Sumpah Pemuda Perbaruan

Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!

Delapan puluh tahun berlalu sejak pemuda Indonesia menorehkan sejarah sumpah pemuda. Dahan pohon, jalan raya dan pedagang kaki lima di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (kini Museum Sumpah Pemuda) menjadi saksi kebangkitan pemuda Indonesia. Pada hari itu, Ahad 28 Oktober 1928 yang juga hari kedua pelaksanaan Kongres Pemuda II, puluhan perwakilan dari berbagai organisasi pemuda berkumpul untuk mendengarkan pembacaan teks soempah pemoeda.

Dalam kongres yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI tersebut berhasil dirumuskan sebuah teks berisi sumpah yang kelak menjadi salah satu tonggak kebangkitan bangsa Indonesia. Rumusan ini mengawali semangat untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah kolonial Belanda dan Jepang pada 17 Agustus 1945.

PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

Penulis teringat wacana menarik yang disampaikan oleh Dr. Ir. Eko K. Budiarjo, M.Sc. dalam seminar memperingati sumpah pemuda di auditorium FISIP UI tanggal 23 Oktober 2008. Beliau mengatakan bahwa seandainya “Satu Bahasa” bukan bagian dari sumpah pemuda 28 Oktober 1928, maka Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 5000 pulau, lebih dari 1000 kelompok etnis dan sub-etnis, akan memiliki 250 lebih bahasa dan dialek. Maka sedikitnya yang terjadi di Indonesia :

  • diperlukan aplikasi perkantoran (Office Apps) dengan 250 ragam antarmuka, dan 250 ragam program pemerika ejaan
  • telepon genggam dengan 250 ragam pilihan menu bahasa
  • untuk menerapkan eGovernment diperlukan aplikasi eGov yang memiliki program alih bahasa sebanyak 250×250 = 62.500

Oleh karena itu, tingkat kompleksitas penerapan TIK di Indonesia terhindari oleh Sumpah Pemuda 1928. Hal ini menunjukkan kecemerlangan para pemuda Indonesia kala itu.

Kini, sejarah sumpah pemuda akan terulang kembali. Penulis merasa bahagia saat membaca harian kompas edisi Jum’at, 24 Oktober 2008 pada kolom gerakan mahasiswa. Di sana kompas menulis liputan berjudul “BEM Seluruh Indonesia Akan Perbarui Sumpah Pemuda” dimana Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sedang menyelenggarakan Konferensi Mahasiswa Indonesia guna memperbarui Sumpah Pemuda 1928. Kongres ini berlangsung di Yogyakarta sejak 23 hingga 28 Oktober 2008, serta diikuti perwakilan mahassiwa dari 80 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Sebagaimana diutarakan Budiyanto, Koordinator Pusat BEM SI, Sumpah Pemuda 1928 masih relevan, tetapi diperlukan cara pandang baru, yaitu cara pandang yang lebih jauh ke depan menghadapi persoalan bangsa. Selain itu, Sumpah Pemuda perbaruan bertujuan mengingatkan kembali kaum muda Indonesia akan komitmen pendiri bangsa. Sumpah Pemuda perbaruan diharapkan mampu menjadi tonggak bersatunya kembali kaum muda untuk mencapai tujuan bangsa sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945. “Esensi yang kami usung tetap sama, yaitu bersatu nusa, bangsa dan bahasa”, kata Budiyanto.

Akankah konferensi mahasiswa ini menjadi tonggak baru bagi “kebangkitan kedua” bangsa Indonesia? Akankah konferensi mahasiswa ini menjadi momentum istimewa bagi “kemerdekaan kedua” Indonesia dari berbagai masalah pelik bangsa? Semoga harapan bisa terwujud menjadi realita…

Ma’raji :

sumpahpemuda.org

Wikipedia

KompasCetak

3 thoughts on “Sumpah Pemuda Perbaruan”

  1. sumpah pemuda !

    yuk kita sebgai pemuda kita sumpahin yg “udah pada tua” supaya sadar

    disumpahin para pemuda !

    Reply
  2. Makanya.. Dulu pemuda BERSUMPAH. BUKAN BERJANJI LOh.. Konsekuensi Sumpah tidak ditepati apa? hehehe.. La bencana kayak sekarang gara2 sumpah dikhianati kalee.. Makanya ganti aja Sumpah Pemuda jadi Janji Pemuda. hihih..

    Reply

Leave a Comment