Halo teman-teman UI. Wah tidak terasa saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan. Siapa yang kangen sama bulan Ramadhan? Pastinya banyak dong yang kangen sama bulan penuh rahmat ini. Sebelumnya mau ngucapin, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan ini bagi yang menjalankannya. Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan di tengah pandemi ini dalam menunaikan ibadah puasanya.
Masih pada full kan? Iya dong harus biar tambah berkah hidupnya. Nah ngomong-ngomong tentang bulan Ramadhan. Pastinya banyak serba-serbi yang identik tentang bulan Ramadhan ini. Mulai dari sahur, nyari takjil, tarawih, dan lain-lain. Walaupun saat ini sedang ada pandemi covid-19 yang membuat segala aktivitas ibadah harus #dirumahaja seperti tarawih, tapi jangan sampai menurunkan semangat kalian untuk tetap beribadah di bulan Ramadhan ini yak.
Tetap harus beribadah seperti tahun-tahun sebelumnya kalau bisa lebih rajin lagi karena melakukannya #dirumahaja dan bersama keluarga tercinta. Tetapi, ada nih teman-teman yang tidak bisa berpuasa bareng keluarga di rumah karena tidak bisa mudik. Semoga teman-teman selalu dikuatkan dalam menjalani ibadah puasanya.
Oh iya tentang serba-serbi Ramadhan, pastinya seru banget untuk dibahas. Apalagi buat kalian para anak UI yang ngerasain puasa di kampus. Pasti banyak pengalaman yang kalian lakukan selama menjalani ibadah puasa di kampus. Bagi kalian anak UI mungkin tulisan ini akan menjadi pengobat rindu kalian rasanya puasa di kampus, terutama untuk anak-anak UI yang ngekost. Serba-serbi Ramadhan ini mungkin sudah rutin kalian lakukan selama bulan Ramadhan.
1. Tipe-Tipe Sahur
Mungkin bagi kalian para anak UI yang ngekost dan tidak bisa pulang ke rumah selama Ramadhan karena masih harus kuliah pernah mengalami kondisi-kondisi sahur seperti ini.
- Pertama ada tipe sahur normal. Tidur sebelum sahur, kemudian bangun sekitar jam 3 atau setengah 4 kemudian mencari makan sahur, setelah itu sahur seperti biasa hingga imsak.
- Kedua ada yang begadang semalaman hingga waktu sahur tiba kemudian baru tidur setelahnya. Hal ini dilakukan karena takut kesiangan dan tidak bangun sahur. Memang kondisi di kost terkadang membuat mahasiswa susah untuk bangun sahur karena tidak ada orang tua yang membantu untuk bangun. Sebenarnya bisa saja dengan memasang alarm atau minta bantuan teman, hanya saja kalau sudah terlalu pelor bakal susah nih. Nah tapi ada untungnya juga begadang semalaman hingga waktu sahur tiba. Kegiatan begadang tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas bersama teman atau belajar bareng. Jadi tidak terlalu sia-sia begadangnya.
- Tipe sahur yang ketiga yaitu makan dahulu sebelum tidur sahur untuk mengantisipasi kesiangan sahur. Tipe sahur ini biasanya dilakukan mahasiswa yang suka pesimis bisa bangun sahur tepat waktu atau malah bablas tidak sahur. Maka dari itu, mereka mengakali dengan makan terlebih dahulu sebelum tidur, jadi walaupun besoknya tidak sahur itu bukan menjadi masalah.
- Tipe terakhir adalah tidak sahur. Ya sebagian mahasiswa mungkin memutuskan untuk tidak sahur bukan karena keinginannya tapi keadaan. Entah itu karena terlalu capek hingga tidak bangun sahur, atau bisa juga karena malas mencari makan sahur akhirnya memutuskan untuk tidak sahur. Meskipun begitu puasanya harus tetap jalan yak.
BACA JUGA: Ini Dia Masakan yang Bisa Kamu Buat di Kosan untuk Sahur dan Berbuka!
2. Berburu Takjil Gratis
Anak kost suka sekali dengan yang namanya gratisan, apalagi kalau yang gratis tersebut berhubungan dengan makan.
Nah biasanya di bulan Ramadhan banyak masjid atau musholla yang menyediakan takjil gratis. Sehingga perburuan untuk mencari takjil gratis dari satu masjid ke masjid yang lain menjadi suatu kegiatan wajib bagi anak UI, terutama yang ngekost. Hal ini juga berguna untuk menahan pengeluaran selama Ramadhan.
Kalau ada yang gratis kenapa tidak?
Ya kan? Biasanya mahasiswa akan berburu di masjid atau musholla dekat kampus ataupun kostan mereka. Dengan bermodal keberanian dan jiwa petarung, biasanya mereka akan stand by di waktu-waktu mendekati adzan Maghrib. Ya dong adzan maghrib masa adzan Ashar.
Bagi yang baru selesai kelas akan buru-buru untuk segera menuju masjid atau musholla yang menyediakan takjil gratis. Bersama teman, berburu takjil gratis akan terasa lebih menyenangkan. Kutek menjadi daerah yang paling tepat untuk berburu takjil gratis tersebut. Karena di daerah kutek termasuk wilayah padat penduduk dan rata-rata anak UI sebagian besar ngekost di sana. Terdapat beberapa masjid atau musholla di kutek sehingga menunjang kegiatan berburu takjil gratis ini. Selamat berburu!
BACA JUGA: Spot-Spot di UI yang Asyik Buat Ngabuburit
3. Cari Masjid atau Mushola Yang Sholat Tarawihnya Cepat
Untuk mahasiswa yang masih berkuliah selama Ramadhan biasanya tetap harus mengerjakan tugas sambil beribadah. Maka hal ini menuntut semua kegiatan harus efektif dan efisien untuk hal ibadah maupun akademis. Ramadhan identik dengan sholat tarawihnya, maka banyak anak UI yang tetap menjalankan sholat tarawih di tengah kesibukan akademisnya.
Nah biasanya nih, ada beberapa masjid atau mushola di sekitar UI yang mengadakan sholat tarawih dengan cepat. Bukan sepat berarti tidak tuma’ninah yak. Hanya saja biasanya dilakukan 11 rakaat dengan rincian 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Masjid atau musholla seperti ini biasanya menjadi favorit anak UI untuk menjalankan ibadah tarawihnya.
Anak UI akan mencari masjid atau mushola yang sholat tarawihnya cepat, sehingga mereka bisa lanjut mengerjakan tugas. Tapi di lain kondisi, ada anak UI yang melakukan tarawihnya di kost. Biar lebih efektif dan efisien sih katanya. Taraweh bareng teman di kost juga seru. Kan yang penting niat ibadah tarawihnya, mau di masjid atau musholla atau kost, mau 11 atau 23, selama niatnya untuk ibadah maka pahala ganjarannya. Semangat tarawihnya!
BACA JUGA: Yang Akan Kamu Kangenin di Bulan Ramadhan Waktu Kamu Kecil
4. Rasanya Sholat Tarawih di MUI
Masjid Ukhuwah Islamiyah atau biasa disebut MUI merupakan masjid yang menjadi ikon di UI. Terletak di tempat yang strategis dan terjangkau tak heran MUI menjadi salah satu masjid favorit mahasiswa UI maupun pengunjung UI untuk beribadah, apalagi memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang ini.
Banyak agenda Ramadhan yang dilaksanakan oleh MUI mulai dari menyediakan takjil, sholat tarawih, tadarus, ceramah, hingga i’tikaf. Pokoknya banyak ladang pahala yang bisa didapatkan. Nah berhubung bulan Ramadhan, kegiatan sholat tarawih di MUI tidak boleh dilewatkan.
Bagi kalian anak UI terutama yang ngekost, boleh lah atau coba lah sekali seumur hidup kalian untuk menjalankan ibadah tarawih di MUI ini. Dijamin rasa syukur kalian akan bertambah. Jumlah tarawih yang dilaksanakan di MUI biasanya 8 rakaat. Wah kayaknya cocok nih buat anak kost yang mau cari cepat selesai. Tapi jangan salah, walau cuma 8 rakaat surat yang dibaca cukup panjang loh. Lumayan bisa membuat kalian latihan berdiri dan khusyuk. Semakin lama rakaatnya semakin baik kan? Nah cocok nih bagi kalian yang mau mendapatkan kekhusyukan sholat tarawih. Coba di MUI.
Selain itu, sholat tarawih di MUI terkadang ada selingan ceramah yang cukup menarik untuk didengar, walau ya tetap lama seperti rakaatnya. Meskipun ceramah, sholat, dan surat bacaanya panjang. Sholat tarawih di MUI masih ramai dilakukan oleh umat muslim baik yang berasal dari civitas UI maupun pengunjung luar UI. Karena ya untuk mendapatkan pahala Ramadhan setiap ibadah dilakukan dengan niat yang ikhlas, jadi saat menjalankannya pasti mudah.
BACA JUGA: Emangnya MUI Udah nggak Punya Kantin ya?
5. Susahnya Cari Makan untuk Sahur dan Berbuka
Poin kelima ini menjadi salah satu dilema yang dirasakan anak UI selama puasa di kostan. Pasalnya, kondisi ini cukup terasa dampaknya dan biasa terjadi di daerah kutek.
Teruntuk anak UI yang ngekos di kutek pasti sudah tidak asing lagi dengan fenomena ini. Ya cukup susah untuk mencari makan sahur dan berbuka di daerah kutek. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa yang banyak tetapi tempat makan tidak bisa menampung semuanya. Akhirnya terjadilah pembludakan. Harus rela nunggu, antri, dan bersabar agar bisa mendapatkan menu sahur dan berbuka. Apalagi di tempat makan favorit seperti dapur bunda, ayam bakar gea, kantin fokus, warteg bahari, dan sederet tempat makan lainnya. Biasanya saat waktu berbuka tiba tempat-tempat makan tersebut akan penuh dengan anak UI. Harus lebih bersabar sih untuk bisa dapat tempat duduk dan makan, telat sedikit pasti langsung rame.
Nah berbeda halnya dengan sahur. Saat sahur warteg dan warkop menjadi tempat tujuan untuk mencari makan. Lagi-lagi warteg bahari menjadi salah satu spot favorit anak UI yang ngekos di kutek untuk mencari makan sahur. Jika telat bangun sudah langsung rame dan antriannya memanjang. Harus cari warteg lain kalau gini.
Apalagi kalau mendekati imsak, wah warteg atau warkop pasti penuh. Mau tidak mau tidak boleh telat bangun sahur kalau gini. Nah kondisi ini baru di kutek saja, mungkin kalian ada yang ngerasain di tempat lain seperti kukel, pocin, atau barel tentang susahnya cari makan untuk sahur dan berbuka? Boleh banget bagi pengalamannya di sini. Hehe
BACA JUGA: Hal-Hal Berikut Ini Hanya Dapat Kamu Temukan Saat Bulan Ramadhan Tiba
6. Terkadang Kangen Sahur dan Berbuka Bareng Keluarga di Rumah
Hal ini menjadi momen yang paling dikangenin anak UI yang ngekost sih. Kangen suasana sahur dan berbuka bareng keluarga di rumah. Mungkin untuk yang masih tinggal di daerah Jabodetabek bisa ngerasain momen ini di kala weekend. Tetapi untuk anak rantau. Mereka hanya bisa telpon atau video call untuk melepas kangen sahur dan berbuka bersama. Momen-momen ini yang kadang membuat sebagian anak kost terasa sedih jauh dari ortu. Cuma mau bagaimana lagi. Suatu kewajiban kuliah masih harus dijalankan dibarengi ibadah puasa di tanah perantauan. Meskipun begitu, hal ini masih bisa sedikit terobati dengan kehadiran teman-teman kalian sesama anak kostan untuk menemani sahur dan berbuka.
BACA JUGA: Hal-hal yang Tak Lagi Kamu Lakukan Saat Ramadhan karena Sudah Jadi Mahasiswa UI
7. Ikut Acara Bukber Yang Ada di Kampus
Ini jadi salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan anak UI yang ngekost. Sudah disebutkan tadi bahwa anak kost pasti suka yang gratis-gratis terutama makanan. Tidak jarang banyak kegiatan-kegiatan di kampus UI yang mengadakan bukber gratis. Entah itu dari organisasi, kepanitiaan, atau fakultas di UI itu sendiri. Nah bagi anak UI ini menjadi momen yang menguntungkan karena bisa dapat makan gratis untuk berbuka dan menghemat uang jajan. Makanan yang disediakan pun biasanya cukup lengkap seperti nasi box, ada juga takjilnya, bahkan es buah. Ya intinya sudah bisa memuaskan perut setelah seharian puasa. Karena namanya bukber di kampus pasti ada rangkaian kegiatannya dong. Ini yang tidak boleh dilewatkan bagi yang ikutan. Biasanya sih diisi kultum gitu, lumayan kan dapat makanan berbuka gratis dan ilmu yang bermanfaat.
BACA JUGA: Hal Ini Hanya Bisa Dimengerti Mahasiswa Perantauan Saat Bulan Ramadhan
8. Terkadang Dapat Kebaikan Bapak atau Ibu Kost
Kalau yang terakhir ini biasanya didapatkan dari kebaikan pemilik kost. Baik itu berupa makan sahur atau berbuka. Tidak jarang banyak pemilik kost yang suka memberi makanan sahur dan berbuka bagi para penghuninya loh. Ini merupakan ajang beramal mereka bagi para penghuni kost. Mungkin di hari lain pemilik kost juga sering membagikan makanan. Tetapi karena bulan Ramadhan, memberi makan untuk orang yang sahur dan berbuka pasti pahalanya bertambah. Beruntunglah bagi kalian anak UI yang ngekos di sekitar UI ini memiliki penghuni kost baik tersebut. Semoga selalu dilimpahkan rezeki bagi kalian wahai para pemilik kost yang baik hati.
Nah itu tadi serba-serbi Ramadhan yang mungkin dirasakan sebagian mahasiswa UI yang ngekost. Momen-momen berpuasa di UI tahun ini mungkin tidak bisa dirasakan sepenuhnya karena ada pandemi corona ini. Semoga saja tulisan ini sedikit mengingatkan kalian bagaimana rasanya puasa di UI yak kawan. Bulan Ramadhan memang selalu memiliki momen yang penuh suka cita dan bisa dirasakan semua orang. Di tengah pandemi ini, ayo sama-sama tetap jaga semangat berpuasanya dan ibadahnya #dirumahaja.
BACA JUGA: Yuk Intip Kegiatan Mahasiswa UI Menjelang Detik-Detik Lebaran Tiba