Patients’ Rights for Human Rights Day 2011!

Jumat, 14 Oktober 2011 HRD 2011- Our Hands Gripping Patient’s Life masih berupa ide yang dipresentasikan oleh Aulia Akbar Bramantyo saat October Meeting di Bandung. Beberapa hari kemudian konsep acara kami diumumkan sebagai project national CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Associations). Bahagia dan bersyukur mungkin dua kata yang bisa mewakili perasaan kami saat itu. Tapi, tunggu dulu perjuangan belum berakhir bahkan baru mencapai titik awalnya.

Berangkat dari keinginan kami, SCORP (Standing Committee on Human Rights and Peace) CIMSA-UI, yang tidak ingin menjadikan Human Rights Day sebagai suatu seremonial biasa tanpa bisa memberi arti lebih, maka kami mengambil tema ‘Hak Pasien’ berkenaan dengan dunia kedokteran yang menaungi kami. Kurang lebih membutuhkan waktu tiga bulan untuk mematangkan konsep acara, persiapan, hingga hari H pelaksanaan Human Rights Day ini.

Kami mengadakan pre-event berupa Slogan Competition yang bertajuk “For Rights, For Fun” dan bisa diikuti baik oleh mahasiswa FKUI maupun umum. Cara mengikuti slogan competition sangat mudah yaitu dengan mengirimkan tweet ke account kami (@scorpui) maupun dengan mengakses website kami (www.hrdscorpui.webs.com), atau mengisi formulir slogan secara langsung. Dari 40 slogan yang masuk, pemenang kompetisi ini adalah Rivano Pandaleke (NORP – National Officer on Human Rights and Peace, CIMSA), Faradila Keiko (FKUI), dan Saras Serani (FKUI).

Berikutnya, pada hari Jumat, 9 Desember 2011, rangkaian acara pertama kami dimulai. Acara ini berupa penggalangan tanda tangan, cap tangan, dan testimonial di atas spanduk putih dari mahasiswa FKUI, sivitas akademika, dokter RSCM, dan pasien RSCM mengenai hak pasien. Penggalangan ini dilaksanakan di selasar Media Aescualapius mulai pukul 11.00 sampai 17.00.  Sivitas tampak antusias menanggapi hal ini bahkan beberapa langsung tertarik mengikuti slogan competition yang kami adakan. Berbagai testimonial yang disuarakan pun menunjukkan kepedulian pihak medis sendiri akan hak pasien, seperti “Health is the right to be fought for”, “Patients need empathy, not only therapy”, juga “Tangani pasien dengan hati.”

Penggalangan tanda tangan dan testimonial tidak berakhir begitu saja. Untuk mendengar aspirasi dari masyarakat luas, tidak hanya terbatas di lingukungan FKUI saja, maka pada hari Minggu tanggal 11 Desember 2011 kami mengadakan acara kedua yang bertajuk “Sunday Movement”. Sunday movement ini spesial karena kami bekerja sama dengan SCORA (Standing Committee on Reproductive Health including AIDS) yang saat itu sedang melaksanakan rangkaian acara AIDSBuzz.

Sunday Movement dilaksanakan di lapangan Monumen Nasional, tepatnya di silang timur laut. Apa saja yang kami lakukan di sana? Tidak jauh berbeda dengan acara pertama, kami melakukan penggalangan tanda tangan dan testimonial mengenai hak pasien di atas spanduk putih. Selain itu, kami juga membagikan flyer mengenai hak pasien dan berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat perihal haknya sebagai pasien, seperti hak untuk mendapat informasi selengkap-lengkapnya baik mengenai pemeriksaan yang dilakukan maupun tatalaksana medikamentosa dari dokter, dan lain sebagainya. Tak disangka respon masyarakat saat itu sangat bagus, banyak diantaranya memberikan respon positif dan mendukung acara ini.

Antusiasme masyarakat mulai muncul bahkan ketika kami sedang bersiap menggelar spanduk di atas aspal. Banyak diantara mereka yang menceritakan pengalamannya di rumah sakit maupun klinik dengan semangat, baik dari pelayanan dan tata atur rumah sakit yang ramah, sampai kritik terhadap dokter dan rumah sakit itu sendiri. Semua testimonial itu kami tampung dan kami jadikan bahan evaluasi sehingga ke depannya diharapkan kita semua bisa menjadi dokter yang paripurna. Dari acara pertama dan kedua ini kami berhadil mengumpulkan 1000 tanda tangan yang tertuang di kain spanduk putih sepanjang 40 meter.

Dan tibalah kita di puncak dan penghujung acara yaitu SCORP HRD’s Talkshow yang diadakan pada hari Sabtu, 7 Januari 2012. Pada talkshow kali ini kami mengundang dua narasumber yaitu Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD KAI dan dr. Yuli Budiningsih, Sp.F (ketua Departemen Forensik RSCM). Ada dua isu utama yang diangkat dalam talkshow yaitu mengenai hak-hak pasien, bagaimana cara memberlakukan pasien sebagai subjek, menjadi dokter yang baik, sampai membahas salah satu isu kontroversial di dunia kedokteran, yaitu mengenai hubungan dokter dan farmasi. Dewi fortuna nampaknya sedang tidak menaungi kami pada hari itu karena hujan turun dengan deras, akibatnya banyak peserta yang mendadak berhalangan hadir. Dengan peserta 20 orang, diskusi dan tanya jawab menjadi efektif, interaktif, dan hidup, sampai dibutuhkan waktu tambahan untuk sesi ini.

Setelah talkshow berlangsung, kami membagikan goodie bag Human Rights Day kepada para peserta. Goodie bag ini merupakan goodie bag spesial karena desainnya dibuat khusus dengan mencantumkan slogan-slogan terbaik dari Slogan Competition yang lolos seleksi kami. Dan tak lupa acara kami didukung sepenuhnya oleh FKUI, RSCM, dan Kementrian Kesehatan.

Demikianlah sekilas dari SCORP-CIMSA UI mengenai pelaksanaan Human Rights Day 2011. Semoga dapat menginspirasi dan semoga ke depannya kita semua bisa lebih baik lagi.

Hidup Hak Asasi Manusia!

Leave a Comment