Menhitung hari, semester baru nggak lama lagi. Buat saya yang mau masuk semester tiga, bayangan semester baru kadang muncul sebagai image tanjakan yang amat berat yang harus dilalui untuk mencapai puncak pengembangan diri. Entah benar atau tidak, tapi saya rasa pasti ada juga kawan-kawan yang merasakannya.
Harus disadari, semester besok akan membawa tantangan lebih besar bagi kita, para pencari ilmu di kampus UI tercinta ini. Nggak hanya buat rekan-rekan mahasiswa baru yang akan menghadapi lingkungan baru, tapi juga buat mahasiswa lama yang sudah lebih dulu berkegiatan di kampus. Iya kan?
Selalu ada hal baru yang akan kita hadapi di setiap hari, termasuk semester depan. Kalau bicara kehidupan AkaDEmis, kita akan menghadapi materi kuliah yang lebih berat, menghadapi dosen-dosen yang baru, dan mungkin buat beberapa dari kita akan “berbeda” dari teman seangkatannya karena “sodokan” atau SP yang dia ambil dulu. Dalam hal ini, pemahaman tentang apa yang sudah kita pelajari akan sangat berguna untuk menghadapi materi-materi yang lebih lanjut.
Tentang keGIATan mahaSiswa pun begitu, khususnya buat teman-temanku seangkatan, mahasiswa 08, di semester ini kita bukan lagi aktivis baru di lembaga kita. Pastinya hak dan kewajiban kita akan lebih besar daripada kemarin. Bagi saya pribadi, itu adalah kerugian karena biasanya ekspektasi orang terhadap kita kan bertambah. Meski masih prediksi, tapi peluang saya untuk mengambil posisi belajar di lembaga atau kepanitiaan akan berkurang. Masih banyak hal yang perlu saya pelajari dalam kegiatan mahasiswa di UI ini dan saya kira waktu paling tepat untuk belajar adalah saat saya berstatus mahasiswa baru.
Hehe, ternyata memang sosialisasi itu bukan hanya di awal aja, nggak hanya setahun aja, tapi berlangsung seumur hidup, benarlah kata guru Sosiologi di SMA dulu. Saya sendiri sekarang sedang berusaha membuang semua gengsi yang masih nempel di hati ini, takut nanti jadi penghalang untuk belajar.
Mengutip kata-kata Hamka yang pernah diucapkan oleh guru saya di SMAN 1 Yogyakarta, “Perjalanan hidup manusia itu ibarat menaiki anak tangga. Ada saat satu kaki kita melayang di udara. Saat itu mungkin sekali kita terpeleset,” dilanjutkan oleh guru saya, “itulah resiko. Kita harus berani ambil resiko. Kalau tidak, kapan kita akan beranjak dari anak tangga paling bawah.”
Keep StruGGling my Friends..!!
karena selayaknya hidup adalah sebuah tantangan yang harus kita ambil demi pemebelajaran luar biasa yang akan kita dapatkan di dalamnya….
kita hidup dua arah vertikal dan horizontal, meskipun tak bertemu ujung tapi keduanya berpotongan yang menandakan harus adanya keselarasan pada keduanya…..
semester baru!
semangat baru!
belom siap ngadepin semester baru…….
@q2 viona:
iya, kadang kita berpikir g siap. Tapi omong2 setelah tadi (Selasa pagi) ngisi IRS bareng teman2, rasanya kaya ada dukungan mental yang bikin saya ngerasa, “bersama kita bisa”
Benarlah kata Refaldo tentang hubungan vertikal n horisontal itu. United we can..!!
Ya, tetap optimis, tetap terMotiVAsi
Tulisan ini sekedar ngingatin teman2 supaya tetap waspada 😀