WANTED: Annisa Nadhila Issadi

Wawancara Orang Terakreditasi

Annisa Nadhila Issadi

“Arsitek Prestasi Berjiwa Seni”

Memiliki segudang prestasi tentunya merupakan keinginan sebagian besar manusia. Banyak dari mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya bahkan sampai mengorbankan banyak hal. Namun tidak sedikit juga yang mengeluh dan merasa bahwa hal itu merupakan beban yang sulit untuk dipikul. Masalah tidak bisa disebut masalah kecuali kita sendiri yang mengartikannya sebagai masalah. Semua ini tergantung dari apakah manusia ini memandang perjuangan tersebut sebagai beban atau menjalankannya dengan sepenuh hati sehingga tiap batu sandungan yang dihadapi terasa berlalu begitu saja dan tidak menghalangi langkahnya untuk tetap mengukir prestasi.

Salah satu contoh generasi muda Indonesia dengan torehan prestasi yang menggunung adalah Annisa Nadhila Issadi. Sejak SD, kemampuannya dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sudah muncul sejak menjual cerita hasil karyanya ke teman-temannya. Walau ceritanya hanya bernilai 500 rupiah, hal itu sudah menunjukkan bahwa karya yang dibuat olehnya mendapat pengakuan publik dan itu terbukti dengan kemenangannya atas berbagai macam lomba di bidang seni. Dia berkali-kali berhasil meraih juara 1 dalam banyak lomba yang dia ikuti.

“Sebenarnya awalnya aku juga ikut lomba karena diminta. Walaupun kadang persiapan yang dilakukan menjelang lomba ga maksimal, tapi ya aku nikmatin aja.” ungkap Annisa. Selama proses lomba, banyak hal di luar dugaan yang sekiranya dapat mematahkan semangat orang pada umumnya terjadi di sekitarnya. Mulai dari persiapan lomba yang hanya satu hari menjelang hari H sementara dia tidak tau seperti apa bentuk lomba tersebut, kesalahan teknis saat menggambar poster yang ternyata setelah diakali dapat ditutupi dan mengantarkannya menjadi juara 1, tertinggal sendirian menunggu pengumuman lomba dengan tidak memiliki akses sama sekali untuk pulang, menghubungi sekolah, sampai makan, dan masih banyak lagi. Dia tidak mengeluh selama menghadapi rintangan-rintangan tersebut. “Kalau kamu punya beban, itu ga akan berasa sampai kamu menghitung beban tersebut.”

Seiring dengan seringnya menjuarai lomba dan mendapatkan hadiah seperti uang tunai, Annisa mulai berpikir untuk menjadikan hadiah yang dia menangkan sebagai penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarganya. Baginya, bisa membantu orang lain, dalam hal ini orang tua, memiliki kepuasan tersendiri yang begitu besar. Karena jerih payah yang telah kita lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain, apalagi jika orang itu adalah keluarga kita sendiri. Setiap uang yang dia dapatkan dari memenangkan beberapa lomba, langsung diberikan untuk ibunya. Dengan memiliki tujuan mulia ini, tentunya kata beban semakin lama semakin hilang dari pikiran dan berubah menjadi tanggung jawab untuk berkontribusi membantu keluarga.

Kemajuan ekskul Jepang Niku-Niku yang dia ikuti semasa SMA juga berhasil tercapai berkat usaha sungguh-sungguh yang secara konsisten Annisa jalani bersama teman-teman seperjuangannya yang lain. Berbekal pengetahuan yang dia dapat dari guru bahasa Jepangnya, dia menjalankan Niku-Niku dengan senang hati walau pada akhirnya dia harus menerima kenyataan bahwa Niku-Niku dilepas dari tanggung jawab senseinya. Annisa yang dipercaya menjabat sebagai ketua, berusaha untuk tetap mempertahankan keberlangsungan ekskulnya ini. Untuk tetap membuat ekskulnya unik, dia dan teman-temannya mempelajari hal-hal yang berbau Jepang dari internet dan nantinya dia ajarkan kembali ke anggota ekskul. Usaha ini berhasil. Niku-Niku mengalami kemajuan dan sampai sekarang masih bertahan di SMA Negeri 26 Jakarta.

Kisah di atas adalah cuplikan dari perjalanan Annisa Nadhila Issadi, seorang mahasiswi Sastra Jepang yang dengan kerja kerasnya, mampu membangun pondasi prestasi yang kelak akan menjadi tempatnya bernaung untuk menyambut masa depannya yang (Insya Allah) gemilang.

 

Interviewed and written by Kudoamakusa – Japanology 2010 FIB UI

 

Nama             : Annisa Nadhila Issadi

Prodi               : Sastra Jepang 2010

TTL                   : Jakarta, 14 Februari 1993

Twitter           : @Isshi_Nn

Blog                  : http://ikusanneko.blog.com

1 thought on “WANTED: Annisa Nadhila Issadi”

Leave a Comment