Hidup sebagai mahasiswa tentu berbeda dengan hidup sebagai siswa biasa di saat kamu masih duduk di bangku SMA. Ada banyak hal-hal tertentu yang dapat menggugah emosimu sehingga kamu tergerak untuk melakukan perubahan. Di jenjang perkuliahan pulalah biasanya kamu mulai mengenal yang namanya ideologi beserta segala hal yang kontradiktif tentangnya.
Salah satu hal yang paling menggugah emosi dan ideologimu selain hal-hal tentang korupsi dan birokrasi republik ini yang semakin runyam ialah kepedulianmu terhadap lingkungan dan manusia di sekitarmu. Kamu jadi semakin peka terhadap hal-hal humanis seperti HIV Aids, Hak-hak TKI, dan semacamnya. Meski demikian, apa pun ideologi yang kamu anut, apa pun organisasi kemahasiswaan yang kamu ikuti, kamu akan trenyuh dan sadar diri dan dengan sendirinya mengingatkan teman terdekatmu jika ada satu hal yang mengganggu lingkunganmu. Terutama, lingkungan alam sekitarmu.
Sudah bukan hal baru lagi bagi mahasiswa bahwa bumi kita semakin menua, tak sedikit hewan yang terancam punah setiap tahunnya, dan keadaan alam kita semakin mengenaskan setiap harinya.
Lalu, apa yang bisa kamu lakukan sebagai mahasiswa untuk menyelamatkan alam bumi pertiwi kita?
Reduce & Recycle
Klasik sih, tapi seperti kata pepatah “Big things, start from small.” Dengan mengurangi penggunaan plastik setiap hari kamu sudah bisa menyelamatkan bumi kita. Selain tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja, kamu bisa memanfaatkan plastik dan karton sisa botol shampoo, botol minuman, dan lainnya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Seperti,
Tempat Kunci


atau pengeras suara, alias sound booster


Alkaline Diet


Buat kamu yang kepengen kurus, selain menyehatkan badan, alkaline diet atau gampangnya diet dengan mengurangi makanan yang bersifat acidic (kaya akan asam dan garam), alias memperbanyak makan sayur-sayuran, kamu sudah menyelamatkan bumi kita dari animal agriculture, deforestisasi, kerusakan habitat, dan polusi laut. Ini serius, sebuah riset bahkan menyatakan bahwa membutuhkan 150 galon air untuk memproduksi ¼ porsi burger lho!
Yakin, masih mau makan junk food?
BACA JUGA: Antara Kreatif, Mepet, atau Hemat, Barang-barang Ini Bisa Jadi Penyelamat Hidupmu di Kosan
Pakai Produk Eco-Friendly


Disadari atau tidak, saat kamu mencuci pakaian, sebagian produsen deterjen menulis di bungkusnya bahwa produk tersebut tidak aman untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Singkat kata, produk tersebut memiliki limbah yang mengancam kehidupan akuatik. Apalagi kalau kamu tinggal di daerah yang dekat dengan sungai atau danau.
Sebuah riset di UK menyebutkan, rata-rata perempuan membuang 150 kg lebih limbah kimia berbahaya per tahun yang tak dapat dijadikan kompos baik oleh bakteri maupun oleh manusia. Dan sebagian besar limbah itu disumbang oleh produk deterjen. Sekarang, kamu dapat temukan di supermarket mana pun produk-produk deterjen yang lebih eco-friendly untuk menggantikan deterjan lama kamu.
Apabila kamu sulit menemukan deterjen yang alami atau ramah lingkungan, maka kamu dapat membeli produk yang bahan surfaktannya ramah lingkungan—biasanya ditandai dengan LAS?LABS. Kamu juga bisa memilih deterjen yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa tidak ada). Karena air deterjen yang berasal dari kandungan fosfat yang rendah (apalagi nol) masih bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Kamu juga dapat memilih produk yang kandungan NaOH-nya paling rendah, karena NaOH dapat menyebabkan panas pada tangan dan pakaian/bahan menjadi rapuh.
Dan yang paling gampang, pilih deterjen yang sedikit busanya. Karena busa banyak belum tentu menjamin kebersihan cucian kamu.
Volunteer


Dan hal yang paling mudah dan paling bertanggung jawab jika kamu benar-benar peduli dengan lingkungan alam sekitarmu, yuk cobain jadi volunteer di organisasi-organisasi yang berhubungan dengan pemeliharaan alam, seperti WWF atau organisai NGO tertentu.
Karena dengan menjadi volunteer, selain mendapatkan pengetahuan yang lebih komprehensif terkait alam, kamu juga menjadi terlibat secara aktif untuk memelihara alam dengan lebih bertanggung jawab.
Ingin temanmu juga ikut tersadarkan untuk lebih memelihara dan melestarikan keindahan alam bumi pertiwi kita? Yuk bagikan informasi ini lewat Facebook, LINE, dan Twitter kamu!
0 Comments