Memandang politik sebenarnya tidak lah selalu buruk, asalkan kita tahu bagaimana cara mengambil sudut pandang untuk bisa melihat sisi positifnya. Justru tanpa politik, rasanya akan sulit muncul kebijakan – kebijakan publik yang adil dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Demikian lah pula prinsip teori politik yang dikemukakan oleh Aristoteles, dimana politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Tetapi faktanya, sebagian besar masyarakat umum memiliki pemikiran bahwa politik itu kotor dan jauh lah dari prinsip – prinsip kebaikan. Hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri, namun itu semua bisa terjadi justru karena terlalu banyak orang baik yang memilih menghindar dan menjauh dari politik. Bisa kita bayangkan, jika tidak ada sama sekali orang baik yang mau masuk ke dalam dunia perpolitikan, pasti posisi – posisi tersebut malah akan diisi oleh orang – orang yang memiliki ambisi, visi dan misi yang tidak jelas jundrungannya. Malah sangat mungkin disusupi oleh oknum – oknum yang tujuan utamanya mementingkan urusan pribadinya, bukan kepentingan publik.
Hal – hal itulah yang mendasari Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH., P.hD, seorang guru besar / profesor Kebijakan Kesehatan dari Fakultas Kesehatan UI memantapkan hati untuk mewakafkan sisa waktu pengabdiannya untuk terjun ke dunia politik. Ia berkeyakinan bahwa mestinya lebih banyak orang baik lagi yang bisa terjun ke dunia politik, untuk menyalakan lilin di tengah gelapnya dunia perpolitikan di Indonesia. Dan suatu kebetulan, Prof Purnawan mendapatkan keistimewaan bersama juga dengan Prof. Hasbullah Tabrani oleh partai PDIP untuk maju menjadi Calon Anggota Legislatif DPR RI mewakili wilayah Gresik dan Lamongan (Jatim X).
Alasan lain yang mendorong Prof Purnawan Junadi membulatkan tekad untuk terjun ke dalam politik adalah minimnya keberadaan anggota dewan yang kompeten pada bidang – bidang tertentu, khususnya kesehatan. Menurut Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH .,P.hD (Caleg DPR RI Gresik Lamongan dari PDIP), sangat diperlukan sekali adanya anggota dewan yang memahami betul seluk beluk dunia kebijakan kesehatan, agar produk undang – undang Kesehatan yang dihasilkan dapat menjamin agar semua penduduk bisa sehat lansia, setiap orang bisa mendapat informasi kesehatan dan agar setiap orang yang sakit bisa mendapat pelayanan bermutu dan maksimal. Dan yang paling penting, agar semakin banyak masyarakat yang bisa menjaga kesehatannya sehingga tidak gampang sakit. Oleh karena itu, untuk mengisi kebutuhan tersebut Prof. Purnawan bersedia memberikan seluruh waktu dan kemampuannya untuk bisa mewakili rakyat di gedung DPR.
Awalnya Prof. Purnawan agak ragu, karena menurutnya untuk menjadi calon anggota legislatif tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maklum saja, selama menjadi guru besar, Prof Purnawan tergolong pengajar yang memiliki kepribadian dan keseharian yang sangat sederhana. Diawal proses pencalegannya saja, Prof. Purnawan Junadi mengaku hanya memiliki 200 lembar kartu nama sebagai modal kampanye nya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak mantan murid dan mahasiswanya yang tergerak untuk membantu. ” Ada yang menyumbang stiker, kalender, banner bahkan ada juga yang mengirim donasi untuk membantu kegiatan kampanye dan operasional saya selama di Gresik dan Lamongan”, imbuh Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH.,P.hD.
Prof. Purnawan Junadi mengaku sangat bersyukur dan bangga kepada murid – murid nya yang ikut menyumbang ataupun yang menjadi relawan di lapangan, karena bantuan mereka Prof Purnawan Junadi bisa mengunjungi dan melaksanakan pemeriksaan maupun pengobatan gratis di daerah pemilihannya selama 2 bulan belakangan ini.
Bagi para pembaca ataupun rekan – rekan mahasiswa yang tergerak untuk membantu perjuangan Prof. Purnawan Junadi, MPH., P.hD dapat mengunjungi halaman https://www.profdrpurnawanjunadi.com/donasi