Gimana perasaanmu saat menjadi mahasiswa UI? Pastinya bangga, dong. Menjadi bagian dari universitas terbaik di Indonesia merupakan pengalaman yang mungkin nggak semua orang bisa merasakannya. Nggak hanya belajar, kamu juga diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, seperti gabung organisasi atau mengikuti berbagai macam kompetisi.
Namun, sebagai mahasiswa dari kampus top di Indonesia, kamu pasti sering dipandang berlebihan oleh orang awam. Mereka sering berekspektasi bahwa anak UI pasti serba bisa dan ibaratnya punya spek dewa.
Nah, berikut ini empat pandangan umum dari orang awam tentang anak UI. Kamu pasti relate sama salah satunya, deh.
Otaknya Encer alias Pinter Banget
Butuh perjuangan ekstra untuk menjadi mahasiswa UI. Itulah sebabnya nggak semua orang bisa lolos seleksi. Kalau kamu berhasil lolos, kamu akan dianggap hebat oleh orang lain. Tak hanya itu, selama kuliah sampai kamu lulus pun, orang umum masih berekspektasi bahwa kamu adalah orang pintar.
Sebenarnya, pandangan ini nggak ada salahnya, kok. Namun, hal yang perlu ditegaskan adalah nggak semua anak UI pintar di bidang akademik. Ada juga yang kemampuan akademiknya kurang, tapi dia jago banget di bidang non-akademik.
Nah, kamu termasuk yang mana nih? Unggul di akademik, non-akademik, atau justru dua-duanya?
Serba Bisa atau Multitasking
“Katanya anak UI, kok gitu aja nggak bisa?”
Pernah nggak mendengar pertanyaan itu dari orang awam? Atau, jangan-jangan kamu sendiri yang pernah mendapatkannya?
Selain dianggap pintar, orang awam sering berekspektasi kalau anak UI itu serba bisa alias multitasking. Saat terjun ke masyarakat, magang, atau saat mulai bekerja, ada saja oknum yang iseng memberi pekerjaan lebih untuk anak UI yang baru lulus. Mereka kemudian menyindir si anak baru tersebut dengan dalih “katanya anak UI”.
Sebenarnya, pandangan itu nggak ada salahnya juga. Itu jadi bukti bahwa mahasiswa atau lulusan UI bisa diandalkan di masyarakat. Namun, kalau kamu disepelekan seperti itu, kamu bisa membela diri dengan sopan. Jangan sungkan untuk bilang “tidak” selama itu nggak merugikan diri sendiri dan orang lain, ya.
Penampilannya Good Looking
“Anak UI mah cantik, badannya juga bagus,”
Ehh bukan, ya? Hehe.
Bisa dibilang, mayoritas anak UI memang menjaga penampilan sebagai bentuk self-branding. Mulai dari gaya berpakaian yang rapi-rapi sampai yang cenderung rebel sekali pun, mereka memiliki ciri khas gaya fashion sesuai dengan fakultasnya masing-masing. Terlebih lagi, mereka yang hits di media sosial umumnya memiliki tampang yang cakep dan keren. Itulah sebabnya orang awam beranggapan bahwa anak UI pasti good looking.
Pandangan itu nggak seratus persen salah, nggak juga sepenuhnya benar. Kalau kamu ingin tahu gimana kebenarannya, sering-sering aja mampir ke fakultas-fakultas di UI kalau kuliahnya sudah tatap muka nanti. Kamu nilai sendiri deh, penampilan mahasiswa UI sebenarnya seperti apa.
Berasal dari Keluarga Berada
Nah, pandangan yang satu ini bisa dibilang disebabkan oleh faktor eksternal. Lokasi UI yang berada di dekat ibu kota sering kali dianggap sebagai kampus yang mahal. Tak hanya itu, biaya hidupnya juga dianggap perlu merogoh kocek yang dalam. Itulah sebabnya orang awam (khususnya mereka yang berasal dari daerah) beranggapan bahwa hanya anak dari keluarga berada saja yang bisa kuliah di UI.
Faktanya, UI nggak memandang kondisi finansial mahasiswanya. Masyarakat dari latar belakang sosial ekonomi apapun boleh kuliah di sini. Kalau ingin biaya kuliah yang murah, UI menyediakan BOPB (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan) yang biayanya disesuaikan dengan kondisi finansial penanggung biaya kuliahmu. Kamu juga bisa memanfaatkan beasiswa, seperti Bidik Misi dan beasiswa lain yang melimpah di kampus ini.
Nah, itu tadi empat pandangan umum dari orang awam tentang anak UI. Kamu relate, nggak? Tulis pandangan lain yang pernah kamu terima di kolom komentar, ya.
Daftar Isi