Pray for Indonesia, Pray for Palestine

Oleh Wahyu Awaludin

“Saya sampai nggak tahu mesti ngomong apa,” kata Amirrul Iman dengan suara lirih. “Kami sudah sampaikan kepada mereka (pengungsi Palestina di Suriah dan di Gaza), hidup kalian sudah susah. Cukup doakan para korban Tsunami dan Merapi agar semakin kuat imannya kepada Allah, dan diringankan penderitaannya. Nggak usah kirim-kirim uang segala. Tapi mereka tetap memaksa (untuk mengirim uang).”

(http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=4845)

Begitulah. Di tengah busuknya dunia ini, rupanya Palestina masih ada. Dan apinya masih menyala. Bolehlah kita berharap bahwa Allah masih akan melindungi tanah para nabi itu. Bukan apa-apa, betapa negeri itu begitu baik. Ia terjajah, tapi $4.000 terulur untuk saudaranya di Indonesia yang sedang terkena musibah. Maka, komentar-komentar akar rumput pun menunjukkan esensi dari bantuan itu,

“salut ama palestina.,walaupun mereka lagi krisis tapi tetep membantu,,,,,gak kyk DPR kita mana..”

(Janiku, kaskuser)

“ane bingung mau komen apa .. ane merinding bacanya …
ini sangat mengharukan … ditengah penderitaan mereka masih bisa berbagi …
Coba liat anggota dewan kita”

(kaspatra, kaskuser)

“salut ane sma wrga plestna”

(hyberlirize, kaskuser)

“ya tuhan

mereka aja peduli, kenapa masih ada yang dukung Israel”

(CassiopeaLaff9, kaskuser)

“Negara yang masih berperang aja ikut peduli. Masa anggota DPR malah jalan-jalan”

(smg2512, kaskuser)

“org yg lagi kesusahan aja bantu MANA SI MARZUKI ALI & ANAK BUAHNYA, ORG YG LAGI DI JAJAH AJA BANTU LO MALAH ENAK-ENAKAN”

(miegorengkuah, kaskuser)

Memang menggetarkan. Sebuah bangsa yang sedang dijajah masih sempat mengirim bantuan sebesar $4.000. Sungguh tidak masuk akal. Ah, tapi memang tak perlu akal. Menolong itu hanya perlu segenggam komitmen, plus sebait nurani.

Alkisah, bantuan sebesar $4.000 itu pun disampaikan oleh Tim Sahabat Al-Aqsha dan Relawan Masjid Jogja kepada warga Dusun Panggungan, Wonolelo, Sawangan, Magelang. Sebagiannya disalurkan dalam bentuk hewan kurban.

“Kami tahu, jumlah ini tidak seberapa dibandingkan kesusahan yang sedang dialami saudara-saudara kami di Mentawai dan Merapi. Tapi terimalah ini sebagai tanda cinta kami. Kita satu tubuh. Kalian sakit, kami ikut sakit, sebagaimana kalian merasa sakit ketika melihat kami sakit dan menderita karena dijajah Israel,” demikian kata Ziad Said Mahmud, kordinator bantuan kemanusiaan internasional Palestina kepada tim Sahabat al-Aqsha.

Setelah membaca apa yang telah bangsa Palestina lakukan kepada bangsa kita, Indonesia, masihkah kita mengatakan bahwa masalah mereka bukan masalah kita?

Dahulu, saya berpendapat bahwa masalah Palestina adalah masalah bangsa Palestina sendiri. Itu bukan urusan Indonesia. Lagipula, jarak geografi antara dua negeri itu terlalu jauh. Okelah, memang negeri itu adalah negeri para nabi, tapi…lalu kenapa?

Di banyak artikel yang saya baca, banyak orang mencela para pembela Palestina. Mereka berkata, “untuk apa membela Palestina sementara Indonesia masih mempunyai banyak masalah?”

Shofwan al-Banna, dalam Palestine, Emang Gue Pikirin?, menjelaskan bahwa justru sebagai warga Indonesia, kita wajib membantu Palestina. Buku terbitan Pro-U Media ini memang telah membuka mataku.

Poin pertama, kita bisa melihat bahwa Indonesia begitu menentang penjajahan, sampai-sampai kita bisa membacanya di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:

“Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan..”

“Para pendiri negeri ini,” tulis Shofwan, “dengan semangat yang sama dengan seluruh rakyatnya, bahkan menetapkan posisi ini dengan memasukkannya dalam konstitusi. Pada kenyataannya, Indonesia sering menjadi yang terdepan dalam membela kemerdekaan negara-negara yang tertindas.”

Menjadi warga Negara Indonesia, berarti pula kita menentang penjajahan. Dan itu artinya, kita menentang penjajahan Israel atas Palestina.

Kedua, demi perdamaian dunia, seharusnya kita mendukung Palestina untuk mengusir Israel. Bukankah kebijakan luar negeri Indonesia adalah “bebas-aktif”? “Bebas” berarti tidak memihak blok manapun, sedangkan “aktif” adalah turut serta menciptakan perdamaian dunia. Yang patut membuat kita berpikir adalah ternyata 60% masyarakat Eropa menuding bahwa Israel adalah pengancam perdamaian dunia.

Pun dari sisi sejarah, Indonesia berutang budi kepada Palestina.

“… pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebarluaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”

Ketika Indonesia merdeka, negeri Palestina sangat mendukung. M.Ali Taher, seorang tokoh Palestina, misalnya, segera mengambil semua uangnya di bank dan menginfakkannya untuk perjuangan bangsa Indonesia. “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia ..,” kata M.Ali Taher menegaskan prinsipnya.

Baiklah. Kupikir sudah saatnya kita meluaskan cara pandang kita, menambah pengetahuan kita. Palestina, negeri itu, telah begitu banyak berjasa kepada Indonesia. Menjadi bagian dari Indonesia, berarti kita siap membela Palestina, negeri yang dijajah oleh Israel itu.

Mari, kawan…Mari kita berdoa untuk Indonesia, mari kita berdoa untuk Palestina.

Pray for Indonesia. Pray for Palestine!

“Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!”.

Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956

Daftar Pustaka

Al-Banna, Shofwan. 2006. Palestine Emang Gue Pikirin?. ProYou: Yogyakarta.

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5782621

http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=4845

http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=4998

http://dianila.multiply.com/journal/item/50/PALESTINA_PENDUKUNG_KEMERDEKAAN_INDONESIA_

http://id.wikiquote.org/wiki/Soekarno

2 thoughts on “Pray for Indonesia, Pray for Palestine”

Leave a Comment