Anak UI, Mari Apresiasi Pahlawan Di Balik Layar Kita!

Seringkali kita lupa dengan apa yang sudah kita rasakan di kampus perjuangan. Kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan ketentraman yang kita rasakan selama berkuliah di kampus makara terluput dari perhatian kita sebagai keluarga besar UI. Sama halnya ketika kita mampu meraih suatu pencapaian, kita merasa semua itu adalah akibat dari sebab yang kita lakukan.

Kita meraih juara satu dalam suatu perlombaan, seringkali kita menyebut karena satu alasan saja; latihan keras. Ketika kita mendapatkan nilai tertinggi di kelas, kita merasa karena satu alasan saja; giat belajar. Kita sering lupa, di balik itu semua ada pahlawan besar di belakang layar yang senantiasa memberikan semua yang kita butuhkan tanpa minta disebut jasanya. Di balik kesuksesan kita, semua itu juga berkat andil orang tua, terutama Ibu yang tak henti berdoa untuk anak-anaknya.

Sama halnya di kampus kita. Kebersihan kelas, taman, jalanan, keamanan kampus, ketepatan waktu sampai di kelas, dan semua hal yang berkaitan dengan lingkungan kampus juga memiliki peran untuk kita, untuk kenyamanan dan kondusifitas lingkungan belajar yang bisa membawa nama besar kampus makara ke ranah global adalah berkat jasa para pahlawan di balik layar. Tanpa mereka, tanpa jasa yang tak ingin dikumandangkan sebagai pahlawan kita di kampus, tentu kampus kita takkan seperti saat ini.

Petugas kebersihan, menyapu jalanan, menyapu taman kampus, membersihkan setiap runtuhan dedaunan yang jatuh dari pohon-pohon lingkungan kampus, menata tanaman agar terlihat rapih dan tak berantakan, semua dikerjakannya tanpa pamrih bahkan dianggap sepeleh oleh kita. Padahal, tanpa mereka kampus kita pasti akan terlihat kotor, lingkungan area kampus yang luas akan tampak seperti lautan sampah dedaunan yang tak terurus, tanaman akan mati kekeringan, kelas akan kotor bak gudang yang kumuh.

 

 

BACA JUGA: UI: Banyak Pohon, Juga Banyak Limbah Air

 

Petugas keamanan berusaha memberikan keamanan bagi keluarga besar UI. Mereka memberikan tenaga mereka menjadi tokoh terdepan dalam mempertahankan wilayah teritorinya dari ancaman pencurian, perampokan, kejahatan, dan selalu menjaga ketertiban kampus serta kelancaran belajar mengajar di rumah kedua kita. Tanpa mereka, rumah kedua kita bakal nampak seperti terminal yang menjadi tempat bergumulnya kriminalitas, seperti jalanan yang tak tertib lalu lintas, berantakan, berisik, mengganggu jalannya semua elemen pendidikan di kampus.

Sopir bikun yang senantiasa mengantarkan kita ke gedung belajar mengajar. Bersiap di depan tuas rem, gas, dan handling steer demi membantu kita merangsek masuk ke kelas dengan tepat waktu. Mereka rela menunggu kita masuk ke dalam bis, hanya untuk mengantarkan kita. Bersabar ketika ada mahasiswa yang protes karena lambatnya laju bikun, hanya karena ingin semua penumpang selamat. Mungkin tanpa mereka, kita bakal kelabakan menuju ke gedung belajar mengajar karena kita tak punya kendaraan pribadi, kita mesti berjalan dari asrama, dari stasiun yang berjarak berkilometer hingga sampai ke gedung kelas.

Pernahkah kita membayangkan, bagaimana jika mereka semua mogok bekerja hanya karena cacian atau protes kita ketika adanya pencurian, adanya sampah yang berserakan, dan bikun mogok? Pernahkah kita membayangkan hidup tanpa pahlawan kita itu? Mereka bekerja keras dari pagi, agar mahasiswa, staf, dan dosen bisa beraktifitas dengan lancar tanpa kendala. Bahkan, mereka bekerja hingga matahari tenggelam dan rela tidur terlambat, demi membuat kita semua istirahat tepat waktu tanpa ada kendala.

Ada banyak pahlawan di balik layar di kampus tempat kita mendapatkan gelar. Ada petugas kebersihan, cleaning service, satpam, penyebrang jalan, supir bikun, penjaga spekun, dan lainnya. Mereka semua memiliki niat yang sama; memperlancar kegiatan dan aktifitas kita, tanpa kendala, tanpa ingin terlihat paling gagah, tanpa protes mogok kerja, hanya demi kita semua, kenyamanan kita.

 

BACA JUGA: Selain Antar-Jemput Mahasiswa, Bikun Juga Bisa Telolet Lho!

 

Meski masa donasi yang diselenggarakan oleh BEM UI telah lama usai, mari tetap bagikan artikel ini ke Akun Facebook, Twitter, dan Line kalian agar semua orang ikut andil dalam melestarikan kepedulian dan kepekaan sosial di lingkungan kita semua! Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Leave a Comment