Apa Kabar Resolusi 2014? Kabar Buruk!

Halo Anak UI lama tidak jumpa. Bersejarah, ini tulisan pertama saya yang tidak seserius ini & ini. :p

Sekarang sudah bulan Februari. Saya menunduk melihat perut. Lalu senyum-senyum sendiri.

“Setahun sebulan yang lalu, saya berjanji meratakanmu.” Saya mulai bermonolog.

Perut saya hanya bisa menjawab dengan gerak kembang kempis. Saya anggap itu anggukan. Kalau saja punya mata dan mulut, pasti dia sudah berikan senyum sindir pada saya. Menyindir saya yang ingkar janji.

Duh, malu saya ingkar janji. Sama diri sendiri saja ingkar janji, apalagi sama orang lain.

Begitulah kawan, kisah asal-muasal mengapa saya kapok punya resolusi tahun baru.

Untungnya, belum lama putus dengan ‘resolusi tahun baru’, saya langsung punya 3 ‘gebetan’ baru. Yuk mari, saya perkenalkan satu per-satu.

Tema Bulanan

Sebagaimana angsuran hutang, janji bulanan lebih mudah dibayar dari janji tahunan. Mungkin mirip-mirip karena janji tahunan itu biasanya sesuatu yang besar. “2014, perutku harus Six-Pack!” “2014, aku sudah tidak sendiri lagi!”

Tapi tetep saja, yang namanya janji harus dilunasi. Dan saya masih agak payah dalam urusan ini. Maka, dari pada janji, saya beralih ke tema.

Dibanding janji, tema itu lebih fleksibel dan luas cakupannya. Tema bisa hanya sebuah kata sifat–contoh, “Maret: Seni Film”, di bulan Maret akan mengusahakan banyak waktu untuk menonton film-film rating top 20 di IMDB. Bisa juga kata kerja–contoh, “Agustus: Silaturahmi,” setiap minggu saya minimal berkunjung 2 kali ke kawan-kawan lama. Saya, sebagai seorang workacholic, bahkan memakai nama tokoh di Serial TV Breaking Bad buat menambah semangat.

Follower Twitter saya pasti sudah hafal dengan rutinitas twit bulanan macam di atas ini.

Saya tidak pernah merancang tema dua bulan ke depan. Tema  bulan depan baru ditentukan di akhir bulan ini–atau kalau telat, di awal bulan depan. Hal ini bukan berarti saya tidak punya rencana besar, yang eksekusinya butuh berbulan-bulan dan perencanaan yang matang. Fungsi tema bulanan sebenarnya malah cenderung sebagai pengembira saja. Supaya hidup makin berwarna. Jadi lebih episodik, seperti di TV-TV.

Tlog (Kepanjangan: Twitter Log)

Nah, kalau tema bulanan lebih ke penyegaran suasana, tlog ini lebih dekat ke resolusi. Tapi alih-alih berjanji–untuk sebuah pencapaian di masa datang–tlog lebih fokus ke perenungan.

Tlog: apa yang sudah kulakukan hari ini, yang membuatku lebih dekat ke cita-cita besar ku.

Di titik ‘cita-cita besar’ itulah tlog bisa dibilang mirip-mirip dengan resolusi. Di tlog, ‘cita-cita besar’ ini bisa sesuatu yang baru bisa dicapai bertahun-tahun lho.

Manfaat utama yang saya dapat ketika rutin menulis tlog adalah terjaganya motivasi. Di tlog, ada dua unsur yang amat bertolak belakang. Yang satu super besar, yaitu ‘cita-cita besar’, yang satunya lagi super kecil, yaitu ‘kemajuan harian’. Motivasi saya terjaga karena tercipta kesan bahwa saya terus berlari–dengan beragam variasi cara–menuju cita-cita besar saya. Sebenarnya bukan hanya kesan sih, saya memang benar-benar terus bergerak menuju cita-cita besar saya. Meski sedikit demi sedikit.

Contoh tlog saya.

Video Retrospektif

Kalau tema bulanan dirilis di awal bulan. Video retrospektif dibuat akhir bulan. Bentuknya seperti video monolog biasa.

Di video retrospektif ini dirangkum kemajuan hal-hal serius saya di tlog, juga rencana-rencana santai terkait Tema Bulanan. Lebih khususnya lagi, jika ada hal-hal negatif, video retrospektif cocok dijadikan sebagai tempat curhat. Dari sisi konsep sebenarnya tidak mesti berbentuk video. Format tulisan juga bisa, yang penting esensi retrospektifnya dapat.

Video retrospektif saya bisa dilihat di http://rizkysyaiful.com/diari.

Inspirasi video retrospektif ini di dapat dari framework kerja tim dalam pengembangan software bernama Scrum. Bisnis kantor saya adalah melatih ‘cara baru’ ini ke divisi-divisi IT di Jakarta & Asia. Pekerjaan yang menyenangkan. Karena selain bagus untuk investasi karakter diri dan bisa bertemu berbagai macam orang,  banyak konsep-konsep life coaching saya pinjam dari sana. Salah satunya retrospektif bulanan ini.

—–

Itulah 3 ‘gebetan’ baru saya, pengganti ‘resolusi tahun baru’. Sejauh ini hubungan kami baik-baik saja. Mohon doanya supaya kami langgeng terus.

Kamu life coaching enthusiast juga? Ngobrol-ngobrol yuk. Follow & colek @RizkySyaiful. Karena proyek Wikikandidat, sampai Pemilu 2014 April nanti saya ada di ruang laptop Labkom Perpus Pusat seharian penuh setiap hari Sabtu. Kita bisa berbagi tips-trik dalam pengembangan diri. Jika kamu beruntung, kamu juga bisa bertemu perut ‘eksotis’ saya, yang masih penuh lemak ini.

Leave a Comment