil (Tragulus javanicus kanchil), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Sementara jenis flora yang tumbuh di taman nasional ini adalah pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.), mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing (Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga raflesia (Rafflesia arnoldi).
Vegetasi hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang sangat mengagumkan. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UITim beristirahat di tengah lebatnya tepus dan tanaman mantangan. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Sementara itu, navigasi di dataran rendah ternyata membuat kesulitan tim dalam menentukan tujuan. Dengan berbekal peta, kompas, protaktor dan altimeter, tim selalu menjaga arah kaki melangkah. “Jaga bearing, jaga bearing. Ormed, ormed. Jalurnya buka.” ucap Tubagus, PJ Teknis perjalanan ini setiap hari tanpa lelah. Tas seberat hampir 25 kg juga menyulitkan ketika membuka jalur yang tertutup. Terkadang tas harus ditinggalkan untuk memudahkan membuka jalur yang tertutup oelh rotan-rotan. Hingga sore menjelang, tim mulai menentukan tempat berkemah. Pertanyaan “Kita di mana?” selalu menjadi kalimat awal percakapan malam hari dan setelah itu semua terdiam membisu menatap peta. Harapan telah banyak langkah yang terayun hari itu. Perut yang sudah mulai berbunyi memberikan tanda untuk segera diisi. Sementara di ujung fly sheet, makanan sudah menunggu untuk disantap. Otak mulai terdistorsi oleh aroma makanan dan rasa kantuk yang mulai menyerang. Malam demi malam kami lewati di tengah hutan, serangga kecil bernama agas menjadi teman kami. Garuk-menggaruk menjadi aktifitas rutin kami tiap malam. Segera beberapa lembar tisu basah kami usap ke sekujur badan agar bersih dan siap untuk menyalin baju ganti.
Perjalanan ini melewati medan yang lengkap meliputi hutan, bukit, sungai, rawa dan pantai. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Pagi hari datang di tengah hutan, tim bergegas untuk segera bergerak. Tak jarang tim menemukan suara-suara aneh di tengah hutan. “Ssssshhh..ssshhh” suara memut merah yang merayap di pohon rotan, sempat mengagetkan saya dan Fadhli ketika sedang orientasi medan. “itu suara apaan Bim? tanya saya pada Fadhli. Fadhli pun sempat heran dan mulai berjalan mundur. “Mbah kumis kali mang, mundur, mundur” seraya langsung melangkah mundur. Kata-kata “Mbah Kumis” adalah sinonim dari Harimau Sumatra. Kami diminta oleh polisi hutan yang menemani untuk menggunakan “Mbah Kumis” jika menyebut harimau. Selama tujuh hari tim berusaha menembus belantara TNBBS yang masih amat lestari dan dibayangi oleh rasa was-was terhadap binatang buas. Hingga sampai akhirnya di hari ke-8 (4/9) tim tiba di pantai yang artinya perjalanan hampir selesai. Tim berlarian menyambut pantai dengan rasa puas bercampur haru karena delapan hari berada di hutan rimba.
Meskipun harus melewati banyak tantangan dan rintangan, tujuan tim untuk mendokumentasikan potensi wisata dan kekayaan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang dimiliki oleh taman nasional serta mengaplikasikan keterampilan di alam bebas tercapai dengan cukup baik. Selain itu, perjalanan ini merupakan tahap Perjalanan Panjang (PP) anggota BKP 2012 dimana sebagai pengaplikasian pengetahuan berkegiatan di alam bebas.
Dengan terselesaikannya penjelajahan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Mapala UI semakin memperlihatkan keseriusannya untuk terus membantu mendokumentasikan taman nasional yang tersebar di seluruh Indonesia demi mengembangkan dan tetap menggali potensi taman nasional tersebut.
Bravo Mapala UI!
Dalam tim ekspedisi juga terdapat dua wanita tangguh yang mengikuti perjalanan ini. Foto: Wahyu Adityo Prodjo/Mapala UI
Mapala UI menyusuri pantai di kawasan barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Tim juga menyempatkan berkunjung ke Tambling Wildlife Nature Conservation. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Semut yang berukuran satu ruas jari orang dewasa yang ditemukan di hutan TNBBS. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Setiap malam tim selalu mengevaluasi pergerakan mulai dari pagi hingga sore hari. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Kawasan Pantai Belimbing ini berpotensi sebagai tempat wisata surfing berkelas dunia. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Senja yang merona ini tim temui di Pantai Belimbing, Lampung. Foto: Wahyu Adityo Prodjo / Mapala UI
Untuk mencapai titik awal penjelajahan, tim harus menyeberang dari Pelabuhan Kota Agung ke Karang Berak selama hampir 4 jam. Foto: Wahyu Adityo Prodjo/Mapala UI
Rekomendasi:
Merambah Ideologi Mahasiswa (Universitas) Indonesia “Refleksi Perjuangan Soe Hok Gie dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara” Oleh : Mang Oejank Indro, tinggal di http://mangoejankindro.blogspot.com fb : mang oejank Indro / twitter : @mang_oejank Padepokan Ki Hadjar…
Jelajah Pegunungan Ijen: Perjalanan Panjang BKP Mapala UI… Jum’at, 20 Januari 2017 32 calon anggota BKP Mapala UI 2016 dan 11 anggota Mapala UI berangkat menuju Bondowoso, Jawa Timur untuk melaksanakan Jelajah Pegunungan Ijen yang akan dimulai pada…
Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
5 VPN Indonesia Terbaik 2022, Anti Blokir dari Kominfo! anakui.com - Lewati sensor online dengan VPN Indonesia. Apakah sobat bepergian atau tinggal di Indonesia? Sobat memerlukan VPN Indonesia terbaik yang berfungsi untuk melewati Peraturan Kominfo untuk mengakses semua layanan online…
13th Journalist Days 2015 “Lifestyle ‘Journalism’: Jelajahi… Badan Otonom Economica, pers mahasiswa sekaligus organisasi tertua di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, memiliki program kerja tahunan bertajuk Journalist Days. Pada tahun 2015, Journalist Days yang memasuki tahun…
Bekpeker Gadungan: Journey to The East (Day 1) Jumat, 4 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: JOURNEY TO THE EAST (Day 1) cast: tokoh utama: gw, hoy, marlin dan samsul a.k.a si bos figuran: lause ame, adib, zakiy, opik, figuran…
30+ Contoh Surat Lamaran Kerja Terbaru Berbagai Pekerjaan Bagi Anda yang akan melamar pekerjaan, simak cara membuat dan contoh surat lamaran kerja terbaru untuk berbagai pekerjaan berikut ini. Ada contoh surat lamaran kerja simple/sederhana, contoh surat lamaran kerja…
Dialektika/Diateknika? “Karena diam dalam pergerakan adalah pengkhianatan!” (Agus Taufiq) “Pembinaan ibarat air yang senantiasa mengalir, jernih, dan tidak tersumbat apapun. Air yang tersumbat akan kotor dan tercemar.” (M. Ivan RIansa) …
Refleksi Sektor Kehutanan: Ketika Intervensi Internasional… Adalah dari kawasan Sumberjaya, Lampung, balada ini dimulai. Jauh sebelum hutan negara jamrud ini digasak oleh bolduzer dan peralatan mekanik yang serba metalik, Haji Konbar dibantu orang-orang suku Semendau dan…
Perjalanan UI untuk Pertahankan Posisi Teratas sebagai… Meskipun mempertahankan posisinya di peringkat dunia sebagai kampus terbaik nomor 1 di Indonesia, UI, kampus tercinta kita ini punya saat up and down-nya yang mungkin belum kalian ketahui dalam kancah…
Sebuah Inovasi: Sistem Informasi Geospasial Kota Depok… A. Fakta Wilayah Kota Depok Insert Kota Depok Peta Kota Depok Peta Kota Depok Cyber Maps's Depok (click untuk memperbesar) Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00”…
Review Xbox Series X, Loading Cepat Game Berlimpah anakui.com - Temukan puncak dari upaya permainan Microsoft dalam ulasan Xbox Series X kami. Xbox Series X adalah puncak dari upaya permainan Microsoft, menggabungkan janji kinerja generasi berikutnya yang kuat dengan…
Liputan Rookie FISIP Championship 2010 FISIP UI. Hari 1-8 Hari 1 Selamat Malam Semuaaaa!!! Hari ini telah berlangsung Opening Ceremony RFC 2010 yang berjalan lancar dan suksesss.. Terima kasih kepada para MaBa FISIP UI Nusantara 2010 yang telah mengikuti…
Mencegah Penebangan Hutan Secara Liar melalui Pendekatan… MENCEGAH PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR MELALUIPENDEKATAN NEO-HUMANISME oleh wido cepaka warih, geografi 09 Pendahuluan Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan,…
Refleksi BOP Berkeadilan: Sebuah Evaluasi Komprehensif dari… Sebuah Pengantar “Minum Kopi” “Adalah kebingungan”, emosi pertama yang menghinggapi ketika kami pertama kali menerima tugas OKK UI 2010 : menyusun esai mengenai isu-isu yang mungkin telah silih berganti, dari…
Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
Hari Lingkungan Hidup ala GC UI (Green Community UI) Tahukah kamu ada hari lingkungan hidup? Tepat tanggal 5 Juni setiap tahunnya dirayakan hari lingkungan hidup. Mengapa harus dirayakan’? Ditengah krisis global yang mengantui, tidak dapat dipungkiri bahwa bumi kita…
Surat Untuk Soe Hok Gie Teruntuk Soe Hok Gie, Perkenalkan saya adalah mahasiswa UI angkatan 2011. Soe, terimakasih atas perjuanganmu untuk tidak diam melawan kesewenangan, hitam putih! Saya salut Soe, saya tidak sanggup. Soe, saat…
The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
Contoh Surat Pengunduran Diri / Resign Kerja Lengkap 2020 Jika Anda ingin mengundurkan diri atau resign dari kantor tempat Anda bekerja sekarang, ada prosedur yang Anda harus lewati. Salah satunya adalah membuat surat resign atau surat pengunduran diri yang…
[Feature Perjalanan Panjang #BKP15 Mapala UI] Dataran Tinggi… Pagi yang berbeda dari biasanya, pagi saat jantung kami berdetak lebih cepat. Rasa antusias bercampur takut karena pengalaman pertama segera dimulai. Kami belum pernah mengunjungi tempat selama hampir satu bulan…
Press Release Telusur Pesona Indonesia: Taman Nasional… Mapala UI Siap Telusuri Taman Nasional Gunung Merbabu Depok, 13 Agustus 2014. Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan mengadakan penelusuran ke Taman Nasional Gunung Merbabu,…
[PRESS RELEASE TELUSUR PESONA INDONESIA] Menyambut 50 Tahun… Depok, 8 Agustus 2014. Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 Mapala UI akan melakukan Telusur Pesona Indonesia (TPI). TPI merupakan kegiatan yang terdiri dari ekspedisi ke 50 taman nasional di Indonesia yang…
"Cerita Petualangan itu Berawal dari Bangku Kuliah" (OPEN… "Buku, cinta, dan Pesta". Slogan yang pernah berhasil menggambarkan dunia kampus UI pada era akhir '60 hingga '70-an. Kita nggak cuma ngampus untuk kuliah, ngedekul di perpus atau ngerem diri…
30+ Contoh CV (Daftar Riwayat Hidup) Terbaru 2020 Siap… Apakah saat ini Anda sudah membuat CV yang bagi Anda bagus, lalu sudah melamar pekerjaan di perusahaan baik startup maupun multinasional, namun belum kunjung dipanggil untuk interview? Di artikel ini…
8 Hal Ini Membuat Lebaranmu Makin Ramah Lingkungan Menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita setelah melaksanakan ibadah puasa hampir satu bulan lamanya. Banyak kegiatan yang dilakukan selama lebaran. Meskipun saat ini lebaran terasa berbeda karena…