Minder Melulu? Jangan-Jangan Kamu Inferiority Complex!

Halo semua! Perkenalkan namaku Koko. Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu fakultas di UI. Aku punya tiga teman lainnya yang sangat dekat denganku. Mereka adalah Lala, Lulu, dan Sisi. Kami berempat selalu kemana-mana bareng. Akrab banget deh, Saking dekatnya, aku sudah merasa bahwa mereka adalah saudaraku sendiri.

Sampai suatu hari…

Ada suatu hal yang buat aku gak nyaman banget saat main bareng mereka. Semua itu muncul saat aku tahu Lala terpilih menjadi delegasi Indonesia untuk mengikuti konferensi mahasiswa di Eropa. Terus ada Lulu yang berhasil menjadi project officer di salah satu acara bergengsi di fakultas. Lalu Sisi, yang menang olimpiade olahraga internasional.

Sementara aku? Baru aja ditolak mentah-mentah via e-mail dari salah satu organisasi yang  aku idam-idamkan sejak masih menjadi maba.

Kalo ditanya jenis mahasiswa seperti apa aku ini, jelas bahwa aku bukan mahasiswa kupu-kupu. Di tahun pertamaku menjadi seorang mahasiswa, aku cukup aktif mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan. Namun semuanya gak berlangsung lama. Setelah masa jabatan atau kepanitiaan selesai, biasanya aku ogah melanjutkan atau mencari yang baru. Aku lebih asyik rebahan di kost, terus  ngumpulin energi untuk mengerjakan tugas atau mengulang pelajaran di malam hari. Meski jadwal belajarku lebih rutin dibanding ketiga temanku yang super sibuk itu, tetap saja nilaiku masih di bawah mereka.

Dan karena itulah, aku sering merasa diriku ‘gagal’. Gak sukses di organisasi, gak sukses juga di akademis!

***

Halo teman-teman! pernah merasakan hal di atas? Mungkin sesekali pernah. Terutama nih saat melihat prestasi orang lain yang wow banget. Misalnya temen kita yang jadi mapres, mahasiswa aktivis, mahasiswa gaul… aduh, rasanya kita-kita ini masuk UI cuma beruntung aja… Terus gimana tuh kalo misalnya perasaan itu berlangsung lama sampai menghambat produktivitas kita sehari-hari? Membayangi pikiran kita setiap detik…

Nah, aku punya jawabannya,

Mungkin yang sedang kamu alami adalah inferiority complex. Pernah denger?

Temen-temen, Inferiority complex adalah suatu keadaan seseorang di mana ia merasa dirinya gak memenuhi standar, gak layak, gak mempunyai kapabilitas untuk melakukan sesuatu, singkatnya.. Gak percayaan diri gitu deh

Apa aja sih hal yang menyebabkan seseorang mengalami inferiority complex?

Ternyata, ada banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami inferiority complex. Antara lain nih, adanya sesuatu yang bertentangan antara apa yang kita inginkan dengan kondisi kita sebenarnya, terus misalnya, kita kurang mengapresiasi  apa yang telah kita lakukan dan miliki, serta kegagalan demi kegagalan yang pernah dan sedang dialami.

Seperti cerita Koko, ia ingin seperti teman-temannya karena melihat mereka sukses di bidang masing-masing. Namun, ia sendiri tahu bahwa dirinya tidak mampu mengikuti jejak temannya, karena ia sendiri merasa gak pernah menekuni bidang apapun. Ia juga tidak pernah mengapresiasi apa yang telah ia capai selama ini, seperti jadwal belajarnya yang rutin setiap malam. Padahal, gak mudah loh untuk belajar rutin dengan jadwal yang teratur, kebiasaan ini tuh gak bisa dilakukan oleh semua orang. Nah.. seharusnya hal ini menjadi sesuatu yang bisa diapresiasi. Dan kalau kita lihat dari cerita di atas, si Koko juga baru saja ditolak bergabung oleh organisasi yang ia inginkan sejak ia masih mahasiswa baru, sehingga tentu saja saat ini ia sedang mengalami fase kekecewaan (kalian yang pernah ngalamin pasti tau dong rasanya)

Aduh.. kayaknya beneran deh aku lagi ngalamin inferiority complex!

Eiitts.. Jangan takut! cara mengatasinya ternyata mudah loh guys. Kalian gak sedang tenggelam dalam palung dunia terdalam kok, aku punya beberapa cara supaya kamu gak terus-terusan mengalami inferiority complex.

Ubah Cara Pikir

Mindset is everything~ (sumber: theconcourse.deadspin.com)

Yang pertama nih, cobalah untuk mengubah cara pikir kalian dalam memandang hal-hal yang terjadi pada kalian. Terutama kegagalan yang sedang atau baru kalian alami. Kalian Bisa saja nih, lihat kegagalan yang terjadi bukan karena kalian yang kurang dalam segala hal, tapi karena saat ini diri kalian sedang mencoba sesuatu di luar zona nyaman kalian.  Bisa kan?

Ingat Hal Positif

Think positive & positive things will happen~ (sumber: clevelandheartlab.com)

Yang kedua, kalian bisa mengingat-ingat hal positif apa yang baru saja kalian lakuin. Ngasi duduk ke ibu hamil di KRL? Mendahulukan lansia saat mengantri? Atau…  bantuin ibu kalian ngirim pesan di whatsapp? Hal-hal positif tersebut, meskipun terlihat kecil dan menurut kalian tidak berarti, adalah bibit-bibit yang bisa kalian tanam untuk bunga kebahagiaan kalian. Eh tahu gak, ada sebuah studi yang menyatakan bahwa melakukan hal-hal positif  untuk orang lain, akan menimbulkan kebahagiaan pada diri kita sendiri. Pernah coba?

Tambah Lingkar Pertemanan

berteman bertemanlah
Real friends appreciate you for no reason~ (sumber: steemit.com)

Nah… yang terakhir nih, kalian bisa mencoba untuk menambah lingkar pertemanan kalian. Coba untuk bermain dengan mereka yang biasa-biasa aja. Mereka, mahasiswa yang sama seperti kamu. Cari tahu tentang mereka, dan bertemanlah dengan mereka. Istilahnya nih ya, untuk sekali-kali, kalian berhenti melihat ke atas dan mencoba berbaur dengan mereka yang selama ini kamu abaikan. Dengan ini, kamu bisa mendapat sudut pandang yang berbeda dan kamu gak akan pernah tahu hal apa aja yang bisa kamu dapetin dari orang-orang lain.

Gimana guys.. Udah paham kan nih apa itu inferiority complex? Udah dong ya pastinya.. Kedengerannya emang serem banget dan seolah-olah gak bisa diubah, tapi tenang aja kok! Dengan kalian membaca artikel ini (dan semoga aja mulai terinspirasi untuk berubah), sudah menjadi langkah awal untuk meninggalkan fase yang sedang kalian alami. Goodluck teman-teman semuanya!

BACA JUGA: Mental Illness, Salah Satu Penyebab Hidup menjadi Kelabu yang Masih Dianggap Tabu

Featured image reference: catholicukes.org.au

Daftar Isi

Leave a Comment