Pernahkah terlintas di benak kita, bagaimana perasaan adik-adik kita yang harus mengurungkan niatnya untuk masuk kampus yang katanya kampus rakyat ini hanya lantaran terpampang dihadapannya pengumuman biaya kuliah yang melangit. Atau jeritan hati adik-adik kita yang harus memendam impiannya karena ternyata biaya yang harus dibayarnya untuk menginjakkan kaki di kampus indah ini tidak sesuai dengan kemampuan kantong orang tuanya, bahkan ketika dia sudah mengajukan banding sekalipun.
Tak berani membayangkan pula kekecewaan dan sedih-pilunya hati para pendahulu kita yang sejak dulu memperjuangkan biaya murah di kampus ini, mempertahankan tidak adanya kenaikan biaya kuliah (bahkan ketika kenaikan Rp.100.000,- saja membuat kakak-kakak kita memenuhi jalan di UI), dan terus memperjuangkan jangan sampai pendidikan dan bangku kuliah ini di perjualbelikan layaknya barang dagangan mewah.
Baru-baru ini UI menelurkan sebuah kebijakan yang bisa dikatakan fenomenal, BOP Berkeadilan. Dilandasi filosofis berkeadilan, dimana yang mampu harus bayar lebih, dan yang tidak mampu membayar kurang dan diharapkan adanya subsidi silang. BOP Berkeadilan yang dilandasi oleh filosofis se”mulia” itu dalam perjalanannya tidak sesuai dengan niatan awal. Biaya kuliah yang dipatok 100 ribu-7,5 juta & 100 ribu-5 juta memang tetap di terapkan, tetapi paradigma yang dipakai ketika penerapannya ternyata tidak jauh berbeda dengan konsep beasiswa (baca; keringanan) dari tahun ke tahun. Jadi asumsi yang terbentuk bahwa biaya kuliah di UI adalah 5 juta dan 7,5 juta dan bila mau mendapatkan pengurangan harus mengikuti mekanisme BOP Berkeadilan.
Permasalahan BOP Berkeadilan tidak berhenti sampai di situ, pertama terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi di beberapa fakultas. Adanya fakultas yang meniadakan banding (pengajuan keberatan) atas keputusan dekanat, ada fakultas yang mempermainkan formula yang telah disepakati antara mahasiswa dan rektor(at) dan dekanat. Adanya pematokan batas atas untuk Uang Pangkal dan sejumlah permasalahan lainnya.
Permasalahan kedua adalah tahun ini jumlah mahasiswa baru yang tidak daftar ulang hampir menyentuh angka 500 orang tidak seperti tahun sebelumnya yang hanya berkisar puluhan orang. Kalau untuk hal ini memang banyak perspektif yang terjadi, yang pertama adalah ekses negatif dari pensosialisasian BOP Berkeadilan yang menimbulkan efek psikologis ketakutan di tengah masyarakat dengan angka-angka sebesar itu. Perspektif yang kedua adalah Adanya keinginan MABA yang telah diterima di UI untuk mencoba mengikuti ujian masuk (SNMPTN) untuk mendapatkan jurusan favoritnya yang kebetulan berbarengan dengan waktu registrasi ulang maba. Dan perspektif terakhir adalah bahwa maba yang tidak daftar ulang dikarenakan mereka telah di terima dikampus lain yang lebih mereka inginkan. Terlepas dari perspektif manapun, angka 500 bukanlah angka yang wajar. Jelas kita (baca;UI) telah melakukan sebuah kekhilafan besar.
Permasalahan ketiga, adalah adanya pelegalan komersialisasi pendidikan. Dari tahun ke tahun kita senantiasa menyuarakan penolakan terhadap jalur khusus. Karena bagaimanapun juga harusnya orang-orang yang diterima di kampus besar ini harusnya lebih mengedepankan seleksi intelektual, bukan seleksi finansial. Tetapi, tahun ini UI memberlakukan dua jalur khusus untuk semua fakultas, hanya saja dikemas dengan nama yang berbeda dan tidak menamakan bahwa ini adalah jalur khusus, yaitu KSDI (Kerja sama Daerah dan Industri) dan Jalur Non-Reguler.
Permasalahan keempat yang sekaligus menjadi permasalahan turun-temurun adalah transparansi keuangan di UI. Kemana saja biaya pendidikan yang selama ini kita bayarkan, Apakah benar Student Unit Cost per fakultas mencapai belasan juta persemester per mahasiswa? Lalu bagaimana dengan RKAT UI 2006 & 2007 yang menyebutkan pemasukan dari masyarakat (baca;mahasiswa) mencapai + 65 % dari total pemasukan UI. Padahal salah satu konsekuensi menjadi BHMN adalah adanya perbaikan manajerial dengan terciptanya profesionalisme, adanya transparansi dan akuntabilitas kampus kepada publik. Bahkan rektor baru kita telah berjanji bahwa UI akan di audit oleh badan audit eksternal dalam waktu dekat, tetapi sampai sekarang belum ada realisasi dari janji tersebut.
Permasalahan kelima adalah terkait pelaksanaan UMB dan Beasiswa Seribu Anak Bangsa (BSAB). Kontroversi pelaksanaan UMB sampai kericuhan dari pendaftaran hingga pelaksanaan teknis meliputi kebijakan UMB, kebijakan yang tidak dikomunikasikan sebagaimana janji Bapak Rektor kita ketika belum menjabat dahulu. Inefektifitas kebijakan BSAB yang terejawantahkan dalam bentuk asimetri informasi di para penerima BSAB, bentuk BSAB yang tidak jelas bahkan tidak ada perbedaan dengan MABA yang mengajukan beasiswa untuk UP. Ini semua menunjukkan bahwa UI masih setengah hati dalam mengeluarkan kebijakan ini.
Semua permasalahan di atas bisa jadi hanya puncak gunung es dari semua permasalahan yang sebenarnya ada. Dan apakah kita hanya bisa diam saja mengetahui semua permasalahan itu? Atau Empati kita hanya berada di ruang sejuta wacana?? Atau kita hanya bisa menyalahkan pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab??? Lalu apakah kita, saya, anda, dan siapapun yang membaca tulisan ini tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki proporsi kesalahan atas semua yang terjadi ini???
SO….WHAT’s NEXT???
Rekomendasi:
- Informasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Terbaru 2019 Setelah menyelesaikan program S1, ada dua jalan yang akan dipilih seseorang. Langsung bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau melanjutkan kuliah. Mereka yang melanjutkan studi S2 lagi-lagi memilih apakah menggunakan biaya…
- Rindu Sang Ibu Pertiwi Kepada Kita, Generasi Pemuda… Ketika ada yang bertanya kepada kita tentang seberapa cinta kita kepada negara kita Indonesia, jawaban apa yang bisa kita berikan? Apakah kita akan menjawab bahwa kita begitu mencintai negeri yang…
- 13 Headset Olahraga Terbaik 2023 untuk Gaya Hidup Aktif anakui.com - Menurut pengujian kami, berikut ini adalah headset olahraga terbaik yang dapat sobat beli untuk berolahraga dan berlari. Headphone olahraga terbaik menunjukkan nilai pemilihan model yang tepat untuk orang…
- Sekedar Konsumerisme untuk Tradisi, Kenapa Tidak?! Ketika mendengar kata konsumerisme, seketika yang muncul dalam benak kita adalah ha-lhal terkait makanan, minuman, atau hal lain yang mengenyangkan. Bagi sebagian orang yang lain, akan mengasosiasikan istilah tersebut dengan…
- Tanggapan Kritis Terhadap Tulisan Baliho dari Oknum-Oknum… Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indonesia (UI) Perwakilan FISIP UI. Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita Semua Salah satu tugas, wewenang, dan…
- 12 Earbud Wireless Terbaik 2023, Bermusik Bebas Gangguan anakui.com - Berdasarkan pengujian mendalam kami, berikut ini adalah daftar earbud wireless terbaik yang dapat sobat beli hari ini. Nikmati musik, film, podcast favorit, dan lainnya dengan mudah menggunakan earbud…
- Refleksi BOP Berkeadilan: Sebuah Evaluasi Komprehensif dari… Sebuah Pengantar “Minum Kopi” “Adalah kebingungan”, emosi pertama yang menghinggapi ketika kami pertama kali menerima tugas OKK UI 2010 : menyusun esai mengenai isu-isu yang mungkin telah silih berganti, dari…
- Review Samsung Galaxy Buds 2, Headset Peredam Bising Murah anakui.com - Galaxy Buds 2 menawarkan peredam bising dengan harga yang bagus, tetapi memiliki beberapa kekurangan. Samsung Galaxy Buds 2 seharga Rp. 2,2 jutan adalah sekuel solid yang mempertahankan sebagian besar…
- Review Samsung Galaxy Buds Pro, Headset Wireless yang Solid anakui.com - Samsung Galaxy Buds Pro sejauh ini merupakan earbud nirkabel terbaik perusahaan. Terlepas dari kekurangannya, Samsung Galaxy Buds Pro adalah earbud nirkabel yang solid dengan suara dinamis, ANC yang…
- Tentang Bapak Dosenku, (Alm) Sunarya Wargasasmita Entah alasan khusus apa sehingga aku pun harus menulis ini buat kalian teman ku. Apakah pernah kau mengalami momen seperti yang aku tulis buat kalian ini? Begitu banyak orang seperti…
- Review Beats Fit Pro: Headphone Olahraga Terbaik Apple anakui.com - Beats Fit Pro menghadirkan performa AirPods Pro dalam paket Beats. Beats Fit Pro adalah model sporty luar biasa yang menggabungkan staples merek dengan fitur premium Apple. Spesifikasi Beats…
- Jalan Berliku Menuju Keadilan: Kisah Nyata Seorang Maba UI… Siang itu saya pulang ke rumah dengan perasaan yang tidak karuan. Saya buka ransel sekolah saya sesekali, masih saya pandangi 1 bendel formulir pemberian Bu Arthena, guru BP saya. Saya…
- 6 Layanan VPN Gratis Terbaik 2022, Aman & Terpercaya! anakui.com - Apakah menggunakan VPN gratis sepadan dengan risikonya? VPN gratis terbaik adalah tawaran yang sangat menggiurkan, yang memberi anonimitas online lengkap tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Namun, seperti yang…
- 10 Rekomendasi Headset Gaming Murah Terbaik 2022 anakui.com - Headset gaming murah menawarkan suara yang bagus dengan harga lebih murah. Headset gaming termurah dapat menghadirkan semua suara yang menarik dan kinerja mikrofon yang tajam dari periferal yang…
- Inilah 20 Usaha Waralaba Bermodal Kecil untuk Mahasiswa Di zaman sekarang, ada banyak cara bagi mahasiswa untuk berbisnis. Mulai dari hanya iseng-iseng menjadi ladang usaha sampai hobi yang ternyata mendatangkan penghasilan tak terduga. Namun, untuk memulai sebuah bisnis,…
- The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
- Sejuta Motivasi Anak Negeri : Berbagi Motivasi dan Inspirasi… Generasi penerus merupakan investasi paling berharga bagi sebuah bangsa untuk tetap mempertahankan peradabannya di atas muka bumi ini. Namun bagaimana jadinya bila mayoritas generasi penerusnya tidak memiliki impian yang jelas,…
- VPN Arab Terbaik untuk Dubai 2022, Bebas Streaming Piala… anakui.com - Dapatkan VPN UEA berkualitas tinggi untuk Dubai untuk mengakses WhatsApp dan Netflix. Jika berada di negara tersebut, sobat benar-benar membutuhkan VPN Arab terbaik untuk Dubai. Dari menggunakan WhatsApp hingga…
- 30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
- 20+ Contoh Proposal Siap Download Jika Anda membaca artikel ini, berarti Anda sedang mencari referensi contoh proposal untuk berbagai kebutuhan Anda kan? Baca terus untuk mendapatkan lebih dari 20 contoh proposal siap download, seperti proposal…
- Secangkir Kopi Pagi dengan Bapak Jakarta, 17 April 2011 SECANGKIR KOPI PAGI DENGAN BAPAK ( Untuk mu kawan ku, yang sedang begitu rindu pulang ke rumah ) Selalu begini, setiap Senin pagi, karena secangkir kopi.…
- Hati-hati Penipuan Berkedok Dapet Bonus di Mall *Wanted! Dibawah ini adalah kronologi deskripsi aksi modus penipuan. Tulisan sangat mendetail, dilengkapi 16 keanehan (keganjilan).* Kasus kejadian: 09/07/2012 ; sekitar 15:00-17:30 WIB. Seusai melakukan ritual ibadah, Rahma (nama…
- Bangsaku Merindukanku, Wahai Pemuda! Apa yang akan kujawab jika kelak aku bertemu dengan Alm.Bung Karno? Dulu aku dicintai, setiap nyawa yang berpijak di atas punggungku berjuang demi diriku. Mereka meneriakkan namaku di setiap hela…
- Review Valve Index, Juara Baru Headset VR 2022 anakui.com - Headset dan pengontrol Valve Index VR menghadirkan pengalaman visual yang menakjubkan dan pelacakan terbaik di kelasnya. Rangka berkualitas tinggi dan pengontrol Indeks tidak diragukan lagi merupakan solusi terbaik…
- MABA UI 2011 Harus Waspada dalam Memilih Sistem Pembayaran:… Selamat datang mahasiswa baru Universitas Indonesia jalur masuk SNMPTN Ujian Tulis tahun 2011!! Beberapa informasi mengenai registrasi dan pembayaran tentunya sudah dapat diakses di account penerimaan yang ada di www.penerimaan.ui.ac.id.…
- Refleksi Hari Kemerdekaan: Indonesia Kini Jalan Pegangsaan Timur No. 56, tepatnya di rumah Sang Proklamator Ir. Soekarno, 66 tahun silam Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari tangan penjajah asing. Bertepatan dengan itu artinya Indonesia memasuki fase kehidupan…
- Review Monitor Gaming OLED Alienware AW5520QF 55 Inci anakui.com - Alienware menjembatani garis antara TV dan monitor. Alienware AW5520QF 55-inci OLED melintasi batas antara monitor gaming kelas atas dan TV premium, menghadirkan performa gaming PC yang luar biasa…
- 10 Rekomendasi Headset Wireless Murah Terbaik 2023 anakui.com - Dapatkan lebih banyak dengan lebih sedikit dengan headset wireless murah yang dapat sobat beli sekarang. Di masa-masa sulit secara finansial ini, membeli earbud nirkabel paling terjangkau yang menyeimbangkan…
- Rekap #Satniteshare 2 Juli 2011: #jadianakui Halo halooo.. setelah lama absen, kini #SatNiteShare hadir lagi loh temen2.. maklum admin juga mahasiswa, jadi kemarin2 lagi rada2 sibuk.. :P Well sabtu kemarin tangal 2 juli #SatNiteShare diadakan dengan…
- Demokrasi Kini Sejak direbutnya kemerdekaan dari tangan penjajah, para pendiri bangsa menetapkan bahwa landasan berbangsa bagi Indonesia adalah demokrasi. Demokrasi, yang dicerminkan dengan kedaulatan rakyat atau dengan kata lain adanya suatu lembaga…
Permasalahan ketiga, adalah adanya pelegalan komersialisasi pendidikan. Dari tahun ke tahun kita senantiasa menyuarakan penolakan terhadap jalur khusus. Karena bagaimanapun juga harusnya orang-orang yang diterima di kampus besar ini harusnya lebih mengedepankan seleksi intelektual, bukan seleksi finansial. Tetapi, tahun ini UI memberlakukan dua jalur khusus untuk semua fakultas, hanya saja dikemas dengan nama yang berbeda dan tidak menamakan bahwa ini adalah jalur khusus, yaitu KSDI (Kerja sama Daerah dan Industri) dan Jalur Non-Reguler.
An offense to KSDI.
kemungkinan besar kita semua akan menjawab: gw nggak bertanggung jawab, karena gw nggak melakukan apa-apa, apalagi salah melakukan?
kenapa? karena kebanyakan dari kita nggak tahu apa-apa tentang ini.. oke deh, pastinya nggak semua dari kita ikutan BEM, apalagi terjun langsung mengurusi masalah seperti tersebut di atas.. especially tentang BOP berkeadilan dan UMB..
tapi bukankah lebih baik kita diinformasikan tentang apa2 yang terjadi? supaya kita ‘ngeh’ ada sesuatu, dan pada saatnya sesuatu yang diluar rencana terjadi, kita tahu sebabnya dan siap ngebantu..
teman-teman semua, tentang masalah yang saya sebut sebelumnya (tentang informasi), sebenernya BEM UI udah cukup OK dengan mempublish di websitenya:
http://bem.ui.edu/v1/?p=46
http://bem.ui.edu/v1/?p=45
http://bem.ui.edu/v1/?p=44
http://bem.ui.edu/v1/?p=43
tapi sayang, anak UI yang baca cuma dikit.. hmm.. sayang informasi tentang advokasi dan BOP berkeadilan ini nggak bisa saya temukan..
ngomong-ngomong, besok, Rabu 16 Juli, mau aksi ya? karena aksi besok mengusung isu yang UI banget (nggak kaya aksi biasanya yang politik banget), seharusnya anak-anak UI paham apa yang terjadi (mudah2an anakUI.com udah ngebantu tentang ini), jadi kita besok bisa bener2 ‘kuat’
tolong lah informasi lebih jelasnya, yang runut, yang lengkap, ditulis, jangan ujug-ujug ngasih publikasi berupa ajakan-ajakan dengan bahasa propaganda (yang ngerti cuma orang-orang tertentu aja) tanpa ngasih pemahaman..
anak UI! kalo ngerti tentang masalah ini, ayo bergerak!
*mencoba bicara menggunakan sudut pandang mahasiswa pada umumnya*
rupa2nya kaum ‘kapitalis’ semakin didiamkan semakin menunjak !
dan..
sepertinya belum ada pergerakan yang benar2 membawa perubahan bagi ‘kita’. klw memang jalan diplomasi sudah ditempuh oleh rekan2 BEM, tapi hasilnya bgni2 aj (katanya dihianati) lalu dengan cara apalagi ??!!
dan tampaknya pula cara ini (turun ke jalan secara besar2an dan intergritas dari setip mahasiswa, untuk melakukan aksi damai didalam kampz. mudah2an dengan demikian pihak ‘kapitalis’ terbuka hatinya untuk mengadakan diplomasi yang sebenarnya) adalah cara yang paling efektif !?
yang sekarang diperlukan adalah bukti2 konkrit dari kita setiap mahasiwa, jangan cuma ngisi komen tapi ga ada reaksi apa2.
tunggu apalagi??
nunggu rekan2 dari 2008 minta bantuan sama para seniornya ?! klw begitu adanya … terkutuklah,..
untuk rekan2 2008 : salah satu doa yang tidak akan ditolak dan tidak ada hijab (antara Allah dan hambanya) adalah doa orang yang terdzhalimi.
sph
Siap, kalau begitu.
dan salut buat yg nulis tulisan ini.
Bukannya sekarang lagi pada nikmatin sepeda keliling kampus?
kok “diskusi”nya ga serU???
oia, iRhotep belom muncul sih…
iR…
where r u??
tau tuh, bung IR ..
biasanya paling demen soal kebijakan rektor macem beginian.
lagi banyak pasien kali…
btw, tadi apa hasil aksi di rektoratnya?
gua cuma sebentar cek TKP nya… abis itu cabut.
Dan perspektif terakhir adalah bahwa maba yang tidak daftar ulang dikarenakan mereka telah di terima dikampus lain yang lebih mereka inginkan. Terlepas dari perspektif manapun, angka 500 bukanlah angka yang wajar. Jelas kita (baca;UI) telah melakukan sebuah kekhilafan besar.
mungkin ini yang di maksud
coba di buka :
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTY3ODM=
hmmm…Ini karena yang selalu di munculkan adalah angka 5 dan 7,5 juta yang notabene adalah uang BOP bagi orang kaya jadi kayaknya tertanam di pikiran para pejabat dekanat gimana sech caranya biar dapat uang segitu…
gw kira lebih setuju jika uang BOP dinaikan 300 ribu yang seperti sebelum diusulkan jadi berkeadilan, kan jadinya cuma 1,8 juta, ya walopun memang kelihatan “tidak berkeadilan”, tapi kayaknya lebih manusiawi…dari pada orang ga mampu,,eh malah dapat 7,5 juta, coba lihat di
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTcwNDk=
seharusnya BEM UI dan BEM Fakultas menyadari hal ini sehingga tidak terjebak pada kata “keadilan” yang ada, nasi sudah menjadi bubur,mungkin kita hanya bisa mengawal agar proses ini menjadi lebih baik,,
sekali lagi kami (mahasiswa UI) sangat berharap pada BEM Fakultas dan BEM UI karena kalian adalah suara kami,
pokoknya gw ga rela UI jadi kaya trisakti, UPH, dkk…
Ayo…. BEM UI dan fakultas…. semangat
gw kira lo harus terus perjuang kan terus kepentingan semua mahasiswa UI.
oiya kata nya denger-denger mau ada aksi lagi.
yang lebih besar ya.. mungkin Pak rektor setelah melihat mahasiswa bergerak mau merubah kebijakannya yang salah.
ayo kita berdoa supaya pak gum sadar bahwa kebijakannya salah.
coba buka deh link ini: http://ui.edu/page/info-penerimaan-mahasiswa-baru-universitas-indonesia-id.html
copy paste aja coz gw ga taw cara bikin link, hoho..
sebenernya yang banyak mengundurkan diri karena mereka gak aktif dalam mencari informasi, mereka sudah nyerah sebelum berperang, apakah kita harus membela orang yang nyerah dulu sebelum mencari informasi???
menemani OoT #7 & #8: gw mengaku gw gak bisa mengomentari yang gak gw kuasai, daripada asbun. btw betul… pasien lagi banyak, kmarenan lagi stase luar Jakarta… minggu depan gw klaar total kok. mo ketemuan?
kembali ke topik,
yang aktual deh, Program Pendidikan Dokter Daerah (PPDD) FKUI, mungkin sekarang termasuk KSDI, angkatan gw yang sempat tertahan 1 – 4 semester sekarang lagi pada riweuh soal kerancuan dana penggantian… kalo pake anggaran biaya kuliah yang sekarang, mereka harus bayar 12 – 15 juta per semester yang mereka ketinggalan… kacao.. SMFKUI sedang memperjuangkan keringanan ini.
sebenernya pertanyaannya secara umum… what can we do? could you (yang mengerti hal ini) help us to solve this problem?
terus terang gw gak ngerti apa yang bisa gw lakukan untuk menyelamatkan UI yang biaya kuliahnya menggila ini… gimana ntar biaya gw ikut kuliah spesialis yak..
+iR+
#12 AnakUIjuga
hemm, tolong koreksi gw kalo salah, tapi informasi tentang UI yang ada di media massa itu emang nunjukin kalo UI mahal, kaya di kompas disebutin kalo biaya kuliah di UI itu 5juta dan 7,5juta.. padahal kan BOPnya disesuaikan dengan kemampuan ortu..
selain itu, kalo ngandelin internet, masih banyak anak daerah sana yang nggak punya akses internet sama sekali..
hemm, tolong koreksi gw kalo salah, tapi informasi tentang UI yang ada di media massa itu emang nunjukin kalo UI mahal, kaya di kompas disebutin kalo biaya kuliah di UI itu 5juta dan 7,5juta.. padahal kan BOPnya disesuaikan dengan kemampuan ortu..
Ya… kesalahan ada pada medianya dong, bukan pada rektorat. Ato, rektorat juga salah karena kurang menerangkan pada media.
selain itu, kalo ngandelin internet, masih banyak anak daerah sana yang nggak punya akses internet sama sekali..
Anda sepertinya jarang keluar Jabodetabek ya?
Saya rasa hampir semua ibukota kabupaten di Indonesia ini punya jaringan internet. Bukan cuma ibukotanya, banyak kecamatan di kabupaten itu yang udah punya kok. Kalo emang dia mau masuk UI, biarpun harus mendaki 7 bukit dan menuruni 7 lembah, dia sanggup kok. ^_^
#13: Ambil kuliah spesialis di FK univ daerah kalau boleh gw usul.
untul #2, ya itu kesalahannya, karena ‘tidak melakukan apa-apa’ 🙂
sepakat dengan bung ilman. kemana aja nech wakil kita di BEM. jujur aja yach. saya ndak tahu segini detail masalah BOP ini. padahal mah tahu, tapi ga dari dalem kampus sendiri, a.k.a BEM. terutama pas demo kemaren. gw aja bingung, kok BEM asyik Demo sendirian tanpa memberitahukan mahasiswa lain. yah, gw tahu jawabannya. “BEM sudah mensosialisaikan ko, mahasiswa nya ja yangga peduli” kalo BEM udah ngomong kaya gini ma gimana lagi.
ada yang bisa kasih saran yang bisa temen2 lakuin menyangkut masalah ini?
aslm..sebenernya mw tanya dl..
sistem BOP berkeadilan itu dibuat oleh BEm atau Rektorat atau kedua2nya?
kl ada maslah tentang BOP berkeadilan ini lalu yg salah adalah sistem yang belum sempurna atau implementasi dari sistem tersebut gt?
mohon penjelasannya.trims.
#18 enak banget lo bilang BEM kemana aja. situ yang kemana aja?? BEM dr awal mah perjuangin. tiap mau aksi BEM pasti ngadain pencerdasan di bundaran psiko. siapa bilang gerak sendiri ga bilang2. pemberitahuan kapan pencerdasannya juga jelas kok. gw selalu tau padahal bukan anak bem
#19 yang ngerancang forma (forum mahasiswa) bersama BEM.diajuin ke rektorat diterima
Ayo teman2,,
Apakah kita hrs terdiam dgn ini smua????
kita kembalikan kampus kita tercinta ini
menjadi Kampus Rakyat,,,,,
Hidup Mahasiswa………!!!!!
BEM KEMANA AJA?
emang bener
seharusnya pertanyaan seperti ITU!
Balikin aja ke sistem semula!
BOP yang flat!!
BOP Berkeadilan apaan?
nyatanya pelaksanaannya juga
“tidak berkeadilan”!
emang “BEM UI” masih ada ya?
BEM UI! jangan putus asa.. masih ada jalan koq.
yaitu..
BERDOA.. MOHON AMPUN!
BEM UI kalau mau aksi ajak2 yang lain dong jangan birokrat dengan lembaga2 saja, anak tongkrongan dan ekstra kampus juga perlu informasi. Kalau pencerdasan di depan psiko tujuannya untuk mahasiswa psiko atau mahasiswa UI. Ayo dong BEM UI turun ke fakultas sebagaimana calon ketua BEM bisa datang kampanye lisan di fakultas