“BEM UI minta harga barang pokok turun”, itulah salah satu judul yang tertera dalam koran kompas hari kamis, 17 April 2008. Selain itu di koran Indo pos, tempo, dan beberapa koran lain berita ini juga di munculkan, baik itu berupa berita artikel ataupun hanya foto saja. Kemarin BEM UI memang kembali bergerak, bergerak untuk kesejahteraan rakyat, terdorong oleh kesulitan akibat kenaikan harga bahan pokok, menuntut pemerintah untuk memperbaiki kinerjannya agar ketersediaan barang dan harga kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi.
Aksi ini sendiri pun berlangsung aman dan lancar, dengan sekitar 600 massanya, Mahasiswa UI dari berbagai fakultas ini bergerak dari Masjid BI menuju istana negara. Di depan Istana negara rombongan mahasiswa ini ternyata disambut oleh barikade polisi, dengan dua kendaraan water canon, dan polisi sudah bersiap dengan peluncur gas air mata. Polisi terlihat sangat waspada menyikapi aksi dari mahasiswa UI ini yang menggaungkan tagline “kepung Istana”. Dalam aksi ini BEM UI tidak hanya membawa massa dan menuntut kepada pemerintah, BEM UI juga membawa positioning paper yang isinya saran serta masukan untuk pemerintah bagaimana mengatasi maasalah pangan di Indonesia.
Tuntutan aksi ini merupakan salah satu tuntutan dari tujuh tuntutan (TUGU RAKYAT) yang merupakan hasil konfrensi BEM se-Indonesia, yang isinya :
1. Nasionalisasi aset strategis bangsa
2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia
4. Kembalikan Kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi dan energi.
5. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat
6. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan
7. Selamatkan lingkungan Indonesia dan tuntut lapindo Brantas untuk mengganti rugi seluruh dampak dari lumpur Lapindo.
Dalam Aksi Demonstrasi ini mahasiswa UI menginap di Depan Istana Negara, Aksi Baru selesai keesokan harinya pada pukul 07.15 pagi hari. Aksi ini bukan menjadi akhir dari pergerakan mahasiswa, karena konsolidasi sudah dilakukan dengan rekan-rekan BEM se-Indonesia dan dibulan Mei nanti Mahasiswa se-Indonesia kembali akan bergerak bersama mengajukan Tugu Rakyat itu langsung Ke Istana Negara.
Ini mengingatkan gw pada awal sampai pertengahan tahun 2003 menjelang pemilu 2004 dimana waktu itu mahasiswa juga bergerak mengepung istana menuntut turunnya tarif harga bbm, yang penting jangan sampai aksi dituding ditunggangi pihak yang mau melaksakan demarketisasi terhadap pemerintahan SBY-JK. Untuk pengetahuan sedari awal dapat diketahui bahwa dunia sedang menuju kepada krisis pangan dimana terjadi kenaikan harga bahan-bahan komoditas pokok secara signifikan, kerusuhan di Haiti merupakan salah satu ekses yang sudah muncul. Untuk bem ui, ajak para bintara, tmatama, taruna TNI-Polri untuk bergerak karena di tangan mereka terletak kekuatan militer yang mempunyai sejarah perpolitikan yang cukup menentukan kehidupan bangsa Indonesia ini. Mahasiswa sebenarnya tidak pernah menjadi kekuatan politik yang menentukan di bangsa ini, pendudukan gedung DPR/MPR pada tahun 1998 sesungguhnya tidak akan pernah terjadi bila tidak ada prajurit TNI yang membukakan gerbang pintu gedung wakil rakyat itu bagi datangnya ribuan mahasiswa yang mau menduduki gedung itu dari seantero indonesia.
Aduh jangan fokus ke permasalahan korupsi kroni Suharto doang dong… itu ada kok di depan mata. Yang melanglang buana mulu pake uang rakyat, yang bikin rancangan undang-undang kagak jadi-jadi, yang diduga nrima suap, yang bikin video prono, yang bikin proyek sampingan, yang minta dibuatin ruang bilyar, dsb.
Overall, setuju. Tapi tolong jangan meninggalkan sampah sembarangan ketika aksi bubar.
+iR+
http://www.jadul.org/
“dengan sekitar 600 massanya, Mahasiswa UI dari berbagai fakultas ini bergerak”
well, gua cuma mau ngoreksi aja. Yang namanya massa itu kumpulan orang. Jadi kalau ada 600 massa, it means ada 600 kumpulan mahasiswa UI.
Jadi, biar laporan elu ini jadi lebih intelek dari segi tata bahasa, sebaiknya kalimatnya dikoreksi jadi “massa yang berjumlah 600 orang mahasiswa UI dari berbagai fakultas ini bergerak…”
terserah mau diperhatiin apa enggak, semoga bermanfaat