Asal-usul Keunikan Seni Tari Rantak Minang

anakui.comSeni Tari Rantak , Tari Rantak dikenal dengan gerakannya yang bertenaga dan dinamis. Salah satu ciri dan daya tarik tarian ini adalah gerakan menghentakan kaki di tanah sehingga menimbulkan suara yang unik.

Hentakan kaki ini sesuai dengan kekakuan gerakan penari dan diimbangi dengan musik yang bertempo cepat.

Rantak berasal dari hentak (langkah kaki dengan keras). Langkah-langkah yang ditimbulkan dalam pertunjukan tari mirip dengan yang dilakukan oleh para prajurit secara sekilas.

Kuat, kencang dan kompak, memberikan suara dinamis yang meningkatkan dinamisme dan antusiasme para penari.

Tari Rantak Minang diyakini telah diadaptasi dari tari Rantak Kud yang merupakan tarian tradisional daerah Kerinci (sekarang provinsi Jambi).

Tidak dapat dipungkiri bahwa tarian ini kemudian menjadi inspirasi terciptanya tarian Rantak Minang.

Dalam bentuk karakteristik menghentak, meski memiliki kesamaan mendasar, seniman Minang kemudian berkolaborasi dengan gerakan Silek minang yang kuat.

Gerakan silat yang digunakan merupakan bagian dari Bungo Silek. Dengan kata lain, gerakan-gerakan silat digunakan untuk tujuan pajangan saja dan tentunya ditonjolkan dengan kesenian dan keindahan saat ditampilkan.

Asal usul Seni Tari Rantak

Banyak artikel yang telah ditulis tentang asal usul tari rantak kudo, namun sampai saat ini saya belum menemukan sumber yang benar-benar menjelaskan asal muasal seni budaya di Kerinci.

Hal ini diduga karena sejarah tari rantak kudo diyakini telah ada di wilayah Kerinci sejak zaman dahulu.

Menurut para seniman besar, seni ini dipelajari dan dipraktikkan jauh sebelum mereka lahir, tetapi asal-usulnya menjadi kabur dari waktu ke waktu dan tidak mendapat perhatian sejarawan lokal.

Keberadaan seni tari Kerinci telah dilestarikan oleh para seniman budaya lokal Kerinci secara turun temurun.

Walaupun keberadaannya sangat mirip dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat Krinchi daerah Tanjung dalam mengembangkan lagu-lagu yang mengiringi kesenian dan tarian mereka.

Hal ini terlihat dari kata-kata dan rima yang digunakan dalam menyanyikan lagu-lagu pengiring gerak tari, dan dari bahasa Kerinchi Bawah.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan tentang sejarah Seni Tari Rantak , dan semoga bermanfaat bagi sobat semua yang ingin belajar tentang budaya lokal indonesia dan terus melestarikan budaya kita agar tidak punah .

Komponen properti tentu saja penting untuk tarian. Tari rantak ini juga memiliki beberapa ciri dasar yang harus ada dalam tariannya.

Fitur ini akan membuat penggambaran narasi dalam tarian menjadi lebih komprehensif. Berikut ini adalah macam-macam ciri yang harus ada dalam tarian yang dibawakan.

  1. Kostum penari

Ciri pertama yang harus ada dalam tarian ini adalah kostum penarinya, para penari biasanya mengenakan pakaian khas budaya setempat berupa jas berwarna cerah.

Bagian atas dan bawah pakaian akan memiliki warna terang yang sama. Baju harus berlengan panjang dan celana harus sepanjang mata kaki.

  1. Kain Penutup Celana

Selain kostum lengkap, para penari juga mengenakan kain khas daerah. Nantinya, kain ini dililitkan di pinggang dan menutupi bagian atas celana.

Oleh karena itu, bagian pinggul penari ditutup hingga lutut. Kain ini biasanya memiliki corak yang unik dan indah yang ditampilkan dalam pertunjukan.

  1. Penutup kepala

Hiasan kepala merupakan ciri khas lain yang juga harus ada dalam pertunjukan tari ini. Bentuk tutup kepala bervariasi.

Ada yang berbentuk segitiga, ada pula yang diikatkan pada kain dan dililitkan di kepala penari Seni Tari Rantak .

  1. Selendang

Selendang juga memiliki sifat lain yang harus ada dalam tarian. Selendang ini biasanya dikenakan oleh para penari dalam pertunjukan.

Warna selendang ini tergantung pada pakaian yang Anda kenakan. Meski terlihat sepele, komponen ini juga penting dalam penyajiannya.

  1. Tata rias

Komponen tata rias juga penting dalam tarian ini. Penggambaran karakter menjadi lebih menarik ketika penari memakai riasan.

Namun perlu dipahami bahwa riasan yang digunakan para penari dalam tarian ini tidak terlalu tebal.

  1. Iringan Musik

Iringan musik juga merupakan bagian penting dari pertunjukan. Dengan iringan musik, para penari memiliki tingkat gerakan yang jelas.

Komponen musik pengiring ini biasanya diiringi dengan lagu yang berkonsep rima. Iringan menjadi lebih menarik dengan lagu ini.

Keunikan Seni Tari Rantak

Keunikan yang muncul pada tari Rantak lebih condong dan terfokus pada aspek gerak. Apalagi gerakan tarian ini tergolong banyak dalam segala maknanya.

Jadi semua jurus yang ditampilkan bukan hanya jurus-jurus tanpa arti. Setiap elemen gerakan muncul dalam semua makna dan filosofinya.

Hal ini tentu unik karena tidak semua tarian mengandung gerakan yang bermakna. Tarian biasanya hanya berfokus pada keindahannya. Tapi tarian ini berbeda.

Tentunya aspek tersebut dapat dijadikan sebagai unsur keunikan yang juga dapat dijadikan sebagai pembeda dengan tarian tradisional lainnya.

Fungsi Seni Tari Rantak

Dulu, ketika tarian ini pertama kali muncul, itu dilakukan sebagai cara untuk menyajikannya secara khusus. Upacara pengabdian ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.

Namun bila terjadi kemarau panjang atau bencana lainnya, tarian ini juga dipentaskan sebagai sarana memohon pertolongan para dewa.

Setidaknya ini adalah dua atribut utama yang ditambah dan terus digunakan saat tarian pertama kali muncul. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi lain muncul dalam Seni Tari Rantak ini.

Ini berfungsi sebagai sarana hiburan publik. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menonton tarian ini kapan saja tanpa menunggu upacara khusus.

Leave a Comment