Beberapa Faktor Masuk UI

Pada saat UMB tahun 2009, saya bertemu dengan seorang ibu yang mengantarkan putranya mengikuti ujian di salah satu SMA Negeri. Kebetulan saya sedang berjualan untuk mencari dana. Ketika ibu tersebut mendekati stand kami dan berkata, “Kalian ini dari UI yah. Kok bisa sih masuk UI? Wah, berarti kalian ini hebat-hebat yah.”

Seorang temanku berkata,”Ah, biasa saja, Bu! Kami cuma mahasiswa yang beruntung bisa masuk UI.” Aku menambahkan, “Iya, Bu! Yang penting berusaha dan berdoa.”

Sebelumnya, Tulisan ini bersifat subjekti dari penalaran penulis sendiri. Adalah sebuah keniscayaan apabila hal ini benar. Dan merupakan sebuah sifat manusia jika tulisan ini salah. Yang terpenting adalah mengambil hikmah dalam pengalaman manusia.

Pengalaman ini saya alami pada tahun 2008. Saya menyimpulkan bahwa masuk kampus UI memiliki tiga faktor. Faktor-faktor tersebut adalah prestasi, “berlebih”, dan fortune. Ketiga faktor tersebut berdasarkan pengamatan terhadap beberapa mahasiswa UI.

Pertama adalah faktor prestasi. Prestasi merupakan faktor yang tidak bisa diperoleh setiap orang. Faktor prestasi meliputi prestasi akademik dan non-akademik. Prestasi yang dapat diterima di UI adalah prestasi tingkat Nasional dan Internasional. Atlet berprestasi, artis, siswa berprestasi, peserta olimpiade matematika dan fisika, dan beberapa orang yang telah ahli di bidangnya. Jadi, para prestasiers telah m emiliki lin k untuk menjadi mahasiswa UI karena UI sendiri yang mengundang mereka untuk studi.

Faktor kedua adalah “berlebih”. Keadaan finansial yang berlebih memungkinkan seseorang untuk dapat diterima di UI. Tak dapat dipungkiri bahwa kekuatan kertas memang tak terbantahkan. Walaupun, tak dapat membeli semuanya, namun kertas dapat membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Faktor terakhir adalah fortune. Faktor ini merupakan faktor yang diperebutkan oleh setiap orang pada seleksi masuk. Faktor ini terutama sangat berperan pada saat SNMPTN (dahulu SPMB). Hal ini berdasarkan tidak adanya transparansi kelulusan mahasiswa setelah SNMPTN. Dari dahulu, seleksi tidak pernah dipublikasikan, hanya nama peserta yang lulus yang dipublikasikan. Tidak ada publikasi yang jelas tentang berapa nilai peserta masing-masing.

Nah, ketiga faktor tersebut merupakan kunci pembuka gerbang masuk UI. Hal yang perlu diperhatikan adalah lewat mana kita akan masuk UI. Yang jelas, tetap berusaha dan berdoa. Ora et Labora. Kiat selanjutnya untuk mendapatkan fortune yang berlimpah akan dijelaskan pada artikel berikutnya.
Semoga Bermanfaat

Regards,
Kholis E’08

5 thoughts on “Beberapa Faktor Masuk UI”

  1. haha, sama, gw jg ngerasa kalo jd anak ui orang2 pada mikir hebat,,, pinteerr.. dll. hehe jd malu.. bangga lhahh jd anakui..

    Reply
  2. saya setuju terutama dgn yg no.3 yaitu fortune. banyak anak2 sma yang ‘katanya’ skor ujiannya pas UMB/SNMPTN/SIMAK tinggi2 tapi tidak diterima di UI, sedangkan saya yang ‘sedang-sedang saja’ bisa diterima (tahun 2008 lalu). mungkin ini cukup mengherankan, tapi disitulah letak fortune tsb. 😀

    Reply
  3. kirain gw dulu sebelum masuk UI tuh… paradigma gw anak2 ui tuh, pinter2, cerdas, n kelakuanny bisa dicontoh oleh anak2 universitas lain,. eh ternyata setelah masuk sini, macam2 anakny!!? ada yg pinter, rajin, malas, dll.. pokokny majemuk bgt deh… apalagi setelah banyak jalur masuk ke UI yg bisa diakses.. semakin banyak dah, anak2 orang kaya yg masuk sini…. UI jadi Universitas kelas dunia yg mahal.. (imbas bhp)…

    Reply

Leave a Comment