Halo UI-ers, berjumpa lagi di artikel bulan Maret. Kali ini saya akan membahas tentang pencitraan dan galau thingyyy :D! Sebenarnya mengenai pencitraan sudah pernah dibahas oleh teman saya di artikel-artikel sebelumnya, namun sekarang saya coba membahas dari sudut pandang saya ya :).
Sebenarnya sudah sejak lama saya tertarik dengan kata ‘pencitraan’ dan masalah ‘pencitraan’ yang semuanya berawal dari twitter. Ada beberapa account yang saya tahu yang rasanya sering sekali men-tweet hal-hal baik namun terkesan melebih-lebihkannya. Walaupun tidak terlalu mengurusi tapi kadang-kadang terbersit juga pikiran : kenapa lebay banget sih hal gitu aja di tweet kayak gitu?
Sebenarnya sih terserah orang itu mau tweet apa, toh twitter itu microblogging kan, you may tweet what you want to tweet. Yang ngga saya suka adalah cara orang itu melebih-lebihkan suatu hal sehingga membuat hal itu terlihat sungguh ‘wow’ dimata orang yang padahal kenyataannya ya nggak segitunya. Sebagai contoh misalnya tweet seperti ini :
“Capek banget ngurusin blablablabla. Tapi harus tetap semangat demi blablabla :D” In fact, orang itu hanya duduk-duduk saja, bekerja sedikit mengeluh banyak lalu asyik dengan gadgetnya dan men-tweet untuk menaikkan image baiknya sementara orang lain bekerja keras.
Pencitraan? Let’s see.
Karena terus penasaran dengan hal itu, pada suatu kesempatan saat mentoring dengan young on top, saya melempar pertanyaan ini ke floor terutama ke mentor saya ‘Menurut mas dan teman-teman, seberapa penting sih pencitraan itu?’ lalu saya memaparkan latar belakang pemikiran saya mengenai pencitraan.
Ada banyak pendapat baik dari para mentors maupun teman-teman yot mengenai pencitraan, tapi intinya yang saya dapat adalah “Pencitraan itu baik, kalau memang orang tersebut melakukan hal yang baik dan mentweetnya dengan maksud berbagi semangat dengan orang-orang. Namun kalau dia melakukan pencitraan tanpa melakukan tindakan nyata, itu bukan hal yang baik. Tapi tentu saja, semua itu kembali ke orangnya, hak masing-masing orang.” Well, I get it and I agree. 😀
Nah sekarang pindah ke tweets galau. Galau disini adalah keluhan mengenai hal buruk yang telah dilalui. Namun kembali lagi ke teori bahwa twitter itu microblogging, hak setiap orang untuk mengekspresikan pendapatnya disana. Suka follow ngga suka unfollow, that simple.
Tapi menurut sumber yang pernah saya baca (saya lupa darimana situsnya), penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang men-tweet tentang hal-hal sedih atau perasaan marah dan kecewa mereka. Jumlah tweet tentang kebahagiaan atau hal-hal yang disyukuri berada dibawah tweet-tweet ‘galau’. Padahal teori mengatakan bahwa sugesti positif membawa hal-hal positif di sekitarnya dan sugesti negatif membawa hal-hal negatif. Nah kalau kebanyakan orang men-share hal-hal negatif di twitter mereka, kebayang kan impactnya untuk para followersnya? Pundung :(.
“Ya kalau ngga suka tinggal unfollow aja sih. Twitter, twitter gue kok!”
Well I see guys, I see. Kembali lagi pada fakta bahwa twitter itu microblogging, terserah yang punya account mau men-tweet apa. Namun kalau kita bisa berbagi hal-hal yang positif bahkan hanya dengan melalui tweet positif, alangkah baiknya. Setuju? J.
Tweet positif ngga melulu soal ‘quotes’ dari orang terkenal kok. Tweet positif bisa juga berupa info, rasa syukur, opini yang beralasan, kutipan lirik lagu semangat, Retweetan account bermanfaat ( @YoungOnTop misalnya) dan banyak lagi. Sebagai contoh kita lihat tweet @GNFI, semangat ngga baca tweet positif prestasi-prestasi dan hal baik dari Indonesia? Kalau saya pribadi, saya senang membacanya, dan membuat diri menjadi terpacu untuk mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik :).
Anyway, Saya juga pernah kok mentweet hal-hal galau, sedih, marah. Tapi lama kelamaan saya sadar, ngga baik berbagi kesedihan di social media, ngga baik marah-marah di social media. Bukankah kalau kita sedih dan marah-marah bahkan sampai mengumpat itu justru akan mempermalukan diri kita sendiri?
Ibu saya pernah bilang, kalau marah, lebih baik diam. Ambil wudhu, cuci muka, istighfar itu akan lebih baik dan lebih menenangkan. Bukan malah ambil handphone, buka twitter dan menulis kata-kata yang tidak seharusnya didalam twitter dan menyatakan kepada dunia : “hey gue lagi kesel dan lo semua harus tahu!” No, bukan begitu caranya :).
Tapi bukan berarti dengan menulis ini saya ngga pernah galau, kesal dan menumpahkan emosi di twitter. Saya manusia, memiliki banyak ekspresi dan kembali lagi ke teori microblogging dimana men-tweet apapun adalah hak setiap orang (selama tidak menyalahi norma yang ada), saya terkadang tetap menumpahkan uneg-uneg saya ditwitter, namun dengan cara yang implisit, dan kalimat yang implisit yang kiranya tidak membawa aura negatif ke seluruh umat di twitter saya.
Nah karena itu yuk teman-teman, mari kita kurangi berbagi energi negatif di twitter dengan mentweet hal-hal galau, tapi ayo kita sebarkan energi positif dengan mentweet rasa syukur, prestasi, ilmu pengetahuan, atau menjadikan ‘galau’ sebagai kata-kata yang berseni. Men-tweet hal-hal positif bukan berarti sekedar pencitraan saja kok selama hal positif itu memang nyata adanya. 🙂
Yuk bersama-sama menjadi pribadi yang lebih positif dan bersemangat! 😀
So, painting a bright tomorrow, begins here today.
I get to choose the colors, I get to have my say
By how I think today, by how I act today,
By how I live today.
I can think in the very best way.
I get to choose every day.
–A Bright Tomorrow-
2012 #AchieveMore #SeeYouOnTop! 😉
Rekomendasi:
- Informasi Lengkap Beasiswa LPDP 2015 Ingin meneruskan studi ke jenjang S2 atau S3? Baca dulu informasi beasiswa yang termasuk paling populer beberapa tahun terakhir: beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
- TemanJalan, Saat Sebuah Aplikasi Buatan Mahasiswa UI Menjadi… Ternyata kita bisa menyambung nyawa sekaligus menambah jaringan pertemanan dengan hanya bermodalkan sebuah aplikasi loh! Penasaran? Baca dulu sob!
- 5 Jenis Pertanyaan yang Bisa Kamu Tanyakan Pada Sesi Tanya… Di halaman ini, kamu bakal nemuin beberapa jenis pertanyaan yang bisa kamu ajukan pada sesi tanya jawab dilengkapi tuntunan praktis cara membuatnya. Dengan begitu, kamu nggak perlu lagi takut bertanya…
- Review Valve Index, Juara Baru Headset VR 2022 anakui.com - Headset dan pengontrol Valve Index VR menghadirkan pengalaman visual yang menakjubkan dan pelacakan terbaik di kelasnya. Rangka berkualitas tinggi dan pengontrol Indeks tidak diragukan lagi merupakan solusi terbaik…
- Perspektif Mahasiswa UI Yang Menikah Saat Masih Berkuliah… Kurang lebih satu bulan yang lalu, ada sepasang suami-istri yang 'katanya' selebgram mengunggah sebuah konten di youtube bertemakan perjalanan cinta mereka. Dilengkapi dengan judul yang menarik perhatian viewers, pasangan ini…
- Udah Tau, 7 Revolusi Bahasa Mahasiswa 2016? Bahasa mengalami perkembangan dari zaman ke zamannya mengikuti kebutuhan. Nah, kayak 7 revolusi bahasa mahasiswa 2016 ini.
- Bekpeker Gadungan (Season 2) ---sebenernya, tulisan ini tadinya hanya berupa note saja, tapi demi meramaikan anakui.com, maka saya ikut posting juga disini--- Sabtu, 5 April 2009 BEKPEKER GADUNGAN: KEDIRI, KAMI DATANG (DAY 2) tips…
- Ini Hal-hal yang Mahasiswa Baru Rasakan: Balada Semester… Aloha! Sambil ngisi liburan gue coba-coba nulis artikel yang kayaknya super garing ini, daripada ga ada kerjaan dan bosen dengerin lagu Malu Sama Kucing mulu. Buat para maba yang bernasib…
- Debat Memang Membingungkan Penyelenggaraan OIM (Olimpiade Ilmiah Mahasiswa) Universitas Indonesia 2008 sudah berlalu. Torehan prestasi, kekecewaan, kegembiraan, semangat tanding, dan haru biru kompetisi telah terlewatkan. Tim MIPA sukses merebut piala juara umum, memupuskan…
- 7 Monitor Terbaik 2022 untuk Berbagai Keperluan anakui.com - Ini adalah monitor terbaik untuk bekerja, bermain, dan segala sesuatu di antaranya. Monitor terbaik dapat membangun ruang kerja PC ideal atau memutakhirkan meja dan meningkatkan pengalaman komputasi secara…
- Daripada Liburan Gitu-Gitu Aja, Yuk Kita Iseng-Iseng Ikutan… Selagi liburan, ayo kita cari pengalaman baru, salah satunya adalah melalui magang! Kamu bisa sekalian mempelajari aplikasi ilmu jurusan kamu di dunia nyata loh.
- Tips Kuliah dari Kamu! (#Satniteshare 17 September 2011) Nah mumpung masih minggu2 awal masuk kuliah di semester baru, ga ada salahnya temen2 baca #tipsKuliah yang di share oleh temen2 kita di #satniteshare tanggal 17 September kemarin. Mostly #tipsKuliah…
- Review Sony WF-1000XM4, Earbud Wireless Desain Baru anakui.com - Desain baru, lebih banyak fungsi, dan fitur yang ditingkatkan menjadikan Sony WF-1000XM4 populer. Sony WF-1000XM4 adalah pemutakhiran earbud nirkabel yang kami tunggu-tunggu, dengan estetika yang lebih baik, suara, peredam…
- Ade Armando Menyoal RUUPP 10 Kekeliruan dalam Wacana Anti RUU Pornografi Ditulis pada Oktober 5, 2008 oleh Ade Armando Seusai Ramadhan ini, DPR akan membicarakan kembali RUU Pornografi yang kontroversial. Ada harapan,RUU ini bisa…
- Patah Hati karena Cinta? Jadikan Semangat untuk Bangkit Yuk! Hello readers, UI-ers, Yot-ers, people, perkenalkan kembali saya Eva Yuli Andari YOT CA dari UI. Ini artikel kedua saya setelah yang pertama (http://billyboen.com/?s=what+is+your+biggest+mistake) dan artikel inipun masih akan membahas seputar…
- Life is Full of S***. Terus Gimana? Eva Yuli Andari-YOT CA UI. Halo semuanya, berjumpa kembali di artikel saya yang ketiga setelah http://billyboen.com/patah-hati-karena-cinta-jadiin-semangat-untuk-bangkit-yuk/ jadi HT di kaskus hehehe. Sebenarnya kali ini saya bingung mau bahas apa karena…
- 7 Alasan Kenapa Masih Suka Ketemu Alumni di Kampus Mungkin kamu bingung kalo melihat berbagai senior kamu yang udah jadi alumni tetapi masih suka bersemayam di kampus. Kira-kira ngapain sih mereka masih berkeliaran di UI? Nah, kami mengungkap alasan-alasannya.
- Punya Pacar Satu Jurusan, Kenapa Nggak? Kalian pernah atau sedang punya pacar yang satu jurusan sama kalian nggak? Bisa antar-angkatan atau dalam satu angkatan. Beberapa respon yang menganggu seperti “Emang nggak bosen ketemu tiap hari?” atau…
- Karena Mahasiswa Gak Boleh Ketinggalan Berita; Apa Sih… Apa pendapat Neta Cynara Anggina, mahasiswi Hubungan Internasional UI 2014, tentang Brexit?
- Klarifikasi dari Penulis "Prodi Sastra Jerman UI Menakutkan,… Saya harap para pembaca dapat membaca isi keseluruhan dari isi artikel saya ini. Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam tulisan saya di posting artikel…
- Pengalaman Exchange Diva Dhamayantie: Mau Kuliah Ke Korea,… Penasaran nggak sih, gimana rasanya exchange ke luar negeri? Kali ini, anakUI.com akan ngobrol-ngobrol bersama Diva Dhamayantie, mahasiswa Psikologi UI tahun 2016 yang juga mahasiswa student exchange di Sungkyunkwan University,…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Hal-Hal ‘Horor’ yang Dialami Mahasiswa Rumpun Sains Kita tahu pasti setiap fakultas di UI ini punya cerita mistisnya masing-masing, mau itu di fakultas rumpun teknologi, sosial humaniora ataupun kesehatan, ya kan? Nah, kali ini ceritanya datang dari…
- Cerita Unik Kamu tentang OKK UI (Rangkuman #Satniteshare… Ini dia rekapan #satniteshare anakdari @anakuidotcom sabtu 16 Juli 2011 kemarin. #satniteshare kali ini spesial banget karena merupakan kerja sama dengan @OKKUI2011 dimana teman2 bisa sharing2 pengalaman2 unik teman2 dulu…
- Sekali 'Nyemplung', Kepalang Basah, Ayo Keringkan Sendiri… Sudah tidak asing dengan peribahasa ini bukan: Mulutmu, Harimaumu.... Yak, dan di jaman global dan serba hi-tech ini, peribahasa ini dapat dikembangkan menjadi: "tweetmu, harimaumu" atau "postinganmu, harimaumu" . Setuju?…
- BEKPEKER GADUNGAN (SEASON 4) senin, 6 april 2009 BEKPEKER GADUNGAN: MESJID AGUNG DEMAK kami bangun jam setengah 5 pagi, gw padahal baru tidur satu setengah jam doang.. mana gw doang yang tidur tanpa beralaskan…
- Halo Effect dan Alasan Kenapa Kesan Pertama Itu Penting… Sebagai mahasiswa, saat kalian sedang memilih kelas di suatu mata kuliah, pernahkah kalian memutuskan untuk lebih memilih suatu dosen dibandingkan dosen lainnya hanya karena menurut kalian dosen tersebut lebih baik…
- Review Xbox Series X, Loading Cepat Game Berlimpah anakui.com - Temukan puncak dari upaya permainan Microsoft dalam ulasan Xbox Series X kami. Xbox Series X adalah puncak dari upaya permainan Microsoft, menggabungkan janji kinerja generasi berikutnya yang kuat dengan…
- Beasiswa Sampoerna untuk Bangsa untuk Siswa SMP Bagi teman-teman siswa SMP yang sedang mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah menengah ke atas, yuk simak informasi keuntungan dan persyaratan beasiswa Sampoerna ini!
- 13 Headset Olahraga Terbaik 2023 untuk Gaya Hidup Aktif anakui.com - Menurut pengujian kami, berikut ini adalah headset olahraga terbaik yang dapat sobat beli untuk berolahraga dan berlari. Headphone olahraga terbaik menunjukkan nilai pemilihan model yang tepat untuk orang…
Nice. We have the same thought then. Hm, saya sendiri mengurangi kicauan atau postingan negatif di jejaring media sosial atau yang bisa didapati publik. Karena saya rasa kadang beberapa hal negatif tidak tepat untuk disampaikan di jejaring media sosial tersebut.
Saya setuju jika sedang marah, lebih baik diam. Tapi nggak bisa semudah itu loh, namanya juga lagi marah. Emosionalitas yang sedang di luar kendali. Nah menurut saya memang hal itu tidak baik juga untuk ditahan terus menerus. Share to your parents, your best friend, or your trusted people.
Well, saya juga tidak ragu untuk unfollow akun twitter yang memiliki tweet negatif sekalipun ia teman dekat saya sejak SMA. Bersihkan linimasamu agar senantiasa membersihkan energi positif bagi dirimu sendiri. Cheers!
Thanyou! Setuju banget sama commentnya :D. Somehow sharing sama bentukan yang real (baca : temen, ortu) lebih manfaat dan dapet feedback lebih cepat daripada sharing di dunia maya.
Semangat berbagi aura positif by socmed 😉
Entah kenapa, gue lebih suka baca twit2 keluhan daripada yg sok2 menyebar semangat.
kalo sok” menyebar semangat berarti yang tipe pencitraan tanpa tindakan nyata ya? ;p. well different point of view, that’s okay 🙂
ohyakah? kalo saya sendiri lebih suka tweet yang kocak. tapi ya preferensi emang beda-beda sih.