Seperti yang kita ketahui. Biaya pendidikan terus meningkat sekarang ini. Tidak terkecuali UI, sebuah Universitas yang menyandang nama Indonesia. Dari tahun ke tahun, biaya pendidikan di UI semakin mahal. Seolah-olah hanya kalangan tertentu yang bisa mendapatkan pendidikan sampai bangku kuliah.
Saya memiliki kenalan seorang tukang ojek di wilayah tempat tinggal saya, yaitu di kawasan CIledug, Tangerang. Beliau memiliki anak yang kebetulan kuliah di UI. Beliau sering bercerita mengenai kendala dan jalan keluar dari kesulitan ekonomi yang dialaminya. Beliau bercerita, awalnya cukup sulit untuk meminta keringanan biaya kuliah, tetapi anaknya tetap gigih memperjuangkan haknya untuk melanjutkan kuliah.
Akhirnya beliah hanya perlu membayarkan beberapa ratus ribu untuk uang tiap semesternya. Anaknya pun sangat cerdas. Ia berhasil mendapatkan beasiswa, berprestasi dibidang akademik, dan juga sering mengikuti perlombaan untuk mewakili jurusannya.
Saya hanya ingin mengusulkan kepada teman-teman UI lainnya yang jauh lebih beruntung dari pada salah seorang teman kita ini yang harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya. Bagaimana kalau kita menyisihkan sedikit saja dari uang saku kita untuk membantu teman-teman yang kurang beruntung di UI ini. Karena saya yakin, masih banyak di luar sana, teman-teman yang mengandalkan beasiswa ataupun bekerja keras sendiri demi membiayai kuliahnya.
Kepada teman-teman BEM, BEM UI ataupun seluruh BEM fakultas. Kenapa kita tidak bergerak dari hal-hal sepele untuk membantu teman-teman kita sendiri. Menyisihkan uang saku dari berapa ribu anak UI tentu akan cukup untuk membantu beberapa teman kita yang memiliki kesulitan. Agar tidak ada lagi, teman-teman yang terancam keluar dari UI hanya karena tidak bisa membayar kuliah.
Kalau kita bisa mencari dana untuk sebuah acara yang sampai memakan biaya puluhan juta, kenapa kita tidak bisa mencari dana untuk membantu sesama teman kita?
Terima Kasih.
Regards
Rekomendasi:
- Catatan Hitam Penyelenggaraan Ujian Masuk Bersama (UMB)… Ujian masuk bersama (UMB) lima universitas yang prosesnya sudah berlangsung selama satu minggu terakhir ini ternyata meninggalkan cacat yang fatal untuk sebuah even berskala nasional yang menentukan masa depan siswa-siswi…
- Kelanjutan Kisah "Mahasiswa UI yang Makan Sekali Sehari" Bagi yang belum baca artikel sebelumnya yaitu nasib seorang mahasiswa UI perantauan asal Bengkulu yang karena kesulitan mencari dana guna membayar uang semesterannya sampai harus makan satu kali saja dalam…
- 11 Layanan VPN Terbaik 2022 Anti Blokir dan Aman anakui.com - Pada kesempatan kali ini, anak UI akan merekomendasikan daftar panduan lengkap untuk layanan VPN terbaik 2022. Sebagaimana yang kita kethaui, tidak mengherankan jika layanan VPN terbaik semakin populer.…
- Universitas "Kelas Dunia" Kita, Salah Beri Nama Pohon! Aku lupa sejak kapan Universitas Indonesia mulai melakukan inventaris atas kekayaan hayati yang dimiliki nya. Bukti pertama yang mudah untuk dilihat adalah dipasangnya pelat informasi nama jenis pada sejumlah “…
- Sore di Tepi Danau Kampus Depok 31 Agustus 2010 Di bawah kerindangan pohon-pohon besar di tepi sebuah danau yang terletak di antara dua landmark kampusku, aku berteduh. Sekadar kebiasaanku di sore hari setiap Ramadhan menjelang berbuka…
- Bekpeker Gadungan: Journey to The East (Day 1) Jumat, 4 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: JOURNEY TO THE EAST (Day 1) cast: tokoh utama: gw, hoy, marlin dan samsul a.k.a si bos figuran: lause ame, adib, zakiy, opik, figuran…
- Menjadi Mahasiswa Non Reguler Sudah menjadi rahasia yang umum klo selama ini ada diskriminasi atau rasa perendahan (merendahkan) kepada para mahasiswa yang masuk ke universitas negeri melalui Jalur Khusus atau Jalur Mandiri atau yang…
- Angan-angan Negara Ideal Plato Plato tentu saja sangat mencintai gurunya, Socrates. Begitu mendalam perasaan Plato akan sosok guru yang dihormatinya tersebut, membuatnya begitu sangat lunglai --benar-benar lemah, ketika menghadapi kenyataan akan kematian sang guru…
- 12 Monitor Gaming Terbaik 2022, Ngegame Jadi Lancar! anakui.com - Monitor gaming terbaik termasuk layar yang mendukung 4K, 144Hz, dan G-Sync. Monitor gaming yang bagus dapat meningkatkan pengalaman bermain game. Baik sedang membangun rig yang sangat kuat atau…
- Dilema (Penutupan) Pintu-pintu Universitas Indonesia Beberapa hari belakangan ini, nama Universitas Indonesia muncul menghiasi surat kabar dan layar televisi di Indonesia. Tidak seperti biasanya nama Universitas Indonesia muncul bukan karena prestasi yang di ukirnya, tetapi…
- Di UI Bisa Ngojek Ala Go-Jek? Sekarang Bisa, dengan Ojek… Masih ingat dengan banyak permasalahan tentang ojek di kawasan UI? Tentu pengguna sejati ojek tahu dong! Pertama, mengenai tarif ojek yang kadang beda-beda, kedua perseteruan antara ojek UI dan gojek…
- Bekpeker Gadungan (Season 2) ---sebenernya, tulisan ini tadinya hanya berupa note saja, tapi demi meramaikan anakui.com, maka saya ikut posting juga disini--- Sabtu, 5 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: KEDIRI, KAMI DATANG (DAY 2) tips…
- Jalan Berliku Menuju Keadilan: Kisah Nyata Seorang Maba UI… Siang itu saya pulang ke rumah dengan perasaan yang tidak karuan. Saya buka ransel sekolah saya sesekali, masih saya pandangi 1 bendel formulir pemberian Bu Arthena, guru BP saya. Saya…
- Cita-cita Jadi Analis di Bidang Ekonomi? Kenali Program… Pernah terpikir oleh kamu untuk menjadi analis di bidang ekonomi? Kagum pada orang-orang yang menjadi pengambil kebijakan dalam perekonomian Indonesia dan berpikir di mana mereka belajar untuk menjadi seperti itu?…
- Cara menggunakan VPN yang Benar, Mudah, dan Aman anakui.com - Sobat tidak memerlukan pengetahuan IT yang luas untuk mempelajari cara menggunakan VPN. Faktanya, sobat hanya membutuhkan beberapa langkah sederhana, mulai dari mendapatkan VPN hingga membuka blokir konten yang…
- 7 Monitor Terbaik 2022 untuk Berbagai Keperluan anakui.com - Ini adalah monitor terbaik untuk bekerja, bermain, dan segala sesuatu di antaranya. Monitor terbaik dapat membangun ruang kerja PC ideal atau memutakhirkan meja dan meningkatkan pengalaman komputasi secara…
- 12 Headphone Over Ear Terbaik 2022 yang Wajib Dicoba anakui.com - Headphone over ear terbaik menyeimbangkan suara yang bagus dengan sejumlah fitur berguna. Ini adalah pilihan teratas kami yang telah dicoba, diuji, dan diberi peringkat. Dengan banyaknya pilihan headphone, memilih…
- BUNGKUS LONTONG ( besok mau wawancara beasiswa, malah bikin cerita. Semoga bisa terbit di anakUI.com ) JUMAT. 3 JUNI 2011 BUNGKUS LONTONG . Cerita berikut ini fakta. Orang-orang nya benar-benar ada dan…
- Pergerakan Perempuan.. Dulu, Kini, dan Nanti.. dedikasi untuk para pejuang mudi: mahasiswi universitas indonesia. bangkit dan kepalkan jarimu! Sejarah awal pergerakan Saat bangsa ini terus merintis kemajuannya demi meningkatkan martabat di mata bangsa lain, kepingan sejarah…
- The Real Leadership Exercise: Gerakan Indonesia Mengajar [1] Sumber: milis ILDP, share dari Tri Mukhlison Anugerah Senin, 14 Juni 2010, sembilan orang anak muda perwakilan Ikatan Alumni-PPSDMS datang ke kantor Indonesia Mengajar. Malam itu adalah program perdana Silaturrahim…
- 20+ Contoh Proposal Siap Download Jika Anda membaca artikel ini, berarti Anda sedang mencari referensi contoh proposal untuk berbagai kebutuhan Anda kan? Baca terus untuk mendapatkan lebih dari 20 contoh proposal siap download, seperti proposal…
- Review Valve Index, Juara Baru Headset VR 2022 anakui.com - Headset dan pengontrol Valve Index VR menghadirkan pengalaman visual yang menakjubkan dan pelacakan terbaik di kelasnya. Rangka berkualitas tinggi dan pengontrol Indeks tidak diragukan lagi merupakan solusi terbaik…
- Makna dalam veritas, probitas, iustitia Semua anak UI yang membaca tulisan ini tentu sudah tahu tentang Slogan baru kampus kita ini; VERITAS, PROBITAS, IUSTITIA. Saya kurang tahu sejak kapan ketiga kata dalam bahasa latin tersebut…
- Waspada! Kala Kriminalitas Melanda Civitas Beberapa hari terakhir, grup angkatan di masing-masing social media kita diramaikan dengan banyak sekali jarkom tidak mengenakkan yang intinya menyatakan bahwa kampus kita nggak aman-aman banget ternyata. Bikin cemas? Lumayan.…
- Kawasan Tanpa Rokok UI: Kretek, Nasionalisme dan… Sumber gambar: [di sini] - Halaman 10. KTR alias Kawasan Tanpa Rokok, sudah menjadi salah satu agenda yang terlaksana di kampus UI. Ya, yang pasti banyak orang akan setuju jika…
- Secangkir Kopi Pagi dengan Bapak Jakarta, 17 April 2011 SECANGKIR KOPI PAGI DENGAN BAPAK ( Untuk mu kawan ku, yang sedang begitu rindu pulang ke rumah ) Selalu begini, setiap Senin pagi, karena secangkir kopi.…
- Tanggapan Kritis Terhadap Tulisan Baliho dari Oknum-Oknum… Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Indonesia (UI) Perwakilan FISIP UI. Bismillahirrahmanirrahim Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita Semua Salah satu tugas, wewenang, dan…
- Refleksi BOP Berkeadilan: Sebuah Evaluasi Komprehensif dari… Sebuah Pengantar “Minum Kopi” “Adalah kebingungan”, emosi pertama yang menghinggapi ketika kami pertama kali menerima tugas OKK UI 2010 : menyusun esai mengenai isu-isu yang mungkin telah silih berganti, dari…
- Prof. Bondan Tiara Sofyan: Engineering Is For Everybody! Teknik masih menjadi kekuasaan laki-laki? Siapa bilang? Bila Anda bertandang ke Fakultas Teknik Universitas Indonesia, maka Anda bisa melihat justru seorang wanita yang menjabat posisi sebagai Manajer Riset dan Pengabdian…
- Review Apple Studio Display, Monitor Terbaik untuk Mac anakui.com - Apple Studio Display memiliki layar 5K yang memukau, kamera yang luar biasa, dan sistem pengeras suara yang fantastis. Monitor ini adalah pendamping yang hebat untuk Mac dan iPad…
Tidak ada tanggapan? Satupun?
Sepertinya memang pilihan para aktivis kampus berjaket kuning adalah pilihan jalanan….
Benar-benar tidak ada respon untuk post “Sekali-kali Bergerak Bukan Demo”
Nggak ngerti lagi, deh, kenapa tiap komen saya gagal terus. Sudah ditanggapi, pertama tanggal 27, lalu hari ini, penjelasannya panjang. Tapi ternyata gagal lagi. 🙁
ternyata komennya rida dianggep spam sama sitem anti-spamnya anakUI.com.. maaf ya buat ketidaknyamanannya.. komennya udah dimasukin nih 🙂
Makasih, ya, Kak Ilman. Semoga nggak ada lagi yang ngira bahwa pergerakan mahasiswa UI cuma demo tanpa solusi-solusi berjiwa sosmas. Sebenarnya teman2 yang berharap gerakan UI nggak sekadar demo sudah satu hati, ya, dengan aktivis selama ini. Cuma yang terblow up pas demo aja kali, ya. 😀
*Ternyata komen panjang saya tanggal 27 kemarin benar2 gagal terposting. Semoga kali ini nggak gagal lagi.*
Monika, terima kasih, ya, usulnya bagus, dan alhamdulillah sudah dikerjakan. 🙂
Perkenalkan, saya Ridha, tahun lalu kadep kesma BEM UI 2010. Sebelumnya saya ceritakan alur gerakan terkait biaya kuliah selama ini dulu, ya.
Pada langkah awal, jauh sebelum calon maba mendaftar tes masuk UI, mahasiswa (dalam hal ini melalui kesma se-UI) bergerak dengan cara memasifkan sosialisasi BOP-B dkk. Cara pertama adalah melalui Bedah Kampus. Sadar bahwa Bedah Kampus di Balairung hanya mencakup wilayah sekitaran Jabodetabek, kesma melakukan koordinasi dengan paguyuban daerah di UI, menyampaikan dan meluruskan informasi mengenai pembiayaan di UI dan jalur masuk di UI kepada teman2 yang akan mengadakan sosialisasi juga di daerahnya, semisal melalui Bedah Kampus daerah masing-masing. Selain itu, kesma juga bekerja sama dengan bimbel2 dan SMA2 yang dapat dijangkau untuk menyampaikan info serupa. Dan kesma membuat http://www.ayomasukui.com yang tujuannya adalah untuk membantu memasifkan sosialisasi dari UI dan menjadi sarana berkomunikasi masyarakat yang ingin tahu tentang masuk UI dan biayanya dengan lebih komunikatif lagi. Ada empat hal yang sangat ditekankan dalam sosialisasi info di poin ini, yakni penjelasan mengenai jalur masuk dan program pendidikan, penjelasan mengenai BOP-B, penjelasan mengenai kesma, dan penjelasan mengenai pengomunikasian jika ada kendala nantinya.
Setelah antisipasi itu, ketika maba mulai berdatangan, alur gerakan selanjutnya adalah mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman camaba terkait BOP-B (sampai di sini, diakui bahwa yang bisa “diselamatkan” hanyalah S1 reguler). Paguyuban daerah dan kesma fakultas jadi mitra utama pada alur ini. Kesma berupaya memperbaiki alur koordinasi dengan paguyuban melalui forum paguyuban, sehingga inventarisasi masalah yang diperoleh paguyuban (seperti salah klik, berkas nggak nyampe, dan teknis lainnya) bisa langsung dikomunikasikan dengan kesma yang pada alur selanjutnya akan masuk ke alur advokasi langsung ke pihak kampus. Selain paguyuban, kesma juga sangat mengandalkan jejaring sosial untuk terus menginformasikan update informasi terkait BOP-B (misal proses pengomunikasian jika ada kendala, dll).
Setelah itu, alur gerakan masuk ke ranah advokasi. Di sini kesma langsung mengomunikasikan masalah yang laporannya sudah masuk ke pihak rektorat atau mahalum fakultas. Jaring pengaman disediakan di alur ini sehingga jika misalnya ada camaba yang sudah terlambat pengajuan BOP-B-nya tapi ternyata butuh, dia akan segera direkomendasikan untuk mendapat beasiswa. Kesma juga terlibat hingga survey investigasi ke keluarga camaba sehingga kesma bisa lebih menyampaikan alasan mengapa maba X perlu dibantu dan sebagainya.
Masih ada masalah yang tidak tercover melalui gerakan2 di atas. Oleh sebab itu, alur gerakan beasiswa mandiri juga dilakukan. Ada fakultas yang memiliki program kakak asuh, menghubungkan camaba dengan alumninya yang sudah sukses, mengumpulkan uang secara swadaya dari teman2 di fakultasnya untuk menalangi kebutuhan BOP temannya yang membutuhkannya, dll. Sebenarnya ini pernah jadi proker kesma BEM UI 2008, namun LPJ BEM UI kala itu menganjurkan agar proker ini tidak usah dilanjutkan lagi karena pihak UI agak keberatan dengan metode pengumpulan uang mandiri oleh mahasiswa untuk membantu mahasiswa lainnya seperti inil. Alhasil, saya tidak memasukkan proker itu ke dalam proker kesma, namun tidak menutup kemungkinan menyalurkan alumni yang ingin membantu melalui program sosmas ini. Oya, proker ini juga sangat dibutuhkan oleh vokasi karena keterbatasan vokasi dalam memperoleh beasiswa, sehingga ini menjadi salah satu alur gerakan utama kesma vokasi.
Namun harus diakui, setelah semua alur gerakan di atas, masih ada yang tak tertuntaskan oleh alur tersebut. Mungkin nggak semua mahasiswa merasakan keganjilan ini. Ini butuh evaluasi besar BOP-B terkait dengan tujuan awal dan komitmen awalnya BOP-B ini.
Jadi, kalo dibilang kenapa kita tidak bergerak dari hal-hal sepele untuk membantu teman-teman kita sendiri, alhamdulillah sudah dan akan terus dilakukan, kok. Ini tentu masih butuh banyak pembenahan dan inovasi, seperti bagaimana agar sosialisasi ini bisa sampai ke daerah pelosok yang ternyata juga punya kisah sendiri mengenai kurangnya sosialisasi BOP-B di daerahnya. Dan kalau dibilang sekali-kali bergerak bukan demo, semoga penjelasan di atas dapat memperjelas, ya, bahwa selama ini memang bergerak bukan demo, kok, yang dilakukan, jadi kayaknya agak nggak tepat, ya, kalo dibilang sekali-sekali gerak bukan demo. 🙂
Regards,
Ridha.
Salut!
Lanjutkan terus perjuangannya. Banyakin share dan forum publiknya, sekaligus siap-siap buat workshop auditing. Di UI banyak tuh tenaga ahli auditingnya. Jadi publik luas bisa secara rasional melihat bagaimana performanya.
Masalah transparansi ini yang paling susah untuk dikerjakan.
Oh iyah, saya usul juga kalau kawan-kawan adkesma juga punya divisi semacam internal affairs yang terus memantau bagaimana perkembangan anak-anak yang sudah mendapatkan BOPB. Ini untuk melihat juga seberapa jauh BOPB tersebut salah sasaran. Karena banyak juga kawan-kawan yang secara real tidak usah berBOPB tetapi dengan menjalankan prosedur BOPB dapat juga mendapatkannya.
Anda saja semua yang berpendidikan sama sperti pemikiran ini. SMART!
Gw inget banget kampanye Imad-Choky di PEMIRA 2009. Mereka bilang, “Kita capek loh di Pusgiwa, kerja untuk kalian semua. Tapi kalian tahu nggak?”
Imad bilang begitu karena anak2 BEM yang udah kerja setengah mati di BEM lewat jalur apapun yang mereka bisa tetep aja dibilang gabut sama anak2 yang bukan BEM. Kenapa? karena gak ada publikasi..
jadi gini,,hasil kerja mereka itu gak terpublikasikan dengan baik. Terus terang, media BEM se-UI itu masih perlu ditingkatkan. Dan cukup salut dengan BEM UI 2010 karena medianya meningkat pesat dibanding media BEM UI 2009. SOal media ini Imad-Choky gak asal ngomong lah..walaupun pastinya masih perlu ditingkatkan juga..
🙂
Nah, soal BOPB ini juga salah satunya. Saya paham betul, di BEM fakultas maupun universitas, anak-anak kesma BEM sudah habis-habisan. Ada yang rela gak liburan, input ribuan data maba, begadang, ngejemput maba ke bandara Soeta karena maba itu dari provinsi terpencil. Nyariin mereka kos-kosan. Minjemin duit dll. Tapi kenapa anak2 di luar BEM gak tahu? Karena ga ada sosialisasi. Itulah masalahnya..
Solusinya ya kita ciptakan media yang up to date terhadap proses dan hasil kerja. Cuma itu aja,,Nah, prakteknya yang gak gampang nih, hehe..karena kenyataannya untuk nyiptain media up to date gitu butuh orang-orang media yang oke dan paham banget dan di UI (atau khsusnya di BEM) orang-orang kayak gitu jarang (atau bisa jadi gw nya yang belom tahu).
Ada yang bisa temen2 bantu untuk nyelesein masalah ini??
😀