Berawal Dari Start-Up, Mahasiswa FISIP dan FKM UI Raih Prestasi di Kompetisi UNDP Saat Pandemi

Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi COVID-19 membuat para mahasiswa UI harus melakukan kegiatan perkuliahan di rumah masing-masing via daring. Namun, biarpun terhalang oleh jarak, hal ini gak menghambat mahasiswa UI untuk mengukir prestasi loh, guys. Salah satunya, merupakan prestasi yang diraih oleh Sri Rahmawati (FISIP UI 2018), Aulia Nafitri (FISIP UI 2018), dan Nida Nur Maulida (FKM UI 2018) di kompetisi yang diadakan AIS Forum (Archipelagic & Island States) bersama UNDP & ANGIN yaitu Innovation Challenge: Creating Resilient Business 2020 yang mereka ikuti bersama tim MejaKita.

Kompetisi ini juga bukan sembarang kompetisi, loh. Kompetisi tersebut diikuti oleh 47 negara yang tergabung dalam AIS, termasuk Jepang, Singapura dan UK dan diikuti oleh 168 tim. Di antara sekian banyak tim itu, tim MejaKita berhasi meraih posisi sebagai start-up ke-5 teratas bersama tim MejaKita. Nah, penasaran kan karya apa sih yang dibuat oleh teman-teman kita dan gimana mereka bisa tetap mengukir prestasi di tengah-tengah PJJ? Yuk ngobrol lebih lanjut dengan Sri, Aulia, Nida, dan CEO dari MejaKita sendiri yaitu Aktsa Efendy.

Tentang MejaKita dan Kompetisi UNDP

Prestasi MejaKita di kompetisi UNDP. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Pada awalnya, Sri, Aulia dan Nida sudah bekerja bersama di start-up MejaKita, yaitu platform pembelajaran online yang semenjak April 2016 telah mendukung metode belajar peer-to-peer (siswa ke siswa). MejaKita sendiri mengidentifikasi perusahaannya sebagai “impact start-up” yang membantu perbaikan pendidikan Indonesia melalui pemberdayaan siswa. Di sini, Sri, Aulia dan Nida memiliki tiga peran berbeda: Sri sebagai Marketing Director, Aulia sebagai Strategic Relations Director dan Nida sebagai Academic Director.

Lalu, kenapa bisa dari start-up tiba-tiba ikut kompetisi UNDP? Ternyata, UNDP dan MejaKita memiliki visi yang sama yaitu untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang tidak hanya dapat bertahan dalam masa-masa krisis, tapi juga mengembangkan solusi yang dibutuhkan khalayak saat kesulitan di masa pandemi sekarang ini, begitu kata Kak Aksa.

“Karena itu, MejaKita memberanikan diri untuk berinovasi & mengembangkan konsep sistem ujian daring dengan kode nama “UjianKita”, yakni sistem tes online yang dapat meminimalisir pencontekan & kecurangan tanpa harus bergantung pada sistem konferensi video.”

BACA JUGA: Keren, Mahasiswa UI Juarai Kompetisi MIT COVID-19 Challenge

Persiapan Tim dalam Menyusun Proposal

Untuk persiapannya sendiri, ternyata Sri, Aulia, Nida dan MejaKita telah menyiapkan proposal dan rancangan pengembangan sistem, riset dan target pasar, serta model bisnis sampai tenggat waktu kontes. Tapi, ternyata mereka nggak hanya mengajukan satu proposal aja loh guys, melainkan dua proposal dimana proposal satunya adalah proposal dari “sister entity” MejaKita, yaitu MejaKerja.

“Puji syukur MejaKita berhasil lolos, sampai final & lalu termasuk 10 juara yang dipilih untuk dapat ikut serta pelatihan bisnis oleh akselerator UNDP sendiri, yakni Blue Startup Hub, yang akan mendukung MejaKita dalam memperkuat fundamental bisnis perusahaan kami.”

Selain telah menjadi perwakilan Indonesia dari total 168 start-up di 47 negara, Kak Aksa juga mengatakan bahwa MejaKita menjadi peserta termuda loh, karena pengelolanya semua adalah mahasiswa & mahasiswi yang sedang berkuliah.

Setelah Meraih Kemenangan, Jangan Cepat Puas!

Kompetisi yang terdiri dari dua ronde ini, yaitu ronde submisi ide bisnis dan virtual pitching, telah mewadahi mereka untuk menjadi perwakilan startup edtech dari Indonesia dalam program bimbingan bisnis yang diadakan Blue Startup Hub AIS. Dengan prestasi yang nggak main-main ini, tentu seluruh anggota tim, termasuk Aulia, merasa bangga dan senang.

“Seneng banget! Feeling so honoured to be awarded as the best 5 start-up in AIS Challenge. Satu tim merasa sangat bangga & lebih semangat buat meningkatkan kualitas dari MejaKita.”

Namun, setelah meraih prestasi tersebut, tentu mereka tidak akan diam di sana saja. Menurut Aulia, MejaKita akan tetap berusaha membuat inovasi-inovasi baru dalam pengembangan diri setiap murid di Indonesia baik melalui workshop, webinar, coaching dan mentoring, dan banyak lagi. Aulia juga berharap agar MejaKita bisa menjadi pionir P2P learning yang inklusif dan berkualitas.

BACA JUGA: Bangga! UI Siap Produksi 1000 Ventilator Buatannya, COVENT 20

Kerja Di Start-up Sambil Kuliah, Kenapa Enggak?

Tim MejaKita. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Siapa yang sangka, semua prestasi ini mereka dapatkan karena ikut bergabung dalam start-up MejaKita. Tentunya, mengerjakan start-up sambil berkuliah bukan hal yang mudah, termasuk untuk Sri, Aulia dan Nida. Sri sendiri telah tergabung dengan MejaKita semenjang semester 3 berkuliah, dan menurutnya salah satu kunci untuk meniti karir di start-up adalah memperluas networking dan harus bisa beradaptasi dengan baik.

“Sejujurnya sejak SMA gue sendiri udah pake MejaKita, jadi perluas pertemanan gak cuma di organisasi kampus doang, tapi juga organisasi luar kampus. Lalu untuk berkarir di startup menurut gue kita mesti bisa adaptive, karena kerja nya dinamis banget, apalagi gue sebagai marketing director di mana harus cepet adaptif sama perubahan pasar & konsumen yang ngaruh ke strategi marketing.”

Selain itu, sebagai mahasiswa kita juga harus pintar dalam mengelola stres dan waktu. Apalagi, perkuliahan yang dilakukan oleh UI sekarang semua serba di rumah atau Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ). Jadi, Sri menyarankan bahwa kita harus mengetahui batasan dari kuliah dan kerja, serta mengelola tugas-tugas perkuliahan dan pekerjaan.

Tips Kompetisi di Tengah Pandemi dan PJJ

Mengikuti kompetisi di tengah pandemi tentu bukan hal yang mudah, apalagi semua harus dilakukan serba online. Menurut Nida, jika kita ingin mengikuti kompetisi di tengah pandemi ini tentu kita harus aktif dalam mencari informasi lomba.

“Yang pasti sih, harus sering-sering cari info tentang lomba ya biar persiapannya gak terlalu mepet sama deadline. Trus, lo juga bisa cari mentor yang mungkin pernah menang lomba yang sama atau minta pendapat temen untuk memaksimalkan ide yang lo punya.”

Selain itu, semangat merupakan hal yang penting juga loh, guys. Urusan menang atau kalah itu belakangan, yang penting kita sudah berusaha yang terbaik! Ada sedikit pesan penyemangat nih dari Nida untuk kalian yang mau mengikuti kompetisi selama pandemi.

“Semangat buat yang mau coba ikutan lomba selama pandemi! Gapapa coba-coba aja dulu, urusan kalah/menang mah gak usah terlalu dipikirin karena guru terbaik adalah pengalaman~”

BACA JUGA: Ini Dia Juara Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana dan Vokasi UI 2020

Daftar Isi

Leave a Comment