Saya tidak tahu bagaimana awal mulanya, namun rasanya manusia adalah mahluk yang gemar mengurutkan apa saja. Baik dalam sebuah artikel cetak dan elektronik maupun acara di televisi, sering kita temui sebuah urut-urutan akan tema tertentu. Dari mulai “Lima buku tidak layak terbit 2012” sampai “5 aksi binatang terlucu di acara pernikahan”.
Saya sendiri, untuk keperluan yang tidak jelas sebab-musababnya, memiliki beberapa daftar urut-urutan untuk beberapa urusan. Salah satunya, “Hal-hal mengejutkan yang bisa terjadi di negeri sendiri”, untuk persoalan suci ini, saya sempat menobatkan terpilihnya Roy Suryo menjadi Kemenpora adalah hal mengejutkan nomor tiga (itu posisi tertinggi, posisi pertama dan kedua sengaja saya kosongkan, karena memang belum ada yang layak mengisi pos tersebut).
Sampai tiba-tiba saya mendengar presiden kita berencana untuk membuat akun Twitter, saya pikir ini adalah berita yang cukup mengejutkan, seorang kepala Negara memiliki akun twitter resmi. Tidak semua Kepala Negara memilikinya. Obama mungkin iya, tapi Ahmadinejad tidak. Terlebih Kim Jong Un. Idi amin pun, bila dia masih hidup, rasa-rasanya tidak akan ikut membuat akun twitter.
Namun keterkejutan saya tidak berlangsung lama, sampai saya ingat, betapa beliau adalah orang yang memang sangat gigih meninggikan citra, jadi saya rasa ini lebih tepat diposisikan sebagai hal yang biasa-biasa saja. Maka saya rasa posisi Roy masih aman hingga saat ini.
Toh, walau begitu, keinginan untuk iseng-iseng mencari tahu apa-apa saja yang beliau lakukan tetap tak dapat dibendung. Dengan cekatan saya membuka akun twitternya. Sangat mudah ditemukan karena beberapa teman ternyata sudah lebih dulu menyapanya dengan ucapan semacam selamat datang ke twitland dan ramah tamah dunia maya lainnya.
Kunjungan pertama, saya merasa agak kecewa, ia masih diam dan tidak mau berkicau. Sikapnya itu membuat sebagian masyarakat cemas. Konon, banyak yang berlomba lomba memancing beliau untuk segera ‘ngetwit’ dengan berbagai macam mention yang atraktif. Seperti mengajari bayi berjalan.
Dan bayi itu pun menunjukan langkah pertamanya, saya tahu dari seorang teman, “SBY ngetwit tuh, sangar.” Amboi, awal ngetwit saja sudah sangar, dengan gedendapan saya buka akun tersebut, dan langsung disambut dengan posting mengenai kegiatan beliau sehari-hari. Dari mulai bercengkerama dengan cucu hingga bermain bola voli.
Mengingat caranya mendefinisikan ‘sangar’, saya menyarankan kepada teman tadi untuk memeriksakan dirinya ke Puskesmas.
Sebenarnya itu belum semuanya, masih ada up date mengenai rapat beliau bersama TNI AD dan bagaimana seharusnya nasi goreng dimasak. Saya tidak memfollow beliau, pengetahuan tentang apa-apa yang terjadi di sana adalah hasil dari seorang teman yang gemar me-Retweet apa-apa saja yang diposting oleh presiden kita melalui staff khususnya. Hingga suatu hari, ada posting yang agak mengganjal. Tasripin.
Kisah hidup Tasripin adalah kontra paling dahsyat dari rata-rata cara hidup anak seumurannya di kota-kota besar. Pada umur 12, ia harus menghidupi tiga orang adiknya dengan bekerja sebagai buruh tani, yang penghasilannya sulit untuk dapat mengejar taraf hidup layak. Kisah Tasripin mengundang simpati banyak pihak setelah media mengangkatnya. Termasuk simpati presiden kita.
Namun, twit SBY mengenai Tasripin, rasa-rasanya agak kesasar. Ia adalah orang yang bertanggung jawab atas kehidupan rakyatnya karena ia adalah presiden. Tapi ia bersikap seolah-olah itu adalah hasil perbuatan orang lain di luar sana. Isi Twit-nya : “Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yg menjadi buruh tani utk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita. *SBY*” Mungkin ia lupa bahwa salah satu tugasnya yang paling krusial (ada pada pasal yang paling mudah dihafal saat pelajaran PPKn di SD dulu) ada pada Pasal 34, fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh Negara. Bila masih ada anak-anak seperti Tasripin, seharusnya ia sadar bahwa ia telah lalai dalam tugas.
Seperti mengiris ikan menggunakan pedang besar. Di tangan seorang presiden, seharusnya muncul sebuah gerakan bersifat komprehensif untuk menanggulangi masalah serupa yang ada dimana-mana. Sama sekali tidak ada yang salah dengan membantu Tasripin secara personal. Namun dengan hingar bingar yang diciptakan, Tasripin cenderung menjadi objek yang ditonjolkan entah untuk kepentingan apa.
Sebelumnya memang sudah ada wacana massif mengenai tasripin di internet, khususnya jejaring sosial. Bisa jadi, presiden hanya merasa gerah akan hal ini dan terpancing untuk melakukan tindakan seperti itu. Tanpa mengurangi simpati saya untuk tasripin. Tapi presiden seperti ingin terlihat layaknya malaikat ataupun orangtua dengan cahaya putih yang ada kisah heroik tiap-tiap bencana. Kau tahu, selalu ada cerita seperti itu, biasanya keluar dari mulut orang yang selamat dari bencana massal. Ia berkata pada saat-saat terdesak, tiba-tiba ada orang tua dengan sorban putih atau dalam bentuk lainnya yang mirip-mirip datang untuk menolong. Cerita heroik seperti itu, seringkali menutup fakta penting tentang bencana itu sendiri di mata khalayak. Lagi pula, kalau benar ada malaikat datang, kenapa tidak semua korban ditolongnya.
Saya tidak memungkiri bahwa peristiwa ini juga sebagai tamparan kepada kita sebagai masyarakat, agar seharusnya dapat lebih peduli lagi terhadap sesama, minimal orang-orang di sekitar lingkungan kita. Hanya tentu saja, kemampuan yang kita miliki terbatas. Maka untuk bisa mengurusi permasalahan itulah kita sepakat akan adanya Negara. Dan kita memilih orang-orang yang bisa kita percaya untuk menjalankan fungsi-fungsinya dengan segala hak dan kewajiban yang melekat kepada diri mereka.
*****
Makin kesini, saya menemukan bahwa Bangsa kita memiliki kemampuan yang sangat unik. Di Negara lain, bila pemerintahan sudah kacau dan carut marut, maka rakyat akan bahu membahu membangun revolusi. Tapi bangsa kita adalah bangsa yang khusnudzhan dan penuh prasangka baik. Kita tetap enjoy dan santai-santai saja menikmati keadaan seperti sekarang ini. Alih alih revolusi, kita malah lebih suka mendiamkan penyakit dan hidup tentram bersamanya. Bangsa yang merevolusi pemimpin yang zalim adalah bangsa yang tidak revolusioner karena semua bangsa juga akan seperti itu. Indonesia adalah bangsa yang sangat revolusioner dibanding bangsa manapun di dunia. Karena rakyatnya rela dan tahan memendam segala penyakit dengan penuh keriangan serta tetap menyimpan harapan walaupun telah berkali-kali dibohongi.
Setelah dipikir-pikir, rasanya temuan akan bangsa revolusioner ini akan mengisi pos nomor satu atau dua mengenai daftar keterkejutan saya. Yang pasti, posisi Roy Suryo agak terancam.
Yusuf Hadli,
Ketua Dewan Syuro’ Islam Tapi Mesra.
Rekomendasi:
- Kebebasan Mempelajari Ilmu (Kisah Kuliah di Biologi FMIPA… Awal semester baru, 15 Februari 2011 KEBEBASAN MEMPELAJARI ILMU Tidak terasa, seperti semua waktu yang pernah terlewat, semester 6 pun datanglah sudah. Buatku rasanya baru beberapa bulan lalu masuk kampus…
- 10 Situs Untuk Download Ebook Gratis Tren paperless semakin populer belakangan ini. Demi menjaga kelestarian lingkungan, penggunaan kertas mulai banyak dikurangi. Bukan hanya pada saat mencetak dokumen tertentu, tetapi juga tatkala membaca buku. Sebagai solusinya, sebagian…
- Ketahui 5 Struktur Teks Resensi AnakUI.com - Struktur Teks Resensi penting menguasai oleh calon perensi buku. Sudah pasti ini nanti akan memengaruhi dari kualitas resensi yang kamu catat. Kemungkinan ada beberapa yang menulis resensi karena…
- 15 Pekerjaan Sampingan Mahasiswa dengan Penghasilan… Masa perkuliahan memang jadi masa paling tepat untuk menimba pengalaman. Bukan hanya dari kelas-kelas di kampus, tetapi juga dari kegiatan lain seperti unit kegiatan mahasiswa, organisasi, hingga pekerjaan sampingan. Jenis…
- Kritik Terhadap Epistemologi Thomas Aquinas Kebenaran merupakan tema utama dari epitemologi Thomas Aquinas dan menurut Aquinas kebenaran ontologis dapat diketahui oleh manusia. Thomas Aquinas mendefinisikan kebenaran adalah kesesuaian antara akal dan realitas. Untuk mengetahui kebenaran…
- 10 Hal Ini Cuma Dirasakan Mahasiswa Yang Menjadi Asisten… Ya bagaimanapun cara yang ditempuh untuk menjadi asisten dosen, kalian wajib punya pengalaman untuk menjadi asisten dosen ini loh. Dijamin tidak akan menyesal. Nah disini penulis merangkum hal-hal yang cuma…
- Kawasan Tanpa Rokok UI: Kretek, Nasionalisme dan… Sumber gambar: [di sini] - Halaman 10. KTR alias Kawasan Tanpa Rokok, sudah menjadi salah satu agenda yang terlaksana di kampus UI. Ya, yang pasti banyak orang akan setuju jika…
- Ini Dia Website yang Jualin Buku Kuliah, Bahkan yang Susah… Gak semua buku gampang dicari di bookstore kesyangan kamu. Nah, kami akan membahas situs-situs jual-beli buku kuliah yang menyediakan buku-buku yang masuk dalam kategori buku "susah dicari"!
- Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
- The Rule of Ownership Pernahkah teman-teman kehilangan seseorang yang amat berarti? Bisa saja dalam konteks orang tua, adik-kakak, pacar, guru, teman dan segala macam interaksi manusia. Atau ingatkah teman-teman di masa lalu pernah menangis…
- Strategi Sukses Menjadi Mahasiswa Berprestasi (Buku… Iffan dan Ichsan, dua alumni FEUI ini, tergerak menulis buku berdasarkan pengalaman sukses mahasiswa berprestasi di UI dan kampus terbaik lainnya. Untuk mendapatkan e-book gratis dari bab awal buku “Sukseskan Mudamu!…
- Tips Kuliah dari Kamu! (#Satniteshare 17 September 2011) Nah mumpung masih minggu2 awal masuk kuliah di semester baru, ga ada salahnya temen2 baca #tipsKuliah yang di share oleh temen2 kita di #satniteshare tanggal 17 September kemarin. Mostly #tipsKuliah…
- Hantu-Hantu Gunung Yang Akan Kamu Temui Saat Jadi Anak… Pendakian pertamaku dilakukan di salah satu gunung di daerah Jawa Barat. Aku pergi bersama kedua abangku dan ketiga orang temannya. Menurut mitos, setiap kali kita mendaki gunung, kita harus datang…
- Pemuda yang Dirindukan Bangsa, Pemuda yang Berjuang Ketika kita mendengar kata pemuda, yang terbayang dalam benak kita tentunya orang-orang yang berusia antara 15 sampai dengan 30 tahun yang masih mebara semangatnya. Kita semua tentunya pernah mendengar cuplikan…
- Silent Isn’t Gold Here, Save KPK!! Gossip based action dan investigation based action- Dua termin yang menjadi judul dari note ini bukanlah sesuatu yang sudah baku dari seorang ilmuan terkemuka. Paling tidak, itulah yang saya ketahui…
- Hati-hati, Banyak Kriminal di UI! (Rangkuman #SatNiteShare… Hampir setiap malam minggu, anakUI.com lewat twitternya (@anakuidotcom) main bareng anak-anakUI lewat #SatNiteShare alias Saturday Night Share. Gambaran formatnya #SatNiteShare tuh kaya gini. Tiap malem minggu, @anakuidotcom ngelempar topik apa…
- Sang Inspirator, Bapak Jatna Supriatna 20 AGUSTUS 2011 SANG INSPIRATOR Sungguh kita memang sudah selayaknya berterimakasih atas bakti luhur para guru dan dosen kita. Dan sungguh salah apabila semboyan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa…
- 30+ Contoh CV (Daftar Riwayat Hidup) Terbaru 2020 Siap… Apakah saat ini Anda sudah membuat CV yang bagi Anda bagus, lalu sudah melamar pekerjaan di perusahaan baik startup maupun multinasional, namun belum kunjung dipanggil untuk interview? Di artikel ini…
- Hanya Kegilaan dan Kebenaran . . . Pada rekah fajar, saat bulan sabit yang pucat di tengah gemilang jingga dengan iri berindap dengki, - gentar akan terangnya hari, bersingjingkat menyabiti hamparan mawar hingga pucat…
- Kapan Bangsa Kita Bisa Maju? Judul yang saya ajukan di atas bukanlah sebuah pertanyaan yang pesimistis, melainkan sebuah pertanyaan yang mengajak kita semua untuk melihat pada realita yang ada pada saat ini. Kemenangan Obama dalam…
- Serunya Ikut Kepanitiaan, Kalian Udah Ngerasain? Halo kawan-kawan semua. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat dan bahagia selalu selama karantina ini. Jangan lupa untuk tetap #dirumahaja bagi yang bisa menjalankannya, jikalau harus tetap keluar rumah patuhi aturan kesehatan…
- Bekpeker Gadungan: Journey to The East (Day 1) Jumat, 4 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: JOURNEY TO THE EAST (Day 1) cast: tokoh utama: gw, hoy, marlin dan samsul a.k.a si bos figuran: lause ame, adib, zakiy, opik, figuran…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Selama Masih Kuliah Cobain Deh Naik Gunung Walau Hanya… Kalau pandemi sudah mereda baru deh cobain rasanya naik gunung di tengah hamparan pohon. Bagi kalian yang masih kuliah dan menyandang status mahasiswa, cobain deh naik gunung walau hanya sekali…
- Tanggapan Kritis Terhadap Tulisan Baliho dari Oknum-Oknum… Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indonesia (UI) Perwakilan FISIP UI. Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita Semua Salah satu tugas, wewenang, dan…
- Sekedar Konsumerisme untuk Tradisi, Kenapa Tidak?! Ketika mendengar kata konsumerisme, seketika yang muncul dalam benak kita adalah ha-lhal terkait makanan, minuman, atau hal lain yang mengenyangkan. Bagi sebagian orang yang lain, akan mengasosiasikan istilah tersebut dengan…
- Rindu Sang Ibu Pertiwi Kepada Kita, Generasi Pemuda… Ketika ada yang bertanya kepada kita tentang seberapa cinta kita kepada negara kita Indonesia, jawaban apa yang bisa kita berikan? Apakah kita akan menjawab bahwa kita begitu mencintai negeri yang…
- Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
- Surat Terbuka untuk Pak SBY. "Karena Pemerintah Tak… sumber : 12.23/271110/depok/rpp/khalidbn wld/joker merah/ Pak SBY, kami warga di pesisir Sumbar, mati saja yang belum. Kalaulah Bapak berkantor di Padang, takkan terpicingkan mata oleh bapak, meski malam telah larut.…
- Makna dalam veritas, probitas, iustitia Semua anak UI yang membaca tulisan ini tentu sudah tahu tentang Slogan baru kampus kita ini; VERITAS, PROBITAS, IUSTITIA. Saya kurang tahu sejak kapan ketiga kata dalam bahasa latin tersebut…
Rasanya presiden RI yg gak ada bagus2nya cuma SBY doank. Coba deh liat betapa hebatnya Bung Karno melawan penjajah dan berani konfrontasi dgn asing. Coba jg liat Pak Harto yg dijuluki bapak pembangunan. Habibie bapak teknologi. Gus Dur bapak pluralisme dan toleransi. Tapi SBY? Apa yg bisa dibanggakan?