Menunggu itu merupakan hal yang sangat menyebalkan, tidak terkecuali menunggu salah satu sarana transportasi di kampus kita, Bikun (Bis Kuning). Pelayanan bikun jika dilihat dari aspek Kenyamanan, kebersihan dan kebersihan dinilai lumayan, mungkin kalau itu mata kuliah, bikun mendaptkan nilai A atau A- min untuk mata kuliah tersebut.Namun disisi lain masih ada satu mata kuliah yang bermasalah dengan bikun, Yup, waktu.
Kita pasti sering berkata “Lama banget sih bikun, gw nunggu udah hampir sejaman gak ada yang lewat juga”
Hmm, saya ada sedikit info yang saya dapat dari ngobrol ma pak “bikun” waktu saya pulang rapat dari asrama (maaf ya pak, kita belum kebnalan waktu itu)
Dari pembicraan itu,saya dapet informasi bahwa:
Setiap supir bikun memegang(bertanggung jawab mengerndarai) busnya sendiri-sendiri
Ada 10 bikun AC (Maksudnya bikun yg UI sewa yang ada tulisan go green itu lho)
Setiap supir harus mengendarai bikunnya 14 kali sehari
Berarti selama 1 hari ada 140 keberangkatan bikun dari asrama
Jika diasumsikan bikun beroperasi dari 07.00-21.00 berarti ada 14 jam
Berarti, RATA-RATA ada 10 keberangkatan bikun tiap jamnya (tapi itu rata-rata lho, soalnya kalau pagi bisa lebih n kalau malem bisa kurang)
Berarti rata-rata bikun bertangkat dari asrama tiap 6 menit sekali
Berarti waktu rata-rata kita menunggu bikun untuk tiap jalurnya adalah 12 menit (berangkatnya gentian biru-merah-biru-merah)
Tapi kita pasti merasa menunggu sering merasa menunggu bikun jauh lebih lama dari rata-rata tersebut, entah karena emang lama atau karena perasaan saja karena sesuatu yang ditunggu terasa begitu amat lama
Ada solusi yang sudah diajukan sejak lama, yaitu menampilkan jadwal bikun tiba di tiap-tiap halte. Namun mungkin jangan menggunakan media yang sifatnya permanen, sehingga tidak mudah disobek atau hilang. Yang saya dengar hal ini pernah dilakukan, tapi hari ini (22 Juli 2010) saya tidak lagi pernah melihatnya. Hal sederhana itu memberikan dampak yang sangat positif.
Pertama, dimungkinkannya pengawasan atas pengoprasionalan bikun oleh para usernya. Kedua, hal itu memungkinkan para pengguna bikun untuk menyesuaikan jadwalnya. Dengan demikian diharapkan bikun menjadi public transportation yang membuat penggunanya betah, sehingga berpotensi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dalam kampus, sesuai tulisan di bikun tercinta kita
“Use public transportation to reduce air pollution”
Kalo lama, naik sepeda aja, biar lebih sehat..hehe
emang gan, nunggu bikun lama banget di kampus…. harus ada pengawasan yang jelas ini dari semua pihak, karena sewa bisnya saja sudah mahal
btw itu supir dari UI atau dari tempat sewaan bisnya (kalau nggak salah sewanya sama grupnya garuda) lupa namanya
Tadi pagi gue liat di halte bikun pocin udah ada tuh jadwal keberangkatan bikun, ditempel di papannya. Semoga efektif 🙂
dah lm ga komen di anakui (loh kok curhat)
ehmmm…cb naik sepeda ja klo cm beda 1 atau 2 halte..
seru n fun sklgs menyehatkan…
lbh bgs lg mulai mencoba memanfaatkan sepeda sbg sarana
transportasi utama bkn sbg media hiburan semata
(sedang menjalani nih) tp klo sgt melelahkan br pk bikun lg.
kalo fakultas lo deket.. mending jalan kaki aja..
Mau tau manfaatnya? baca Jejak..
Jejak volume 7 membahas jalan kaki di kampus UI looh.. (promosi :p)
http://mapalaui.info/jejak/Jejak7.pdf
gw juga sering jalan, apalagi kalau sore-sore,
Hidup bikun, tapi “tidak buat lamanya”, bener gan … nunggu bikun serasa nunggu hujan dimusim kemarau… bisa satu jam …
Believe it or not, gue gak pernah naik bikun selama setahun gue kuliah disini sampe sekarang~
kalo jam2 biasa menunggu bikun memang tidak terlalu lama (apalagi pagi hari) kurang lebih setiap 10 menit sekali ada bikun yang beroperasi (baik merah atau biru) tetapi jika hari Jum’at,ketika dan setelah sholat jum’at (sekitar jam 12.00) bikun memang sangat lama (kurang lebig 1 jam) beroperasi, harap maklumlah teman2 karena pa supir bikun juga manusia yang perlu beribadah dan beristarahat
@fatya : lw bawa kendaraan sendiri kali, sekali-kali dicoba dong, hhe
@tiwi : iya wi, ada penjelasannya kok sekarang kalo pas jam sholat jumay, bikun yang lewat cuma 1 (ada di halte pocin)