Apakah Ada yang Sulit Mengatur Emosi Marahnya dan Berminat Konseling Psikologi Gratis?

Salam,

Nama saya Danika Nurkalista mahasiswa profesi Psikologi Universitas Indonesia sedang mencari responden bagi penelitian tesis saya.

Saya mencari mahasiswa yang merasa kesulitan dalam mengatur emosinya terutama emosi marah. Apakah kamu mengenal seseorang yang merasa sulit dalam mengendalikan amarahnya? Apakah ia ingin mengubahnya?

Bila kamu mengenal seseorang yang merasa terganggu dengan amarahnya dan berkeinginan untuk menjadi lebih baik, saya menyediakan konseling gratis yang diharapkan dapat membantu.

Mengapa sih konseling tentang amarah itu perlu?

Pernah tidak kamu merasa semua hal membuat kamu sebal dan marah? Atau apakah kamu mengenal orang yang sering mengomel atau berkata-kata kasar pada hal-hal yang menurut kamu hal tersebut biasa aja?

Mengomel, memaki, ngambek, merupakan tanda-tanda seseorang yang sedang marah. Banyak cara seseorang dalam mengekspresikan kemarahannya, ada yang diam saja tapi mendendam, ada yang berteriak sampai melempar barang.

Marah memang emosi yang sering kita alami sehari-hari, hal tersebut normal karena merasakan emosi adalah bagian dari menjadi manusia. Dengan adanya marah, kita tergerak untuk berubah atau mengubah dunia di sekitar kita. Namun ada kalanya marah memiliki akibat yang buruk bagi kita.  Hal ini terjadi bila amarah yang kita rasakan memiliki intensitas yang sangat tinggi sehingga sulit dikendalikan, sering dialami mungkin hampir setiap hari, dan memiliki durasi yang panjang sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Bila hal ini terjadi, maka banyak aspek kehidupan yang akan terganggu. Beberapa contoh dari akibat marah yang tidak teratasi adalah.

  • Gangguan dalam pekerjaan atau performa akademik. Marah akan membuat seseorang menjadi tidak sabar sehingga memperbesar resiko untuk mengambil keputusan yang salah. Marah juga mempengaruhi bagaimana kamu berkonsentrasi, bagaimana kamu bisa fokus terhadap soal UAS ketika masih marah terhadap seseorang yang tadi mengambil tempat parkirmu tadi pagi?
  • Marah dengan intensitas tinggi namun sering ditekan dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan menyakiti orang lain maupun diri sendiri. Seseorang dengan tingkat kemarahan yang tinggi rentan untuk menyalahgunakan alkohol, nikotin dan obat-obatan terlarang. Ia juga akan cenderung makan secara berlebihan untuk meredam kemarahannya (yang ini banyak juga dialami oleh remaja perempuan yang suka makan berlebihan).
  • Sering merasa marah dapat menurunkan rasa percaya diri. Coba dibayangkan seseorang yang sering marah, setelah ia meledak karena tidak dapat mengontrol lagi kemarahannya ia akan merasa bersalah. Ia akan menyalahkan dirinya mengapa ia melakukan hal tersebut sehingga ia akan takut ketika ia merasakan lagi kemarahannya. Ia menjadi merasa rendah diri dan beresiko untuk jatuh ke dalam depresi.
  • Hubungan sosial interpersonal akan memburuk. Bagaimana rasanya bila pacar ngambek terus? Bagaimana rasanya berdiskusi dengan seseorang yang sensitif dan cepat tersinggung? Pasti rasanya malas untuk meladeni seseorang yang cepat marah atau tersinggung. Pihak yang cepat marah pun bingung karena tidak dapat mengatasi perasaannya. Hal ini dapat merugikan kedua belah pihak karena kesalah pahaman sering muncul dan tidak dapat dihindarkan.
  • Marah juga dapat meningkatkan gangguan kesehatan. Penelitian sudah membuktikan bahwa seseorang yang sering merasakan marah dengan intensitas tinggi memiliki resiko penyakit yang berhubungan dengan aliran darah seperti jantung dan hipertensi. Selain itu, marah juga mempengaruhi bagaimana proses penyembuhan luka seseorang. Semakin marah seseorang, maka luka fisik akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

Diatas hanya uraian singkat mengenai amarah, bila ada yang kurang jelas atau ada yang mau ditanyakan, dapat langsung menghubungi saya, Danika Nurkalista, bisa lewat email : d.nurkalista[at]gmail.com.

Terimakasih atas perhatiannya.

4 thoughts on “Apakah Ada yang Sulit Mengatur Emosi Marahnya dan Berminat Konseling Psikologi Gratis?”

  1. Terimakasih atas email dan balasan yang sudah masuk.
    Saya sudah resmi menutup penerimaan peserta bagi yg berminat untuk mengikuti konseling..

    cheers,
    Danika

    Reply

Leave a Comment