Pasar Seni ITB 2014: Antara Aku, Kita, dan Semesta

Beberapa dari kita mungkin sudah akrab dengan sebuah acara yang bernama Pasar Seni. Gelaran seni yang diadakan antara 4 sampai dengan 6 tahun sekali di Bandung ini pertama kali diadakan pada tahun 1972. Salah satu pencetus diadakannya Pasar Seni adalah A. D. Pirous. Ide untuk mengadakan Pasar Seni didapat oleh Pirous saat ia sedang berada di Amerika Serikat. Saat berada di AS Pirous diperkenalkan kepada kebiasaan para seniman disana untuk menggelar pasar kaget di tiap pergantian musim. Pasar ini digelar untuk menghindari kerusakan karya dan memacu semangat berkarya para seniman. Sepulangnya dari Amerika, Pirous pun membawa ide ini ke Bandung.

Masyarakat Bandung dan sekitarnya ternyata memberi sambutan yang sangat bagus. Orang-orang datang beramai-ramai ke Pasar Seni untuk mengenal seni lebih jauh. Karena biasanya seni hanya dapat dinikmati di galeri yang tertutup, maka masyarakat tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati seni di keadaan “pasar” yang lebih akrab dengan keseharian mereka. Para seniman juga menyambut baik acara ini karena Pasar Seni memberi tempat yang baru bagi mereka untuk berkarya.

Tahun ini Pasar Seni ITB membawa tema individualitas dengan slogan “Antara Aku, Kita, dan Semesta”. Tema ini menanggapi kejanggalan yang dialami individu di era informasi. Berangkat dari perubahan yang dibawa menyembarluasnya internet dan media sosial, kesendirian menjadi hal yang susah didefinisikan. Seseorang bisa saja mengobrol dengan temannya yang berada di belahan dunia lain melalui internet, tapi internet juga bisa membuat sekumpulan orang asik dengan diri masing-masing tanpa mempedulikan orang-orang di sekitar mereka. Di era ini, fisik yang berkumpul bukan lagi jaminan bahwa jiwa seseorang tidak didominasi individualitas.

Selain kesendirian, masalah identitas juga diangkat. Seberapa banyakkah kita harus menerima pengaruh dari orang-orang di sekitar kita? Di satu sisi seseorang membutuhkan individualitas untuk menjadi sosok yang utuh dan unik, tetapi di sisi lain terlalu banyak individualitas bisa membuat seseorang menjadi egois dan apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Melalui 4 seni pertunjukan, 6 wahana, 2 buah panggung, dan bermacam-macam instalasi artistik. Melalui pendekatan yang berbeda, Pasar Seni ITB 2014 mencoba mengajak pengunjungnya untuk mencari bersama takaran jumlah individualitas yang tepat untuk seorang individu.

 

Official Social Media Pasar Seni ITB 2014:

Twitter: @pasarseni2014
Instagram: @pasarseni2014
Ask.fm: @pasarseni2014
Facebook: www.facebook.com/pasarseni2014
Blog: blog.pasarseniitb2014.com
Web: www.pasarseniitb2014.com

Download Aplikasi “Mata-Mata Pasar Seni” available at Playstore
————————————————————­—————————————-­—————-

Leave a Comment