Apa saja Instrument Dunia Investasi?

Kata investasi mungkin sudah lazim di kalangan masyarakat umum mungkin karena saat ini investasi di Indonesia sudah banyak orang yang melakukannya.

Sebenarnya untuk apa orang melakukan investasi? Sederhana saja, mereka ingin memiliki sesuatu berupa simpanan harta dimana harta tersebut dapat digunakan jika terjadi sesuatu yang di luar dugaan. Dengan melakukan investasi dapat juga menambah pengahasilan yang berasal dari keuntungan yang dihasilkan. Namun pada saat berinvestasi, kita perlu melihat peluang dan mengetahui risiko yang mungkin timbul dari berinvetasi.

Selama ini mungkin setiap mendengar kata investasi, kita langsung mengaitkannya dengan investasi saham atau obligasi.Padahal sebenarnya banyak sekali alat yang dapat digunakan untuk berinvestasi. Misalnya seperti kita membeli rumah atau kendaraan, itu sudah bisa dikatakan berinvestasi.

Kembali lagi, kita ingin berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan atau hanya sebagai aset untuk berjaga-jaga di kemudian hari. Satu hal yang harus kita ingat adalah, setiap kita melakukan investasi pasti selalu ada risiko yang melekat di dalamnya. Dan setiap risiko yang tinggi akan menghasilkan keuntungan yang tinggi pula, sesuai dengan prinsip keuangan high risk high return. Lalu, dimana sebaiknya kita berinvestasi ?

Berikut ini beberapa instrumen untuk melakukan investasi :

1. Perbankan – dalam hal ini kita membuka sebuah simpanan di bank, baik berupa tabungan atau deposito. Namun untuk berinvestasi disini kita hanya mendapatkan keuntungan yang rendah bahkan cenderung rugi. Hal tersebut dikarenakan keuntungan yang diberikan (tingkat bunga) lebih rendah dari tingkat inflasi.

2. Mata uang – biasanya masyarakat melakukan investasi dalam bentuk mata uang dengan harapan mendapatakan keuntungan dari meningkatnya nilai mata uang tersebut (mata uang mengalami apresiasi). Risiko yang melekat pada instrumen investasi ini tidak begitu tinggi, sehingga instrumen ini menjadi salah satu favorit masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa. Selain itu untuk berinvestasi di mata uang tidak memerlukan modal awal yang tinggi.

3. Logam mulia –
jenisnya antara lain adalah emas. Berinvestasi di logam mulia ini disarankan untuk jangka panjang. Dikarenakan logam mulia ini memiliki kecenderungan nilai yang akan terus naik dan bahkan biasanya di atas tingkat inflasi. Alat investasi ini lebih sering digunakan sebagai alat lindung nilai. Lindung nilai disini yaitu sebagai aset yang digunakan untuk berjaga-jaga.

4. Saham – memiliki keuntungan yang lumayan besar, namun risiko yang melekat juga cukup besar. Investasi saham bisa untuk kepentingan jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Untuk investasi jangka panjang, biasanya para investor banyak berinvestasi di saham-saham papan atas (bluechip). Selain harga sahamnya akan terus naik, biasanya saham-saham bluechip sering membagikan dividen.

5. Obligasi – memiliki keuntungan yang lumayan dan risiko yang melekat agak rendah dibandingkan dengan saham. Investasi obligasi bisa berupa obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan atau investasi yang dikeluarkan oleh negara (ORI). Saat ini di Indonesia telah hadir obligasi yang berbasis syariah atau yang dikenal dengan nama Sukuk. Return dari obligasi berupa tingkat bunga yang tertera pada kupon obligasi tersebut.

6. Reksadana – ada beberapa jenis yaitu pendapatan tetap, saham, uang, serta campuran saham dan uang. Maksud dari jenis-jenis tersebut adalah instrumen investasi yang digunakan oleh pengelola aset. Kelebihan berinvestasi di reksadana adalah investor tidak perlu pusing-pusing memikirkan pengalokasian portofolio mereka, karena telah ada manajer investasi yang mengelolanya. Return investasi atau biasa dikenal dengan nilai aktiva bersih (NAB), akan dilaporkan kepada investor setiap hari melalui media cetak keuangan, seperti Bisnis Indonesia, Kontan, atau Investor Daily.

Dari beberapa instrumen investasi di atas, saya berpendapat investasi di reksadana merupakan instrumen yang cocok bagi mahasiswa.
Berangkat dari satu balasan tweet ValburyXpectMor yang menjelaskan “bisnis investasi bagi mahasiswa sangat dimungkinkan, Hal ini karena berinvestasi di instrumen reksadana tidak memerlukan modal yang besar, sehingga sangat pas mahasiswa yang memiliki keuangan terbatas”.

Melalui instrumen reksadana ini pula, ”mahasiswa bisa belajar berinvestasi sebelum terjun ke pasar saham atau pasar uang dalam jumlah yang lebih besar, semisal menentukan kapan waktu masuk dan menarik investasi, serta jenis reksadana yang dipilih” seperti yang dijelaskan Valbury di Facebook Fan Page mereka.

Ada yang mau menambahkan instrument diatas?

3 thoughts on “Apa saja Instrument Dunia Investasi?”

  1. Iklan ya? Hati-hati lho dalam beriklan produk investasi. Salah-salah bisa dituntut. Gak pake disclaimer lagi ini. Mlisleading banget. Next time lebih hati-hati posting beginian bro. Risiko besar dari produk investasi harus didisclosure secara lengkap setiap ada pembuatan media seperti ini. Selain image profit dari investasi mesti diliat juga aspek riskonya.

    Reply
  2. Urutan investasi yang paling OK :

    1. Zakat, infak, shadaqah
    2. Direct invest di sektor riil
    3. Logam mulia
    4. Yang anda sebutkan di tulisan Anda …

    Reply

Leave a Comment