WANTED: Muhammad Daniyaal

Wawancara Orang Terakreditasi – Tim Media M. Hum Formasi 22 FIB UI

Daniyaal: Jangan Menganggap Ke Luar Negeri itu Sulit

“Bolak-balik ke luar negeri”, siapa sih yang nggak mau? Tapi untuk Daniyaal, pergi keluar negeri sudah menjadi kenyataan, bahkan sudah biasa. Tahun 2011 lalu, tepatnya bulan Juli, ia menjadi delegasi Indonesia dalam acara “International Youth Leadership Conference” di Praha, Republik Ceko. Kemudian pada bulan November 2011 dan Maret 2012, ia menjadi delegasi FIB UI untuk menghadiri workshop di Singapura. Baru-baru ini, yaitu bulan April lalu, ia mengikuti acara konferensi di Turki selama tiga hari. Dan dengar-dengar nih, bulan Juni mendatang ia akan dikirim ke Perth, Australia dan bulan Julinya ia akan mengikuti acara pelatihan kepemudaan di Moscow, Rusia. Subhanallah, hebat, kan? Jangan khawatir teman, kita semua pun bisa seperti ia karena baginya, “everyone can fly.”

Hal yang mendasarinya untuk ke luar negeri adalah cita-citanya untuk menjadi seorang duta besar sejak lulus SMA, kemudian ingin berkarir di kementrian luar negeri setelah lulus kuliah. Cita-cita ini muncul karena ia tertarik dengan dunia internasional, senang berinteraksi dengan orang asing, dan ingin memperbaiki dunia diplomasi di Indonesia. Walaupun cita-citanya begitu mulia, tidak semua orang mendukungnya. Awalnya teman-teman sebayanya menganggap bahwa ia tidak mungkin menggapai cita-citanya itu. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya, bahkan ia menganggap bahwa itu adalah pertanyaan besar yang harus dijawab dengan pembuktian. Salah satu pembuktiannya adalah ia mampu mengikuti konferensi di luar negeri.

Bukan karena ia adalah orang kaya sehingga ia mampu ke luar negeri dengan mudah. Ia berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Semua bermula dari kedekatannya dengan seorang dosen, kemudian sering berdiskusi dengan dosen tersebut sehingga akhirnya ia didorong dan bisa mengikuti konferensi di luar negeri. Menurutnya, “setiap orang yang kamu temui ibarat pintu. Setiap kamu buka satu pintu, maka ada sepuluh pintu yang bisa kamu buka.”

Lalu, bagaimana dengan dunia perkuliahan Daniyaal di tengah-tengah kesibukannya ke luar negeri? Ternyata di dalam kesibukannya itu ia tidak merasa perkuliahannya terganggu. Hal ini terbukti dari IPnya yang di atas 3. Hal tersebut bisa ia capai karena ia mampu mengatur waktu, tahu prioritas, dan satu visi. Meski demikian, ia masih membutuhkan dukungan dari pihak kampus. Ia berharap bisa berdiskusi dengan dosen-dosen FIB untuk membahas mengenai diplomasi kebudayaan. Karena selama ini ia justru berdiskusi dengan dosen-dosen FISIP. Padahal banyak infomasi tentang kebudayaan yang ia butuhkan.

Saat ditanya rintangan yang dihadapi, dengan semangat ia mengungkapkan bahwa tidak ada rintangan yang ia hadapi. Ia optimis untuk menggapai cita-citanya. Ia mengungkapkan, “rintangan ada ketika kita bilang itu rintangan. Yang sulit adalah niat dan pikiran kita, karena semuanya pasti ada jalan.”

Inilah sekilas pesan Daniyaal untuk anak-anak FIB: “ saya berharap angkatan 2011 juga bisa ke luar negeri. Entah dalam rangka apa pun itu, yang penting ke luar. Ketika di sana, lihatlah kampus lain dan kita dapat melihat lebih luas. Ternyata UI jauh dari itu. Seharusnya (mahasiswa) FIB yang lebih potensial untuk ke luar negeri. Kenapa malah mahasiswa fakultas lain yang lebih sering keluar negeri? Salah satu jalan bisa ke luar adalah buat paper. Having paper will travel.”

Interviewed and written by Tiwi – Jawa 2011

Nama : Muhammad Daniyaal
Prodi : Arab 2010
TTL : 11 September 1990
Facebook : Daniel Hadzami

wanted daniyaal

Leave a Comment