Surat Pengantar Magang Sarjana Paralel (flickr/sayasukamenjurnal)
Non Reguler. Pertama kali mendengar kata itu, sewaktu saya SMA saat mengikuti SNMPTN. Waktu itu sama sekali tidak terpikir mengenai perbedaan atau “tidak dianggap”, waktu itu yang saya pikirkan bagaimana Saya bisa masuk Universitas Negeri, apalagi UI. Padahal waktu itu, teman saya sempat berkata klo menjadi anak di kelas Paralel (bahasa halus untuk anak Non Reg) itu “ga dianggep”.
Singkat cerita, Saya mengikuti Ujian Non Reg dan Alhamdulillah diterima sebagai Mahasiswa Angkatan Pertama Kelas Paralel dan hingga saya menjadi seorang maba, saat itu Saya mendengar cerita klo nanti Saya lulus menjadi seorang sarjana, maka ijazah Saya sama halnya dengan anak reguler yang lain. Tidak ada perbedaan, lebih jelasnya tidak akan ditulis di ijazah klo saya adalah seorang Sarjana dari Kelas Paralel.
Ini bukanlah masalah bagaimana nanti dan lapangan pekerjaan yang akan dihadapi, tapi, mengenai masalah perasaan kami seorang anak Non Reg. Memang di FISIP dalam kehidupan umum (sehari-hari) tidak ada diskriminasi. Tapi, dalam artian sebenarnya seperti yang tertera hitam di atas putih (tulisan) selalu terdapat tulisan resmi “Kelas Paralel”, “Kelas Non Reg”, “dan yang terbaru “Sarjana Paralel”.
Yang baru-baru ini terjadi terdapat pada Surat Pengantar Magang. Disitu jelas tertera bahwa, kami adalah Sarjana Paralel alias berasal dari Kelas Non Reg. Non Reguler, berarti bukan yang reguler, bukan yang biasa. Bagaimankah perasaan kita menjadi berbeda dalam artian bukan berbeda sebagai orang yang unggul atau berbeda dalam kesuksesan?
Tulisan ini terinspirasi dari teman-teman Saya yang sedang berjuang dalam mencari perusahaan untuk magang. Kami, anak Non Reg merasa bahwa selama ini banyak mendapat perlakuan yang kurang dan agak berbeda karena status kami. Ini nyata. Walaupun terdengar berlebihan, tapi jika, dirasakan dan dilihat memang itulah yang terjadi.
Kelas Paralel di FISIP, khususnya Ilmu Administrasi mendapat fasilitas atau pelayanan yang kurang memadai. Saya akan menceritakannya pada tulisan selanjuntnya. Seharusnya, FISIP harus lebih adil dan tertib dalam pelaksanaan adminstrasinya. Selama ini kekurangan yang terjadi disebabkan masalah adminstrasi yang ribet dan kurang tertib dalam pelaksanaannya.
Rekomendasi:
Daftar Website Belajar Bahasa Korea Gratis Terbaik ! anakui.com - Website Belajar Bahasa Korea , Kami merekomendasikan produk terbaik melalui proses peninjauan independen dan pengiklan tidak memengaruhi pilihan kami. Anda bisa mendapatkan imbalan dengan mengunjungi afiliasi yang kami…
Beasiswa China 2023 Untuk Melanjutkan Ke Cina anakui.com - Beasiswa China , china dengan cepat menjadi bintang baru di sektor pendidikan. Masuknya siswa internasional luar biasa, dengan lebih dari 490.000 orang asing belajar di 'Naga Merah'. Mengapa…
Klarifikasi dari Penulis "Prodi Sastra Jerman UI Menakutkan,… Saya harap para pembaca dapat membaca isi keseluruhan dari isi artikel saya ini. Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam tulisan saya di posting artikel…
Secangkir Kopi Pagi dengan Bapak Jakarta, 17 April 2011 SECANGKIR KOPI PAGI DENGAN BAPAK ( Untuk mu kawan ku, yang sedang begitu rindu pulang ke rumah ) Selalu begini, setiap Senin pagi, karena secangkir kopi.…
Menjadi Mahasiswa Non Reguler Sudah menjadi rahasia yang umum klo selama ini ada diskriminasi atau rasa perendahan (merendahkan) kepada para mahasiswa yang masuk ke universitas negeri melalui Jalur Khusus atau Jalur Mandiri atau yang…
FOTO IJAZAH BERJILBAB: Pake Pernyataan Bermaterai? (UPDATE… Sore ini saya dikejutkan oleh imel dari staf akademik Fakultas tempat saya menuntut ilmu di Universitas Indonesia. Begini bunyinya:  “Assalaamualaikum wr wb.  Mohon kepada sdri untuk mengisi form terlampir dan…
Catatan Hitam Penyelenggaraan Ujian Masuk Bersama (UMB)… Ujian masuk bersama (UMB) lima universitas yang prosesnya sudah berlangsung selama satu minggu terakhir ini ternyata meninggalkan cacat yang fatal untuk sebuah even berskala nasional yang menentukan masa depan siswa-siswi…
Rekomendasi Website Belajar Bahasa Jerman Terbaik anakui.com - Website Belajar Bahasa Jerman , Jika kalian mengetik frasa "pelajaran bahasa Jerman online" di mesin pencari, kalian akan memperoleh jutaan hasil. Dalam hal menemukan kursus yang sesuai dengan…
SMA di Sumbar, Sambut Antusias Kunjungan Roadshow KGTK 9 Memasuki hari kelima gelaran roadshow Ikatan Mahasiswa Minang (IMAMI-red) Universitas Indonesia, Jumat (20/1), acara berlangsung sukses, alot, serta lancar tanpa kendala yang berarti. Siswa sejumlah SMA di Sumatera Barat, memiliki…
MABA UI 2011 Harus Waspada dalam Memilih Sistem Pembayaran:… Selamat datang mahasiswa baru Universitas Indonesia jalur masuk SNMPTN Ujian Tulis tahun 2011!! Beberapa informasi mengenai registrasi dan pembayaran tentunya sudah dapat diakses di account penerimaan yang ada di www.penerimaan.ui.ac.id.…
Adik-adik SMA Mau Masuk Universitas Indonesia? Sssst, Ini… Selesai menghadapi tantangan UN, adik-adik SMA belum selesai menghadapi tantangan hidupnya. Tantangan apa yang lebih berat dari itu? Yak, apalagi kalau bukan tantangan untuk masuk Universitas Indonesia. Berdasarkan hasil pencarian…
Lucunya Dosen-dosenku! (Rangkuman #SatniteShare 16 April) Hayo siapa yang ketinggalan #SatNiteShare tanggal 16 April kemarin? Butuh Hiburan? Pengen yang lucu2? Yuk simak pengalaman2 lucu teman2 kita dengan dosennya pas kuliah atau kelakuan dosen yang lucu2. Eits…
Selama Masih Kuliah Cobain Deh Naik Gunung Walau Hanya… Kalau pandemi sudah mereda baru deh cobain rasanya naik gunung di tengah hamparan pohon. Bagi kalian yang masih kuliah dan menyandang status mahasiswa, cobain deh naik gunung walau hanya sekali…
Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
Informasi Beasiswa S2 Luar Negeri 2016 Terlengkap Buat kamu yang ingin mencari peluang beasiswa S2 luar negeri (program master/magister), berikut ini adalah 20 peluang beasiswa S2 luar negeri yang tersedia untuk program tahun 2016/2017.
5 Aplikasi Belajar Bahasa Jerman Gratis Terbaik anakui.com - Aplikasi Belajar Bahasa Jerman , Aplikasi terbaik untuk belajar bahasa Jerman tidak hanya menampilkan kata serta aturan serta berharap kalian mengingatnya. Mereka mengubah belajar bahasa Jerman menjadi pengalaman…
Pernah Gagal Keterima di UI? Jangan Putus Asa, Coba Deh… Buat kalian yang pernah ngalamin paitnya kegagalan masuk UI dan masih punya ambisi serta niatan yang kuat untuk masuk UI, simak baik-baik ya jalur khusus di bawah ini. Mungkin aja…
Situs Belajar Bahasa Jepang Gratis Terbaik anakui.com - Situs Belajar Bahasa Jepang , Apakah Anda suka belajar bahasa Jepang online? Pastinya, akan ada orang yang memilih untuk belajar dan menguasai bahasa Jepang lebih cepat dari apa…
Perbedaan Novel Dan Cerpen Yang Harus Kalian Tahu anakui.com - Perbedaan Novel Dan Cerpen terletak pada panjangnya. Karena sebuah cerita ditentukan oleh cerita pendek dan novel oleh cerita yang lebih panjang. Perbedaan Cerpen dan Novel Selain itu, terdapat…
Debat Memang Membingungkan Penyelenggaraan OIM (Olimpiade Ilmiah Mahasiswa) Universitas Indonesia 2008 sudah berlalu. Torehan prestasi, kekecewaan, kegembiraan, semangat tanding, dan haru biru kompetisi telah terlewatkan. Tim MIPA sukses merebut piala juara umum, memupuskan…
Mau Kuliah di Jurusan Farmasi UI? Lihat Syarat Masuk dan… Jurusan Farmasi, hal pertama yang akan terlintas dalam pikiran kita adalah tentang obat-obatan. Ya, farmasi adalah salah satu cabang dari ilmu kesehatan yang memiliki fokus utama pada dasar-dasar atau seluk…
Hal-Hal ‘Horor’ yang Dialami Mahasiswa Rumpun Sains Kita tahu pasti setiap fakultas di UI ini punya cerita mistisnya masing-masing, mau itu di fakultas rumpun teknologi, sosial humaniora ataupun kesehatan, ya kan? Nah, kali ini ceritanya datang dari…
Informasi Jalur Masuk UI 2012/2013 Sumber:Â http://www.ui.ac.id/id/notice/archive/5475 Universitas Indonesia menerima mahasiswa baru lulusan SMA/SMK/MA/Sederajat melalui beberapa jalur masuk. Tahun 2012 jalur masuk yang ada adalah jalur Undangan dan jalur Ujian Tulis. Jalur Undangan dahulu dikenal sebagai…
Tanggapan Kritis Terhadap Tulisan Baliho dari Oknum-Oknum… Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indonesia (UI) Perwakilan FISIP UI. Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita Semua Salah satu tugas, wewenang, dan…
Suka Duka Jadi Maba UI 2015 Selalu ada suka duka selama para maba menjalankan kehidupan baru di kampus tercinta kita di Universitas Indonesia. Ketika kamu berhasil mensyukuri itu semua, pasti lebih banyak sukanya deh daripada dukanya.…
FIK UI Menyelenggarakan Ujian OSCE Perdana Baru FIK UI yang melaksanakan ujian OSCE lho begini sebagai persyaratan lulus calon Ners. Tujuannya biar para lulusan Ners semakin teruji kompetensinya sehingga dapat meningkatkan kualitas para lulusan.
Info Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru UI 2011 copy from http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150114649038223&id=1589412509 Rabu, 29 Desember lalu Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia mengadakan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru Universitas Indonesia.  Informasi disampaikan di Rektorat UI lantai 9 oleh Muhammad Anis selaku Wakil Rektor…
Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
24 thoughts on “Perasaan Anak Non Reguler”
wah, ga boleh lebay loh ya. dikasih penjelasan lagi dong 🙂 trims
Saya setuju dgn artikel yg ditulis oleh penulis..krn saya jg senasib dgn penulis..diawalnya emg dblg gk ada perbedaan,cm jam bljrny aj yg beda..tp stlh 2 tahun berlalu baru berasa klo non reg emg dibedakan..terlihat dr surat pengantar utk magang yg akan disampaikan kpd perusahaan2 atau KKP atau KAP…
Thx
maaf ya kalo yg akan saya tulis terdengar pahit buat kamu.
bagaimanapun paralel-reguler harus tetap dibedakan. karena dari ‘corong’ untuk masuk ke ui saja sudah berbeda. penyamaan seperti penyamaan ijazah justru akan tidak adil buat anak reguler. karena -jujur saja-kondisi persaingan masuk antara reguler dan paralel juga berbeda. jadi,face it! jgn banyak mengeluh! you better get to livin
maaf ya kalo yg akan saya tulis terdengar pahit buat kamu.
bagaimanapun paralel-reguler harus tetap dibedakan. karena dari ‘corong’ untuk masuk ke ui saja sudah berbeda. penyamaan seperti penyamaan ijazah justru akan tidak adil buat anak reguler. karena -jujur saja-kondisi persaingan masuk antara reguler dan paralel juga berbeda. kamu pun dengan sudah memilih paralel pas ujian masuk harusnya juga udah siap menanggung segala konsekuensinya. ngapain dibedain reguler-paralel klo semua muanya sama. jadi,face it! jgn banyak mengeluh! you better get to livin..
ga mau komentar tulisannya, cuma pengen bilang hati2 aja sama provokasi orang2 ga bertanggung jawab, yg bisanya ngelempar komentar2 ngasal dan bikin panas suasana 🙂
saya paham perasaan kamu. tapi gak selalu perasaan itu harus dituruti. ada akal sehat. jadi gunakan akal sehat, coba pikir, sejak mendaftar ke ui, dengan memilih paralel, sebagai pendagtar yg baik harusnya kamu sudah mengetahui konsekuensi jdi anak paralel dan telah mempertimbangkan pilihan itu. klo sekarang kamu tdk puas dgn status paralelmu dan meminta disamakan dgn anak reguler di surat pengantar magang itu, kenapa kamu masuk paralel? dan kenapa kami hrus takut dengan dicantumkannya identitas ke-paralel-an mu di surat magang itu? bagaimanapun ada 2 hak yg dilindungi dalam pencantuman status non-reg dalam surat magang itu. hak anak reguler untuk tidak dipersamakan, dan hak si pemberi kerja untuk mengetahui status orang yg diberi kerja. karena pemberi kerja berhak mengetahui status pendidikan orang yg diberi kerja. subsidi silang bukanlah alasan untuk menyamaratakan reg dan non reg
di Fakultas Hukum pun begitu, tetapi perbedaan tersebut tidak memisahkan angkatan kami. yaa mungkin hanya saja paralel tidak bisa mengikuti beberapa Badan Otonom di fakultas kami sendiri, berbeda dengan reguler dan KKI yang bisa mengikuti semuanya.
memang betul adanya subsidi karena biaya di paralel agak sedikit mahal dan tidak adanya dana bantuan dari UI sendiri.
buat djenar: tolong lebih menghargai orang, jangan egois. kita kuliah disini untuk masa depan, alangkah baiknya jika kita saling membantu dalam perkuliahan.
hati hati provokasi kawan! 😀
Jujur, waktu saya daftar simak ui, saya gak tau perbedaan reguler dan paralel, udah gitu di situs penerimaan mahasiswa-nya sendiri gak dijelasin apa2. Jadi emang informasinya yang gak disebar secara merata. Udah gitu gak semua anak non reg berduit. Temen sekelas saya pontang panting ngajar hampir setiap hari buat bantu org tuanya bayar kuliah. Buat temen2 non reg, jangan minder, jangan rendah diri. Gak usah peduliin apa kata orang. Yang menentukan masa depan kita, ya kita sendiri. Kalopun emg temen2 administrasi fisip yang mau magang aja sampe dibeda2ain, tunjukin sama orang perusahaan tempat kalian magang bahwa kalian gak jauh beda dgn anak reg, bahkan lebih hebat. Semangat yaaaaa \(´▽`)/
Sebenarnya hal ini ga perlu dipermasalahkan, emg knp klw di surat magangnya ditulis sarjana paralel?? Emg kalian anak paralel kn?? Apakah anda malu disebut sarjana paralel.. Yang penting kn outputnya, belum tentu anak paralel kalah dari anak reguler
Rendy: pertama, baca lagi deh artikel-nya. Mungkin kamu salah tangkap. Disitu ditulis: “Tulisan ini terinspirasi dari teman-teman Saya yang sedang berjuang dalam mencari perusahaan untuk magang. Kami, anak Non Reg merasa bahwa selama ini banyak mendapat perlakuan yang kurang dan agak berbeda karena status kami. Ini nyata. Walaupun terdengar berlebihan, tapi jika, dirasakan dan dilihat memang itulah yang terjadi.”
Ini bukan masalah malu atau gak-nya. Siti hanifa gak menyebutkan satu katapun yg menyatakan ia malu jd anak non reg. Yg jd masalah disini adalah bagaimana anak2 non reg diperlakukan secara beda dgn anak reguler. Padahal kita semua kan sama2 anak ui, gak semestinya kita dibeda2kan, kan? Yang saya tangkap dari artikel siti hanifa ini sih seperti itu. Bukan masalah malu atau tidaknya.
Kedua, saya mau nanggepin pertanyaan kamu, “emg knp klw di surat magangnya ditulis sarjana paralel?? Emg kalian anak paralel kn??” Skrg kamu bayangin. Di surat magang aja udah ditulis “sarjana paralel”, gimana di ijazah nanti? Ya saya jg gak tau ya krn saya sendiri belum lulus. Tapi kalo emg sampe kyk gitu, saya sih jelas gak setuju kalo sampe di ijazah aja sampe ditulis keterangan bahwa mahasiswa tsb dr program reguler atau paralel. Lagian, sekali lagi, buat apa sih dibeda2in? Kita semua sama2 menuntut ilmu di ui kok. Dgn menambah embel2 “paralel” atau “reguler” ke dalam ijazah menurut saya itu gak appropriate.
Dan ketiga, itu dia yg saya bilang di comment sebelumnya. Buat anak2 non reg ayo kita tunjukin kalo kita gak kalah sama anak reg :).
Hmmm…tulisan yang bagus, menarik untuk disimak.
Saran dari saya; keep your positive thinking.
Saya tahu apa yang kamu rasakan, karena sy salah satu alumni non reguler. Sy ekstensi 2006 fisika, geofisika. Dulu namanya ekstensi.
Sekedar sharing untuk jurusan saya, Geofisika, kalau ngajuin KP atau magang gak pengaruh tuh reguler atau non reguler. Apalagi target jurusan sy kebanyakan ke perusahaan2 oil & gas asing.
Waktu sy ngajuin KP & Tugas Akhir di suratnya ditulis tuh ekstensi, tapi itu gak ngaruh. Sy ngambil KP dan TA di salah satu perusahaan minyak/gas asing tetap diterima walaupun dari ekstensi. Karena pada dasarnya perusahaan gak melihat kita reguler atau non reguler, tapi lebih ke arah waiting list. Perusahaan pasti akan selalu menerima mahasiswa yang mau KP, TA ataupun magang kalau kebetulan saat ngelamar magang ada yang kosong atau gak penuh2 banget.
Pertimbangan perusahaan kalau ada mahasiswa yang magang atau TA :
1. jurusannya apa? Nyambung gak dengan keperluan mereka.
2. universitas mana? Ini untuk masalah akomodasi. Mahasiswa yang kuliah di jabodetabek tentu akomodasinya beda dengan yang diluar jabodetabek.
3. waiting list, kalau kebetulan lagi vacant ya kita diterima, kalau lagi penuh ya harus bersabar, kecuali kalo ada orang dalam 🙂
Jadi saran sy untuk masalah yang satu ini:
– tetap positif.
– reguler atau non reguler gak pengaruh, belajar aja yang rajin 🙂
– tetap semangat cari perusahaan.
Trus tentang masalah fasilitas (sesuai dengan tulisan kamu yang satunya), buat saya gak usah dipikirin deh. Tentang administrasi yang penting mereka melayani kita dengan semestinya. Sy di fisika pelayanannya ok2 aja tuh.
Tentang masalah diskriminasi, di fisika kayaknya gak ada tuh…lagian gak ada waktu buat mikirin ginian, sy sibuk ngerjain tugas hehe. Kalaupun ada yaaa so what gitu loh…
Trus seandainya ada yang ngomong mahasiswa non reguler umumnya kurang pandai, emang masalahnya apa? siapa yang peduli? lagian kalau udah pandai ngapain kuliah? sy kuliah justru supaya pandai. Sy kuliah uang2 sendiri ini kok, fotokopi buku pake uang sendiri, ke kampus pake ongkos sendiri hehe.
Note; ssssttt… teman2 saya yang non reguler bagus2 tuh karirnya, udah pada keluar negeri…soalnya mereka pandai2 🙂
kk, saya ketrima di paralel fisika 2013, tolong motivasi saya k, klo ank paralel g menutup kemungkinan lbh hebat dari pada ank reguler.. saya setuju m pernyataan kk, di fisika mh udh pd sibuk belajarr, g mikirin itu diskriminasii..
gua anak t.elektro paralel, ga usah takut neng/mba, disini saya mau cerita klo pralel tuh jga bsa bersaing. byk tmn ane yg paralel lebih pintar dripada anak reguler. itu tergantung kita jga. di parale jga kbnyakan yg masuk krn emang ga tau bedanya paralel ama reg krn tmn2 ane prioritas ITB sama kya ane, jdi pas SIMAK pil 1 paralel hhe, tp krn udh llus di jalanin dgn ikhlas, saya kasih contoh tmn sya d t.mesin paralel ipk nya 3.61 pdahal tmn2 regulernya rata2 3.2an lah.. saya sendri ipk 3,43 dan tmn2 reg saya byk di bawah sya bhkan tiap smster ada aj tuh yg ngulang maktkul.. jadi biar lu g dipandang remeh blajar yg rajin tinggikan ipk mu , gitu tips biar dianggap. aplg bisa ikut lomba nasional/intrnasional dan mmenangkannya
apa yang kamu ambil dari perkuliahan di UI, ilmu pengetahuan yang kamu pelajari atau hanya secerca tulisan (regular dan non-regular).
menurut saya, kalau kamu bagus secara akademis dan prilaku, tidak menutup kemungkinan kamu bisa sukses, tanpa memandang regular non regular.jadi kamu janganlah berpikiran seperti itu, trus saja belajar sesuai dengan bidang ilmu yg kamu kuasai,
kalau kamu berpikir seperti itu, maka kamu akan kalah karna diri kamu sendiri,
saya alumni ui (ekstensi) tp saya bersyukur dengan hasil yg saya capai sekarang.
wasalamm..
wah, ga boleh lebay loh ya. dikasih penjelasan lagi dong 🙂 trims
maaf klo lebay, tapi ini cuma uneg-uneg aja. Soalnya klo mau daftar kerja ntra kan pasti, ditanya soal statu “Non Reg” atau Paralel nya itu.
Saya setuju dgn artikel yg ditulis oleh penulis..krn saya jg senasib dgn penulis..diawalnya emg dblg gk ada perbedaan,cm jam bljrny aj yg beda..tp stlh 2 tahun berlalu baru berasa klo non reg emg dibedakan..terlihat dr surat pengantar utk magang yg akan disampaikan kpd perusahaan2 atau KKP atau KAP…
Thx
maaf ya kalo yg akan saya tulis terdengar pahit buat kamu.
bagaimanapun paralel-reguler harus tetap dibedakan. karena dari ‘corong’ untuk masuk ke ui saja sudah berbeda. penyamaan seperti penyamaan ijazah justru akan tidak adil buat anak reguler. karena -jujur saja-kondisi persaingan masuk antara reguler dan paralel juga berbeda. jadi,face it! jgn banyak mengeluh! you better get to livin
maaf ya kalo yg akan saya tulis terdengar pahit buat kamu.
bagaimanapun paralel-reguler harus tetap dibedakan. karena dari ‘corong’ untuk masuk ke ui saja sudah berbeda. penyamaan seperti penyamaan ijazah justru akan tidak adil buat anak reguler. karena -jujur saja-kondisi persaingan masuk antara reguler dan paralel juga berbeda. kamu pun dengan sudah memilih paralel pas ujian masuk harusnya juga udah siap menanggung segala konsekuensinya. ngapain dibedain reguler-paralel klo semua muanya sama. jadi,face it! jgn banyak mengeluh! you better get to livin..
kamu benar. Tapi, coba kamu rasakan berada di pihak saya. Ini menyangkut pelayanan yang kami dapat sebagai mahasiswa.
ga mau komentar tulisannya, cuma pengen bilang hati2 aja sama provokasi orang2 ga bertanggung jawab, yg bisanya ngelempar komentar2 ngasal dan bikin panas suasana 🙂
pernah terjadi dua tahun lalu soalnya..
wah, poin2 apa aja tuh yang dibedakan gitu??
iya nih… poin2nya apa aja yg mbedakan? boleh dong di-share…
paralel itu JUGA mmbntu subsidi reguler,jadi jangan comment sembarangan lah
saya paham perasaan kamu. tapi gak selalu perasaan itu harus dituruti. ada akal sehat. jadi gunakan akal sehat, coba pikir, sejak mendaftar ke ui, dengan memilih paralel, sebagai pendagtar yg baik harusnya kamu sudah mengetahui konsekuensi jdi anak paralel dan telah mempertimbangkan pilihan itu. klo sekarang kamu tdk puas dgn status paralelmu dan meminta disamakan dgn anak reguler di surat pengantar magang itu, kenapa kamu masuk paralel? dan kenapa kami hrus takut dengan dicantumkannya identitas ke-paralel-an mu di surat magang itu? bagaimanapun ada 2 hak yg dilindungi dalam pencantuman status non-reg dalam surat magang itu. hak anak reguler untuk tidak dipersamakan, dan hak si pemberi kerja untuk mengetahui status orang yg diberi kerja. karena pemberi kerja berhak mengetahui status pendidikan orang yg diberi kerja. subsidi silang bukanlah alasan untuk menyamaratakan reg dan non reg
di Fakultas Hukum pun begitu, tetapi perbedaan tersebut tidak memisahkan angkatan kami. yaa mungkin hanya saja paralel tidak bisa mengikuti beberapa Badan Otonom di fakultas kami sendiri, berbeda dengan reguler dan KKI yang bisa mengikuti semuanya.
memang betul adanya subsidi karena biaya di paralel agak sedikit mahal dan tidak adanya dana bantuan dari UI sendiri.
buat djenar: tolong lebih menghargai orang, jangan egois. kita kuliah disini untuk masa depan, alangkah baiknya jika kita saling membantu dalam perkuliahan.
hati hati provokasi kawan! 😀
Jujur, waktu saya daftar simak ui, saya gak tau perbedaan reguler dan paralel, udah gitu di situs penerimaan mahasiswa-nya sendiri gak dijelasin apa2. Jadi emang informasinya yang gak disebar secara merata. Udah gitu gak semua anak non reg berduit. Temen sekelas saya pontang panting ngajar hampir setiap hari buat bantu org tuanya bayar kuliah. Buat temen2 non reg, jangan minder, jangan rendah diri. Gak usah peduliin apa kata orang. Yang menentukan masa depan kita, ya kita sendiri. Kalopun emg temen2 administrasi fisip yang mau magang aja sampe dibeda2ain, tunjukin sama orang perusahaan tempat kalian magang bahwa kalian gak jauh beda dgn anak reg, bahkan lebih hebat. Semangat yaaaaa \(´▽`)/
Wah, rumit juga.
Jadikannlah segala kemampuan kita, utk berprestasi
Sebenarnya hal ini ga perlu dipermasalahkan, emg knp klw di surat magangnya ditulis sarjana paralel?? Emg kalian anak paralel kn?? Apakah anda malu disebut sarjana paralel.. Yang penting kn outputnya, belum tentu anak paralel kalah dari anak reguler
Rendy: pertama, baca lagi deh artikel-nya. Mungkin kamu salah tangkap. Disitu ditulis: “Tulisan ini terinspirasi dari teman-teman Saya yang sedang berjuang dalam mencari perusahaan untuk magang. Kami, anak Non Reg merasa bahwa selama ini banyak mendapat perlakuan yang kurang dan agak berbeda karena status kami. Ini nyata. Walaupun terdengar berlebihan, tapi jika, dirasakan dan dilihat memang itulah yang terjadi.”
Ini bukan masalah malu atau gak-nya. Siti hanifa gak menyebutkan satu katapun yg menyatakan ia malu jd anak non reg. Yg jd masalah disini adalah bagaimana anak2 non reg diperlakukan secara beda dgn anak reguler. Padahal kita semua kan sama2 anak ui, gak semestinya kita dibeda2kan, kan? Yang saya tangkap dari artikel siti hanifa ini sih seperti itu. Bukan masalah malu atau tidaknya.
Kedua, saya mau nanggepin pertanyaan kamu, “emg knp klw di surat magangnya ditulis sarjana paralel?? Emg kalian anak paralel kn??” Skrg kamu bayangin. Di surat magang aja udah ditulis “sarjana paralel”, gimana di ijazah nanti? Ya saya jg gak tau ya krn saya sendiri belum lulus. Tapi kalo emg sampe kyk gitu, saya sih jelas gak setuju kalo sampe di ijazah aja sampe ditulis keterangan bahwa mahasiswa tsb dr program reguler atau paralel. Lagian, sekali lagi, buat apa sih dibeda2in? Kita semua sama2 menuntut ilmu di ui kok. Dgn menambah embel2 “paralel” atau “reguler” ke dalam ijazah menurut saya itu gak appropriate.
Dan ketiga, itu dia yg saya bilang di comment sebelumnya. Buat anak2 non reg ayo kita tunjukin kalo kita gak kalah sama anak reg :).
Hmmm…tulisan yang bagus, menarik untuk disimak.
Saran dari saya; keep your positive thinking.
Saya tahu apa yang kamu rasakan, karena sy salah satu alumni non reguler. Sy ekstensi 2006 fisika, geofisika. Dulu namanya ekstensi.
Sekedar sharing untuk jurusan saya, Geofisika, kalau ngajuin KP atau magang gak pengaruh tuh reguler atau non reguler. Apalagi target jurusan sy kebanyakan ke perusahaan2 oil & gas asing.
Waktu sy ngajuin KP & Tugas Akhir di suratnya ditulis tuh ekstensi, tapi itu gak ngaruh. Sy ngambil KP dan TA di salah satu perusahaan minyak/gas asing tetap diterima walaupun dari ekstensi. Karena pada dasarnya perusahaan gak melihat kita reguler atau non reguler, tapi lebih ke arah waiting list. Perusahaan pasti akan selalu menerima mahasiswa yang mau KP, TA ataupun magang kalau kebetulan saat ngelamar magang ada yang kosong atau gak penuh2 banget.
Pertimbangan perusahaan kalau ada mahasiswa yang magang atau TA :
1. jurusannya apa? Nyambung gak dengan keperluan mereka.
2. universitas mana? Ini untuk masalah akomodasi. Mahasiswa yang kuliah di jabodetabek tentu akomodasinya beda dengan yang diluar jabodetabek.
3. waiting list, kalau kebetulan lagi vacant ya kita diterima, kalau lagi penuh ya harus bersabar, kecuali kalo ada orang dalam 🙂
Jadi saran sy untuk masalah yang satu ini:
– tetap positif.
– reguler atau non reguler gak pengaruh, belajar aja yang rajin 🙂
– tetap semangat cari perusahaan.
Trus tentang masalah fasilitas (sesuai dengan tulisan kamu yang satunya), buat saya gak usah dipikirin deh. Tentang administrasi yang penting mereka melayani kita dengan semestinya. Sy di fisika pelayanannya ok2 aja tuh.
Tentang masalah diskriminasi, di fisika kayaknya gak ada tuh…lagian gak ada waktu buat mikirin ginian, sy sibuk ngerjain tugas hehe. Kalaupun ada yaaa so what gitu loh…
Trus seandainya ada yang ngomong mahasiswa non reguler umumnya kurang pandai, emang masalahnya apa? siapa yang peduli? lagian kalau udah pandai ngapain kuliah? sy kuliah justru supaya pandai. Sy kuliah uang2 sendiri ini kok, fotokopi buku pake uang sendiri, ke kampus pake ongkos sendiri hehe.
Note; ssssttt… teman2 saya yang non reguler bagus2 tuh karirnya, udah pada keluar negeri…soalnya mereka pandai2 🙂
kk, saya ketrima di paralel fisika 2013, tolong motivasi saya k, klo ank paralel g menutup kemungkinan lbh hebat dari pada ank reguler.. saya setuju m pernyataan kk, di fisika mh udh pd sibuk belajarr, g mikirin itu diskriminasii..
gua anak t.elektro paralel, ga usah takut neng/mba, disini saya mau cerita klo pralel tuh jga bsa bersaing. byk tmn ane yg paralel lebih pintar dripada anak reguler. itu tergantung kita jga. di parale jga kbnyakan yg masuk krn emang ga tau bedanya paralel ama reg krn tmn2 ane prioritas ITB sama kya ane, jdi pas SIMAK pil 1 paralel hhe, tp krn udh llus di jalanin dgn ikhlas, saya kasih contoh tmn sya d t.mesin paralel ipk nya 3.61 pdahal tmn2 regulernya rata2 3.2an lah.. saya sendri ipk 3,43 dan tmn2 reg saya byk di bawah sya bhkan tiap smster ada aj tuh yg ngulang maktkul.. jadi biar lu g dipandang remeh blajar yg rajin tinggikan ipk mu , gitu tips biar dianggap. aplg bisa ikut lomba nasional/intrnasional dan mmenangkannya
apa yang kamu ambil dari perkuliahan di UI, ilmu pengetahuan yang kamu pelajari atau hanya secerca tulisan (regular dan non-regular).
menurut saya, kalau kamu bagus secara akademis dan prilaku, tidak menutup kemungkinan kamu bisa sukses, tanpa memandang regular non regular.jadi kamu janganlah berpikiran seperti itu, trus saja belajar sesuai dengan bidang ilmu yg kamu kuasai,
kalau kamu berpikir seperti itu, maka kamu akan kalah karna diri kamu sendiri,
saya alumni ui (ekstensi) tp saya bersyukur dengan hasil yg saya capai sekarang.
wasalamm..
Apakah sampai saat ini masih terjadi diskriminasi seperti ini? Bagaimana dengan diskriminasi di FH paralel?
ini serius ya? huhuhu padahal rencananya tahun ini mau ambil adm fiskal ui lewat simak