Anak kesehatan pasti identik dengan perkerjaan di rumah sakit seperti jadi dokter, perawat, apoteker, dokter gigi atau dietisien. Tapi, pertanyaannya adalah apa iya anak kesehatan kalau sudah lulus hanya bisa kerja di Rumah Sakit? Nah, untuk tau jawabannya yuk simak penjelasan berikut.
1. Anak Kesehatan Tidak Hanya Mempelajari Penyakit
Memang sih, belajar tentang penyakit merupakan makanan sehari-hari anak kesehatan dari sakit kepala sampai ujung kaki. Tapi, anak kesehatan bukan hanya belajar penyakit doang namun kondisi saat klien masih sehat. Terutama anak kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotion dan preventif terkait kesehatan sehingga tidak menimbulkan penyakit.
Fakultas lain seperti ilmu keperawatan juga demikian, ilmu yang dipelajari bukan hanya saat klien sakit namun secara holistik dan komperhensif. Perawat juga memiliki fungsi sebagai edukator untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Oleh karena itu, ilmu yang dipelajari anak kesehatan juga luas sehingga bisa diaplikasikan ke bidang-bidang yang lain bukan hanya di rumah sakit saja.
2. Banyak peluang kerja di luar RS
Seperti yang dibahas sebelumnya, kalau anak kesehatan ga hanya belajar penyakit jadi mereka dapat menerapkan ilmunya ke berbagai temapt selain RS. Contohnya, farmasi yang belajar bukan hanya obat untuk orang sakit tapi juga cara membuat produk berbahan kimia lain seperti make up, skincare, dan lainnya. Hal ini bisa tentunya membuka peluang farmasis untuk bekerja dibidang industri yang bukan hanya memproduksi obat.
Selain itu, di pabrik, farmasi juga bisa bertindak sebagai analis dan kontroler terkait produksi bahan kimia. Contoh lain, anak keperawatan bisa bekerja selain jadi perawat RS. Ilmu yang dipelajari anak keperawatan bisa langsung diterapkan pada masyarakat yang sehat bukan hanya yang sakit contohnya matkul keperawatan komunitas dan keluarga. Pada matkul tersebut mereka belajar terkait keluarga sebagai bagian dari komunitas yang dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan masayarakat.
Perawat juga bisa melakukan home care kepada keluarga dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Biasanya yang lebih dekat dengan masayarakat yaitu perawat puskesmas. Selain itu, ilmu keperawatan komunitas juga bisa diterapkan pada pekerja sehingga perawat dapat berkerja di perusahaan yang menjamin kesehatan pegawainya.
3. Bisa buka bisnis sendiri
Kalau anak kesehatan masih tetap ingin mempraktekan keahlian klinisnya, solusi untuk bekerja selain di RS bisa dengan membuka klinik pribadi. Keuntungannya yaitu kita bisa lebih fleksibel untuk bekerja dan bisa mengelola klinik sesuai keinginan kita. Pekerjaan dokter, dokter gigi, perawat bahkan farmasis bisa mengurus izin membuka kliniknya sendiri yang tentunya disesuaikan dengan keahlian masing-masing.
Kalau praktik dokter dan dokter gigi sudah umum lah ya kita semua tahu. Nah, kalau perawat ingin membuka klinik pribadi bisa dengan membuat izin praktik seperti untuk klinik perawatan luka, klinik kecantikan, klinik paliatif, dan lainnya. Kalau farmasis bisa dengan mengelola apotek pribadi, bisa juga sebagai distributor bahkan produsen obat atau produk berbahan kimia lainnya. Anak farmasi juga bisa nih mendirikan bisnis skincare atau make up yang sekarang lagi populer.
Nah, jadi jawabannya yaitu anak kesehatan ga cuman bisa bekerja di RS, tapi dimanapun yang butuh kesehatan. Bisa di perusahaan, bisa di agen travel, bisa di pemerintahan seperti dinas kesehatan dan lainnya.
Pada intinya, anak kesehatan bukan hanya bertugas untuk menyembuhkan pasien dari penyakit tetapi bisa di berbagai bidang kesehatan.
Anak kesehatan bisa melakukan penyuluhan dan menjamin kesehatan pekerja atau masyarakat pada umumnya. Jadi, kamu tertarik tidak jadi bagian dari anak kesehatan UI? seru loh bisa belajar banyak hal dan ilmunya aplikatif sehingga peluang kerjanya juga besar
0 Comments