Pelecehan Seksual di Sekitar Kampus

Pernah naek kereta KRL yang penuh banget? Pernah merasa kok ada gerakan2 aneh dibelakang kita?, well, mungkin itu tandanya kita harus lebih waspada. Belakangan ini, kasus pelecehan seksual memang sering terjadi di kereta. Alesannya sederhana, karena ketika kereta penuh banget, para pelaku jadi lebih leluasa melakukan aktivitasnya tanpa diketahui orang lain. Kalo toh ketahuan, biasanya mereka dengan cepat bisa menyusup dan kabur di kerumunan.

Pelecehan seksual di kereta hanya satu contoh aja, soalnya pelecehan seksual juga sering terjadi di tempat lain, di kantor, di sekolah, atau di gang deket kosan kalian. Korbannya tentu aja perempuan!

Ohya, alesan saya nulis ini juga gara-gara lagi marah banget sama salah seorang pelaku pelecehan seksual yang diceritain temen saya. Beberapa hari lalu (kata temen saya yg tadinya kos deket pocin, red-), di gang Pinang yang deket pocin itu, ada dua kejadian pelecehan seksual yang parah banget.

Korban nggak Cuma di (sorry) pegang2 payudaranya, tetapi juga dirampok! Dan ini udah terjadi dua kali (yang ketauan)!!. Korbannya tentu aja shock berat dan gak bisa apa-apa pas kejadian. Setelah kejadian dia bahkan jadi pendiem, dan parahnya lagi, mengalami memar2 di bagian payudaranya.

Well, mungkin kalian bakal mikir, kenapa sih gak teriak aja? Atau ngelawan kek? Tonjok kek, atau ngapain kek? Hmmf, masalahnya gini ya, ketika lo lagi jalan di sebuah gang yang lengang dan biasanya lo lewat situ enggak kenapa-kenapa, terus tiba-tiba, gak ada angin gak ada ujan, ada orang (cowok pastinya) tiba-tiba berhenti dan melakukan hal-hal diatas, reaksi pertama lo apa? Langsung melawan bagaikan ranger pink gitu?!

Sayangnya enggak, setau saya, reaksi pertama kalo lo ngadepin kejadian ini adalah : clueless-shocked-panick-takut-lemes!!!!. Mungkin reaksi inilah yang bikin perempuan-perempuan rentan menjadi korban pelecehan seksual dan cenderung enggak bisa melawan.

Parahnya lagi, para korban justru malah merasa depresi, bersalah dan malu setelah kejadian. Yaelaah, yang salah jelas-jelas di pelaku bejat itu, kok korbannya ya yang ngrasa ’salah’ dan ’malu’?. Well, ini ada kaitannya sama konstruksi gender dan supresi terhadap perempuan sih, tapi bukan itu yang mau saya omongin, karena menurut saya, justru yang lebih penting adalah MENYADARKAN para perempuan dan laki-laki bahwa pelecehan seksual, sekecil apapun bentuknya, adalah hal yang SUPER SERIUS!!!!. Karena itu, kita semua, terutama perempuan-perempuan yang rentan menjadi korban pelecehan seksual perlu TAHU tentang ini:

Menurut The Kentucky Association of Sexual Assault program.,inc. Pelecehan seksual adalah ‘perbuatan atau perkataan seksual yang tidak diinginkan atau dipaksakan terhadap individu”, Korbannya bisa laki-laki dan perempuan, tapi kayaknya sih banyak perempuanya deh.

Contoh-contoh dari perbuatan pelecehan seksual yang mungkin terjadi :

  • Dikirimi  surat, telfon, email yang berisi gambar2 seksual.
  • Dipaksa  untuk melakukan aktivitas seksual tertentu.
  • Diperlihatkan bagian-bagian intim seksual (exhibitionist, flasher.)
  • Disentuh pada  bagian-bagian intim (patting, groping, or bra snapping)
  • Ditunjukkan atau mengalami gerakan-gerakan seksual tertentu (mendorong, bergerak maju-mundur, brushing toward some body part).
  • Dikomentari, digosipkan , atau direndahkan melalui joke-joke seksual.
  • Intimidasi dengan memojokkan ke sebuah tempat secara seksual, menghadang,  menarik atau merobek pakaian korban.

Adapun efek –efek yang sering muncul pada korban pelecehan seksual adalah;

  • Gejala-gejala Psikosomatis seperti pusing, sakit perut, insomnia, mudah tersinggung.
  • Merasa tidak memiliki kontrol dan mengalami penurunan self-esteem yang drastis.
  • Mengalami emosi negatif seperti, marah, cemas, kecewa, depresi.
  • Kebingungan dan kekecewaan yang besar.
  • Mengalami distraksi dari pelajaran atau pekerjaan.

Nah, keliatan kan bahwa pelecehan seksual adalah hal yang serius, efeknya aja bisa separah itu, karena itu, berikut adalah hal-hal yang bisa kita lakukan dalam menghindari atau menghadapi pelecehan seksual :

  • Jangan acuhkan hal yang terjadi. Jangan biarkan hal yang terlihat kecil tetap terjadi (di suit2in, disenggol, dll). karena biasanya pelaku justru akan semakin berani dan berbuat lebih parah. Segera katakan bahwa kalian tidak menyukai hal yang dilakukannya.
  • Jangan biarkan pelaku menuduh anda kelewatan atau tidak bisa diajak bercanda, Anda hanya minta untuk diperlakukan dengan sopan dan itu adalah hak anda.
  • Katakan pada pelaku dan orang2 yang ada saat kejadian mengenai tindakan pelaku yang mengganggu anda.
  • Katakan pada pelaku bahwa anda akan melaporkan perbuatan tersebut kepada pihak yang berwenang, polisi, guru, pak RT, dll.
  • Catat secara rinci kejadian, tempat, ciri-ciri, situasi, komentar, saksi dan informasi lainnya secara detail untuk dilaporkan ke Kepolisian.
  • Jangan salahkan diri anda atas apa yang terjadi (gara2 gw pake baju ini, gara2 gw pecicilan,dll) karena yang bersalah adalah PELAKU!.
  • Sadarlah bahwa tinggal di lingkungan yang bebas pelecehen seksual adalah HAK anda. Segera laporkan kejadian yang tidak mengenakan pada guru, konselor atau polisi, karena pelecehan seksual adalah tindakan melawan hukum.
  • Minta bantuan ahli atau orang dewasa lainnya yang dapat membantu anda mengatasai masalah tersebut.
  • Jika anda bukan korban, namun menyaksikan hal tersebut terjadi, segera laporkan dan tunjukkan keberanian anda dalam melawan lingkaran setan tersebut karena biasanya korban malu untuk melapor.
  • Catat respon kepolisian, guru atau figur lainnya terhadap laporan anda. Jika mereka nampak mengacuhkan segera cari bantuan ke Lembaga perlindungan perempuan dan tetap perjuangkan laporan anda, karena sikap acuh terhadap laporan pelecehan seksual adalah bentuk ’membiarkan kejahatan berlangsung’ yang melawan hukum.

Menurut saya, peran orang tua dan guru juga sangat penting dalam mensosialisasikan pengetahuan mengenai pelecehan seksual ini. Dengan demikian, para murid bisa mengetahui bagaimana cara untuk bereaksi terhadap hal ini.

Nah, ternyata ada kabar lain, beberapa temen pernah mengalami ketemu sama exhibitionist (orang yang suka memaerkan alat kelaminnya)  yang mengendarai motor di sekitar gang Damai, Barel, Pocin, Kukel dan Kutek. Ternyata, banyak yah pervert yang berkeliaran disekitar kampus kita, karena itu saya sih berharap, para perempuan-perempuan lainnya, terutama yang melewati gang2 panjang nan sepi seperti gang Damai, Barel atau Mahali, bisa lebih berhati-hati.Kalau bisa, jalanlah bergerombol dan hindari sedapat mungkin pulang malam sendirian. Kalau terpaksa banget, minta tolong aja sama temen2 cowoknya buat anterin pulang.

-Bergerak melawan pelecehan seksual!!-

Bagi yang berminat bergabung dalam gerakan melawan pelecehan seksual dapat mengirim biodata ke lawan.pelecehanseksual@gmail .com atau bergabung dengan grup kami di Facebook, ’melawan pelecehan seksual’.

20 thoughts on “Pelecehan Seksual di Sekitar Kampus”

  1. Wah, baru tahu gw ternyata ada hal2 semacam itu di Depok. Pdahal kan kantor gw di gang Pinang, mungkin malem ya…. Becareful guys.

    Reply
  2. sangat disesalkan ya…terus gimana sekarang temen lo itu?? dah baikan? btw sikap komunitas ungu gimana ya..secara dosen2 filsafat FIB itu banyak yang jadi tokoh komunitas ungu,, dan katanya mereka membela perempuan banget..

    “Korbannya bisa laki-laki dan perempuan, tapi kayaknya sih banyak perempuanya deh.”

    Eeeehhh,,emangnya ada ya lelaki yang jadi korban pelecehan seksual? baru denger…lucu aja gitu kalo ada cowok yang jadi korban pelecehan seksual..

    🙂

    Reply
  3. Korban yang kejadian di Gang pinang itu satu mahasiswi satu anak SMA yg tinggal deket situ, katanya sih udah lapor polisi, tp belum tau hasil penyidikannya.
    ohya di Kepolisian ada bagian perlindungan anak dan perempuan, kalo ada apa2 lapornya ke bagian situ ya.
    Btw, kalo ada yg ketemu eksibionist bermotor..please..sepanik apapun, jgn lupa catet nomor kendaraannya (buat dilaporin,),soalnya polisi juga gak bisa apa2 kalo nggak ada yg lapor..dan si pelaku itu udah berkeliaran sekian lama di sekitar UI..
    ps: tlg informasiin temen2 kalian juga yaa,biar lebih aware..
    thanks.

    Reply
    • hai semua…wah mau sedikit memberitahukan ni gue mahasiswi FIK UI yg lagi neliti riset ttg hubungan pelecehan seksual di krl ekonomi depok-jakarta terhadap kecemasan pada mahasiswi universitas indonesia depok..nah minta bantuannya donk buat jadi responden gue untuk penelitian ini..sapa aja yg punya teman mempunyai pengalaman ini tolong beritahukan ya lewat email beibzdolphin@yahoo.co.id MAKASIH BUAT KERJASAMANYA 😀

      Reply
  4. Kalau korban yang di Gang Pinang, itu satu mahasiswi satu anak SMA yg tinggal deket situ..

    mereka sih masih shock n jd pendiem gt, udah dilaporin polisi juga sih, tapi belum ada hasilnya

    korban pelecehan seksual laki2..lah,itu anak2 ljalanan korban pedifilia juga kan korban..tapi secara statistik (lupa sumbernya,hehe) memang lebih banyak perempuan..

    saya sendiri baru denger ttg komunitas Ungu, kalo boleh share infonya..

    ohya, kalo eksibionist yg di gang2 barel, damai, kukel, sawo itu nongolnya siang2 kok (survey dr bbrp temen yg pernah ketemu dgn pelaku)

    Ps: tolong share info ini ke sebanyak mungkin temen2 lain ya, biar kita semua waspada, selama ini korbannya pd diem2 semua, jd yg laen gak ada yg tau kalo ada eksibisionist dan tukang colek2 di sekitar kampus..

    WASPADA! WASPADA!

    Reply
  5. Kalau gw kasih saran bagi kaum Hawa, apabila terjadi pelecehan seksual lo tonjok aja kemaluan tu cowo atau ditendang biar MAMPUS…Maaf kalau kata-kata gw agak kurang berkenan…Wasalam……….

    Reply
  6. “Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan” (Bang Napi)

    Emang bener kaum hawa yang jadi korban, tapi menyalahkan diri sendiri itu bagian dari INTROSPEKSI DIRI. Ingat, niat jahat bisa timbul bila tergoda oleh sesuatu. Jangan bisanya cuman nyalah2in pelaku doang, jangan jalan sendirian, trus cewek2 juga kalo pake baju tu yang sopan dikit napa, ini depok bukan new york.

    Bukannya saya pro-pelecehan seksual kok, ndak sama sekali. Cman ada baiknya bila perempuan juga introspeksi diri

    Reply
    • Mana sih batasan yang bisa dibilang sopan? Gue pake kemeja sama celana jeans aja juga pernah diraba2. Trus masih tetep perempuannya yang salah? Siapa suruh punya payudara? Gitu?
      Salah perempuan karena wajar laki2 terangsang ngeliat cewe sexy? Itu logikanya sama sih kayak “lo nyebelin banget, wajar kalo gue bunuh.”

      Reply
  7. Wah hati-hati deh, kayaknya bukan hanya wanita yang dijadikan objek pelecehan seksual seperti itu. Cowok juga bisa, temen ane pernah dielus-elus sama MAHO di bis, ampun deh jaman sekarang. Ya buat mbak2 jangan memakai pakaian yang merangsang, karena itu juga bisa sebagai pemicunya. Hati-hat deh…

    Reply
  8. saya setuju banget kalo perempuan sebaiknya memakai pakaian yang lebih sopan…saya yang perempuan aja suka risih kalo ada mba2 yang bajunya seksi aduhai..hoho.

    tapii..introspeksi dan ‘merasa bersalah’ (guilt) itu hal yang berbeda loh, introspeksi adalah proses evaluasi internal terhadap pribadi tanpa perlu didahului oleh stimulus tertentu,melainkan cukup diawali dengan kesadaran/ keinginan u/ mengvaluasi secara objektif semua atribut diri..tapii kalo guilt yang mereka rasakan sebagai korban pelecehan itu adallah kondisi psikologis akibat adanya opresi terhadap perempuan, dimana selalu saja perempuan yang disalahkan,padahal dalam kondisi traumatis, korban harus tetap memandang dirinya berharga dan menyadari bahwa dalam kejadian tersebut dirinya bukanlah sumber kesalahan..

    intinya, korban pelecehan seksual yang tidak menyalahkan dirinya pun bisa melakukan introspeksi..dan, merasa bersalah juga tidak menjamin dia akan langsung mengintrospeksi dirinya..

    btw, karena pelaku pelecehan seksual adalah penderita gangguan psikologis (voyeurism, exhibitionist,dll) jadi perilaku anehnya bukan dipicu korbannya loh, mau korban pake baju apa juga, pelaku memiliki nature-call untuk melakukan perbuatannya ke siapapun, buktinya cowok aja pernah jadi korban, dan akhwat2 berjilbab panjang pun pernah jadi korban…(inget, tulisan ttg pelecehan seksual di depan Mui?)..

    kesimpulannya, semua pihak perlu waspada..laki-laki, perempuan, berjilbab-ataupun enggak berjilbab..

    Reply
  9. emang gak bermoral tuh orang2 kaya begitu. ato moralnya udah di dengkul kali…
    yang paling penting bagi si korban adalah bangkit kembali dari kejadian ini. be confident! gue setuju banget klo si korban gak perlu down begitu. dia pertama kali harus “memaafkan dirinya” karna bukan dia yang buat salah toh. kalo memaafkan si pelaku sih itu balik lagi ke si korban…terserah mau dimaafin or kagak. dia punya hak kok

    saat jari telunjuk kita sakit karna terjepit, kita harus ingat masih ada ibu jari, kelingking, jari manis dan jari tengah. jangan melulu fokus pada si telunjuk yang sakit…
    saat kita terluka karna sesuatu segeralah bangkit karna Tuhan pasti punya rencana hebat buat kita. Dia bekerja secara rahasia…n selalu ada hikmah dibalik tiap kejadian…

    Chin Up! 🙂

    Reply
  10. Setuju banget sama pendapat Lutfhi..

    sekalian mengklarifikasi, ‘ngrasa bersalah’ yang dimaksud disini istilah psikologis, yaitu ‘guilt’ a.k.a perasaan yg bikin korban merasa kejadian tersebut karena dirinya, membuat dia menyalahkan diri terus-menerus dan justru semakin depresif..makanya kita meng-encourage u/ tidak menyalahkan dirinya dulu, btw, introspeksi dan menyalahkan diri adalah hal yang berbeda, korban yang tidak terus menerus menyalahkan diri juga bisa introspeksi loh..

    *introspeksi adalh proses evaluasi diri, sifatnya internal dan bisa secara sadar ataupun tidak.

    btw, pelaku pelecehan seksual biasanya memang mengidap gangguan psikologis, jadi pakaian yang dipake korban bukan pemicu utama perilakunya, melainkan adanya dorongan besar dalam diri pelaku u/ melakukan tindakan2 diatas ke setiap korban yang kebetulan ditemui, jadi siapapun bisa jadi korban, mau pake pakean seksi atau biasa aja..

    contoh dari beberapa kejadian yang sudah dihimpun oleh gerakan melawan pelecehan seksual: laki2, perempuan berjilbab panjang, atau perempuan gak berjilabab..(ini kejadian di sekitar UI loh..) pernah mengalami ini..

    jadi, sekali lagi, kalau ada korban, langkah utama yang perlu kita lakukan adalah mendorong semangat dan keprcayaan dirinya…

    and last, all victims are survivors..chin up!

    Reply
  11. ”Jangan salahkan diri anda atas apa yang terjadi (gara2 gw pake baju ini, gara2 gw pecicilan,dll) karena yang bersalah adalah PELAKU!.”
    Saya tidak setuju sama poin yang ini. Salah sendiri pake baju yang mengundang, yang membuat orang2 menjadi liar. Kejahatan terjadi itu bukan hanya karena niatan loh tapi juga kesempatan. Kesempatan yang bagaimana? Ya itu kita sendirilah yang memberinya kesempatan dengan memakai pakaian yang kurang sopan.

    Reply

Leave a Comment